Anda di halaman 1dari 14

MODUL 9

BILANGAN BERPANGKAT DAN LOGARITMA

Disusun Oleh :
Kelompok 9
1. Seftia Rahmaningsih 855717269

POKJAR : Sidomulyo

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Matematika di SD


K.B I
Bilangan Berpangkat

1
Contoh bilangan berpangkat adalah : 52, (-3)7, ( 4 )9 dan seterusnya. Lambang bilangan 2, 7
1
dan 9 dinamakan pangkat dan angka-angka 5, (-3), ( 4 ) dinamakan bilangan pokok.
Perhatikan Tabel berikut ini !
Bentuk
Bilangan Dibaca Faktor Nilai
Berpangkat

52 5 pangkat dua 5 x 5 = 2 faktor 25

(-3)7 negatif tiga pangkat tujuh -3 x (-3) x (-3) x (-3) x (-3) x (-3) x (-3) = 7 faktor -2187

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
( 4 )9 4 pangkat sembilan 4 x 4 x 4 x 4 x 4 x 4 x 4 x 4 x 4 = 9 faktor 262144

an a pangkat n a x a x a ….. x a = n faktor an

Definisi 9.1.
Jika a sembarang bilangan real dan n sebarang bilangan asli:

a disebut bilangan pokok dan n dinamakan pangkat.

Pangkat Nol dan Negatif


Tabel 1
34 = 81
33 = 27
32 = 9
31 = 3
30 = 1

.
.
.

Definisi 9.2.
Jika a ≠ o dan n bilangan bulat positif (- n adalah bilangan bulat negatif) maka

ao = 1 dan a-n =
Contoh : 30 = 1
1 1
1
3-1 = 3 = 3
1 1
2
3-2 = 3 = 9 dst

Formulasi Bilangan Berpangkat

Problem Faktor Pengelompokan Nilai

25 x 21 (2x2x2x2x2) x ( 2 ) 2x2x2x2x2x2 26
5 faktor 1 faktor 5 faktor 1 faktor

26 x 22 (2x2x2x2x2x2) x(2x2) 2x2x2x2x2x2x2x2 28


5 faktor 2 faktor

2m x 2n ( 2 x 2 x ….. x 2 ) x ( 2 x 2 x ….. x 2 ) 2 x 2 x 2 ….. x 2 2m+n


m faktor n faktor

Definisi 9.3 am x an = am+n : a ≠ o, m dan n sebarang bilangan bulat.

Contoh:
a.
b.
c.

Pembagian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Tetap dan Perpangkatan Bilangan
Berpangkat

Penulisan
Problem Nilai
Lain
57 : 51 57 57 . 5-1 = 57-1 = 56
51

57 : 52 57 57 . 5-2 = 57-2 = 55
5−2

5m : 5n 5m 5m . 5-n = 5m-n
5n
Problem Nilai

( 21 )3 21 . 21 . 21 = 2 . 2 . 2 = 23

( 23 )5 23 . 23 . 23 . 23 . 23 = (2 . 2 . 2) . (2 . 2 . 2) . . . (2 . 2 . 2)

5 faktor 3 faktor 3 faktor 3 faktor


= 2 . 2 . 2 . . . 2 = 215

Definisi 9.4 : ,a 0 dan n sebarang bilangan bulat


a m : an = = am-n

Contoh:
Jika a 0 maka

Definisi 9.5 ( am )n = am.n = amn ,a 0 dan n sebarang bilangan bulat

Contoh:

Pangkat dari Perkalian dan Pembagian Suatu Bilangan

Problem Faktor Pengelompokan (dengan Nilai


menggunakan hukum komutatif
dan asosiatif)

Dari uraian di atas dapat kita peroleh

Definisi 9.6 ( a x b x c )n = an bn cn : a ≠ o, b ≠ o, dan c ≠ o

Contoh :

1.
2.

Problem Faktor Pengelompokan Nilai

. . . .
. . . .
. . . .

Dari tabel diatas dapat diperoleh

Definisi 9.7: ; a ≠ o dan b ≠ o


Contoh:

()
2
2 22
1. 5 = 5
2

(5)
6
2 26
6
2. = 5

Untuk n bilangan negatif berlaku: ; ; n sebarang bilangan bulat.


Contoh:

()
3 −1 1 5
3
1. 5 = 5 = 3

(13 )
−5 1
9 135
9 5
2. = ( )
13 = 95

Pangkat Bilangan Pecahan

Contoh:

Bilangan negatif 5 disebut “akar kuadrat” negatif dari 25.

Definisi 9.8.

Jika a>0, b akar kuadrat dari a, maka b disebut “akar kuadrat utama dari a”
Jika a>0, -b akar kuadrat dari a, maka -b disebut “akar kuadrat negatif dari a”
0 merupakan “akar kuadrat utama dari 0”.

Berdasarkan definisi 9.3:

am . an = am . an dan
( am ) n = amn untuk m dan n bilangan bulat.

p r
Definisi diatas juga berlaku untuk m dan n bilangan pecahan. Jadi untuk m = q dan n = s dengan
p, q, r, s bilangan bulat dan q ≠ o, s ≠ o berlaku:

Contoh :
1

1. 16
2
= 4 sebab 42 = 16 dan 470
1

2. −16
2
= –4
1
1 2

3. ( 3 )
2 3 2. 3
= 3 =3
3

KB. 2

Terapan Bilangan Berpangkat, Notasi Baku ( Scientific Notation )

Setiap bilangan dapat ditulis dalam notasi baku, dan terapannya digunakan pada disipin ilmu kimia,
fisika, anatomi, dan yang lain.

Definisi 9.9
Setiap bilangan dapat ditulis dalam notasi baku: a x 10n dengan 1< a < 10 dan n bilangan bulat.

Berikut contoh notasi baku


6,4 x 106 artinya 6.400.000
0,3 x 108 artinya 30.000.000
3,75 x 10-5 artinya 0,0000375
2,0 x 10-9 artinya 0,000000002

Bilangan negatif juga bisa ditulis dalam notasi baku seperti tertuang dalam definisi berikut:

Definisi 9.10
Setiap bilangan negatif dapat dinyatakan dalam notasi baku : a x 10 n dengan –10 < a < –1 dan n
bilangan bulat.

Contoh:
1. -0,0701 = -7,01 x 10-2
2. -0,0000037 = -3,7 x 10-6
3. -0,0800000059 = -8,00000059 x 10-2
KEGIATAN BELAJAR 3
Logaritma dan Terapannya

Logaritma merupakan invers dari perpangkatan suatu bilangan. Materi ini sering digunakan dalam
penyelesaian masalah fisika, kalkulus, persamaan diferensial dan lain-lain.

Problem Perpangkatan Logaritma Hasil

1 1 3 1
log
243 35 -5
243 3
log 3−5 -5
=3 =

1 1 3 1
34 log
81 =3 -4 81 3
log 3−4 -4
=

-3

-2

-1

1 0

3 31 1

3n 3n n

Jika angka 3 diganti dengan a maka dapatkan suatu bentuk umum :

Keterangan :
a dinamakan bilangan pokok (basis)
x bilangan yang ditarik logaritmanya
n hasil penarikan logaritma

Catatan :
a
1 = a0  log 1 = 0
a
a = a0  log a = 1
Contoh :
1 5 1
log
1. 625 = 5-4  625 =
5
log 5−4 = -4
2 2
2. 64 = 26  log 64 = log 26 =6
1
−6
3. -6 =  64 = 2

SIFAT-SIFAT LOGARITMA

Pembuktian formula-formula logaritma berikut ini menggunakan pendekatan deduktif.

Sifat 9.1
Jika p, x, dan y bilangan real positif dan p ≠ 1, maka
p p
1. log xy = log x+ p log y

Bukti :
p
Misalkan = q dan log y = r, maka
q
x = p dan y = pr
x.y = pq . pr
x.y = pq+r
p
log xy = q+r
p p
log xy = log x+ p log y → terbukti

p x
log p
2. y = log x− p log y

Bukti:
Misalkan dan
dan

 terbukti
Catatan :
Jika bilangan pokok logaritma tidak ditulis, berarti bilangan pokok logaritmanya adalah 10

Contoh :
1.
3
log 18 =
3
log ( 2 .3 2 )
3
= log 2 + 3 log 32
3
= log 2 + 2

3 1 3 1
log 3 3 log 4
2. 6 + log 54 + log 162 – 2

= + log 2.33 + 3 log 2.3 4 – 3 log 32 .2−1


3

=
3
log 2−1 + 3 log 3−1 + 3 log 2 + 3 log 33 + 3 log 2 + 3 log 34 - -
=
3
log 2−1 + (–1) + 3 3
+ 3 + log 2 + 4 – 2 – log 2
−1

3
= 2 log 2 + 4

Sifat 9.2
p
log x n = n p log x : p dan x bilangan real positif, p 1 dan n bilangan rasional

Bukti
p
Misalkan log x=q ; maka x = pq
x n
= ( pq )n
nq
xn = p
Jika kedua ruas dilogaritmakan dengan bilangan pokok p maka
p
log x n =
p
log pnq
p
log x n = nq
p n
Jadi log x = → terbukti

Contoh:
Sederhanakan :

log y 5 + – 3 log y ; untuk y 0

Penyelesaian :

−2
log y 5 + – 3 log y = 5 log y + log y – 3 log y
= 5 log y – 2 log y –
= 0

Sifat 9.3
log x x : p  real positif dan p ≠ 1
p
log x = log p :

Bukti
p
Misal log x=q ; maka x = pq
q
log x = log p
log x = q log p
log x
q = log p
log x
p
log x = log p → terbukti
log x
p
Jadi log x = log p

Contoh :
1. Hitunglah:

2. Diketahui : e 2,72
e
Hitunglah log 16

log 16
e
Penyelesaian : log 16 = log e
log 16
= log 2 , 72
1 , 2041
= 0 , 4346
= 2,7706
Catatan :
Dua bilangan pokok yang umum dipakai :
1. Logaritma yang memakai bilangan pokok 10
e
2. Logaritma naturalis yang memakai bilangan pokok e 2,72 biasa ditulis log x=1nx

Sifat 9.4

1. p, x, y elemen bilangan real positif


m, n,  Q; p ≠ 1; n ≠ 0
2.
m
pn
3. log x m= p log x n

Bukti
log y log y
p x p
1. log x . log y = , log x = log p = log y
p x p
Jadi log x . log y = log y
p
2. Misal log x = ....(i)
p p
log x = log y = maka = … (ii)
Dari (i) dan (ii) didapat :

Jadi x= y → terbukti

3. Misalkan maka

Kedua ruas dilogaritmakan dengan bilangan pokok p

Jadi

Contoh:
1.

2.

Penerapan Logaritma

A. Model Bunga Majemuk

1. Dengan rumus bunga majemuk biasa : Mt = Mo


dimana
Mt = jumlah pinjaman atau tabungan setelah t tahun

Mo = jumlah sekarang(tahun ke-0)


i = tingkat bunga per tahun
m = frekuensi pembayaran bunga
t = jumlah taahun
Contoh:
Seorang ibu rumah tangga meminjam uang sebesar Rp. 10.000.000,00 pada seorang pelepas
uang untuk jangka waktu 2 tahun. Suku bunga sebesar 10% per tahun diperhitungkan secara
harian (dalam bisnis 1 tahun=360hari). Hitunglah jumlah yang harus dibayar oleh ibu rumah
tangga tersebut pada saat hutangnya jatuh tempo!

Penyelesaian
a. Tanpa menggunakan logaritma

( )
360 x 2
0,1
1+
M2 = 10.000.000 360
720
= 10.000.000 ( 1,0003 )
= 10.000.000 (1,2411)
= 12.411.000
b. Dengan menggunakan logaritma
360 x2
M2 = 10.000.000 ( 1,0003 )

log M2 = log 107 +720 log 1 ,0003


= 7+0,0938
= 7,0938
M2 = 12.411.000
Μ it
2. Dengan rumus bunga majemuk sinambung = Mt ≈ 0e

a. Tanpa menggunakan logaritma


0 ,1( 2)
Mt = 10.000.000 e
0 ,2
Mt = 10.000.000 ( 2 , 7183 )
Mt = 10.000.000 (1,2214)
Mt = 12.214.000
b. Dengan menggunakan logaritma
0,2
Mt = 10.000.000 e
ln Mt = ln 10.000.000 + 0,2 ln e
ln Mt = 16,1181 + 0,2
ln Mt = 16,3181
Mt = 12.214.000
Jadi jumlah pelunasan hutang sekitar Rp. 12.000.000,00 sampai Rp. 12.400.000,00

B. Model Pertumbuhan

Dimana
P1 = jumlah pada tahun pertama
Pt = jumlah pada tahun ke-t
r = persentase pertumbuhan per tahun
t = indeks waktu (tahun ke..)

Contoh:
Penduduk suatu kota berjumlah 2 juta jiwa pada tahun 2006, dan tingkat pertumbuhan
penduduknya 3% per tahun. Hitunglah perkiraan jumlah penduduk kota tersebut pada tahun
2020. Jika mulai tahun 2020 pertumbuhannya menurun menjadi 1,5%, berapa perkiraan jumlah
penduduk 10 tahun kemudian?
Penyelesaian:
P1 = 2 juta
r = 0,03
t= tahun ke 15
a. Perkiraan jumlah penduduk tahun 2020.

Dengan menggunakan logaritma:

b. Perkiraan jumlah penduduk 10 tahun kedepan


P1= 3.025.179
r = 0,15
t= 10
Dengan menggunakan logaritma:

Anda mungkin juga menyukai