Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENEREPAN PENGUJIAN
MUTU LAS “METODE
PENGUJIAN TARIK SAMBUNG
HASIL LAS DAN METODE
PENGUJIAN BENGKOK”

OLEH :

MUHAMMAD AKBAR
BRAMANTIO

21723012

DOSEN PENGAMPUH :
Bapak Suci Andri S.Pd., M.Pd.T

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Drag Dan Lift “ Adapun tujuan dari penulisan laporan ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Mekanika
Fluida”.

Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan baik bagi
pembaca maupun penulis dalam materi yang telah diberikan yaitu mekanika
fluida. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Suci Andri S.Pd.T selaku
dosen pengampu matakuliah Mekanika Fluida yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan,


oleh karena itu penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang dapat
membangun dan memotifasi untuk dapat menghasilkan karya yang lebih baik dan
bermanfaat.

Painan, 15 nov 2023

penulis
1.1 Sejarah Pengelasan

Berdasarkan penemuan benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik penyambungan


logam telah diketahui sejak zaman prasejarah.misalnya pada waktu antara 4000 – 300 SM
telah diketehui dan dipraktekan pembrasingan logam paduan emas,tembaga ,dan
pemantrian paduan timah. Pada waktu itu sumber energy yang digunakan adalah hasil
dari pembakaran kayu atau arang. Berhubung suhu yang diperoleh dengan pembakaran
kayu dan arang sangat lah rendah maka teknik penyambungan pada waktu itu tidak
berkembang lagi.

Setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, maka teknologi pengelasan
maju dengan pusat sehingga menjadi suhu teknik penyambungan yang muthakir. Pada
akhir abad ke 19 telah diciptakan cara dan teknik pengelasan. Pengelasan yang sering
digunakan adalah las busur, las resistensi listrik,las gas dan las termit.

1.2 Metode Pengujian Tarik Sambungan Hasil Las

Metode pengujian tarik sambungan hasil las adalah metode yang digunakan untuk
menguji kekuatan tarik dari sambungan las. Pada metode ini sampel uji yang telah dilas
akan ditarik secara perlahan hingga terjadi kegagalan pada sambungan las. Tujuan dari
pengujian las ini adalah untuk mengevaluasi kekuatan tarik.elongasi, dan keuletan dari
sambungan las.

Proses pengujian tarik dimulai dengan persiapan sampel uji yang biasanya berbentuk
batang atau strip dengan sambungan las di tengah nya.sampel uji kemudian ditempatkan
di mesin uji tarik yang dilengkapi dengan alat pengukur beban dan perpanjangan dan
pada pengujian beban diterapkan secara perlahan pada sampel uji dan diukur
menggunakan alat pengukur beban .

Hasil pengujian tarik memberikan informasi penting tentang kekuatan tarik


maksimum yang dapat ditahan oleh sambungan las sebelum terjadi kegagalan. Selain itu,
elongasi atau perpanjangan sampel uji juga memberikan gambaran tentang keuletan atau
kemampuan sambungan las untuk mengalami deformasi sebelum patah.Metode pengujian
tarik sambungan hasil las penting untuk memastikan kualitas dan keandalan sambungan
las dalam aplikasi yang membutuhkan kekuatan tarik yang tinggi, seperti struktur baja,
pipa, atau komponen mesin.

Fungsi dan manfaat pengujian tarik sambungan hasil las adalah sebagai berikut :

1.Menentukan kekuatan sambungan: Pengujian tarik sambungan hasil las digunakan


untuk menentukan kekuatan sambungan antara dua benda yang dihubungkan dengan
proses pengelasan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sambungan tersebut
mampu menahan beban tarik yang diharapkan dalam aplikasi yang diinginkan.

2. Mengevaluasi kualitas pengelasan: Pengujian tarik sambungan


hasil las membantu dalam mengevaluasi kualitas pengelasan. Dengan menguji kekuatan
sambungan, dapat diketahui apakah pengelasan tersebut dilakukan dengan benar dan
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

3. Mengidentifikasi kelemahan sambungan: Pengujian tarik sambungan dapat membantu


mengidentifikasi kelemahan atau cacat pada sambungan hasil las. Jika terdapat
kelemahan seperti retak atau kegagalan sambungan, pengujian ini dapat membantu
dalam menemukan penyebabnya dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

4. Menjamin keamanan struktural: Pengujian tarik sambungan hasil las penting untuk
memastikan keamanan struktural. Dalam banyak aplikasi, sambungan hasil las harus
mampu menahan beban tarik yang signifikan. Dengan melakukan pengujian tarik,
dapat dipastikan bahwa sambungan tersebut memiliki kekuatan yang cukup untuk
menjaga keamanan struktural.

5. Meningkatkan kualitas produk: Dengan melakukan pengujian tarik sambungan hasil


las, dapat diidentifikasi dan diperbaiki kelemahan atau cacat pada sambungan. Hal ini
dapat membantu meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan dan
mengurangi risiko kegagalan sambungan di lapangan.

Dengan menggunakan pengujian tarik sambungan hasil las, dapat dipastikan bahwa
sambungan tersebut memiliki kekuatan dan keandalan yang memadai untuk aplikasi yang
diinginkan, serta memastikan keamanan struktural dan meningkatkan kualitas produk
secara keseluruhan.

1.3 Metode Pengujian Bengkok

Metode pengujian bengkok (bending test) adalah metode yang digunakan untuk
menguji kekuatan dan keuletan sambungan hasil las terhadap beban lentur atau bengkok.
Pada metode ini, sampel uji yang telah dilas akan diberikan beban lentur hingga terjadi
deformasi atau kegagalan pada sambungan las.Proses pengujian bengkok dimulai dengan
persiapan sampel uji yang biasanya berbentuk batang atau strip dengan sambungan las di
tengahnya. Sampel uji kemudian ditempatkan di mesin uji bengkok yang dilengkapi
dengan alat pengukur beban dan perpanjangan.Pada saat pengujian, beban lentur
diterapkan pada sampel uji dengan cara memberikan tekanan pada titik tengah sampel.
Beban lentur ini dapat diberikan secara perlahan atau dengan tingkat beban yang

ditentukan. Selama pengujian, deformasi atau perubahan bentuk sampel uji


diukur menggunakan alat pengukur perpanjangan.Hasil pengujian bengkok
memberikan informasi tentang kekuatan dan keuletan sambungan las terhadap beban
lentur. Pengujian ini dapat mengungkapkan apakah sambungan las mampu menahan
beban lentur tanpa mengalami kegagalan atau deformasi yang signifikan. Selain
itu, pengujian bengkok juga dapat memberikan informasi tentang tingkat kekerasan
dan kekuatan material pada sambungan las.Metode pengujian bengkok penting
dalam mengevaluasi kualitas dan keandalan sambungan las dalam aplikasi yang
mengalami beban lentur, seperti struktur baja, rangka kendaraan, atau komponen
mesin yang mengalami gaya lentur.
Fungsi dan manfaat pengujian bengkok atau bending adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kekuatan dan keuletan material: Pengujian bengkok digunakan untuk
menentukan kekuatan dan keuletan material. Dalam pengujian ini, material diberikan
beban bengkok hingga mencapai titik patah atau deformasi permanen. Hal ini
membantu dalam mengevaluasi kemampuan material untuk menahan beban bengkok
dan memastikan bahwa material tersebut memenuhi persyaratan kekuatan yang
diperlukan dalam aplikasi yang diinginkan.
2. Mengevaluasi kualitas proses manufaktur: Pengujian bengkok juga digunakan
untuk mengevaluasi kualitas proses manufaktur. Dalam beberapa kasus, benda atau
komponen harus mengalami proses pembengkokan selama produksi. Pengujian ini
membantu dalam memastikan bahwa proses pembengkokan dilakukan dengan benar
dan tidak menyebabkan kelemahan atau cacat pada benda atau komponen tersebut.
3. Mengidentifikasi kelemahan atau cacat: Pengujian bengkok dapat membantu
mengidentifikasi kelemahan atau cacat pada benda atau komponen. Jika terdapat
kelemahan seperti retak atau deformasi yang tidak diinginkan, pengujian ini dapat
membantu dalam menemukan penyebabnya dan mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan.
4. Menjamin keamanan struktural: Pengujian bengkok penting untuk memastikan
keamanan struktural. Dalam banyak aplikasi, benda atau komponen harus mampu
menahan beban bengkok yang signifikan. Dengan melakukan pengujian bengkok,
dapat dipastikan bahwa benda atau komponen tersebut memiliki kekuatan yang
cukup untuk menjaga keamanan struktural.
5. Meningkatkan kualitas produk: Dengan melakukan pengujian bengkok, dapat
diidentifikasi dan diperbaiki kelemahan atau cacat pada benda atau komponen. Hal
ini dapat membantu meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan dan
mengurangi risiko kegagalan benda atau komponen di lapangan.
Dengan menggunakan pengujian bengkok, dapat dipastikan bahwa benda atau
komponen memiliki kekuatan dan keuletan yang memadai,memastikan keamanan
struktural meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai