Anda di halaman 1dari 51

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

DGK4406
Yani Nurcahyani, M.Pd

Di susun oleh :
1. Yuli Yanti
2. Mega Siti Hajar
3. Yuli Yudhawati
Modul 9
Bilangan Berpangkat dan
Logaritma
KEGIATAN
BELAJAR 1
BILANGAN BERPANGKAT
Bilangan berpangkat sering kita jumpai dalam perhitungan
penyelesaian masalah matematika atau masalah pada bidang lain.

Contoh bilangan berpangkat adalah :


, . Lambang bilangan 2, 7 dan 9 dinamakan pangkat dan angka 5,
disebut bilangan pokok, sedangkan makna dari , berturut-
turut .

 
PERHATIKAN TABEL BERIKUT INI
Tabel 9.1

Bentuk
Bilangan Dibaca Faktor Nilai
Berpangkat

5 5x5
pangkat 25
2 faktor
dua
negatif 3 (-3) x (-3) x (-3) x (-3) x (-3) x (-3) x (-3)
pangkat -2187
7 faktor
tujuh
x x x x x x x
Pangkat
Sembilan 9 faktor

aa aa xx aa xx aa xx …
… xx aa
pangkat
pangkat
n n
n faktor
faktor
n
 
Untuk mendapatkan definisi
- apakah arti ? Tabel 9.2
- apakah arti
Bentuk
- apakah arti ?
Bilangan Dibaca Faktor Nilai
- apakah arti ? Pangkat
Apakah arti ? a pangkat satu a
1 faktor
a pangkat dua axa
2 faktor
a pangkat tiga axaxa
3 faktor

a pangkat empat axaxaxa


4 faktor
a pangkat n a x a x ..
n faktor

Jika a seberang bilangan real dan n seberang bilangan asli :

a disebutkan bilangan pokok dan n dinamakan pangkat


PANGKAT NOL DAN NEGATIF
Tabel 9.3 Tabel 9.4
Bentuk Bentuk
Bilangan Nilai Bilangan Nilai
Berpangkat Berpangkat
81 10000
27 1000
1000
9 100
100
3 10
10
1 11
PANGKAT NOL DAN NEGATIF

Dari pola di atas akhirnya dapat kita definisikan sebagai berikut.


 

Definisi 9.2.
Jika a 0 dan n bilangan bulat positif (-n adalah bilangan bulat negatif )
maka
 

= 1 dan =
 

Contoh 9.1.

1. a) = 1 d. =
b) =
c) = = e. =

2. a) = =

b) = =

=
FORMULASI BILANGAN BERPANGKAT

Untuk menentukan formulasi


perkalian bilangan berpangkat
dengan bilangan pokok yang sama
atau tetap .
Tabel 9.5

Problem Faktor Pengelompokan Nilai


( 2 x 2 x 2 x 2 x 2) x (2)
2x2x2x2x2x2
( 2 x 2 x 2 x 2 x 2) x (2)
2x2x2x2x2x2
5 faktor 1 faktor
6 faktor
5 faktor 1 faktor
6 faktor
( 2 x 2 x … x 2 ) x (2 x 2) 2 x 2 x 2 x …… x 2

( 2 6x faktor
2 x … x 2 ) x2 faktor
(2 x 2) 2 x 2 x82faktor
x …… x 2
( 2 x 2 x 2 x … x 2) x (2 x 2 x 2) 2x2x2x2x…2x2
6 faktor 2 faktor 8 faktor
7 faktor 3 faktor 10 faktor
( 2 x 2 x 2 x....
… x 2) ….
x (2 x 2 x 2) 2 x 2 x 2 x….
2x…2x2
….
7 faktor ....3 faktor 10 ….
faktor
2x2x2x2x…2x2
( 2 x 2 x … x 2 ) x (2 x 2 x … x 2)
.... …. ….
mn faktor
m faktor n faktor
…. .... ….
2x2x2x2x…2x2
( a x a x … x a ) x ( a x a x .. X a )
2 x 2 x mn
2 x faktor
2x…2x2
( 2 xm
2 xfaktor
… x 2 ) x (2 nx faktor
2 x … x 2)
mn faktor
m faktor n faktor

2x2x2x2x…2x2
( a x a x … x a ) x ( a x a x .. X a )
mn faktor
m faktor n faktor
Dari
  kajian pada Tabel 9.5, maka dapat kita definisikan.

Definisi 9.3

  x = ;a

Contoh 9.2
a. . = =
b. = =
c. = =
d. = =
e. . = =
f. . = . =
PEMBAGIAN BILANGAN BERPANGKAT DENGAN BILANGAN POKOK
TETAP DAN PERPANGKATAN BILANGAN BERPANGKAT
Tabel 9.6 Tabel 9.7
Problem Penulisan lain Nilai Nilai

5 faktor

(2.2.2) . (2.2.2.) …. (2.2.2.)

15 faktor

2. 2. 2. …… 2 =

15 faktor

…. ….
….
.… ….
…..
.…
.... …..
.…
….
.... ….
.…
….
…. ….
….
 
Merupakan suatu formula yang dituangkan dalam definisi berikut.

Definisi 9.4

𝑚
  𝑚 𝑎
𝑎 :𝑎 = , 𝑛a=𝑎
m 𝑚dan
𝑛 −𝑛 n sebarang bilangan bulat.

𝑎
 Definisi 9.5

  𝒎𝒏 𝒎,. 𝒏 𝒎𝒏
( 𝒂 ) =𝒂 =𝒂
Contoh 9.3
1. Jika a
= = = atau = =

2. Jika 0 ; y
. = =
Perhatikan bahwa hanya didefinisikan untuk bilangan bulat positif n. Mengapa untuk n bilangan bulat
negatif maka tidak didefinisikan?
Mengapa tidak didefinisikan ?
Telah didefinikan bahwa
= , a = 1 maka = , m =
Sedangkan adalah bentuk tak tertentu
Jadi juga tidak didefinisikan .
PANGKAT DARI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
SUATU BILANGAN

Selanjutnya kita akan mencari formula


perpangkatan dari perkalian beberapa bilangan
dan perpangkatan dari pembagian bilangan.
Hukum komutatif dan assosiatif pada perkalian
bilangan dapat kita gunakan untuk mencari
formula tersebut
Tabel 9.8
Pengelompokan (dengan menggunakan hukum komutatif dan
Problem Faktor Nilai
asosiatif)
(2 x 3 x 5 ) x (2 x 3 x 5) x (2 x 3 x 5) ( 2 x 2 x 2 ) x ( 3 x 3 x 3 )x ( 5 x 5 x 5 )

3 faktor 3 faktor 3 faktor 3 faktor


(2 x 3 x c ) x (2 x 3 x c) x (2 x 3 x c) (2x2x2)x(3x3x3)x(cxcxc)

3 faktor 3 faktor 3 faktor 3 faktor

(2 x b x c ) x (2 x b x c) x (2 x b x c)
….. ….. …..
3 faktor
(a x b x c ) x (a x b x c) x (a x b x c) (a x a x a ) x ( b x b x b ) x ( c x c x c )

3 faktor 3 faktor 3 faktor 3 faktor

….. ……
(a x b x c ) x ( a x b x c ) x ( a x b x c ) (a x a x … x a ) x ( b x b x … x b ) x ( c x c x … x c )

3 faktor 3 faktor 3 faktor 3 faktor

(a x b x c ) x (a x b x c) x …. (a x b x c) (a x a x …. x a ) x ( b x b x … x b ) x ( c x c x … x c )

n faktor n faktor n faktor faktor


 Dariuraian pada Tabel 9.8 dapat didefinisikan
bahwa pangkat dari perkalian beberapa bilangan
sama dengan perkalian dari pangkat tiap-tiap
faktornya.

Definisi 9.6.
𝑛 a 𝑛 𝑛 𝑛
( 𝑎 𝑥 𝑏 𝑥 𝑐 ) =𝑎 𝑏 𝑐
 
Tabel 9.9
Problem Faktor Pengelompokan Nilai

2 faktor
x

5 faktor

6 faktor
….. ….. …..
….. ….. …..
…..
….. …..
….. …..
…..
x …..
….. ….. …..
10 faktor

x…..
….. ….. …..

n faktor
 Definisi 9.7.
𝑛
  𝑎 𝑎𝑛
( ) 𝑏
= 𝑛
𝑏
1. = =

2. = =

Jadi =

Contoh 9.4.
a. = .
b. =
 
Pangkat Bilangan Pecahan
Tahukah Anda, bilangan bulat yang jika dikalikan terhadap dirinya
sendiri hasilnya 25? Misal bilangan itu x; maka = 25.
Tentu Anda dengan cepat menjawab bilangan itu adalah 5, sebab
“akar kuadrat dari 25” adalah 5. Walaupun jawaban Anda benar,
tetapi ada jawaban lain yang bernilai benar yaitu:

-5 sebab
Bilangan negatif 5 disebut “akar kuadrat “ negatif dari 25
 Definisi 9.8

Jika a > 0, b akar kuadrat dari a, maka b disebut “akar kuadrat utama dari a”. Jika a > 0, –b akar kuadrat dari a, maka –b disebut
“akar kuadrat negatif dari a”. 0, merupakan “akar kuadrat utama dari 0”.

Kita telah mendefinisikan bahwa : jika m = n = a


dan Kalau m = 2 dan n = maka
untuk m dan n bilangan bulat = 5.
Definisi di atas juga berlaku untuk m dan n bilangan pecahan. Mengingat berarti .
Jadi untuk m = dan n = dengan p, q, r, s bilangan bulat dan jadi : = = -
q

berlaku :
1. = . =
2. = : =
3. = = =
 Contoh 9.5.

1. -
KEGIATAN
BELAJAR 2
K E G I ATA N B E L A J A R 2

T E R A PA N B I L A N G A N B E R PA N G K AT, N O TA S I
B A K U ( S C I E N T I F I C N O TAT I O N )
Pada kegiatan belajar ini kita mempelajari notasi yang lain, khususnya yang berkaitan dengan
pekerjaan, dan bermanfaat sekali untuk pemecahan masalah. Notasi tersebut adalah notasi
bilangan berpangkat yang penulisannya dinyatakan dalam bentuk baku. Notasi ini sering
digunakan pada disiplin ilmu lain seperti kimia, fisika, dan anatomi.
Definisi 9.9.

Setiap bilangan positif dapat dinyatakan dalam notasi baku: a × 10n dengan 1 < a < 10 dan n bilangan bulat.

Contoh 9.6
1. Ubah 3560 kedalam notasi baku :
3560 = 3560 x 1000= 3,560 x 103
1000

Amati bahwa pembagian dengan 1000 atau 103 adalah suatu kenyataan yang terjadi
oleh bergeraknya tiga tempat koma ke arah kiri (menghasilkan 3,56) dikalikan 10 3.
2. Tuliskan dengan cepat 0,00073 ke dalam notasi baku:
0,00073 = 0,00073 × 10.000
10.000
= 7,3 = 7,3 × 10-4
104

Pembagian dengan 10.000 atau 104 ini terjadi karena tanda koma dari 0,00073 bergerak ke arah
kanan melewati empat angka atau empat digit, menghasilkan 7,3 × 10 4.
Berikut contoh notasi baku

 6,4 x 106 artinya 6.400.000


 0,3 x 108 artinya 30.000.000
 3,75 x 10-5 artinya 0,000.0375
 2,0 x 10-9 artinya 0,000.000.002
Tabel 9.10
Notasi Biasa Notasi Baku
7 7 x 100
100 1 x102
7.500 7,5 x 103
7.500.000 7,5 x 106
3.750.000.000.000 3,75 x 1012
0,000,000.063 6,3 x 10-8
5x0,000.001 5 x 10-6
3 x 0,000.000.000.000.000.1 3 x 10-16
Definisi
  9.10.
Setiap bilangan negatif dapat dinyatakan dalam notasi baku: a a x dengan -10 a 1 dan n
bilangan bulat.

Contoh 9.7.
1. Kecepatan cahaya 186.000 mil/detik dan jarak matahari ke bumi 93.000.000 mil maka
tentukan waktu yang diperlukan sinar matahari mencapai bumi!
Penyelesaian

Jika d = jarak matahari ke bumi

r = kecepatan cahaya

t = waktu yang diperlukan

Maka :

d =r.t

t =d

t = 93.000.000 mil

186.000 mil/det

t = 9,3.107 mil. det

1,86.105 mil

t = 5 x 102 detik

Atau

t = 500 detik.
Beberapa notasi penggunaan notasi baku
1. Jarak dari planet Pluto ke matahari = 3,664 ´ 109 mil.

2. Massa elektron = 9,11 ´ 10-28 gram.


3. Populasi manusia di Amerika Serikat = 2,04 ´ 108.
4. Panjang gelombang sinar merah = 6,6 ´ 10-5 cm.
5. Pendapatan bersih Amerika Serikat 1 tahun = U$ 9.32 ´ 1011.
6. Harga sebuah elektron = 4,8 ´ 10-10 electrostic units.
Nama Standar Bilangan Besar
Seratus 102 = 100
Seribu 103 = 1.000
Satu juta 106 = 1.000.000
Bellion/satu milyar 109 = 1.000.000.000
Trillion 1012 = 1.000.000.000.000
Qudrillion 1015 = 1.000.000.000.000.000
Quintillion 1018 = 1.000.000.000.000.000.000
Sextillion 1021 = 1.000.000.000.000.000.000.000
Septillion 1024 = 1.000.000.000.000.000.000.000.000
Octillion 1027 = 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
Nonillion 1030 = 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000
Decillion 1033 = 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000
Googol 10100 = 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000
    000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000
    000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000
KEGIATAN
BELAJAR 3
LOGARITMA DAN TERAPANNYA
Logaritma merupakan invers dari perpangkatan suatu bilangan. Untuk menguasai
dan mengerti makna logaritma perhatikan tabel dibawah ini

PROBLEM PERPANGKATAN LOGARITMA HASIL

= 3
log = 3log 3-5 -5

= 3
log = 3log 3-4 -4

…. = …. 3
log = 3log 3-3 … -3

… … = … 3log = 3log 3-2 -2


PROBLEM PERPANGKATAN LOGARITMA HASIL

= …. 3
log = 3log 3-1 … -1

1 … = … 3log1 = 3log 30 0

3 … = … 3log3 = 3log 31 1

9 … = 3
log9 = 3log 32 1

243 … = …. … 3log243 =3log 35 5


Jika angka 3 diganti dengan a makan akan dapat
suatu bentuk umum

x = an ↔a logx =a logan = n
 
Contoh:

= 5-4 ↔ 5
log = 5log 5-4 = -4
Keterangan : 1  
a dinamakan bilangan pokok
2 64 = 26 ↔ 2
log64 = 2log 26 = 6
x bilangan yang ditarik logaritmanya
n hasil penarikan loharitma
3 -6 = 2log ↔ = 2-6
Catatan :
1 = a0 ↔ alog 1 = 0

a = a1 ↔ alog a = 1
SIFAT-SIFAT LOGARITMA
*Sifat 9.1
Jika p, x, dan y bilangan real positif dan p ≠ 1, maka

1. p
log xy = plog x + plog y   2. plog = plog x + plog y

Bukti :  
1. Misalkan pplog x = q dan pplog y = r, maka
2. Misalkan pplog x = q dan pplog y = r, maka
x = Pqq dan y = prr
x = pqq dan y = prr
x.y = P . Prr
=
x.y =P q+r
q+r

log xy = q + r
pp = pq-r
q-r

log xy = pplog x + pplog y → terbukti


pp log
pp =q–r
Jadi : pplog xy = pplog x + pplog y log
pp = pplog x - pplog y → terbukti
catatan : jadi : pplog = pplog x - pplog y
jika bilangan pokok logaritma tidak ditulis, berarti
bilangan pokok logaritmanya adalah 10 .
 Contoh
1 . 3log 18 = 3log (2. 32)   4. log 125 – log 75 = log
= 3log 2 + 3log 32 = log
= 3log 2 + 2 = log
2 . 3log + 3log54 + 3log162 - 3log 4 5. 2log 24 + 2log 28 – 2log 12 + 2log 48 + 2log
= 3log + 3log 2.33 + 3log 2.34 – 3log 32 . 2-1 = 2log 23.3 + 2log 22.7 – 2log 22.3 + 2log 24.3 +
= 3log 2-1 + 3log 3-1 + 3log 2 + 3log 33 + 3log 2 + 3log 34 –
3
log 2 – 2log 3
3
log 32 – 3log 2-1 = 2log 23 + 2log 3 + 2log 22 + 2log 7 – 2log 22 –
= 3log 2-1 + (-1) + 3log 2 + 3 + 3log 2 + 4 – 2 – 3log 2-1
2
log 3 + 2log 24 + 2log 3 + 1 – 2log 3
= 2 3log 2 + 4 = 3 + 2 + 2log 7 – 2 + 4 + 1
3 . log 15 + log 20 = log (15.20) = 8 + 2log 7
= log 300
= log (3.100)
= log 3 + log 100
= log 3 + log 102
= log 3 + 2
SIFAT-SIFAT LOGARITMA
*Sifat 9.2

P
log xn = n plog x ; p dan x bilang real positif, p ≠ 1 dan n bilangan rasional.

Bukti:
Misalkan plog x = q; maka x = pq
xn = ( pq ) n
xn = pn q
jika kedua ruas dilogaritmakan dengan bilangan pokok p
maka :

p
log xn =p
log pnq
p
log xn =
nq

jadi: plog xn = n plog x → terbukti


  Contoh

1. Sederhanakan :   3. Hitung p jika 3p = 54; gunakan daftar logaritma


Log y5 + log – 3 log y, untuk y ≠ 0.
  Peyelesaian :
Penyelesaian : 3p = 2.33 log 3p = log 2 . 33
log y5 + log – 3 log y = 5 log y + log y -2 – 3 log y P log 3 = log 2 + 3 log 3
= 5 log y – 2 log y – 2 log y (p – 3) log 3 = log 2.
=0 p–3 =
  =
2. Hitunglah y jika : 2y = 8, dan y R = 0.6309
Penyelesaian : p = 0.36309
2y = 8 log 2y = log 23
y log 2 = 3 log 2
y=3
SIFAT-SIFAT LOGARITMA

Sifat 9.3

 
x; p ∈ Real positif dan p ≠ 1 p
log x =

  Bukti:
Misal: plog x = log pq
log x = log pq
q =
p
log x =
  Contoh

1. Diketahui : e 2,72   3. Jika x = 0,5018 dan y = 0.9542


Hitunglah: elog 16 Hitung: xlog y.
Penyelesaian : Penyelesaian:
e
log 16 = x
log y =
= =
= =
= 2.7706 =
  = 0,068.
2. Hitung : 2log 3.
Penyelesaian :
2
log 3 =
=
=
  Catatan: Dua bilangan pokok yang umum dipakai:
= 0,7925.
1. Logaritma biasa yang memakai bilangan pokok 10.
2. Logaritma naturalis yang memakai bilangan pokok e 2,72
Biasa ditulis: elog x = In x.
 
SIFAT-SIFAT LOGARITMA

Sifat 9.4  1. log x. xlog y = p log y;


p

2. p log x = p log y ↔ x = y
p, x, y elemen bilangan real positif, m, n, Q; p 1 ; n 0 3. pn log xm = p log x

  Bukti :

1. plog x . xlog y = . = = plog y


Jadi: plog x. xlog y = plog y 3. Misalkan: pn log xm = q maka
(pn)q = xm.
2. Misal: p
log x = a ↔ x = pa…………………………(i) ↔ pnq = xm
p
log x = plog y = a maka plog y = a ↔ pq = xm/n
↔ y = pa ……… (ii) Kedua ruas dilogaritmakan dengan bilangan pokok p
Dari (i) dan (ii) didapat : ↔ plog pq = xm/n
 
X = pa = y
Jadi x = y → terbukti ↔ q = plog xm/n
Jadi: pn log xm = p log xm/n → terbukti
Contoh
 
1. 2log 5 x 5log 3 x 3log 8 = (2log 5 x 5log 3) x 3log 8   3 . 16log 64 = 24 log 26
= 2log 3 x 3log 8 = 2log 26/4
= 2log 8 = 2log 22/3
= 2log 23 =
= 3.
  Problem yang terjadi
Kerap kali kita menemui kesulitan ketika
2. 2log 6 x 6log 3 x 3log 16 = (2log 6 x 6log 3) x 3log 24 menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
= 2log 3 x 3log 24 logaritma. Kesulitan itu terjadi disebabkan kesalahan
= 2log 24 penulisan, misal:
p
log x ditulis p log x, ini adalah kesalahan yang
= 4.
fatal, sebab plog x artinya p adalah bilangan pokok;
dan x bilangan yang ditarik logaritmanya, sedangkan
p log x = log xp; p berarti pangkat dari x dan bilangan
pokoknya adalah 10.
PENERAPAN LOGARITMA

Sifat-sifat logaritma dapat digunakan dalam penyelesaian masalah – masalah dalam berbagai
bidang ilmu yang perhitungannya menggunakan operasi hitung: perkalian, pembagian,
perpangkatan, dan akar. Misalnya dalam mencari luas pada geometri datar, dan mencari volume
pada geometri ruang. Dalam modul ini hanya ditunjukkan terapan sifat-sifat logaritma untuk
perhitungan bunga majemuk dan pertumbuhan penduduk. Sedangkan terapan untuk bidang lain
Anda dapat mengembangkannya sendiri.
 Model Bunga Majemuk

Untuk menghitung jumlah dimasa mendatang dari jumlah sekarang suatu pinjaman atau tabungan, kita dapat menggunakan
model bunga majemuk:
Mt = M0 (1 + )mt
Dimana:
Mt = jumlah pinjaman atau tabungan setelah t tahun
M0 = jumlah sekarang (tahun ke-0)
i = tingkat bunga pertahun
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun
t = jumlah tahun
Jika m sangat besar, bunga diperhitungkan sangat sering (terus-menerus) dalam setahun. Jumlah dimasa datang tersebut
dapat dirumuskan menjadi

Mt M0 eit dengan e 2,7183

Bentuk ini dinamakan model bunga majemuk sinambung. Bunga majemuk sinambung dalam kasus pinjam meminjam
seringkali dipraktikkan oleh para pelepas uang atau “lintah darat” yang kadang-kadang menetapkan atau memperhitungkan
bunga atas uang yang dipinjamkannya secara harian (m=360). Oleh karenanya model ini dapat pula kita sebut “model lintah
darat”.
 Contoh

Seorang ibu rumah tangga meminjam uang sebesar Rp. 10.000.000,00 pada seorang pelepas uang untuk jangka waktu 2
tahun. Suku bunga sebesar 10% per tahun diperhitungkan secara harian (dalam bisnis 1 tahun = 360 hari). Hitunglah jumlah
yang harus dibayar oleh ibu rumah tangga tersebut pada saat hutangnya jatuh tempo!

Penyelesaian
Dengan rumus bunga majemuk biasa Mt = M0 (1+)mt
a. Tanpa menggunakan logaritma
M2 = 10.000.000(1+)360x2
= 10.000.000 (1,0003)720
= 10.000.000 (1,2411)
= 12.411.000
b. Dengan menggunakan logaritma
M2 = 10.000.000 (1,0003)720
Log M2 = log107 + 720log1,0003
= 7 + 0,0938
= 7,0938
M2 = 12.411.000
Model Pertumbuhan

Perkiraan jumlah penduduk di suatu daerah/negara dapat ditentukan, hal ini seperti yang dinyatakan oleh Malthus, bahwa
penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Secara matematika dapat dirumuskan sebagai:

pt = p1 (1+r)t-1

Dimana p1 : Jumlah pada tahun pertama


pt : Jumlah pada tahun ke-t
r : persentase pertumbuhan per tahun
t : indeks waktu (tahun ke ..)

Rumus tersebut tidak hanya digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan penduduk, tetapi juga digunakan untuk
memperkirakan pertumbuhan lainnya seperti pertumbuhan hewan atau ekonomi. Berikut adalah contoh penggunaan rumus
tersebut.
Contoh
Penduduk suatu kota berjumlah 2 juta jiwa pada tahun 2006, dan tingkat pertumbuhan penduduknya 3% per tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2020. Jika mulai tahun 2020 pertumbuhannya
menurun menjadi 1,5%, berapa perkiraan jumlah penduduk 10 tahun kemudian?
Penyelesaian:
P1 = 2 juta
r = 0,03
t = tahun ke -15
P15 = 2.000.000(1+0,03)14
= 2.000.000 (1,512589725)
= 3.025.179 jiwa
Atau dengan menggunakan logaritma
LogP15 = log(2x106)(1,03)14
= log2 +6log10+14log1,03
= 6,480751142
P15 = 3.025.179 jiwa
TERIMA
KASIH
MODUL 9

Anda mungkin juga menyukai