Anda di halaman 1dari 9

Keterampilan Berbahasa Indonesia /3SKS PROGRAM STUDI S1 PGSD

Universita Terbuka

Nama Penulis : Ria Candra Dewi, M.Pd.

Nama Penelaah : Farid Fakkhri Darmawan

Status Pengembangan : Baru/Revisi**

Tahun Pengembangan : 2024

1. Jelaskan yang dimaksud dengan keterampilan bahasa?

2. Jelaskan empat aspek keterampilan Bahasa?

3. Jelaskan keterampilan bahasa yang melibatkan pemahaman dan interpretasi teks tertulis ?

4. Jelaskan Keterampilan bahasa yang melibatkan penggunaan struktur tata bahasa dan

kosakata secara tertulis adalah:

5. Jelaskan mengapa penting bagi seseorang untuk mengembangkan semua empat aspek

keterampilan bahasa?
Jawaban :

1. Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang

dapat meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan

berbahasa melibatkan kemahiran dalam menggunakan bahasa, termasuk mendengar,

berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa terbagi menjadi dua: Lisan dan

Tulis. Mendengar dan membaca merupakan aspek reseptif, sementara berbicara dan menulis

merupakan aspek produktif. Saat berbicara, pesan disampaikan menggunakan bahasa lisan.

Saat mendengar, penerima pesan berusaha untuk memahami pesan yang disampaikan. Ketika

menulis, pesan disampaikan melalui bahasa tertulis. Ketika membaca, penerima pesan

berupaya untuk memahami pesan yang disampaikan melalui tulisan.

Sumber referensi BMP PDGK 4101 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD modul 1

hal.1.5 - 1.9

2. A. Mendengarkan atau Menyimak

Kemampuan mendengarkan adalah cara untuk memahami bahasa lisan dengan reseptif,

bukan hanya mendengarkan suara. Istilah "mendengarkan" sering disebut sebagai

"menyimak". Perbedaan antara "mendengarkan" dan "mendengar" terletak pada kesengajaan,

konsentrasi, dan pemahaman. Mendengar tidak melibatkan kesengajaan atau pemahaman

seperti mendengarkan. Proses pemerolehan keterampilan mendengarkan dalam bahasa

pertama dilakukan tanpa disadari, yang disebut "pemerolehan" (acquisition), bukan

"pembelajaran" (learning).
Terdapat dua jenis situasi dalam mendengarkan, yaitu interaktif dan noninteraktif. Situasi

noninteraktif meliputi mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau dalam acara seremonial.

Keterampilan Mikro dalam Mendengarkan

Untuk memahami apa yang didengar, pendengar harus bisa:

 Menyimpan dan mengingat unsur bahasa menggunakan daya ingat jangka

pendek.

 Membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target.

 Menyadari tekanan, nada, warna suara, intonasi, serta reduksi bentuk kata.

 Memahami arti kata-kata yang didengar.

 Mengenali pola urutan kata khas.

 Mengidentifikasi kata-kata kunci yang menentukan topik dan gagasan.

 Menebak makna dari konteks.

 Mengenali kelas kata (grammatical word classes).

 Menyadari bentuk dasar sintaksis.

 Mengenali perangkat kohesif.

 Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi, dan

lainnya.

B. Berbicara.

Dalam keterampilan berbicara terdapat tiga jenis situasi berbicara, yakni interaktif, semi-

interaktif, dan non-interaktif. Situasi interaktif terjadi dalam percakapan langsung atau

melalui telepon, memungkinkan adanya pergantian peran antara berbicara dan

mendengarkan. Situasi ini juga memfasilitasi klarifikasi, pengulangan kata/kalimat, atau

permintaan untuk memperlambat tempo bicara, Situasi semi-interaktif termasuk berpidato di


depan umum, kampanye, khutbah/ceramah, di mana meskipun tidak ada interupsi dari

audiens, pembicara masih dapat melihat reaksi mereka melalui ekspresi wajah dan bahasa

tubuh..

Situasi berbicara non-interaktif terjadi saat berpidato melalui media seperti radio atau televisi,

tanpa adanya interaksi langsung. Contohnya adalah pidato kenegaraan yang disiarkan melalui

televisi atau radio.

Beberapa keterampilan mikro yang penting untuk pembicara saat berbicara meliputi:

 Mengucapkan bunyi-bunyi dengan jelas.

 Menggunakan tekanan, nada, dan intonasi yang tepat.

 Memilih kata-kata yang sesuai.

 Menggunakan ragam bahasa yang cocok dengan situasi komunikasi.

 Menyampaikan kalimat-kalimat utama dengan jelas.

 Menjelaskan ide-ide tambahan dengan jelas.

 Memastikan wacana terhubung dengan baik agar pendengar dapat mengikuti dengan

mudah.

 Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pembicara dapat dikelompokkan ke dalam tiga

aspek: (a) isi pembicaraan, (b) bahasa yang digunakan, dan (c) performansi tubuh dan

ekspresi saat menyampaikan isi pembicaraan.

C. Membaca

Membaca merupakan keterampilan yang bersifat aktif-reseptif, yang dapat dikembangkan

secara terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara, namun seringkali

dikembangkan bersamaan dengan keterampilan menyimak dan berbicara pada masyarakat

yang memiliki tradisi literasi yang sudah berkembang. Keterampilan membaca terbagi
menjadi dua klasifikasi: (a) membaca permulaan, dan (b) membaca lanjutan. Keterampilan

mikro yang terkait dalam proses membaca yang harus dimiliki pembaca meliputi mengenal

sistem tulisan, mengenal kosakata, menentukan kata kunci yang mengidentifikasi topik dan

gagasan utama, menentukan makna kata dari konteks tertulis, mengenal kelas kata

gramatikal, menentukan konstituen dalam kalimat, mengenal bentuk dasar sintaksis,

merekonstruksi situasi dan tujuan, menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal

untuk menarik kesimpulan, serta menggunakan strategi membaca yang berbeda sesuai

dengan tujuan membaca yang berbeda.

D. Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang aktif dan produktif. Keterampilan ini

dianggap sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang paling kompleks. Mengapa?

Keterampilan menulis tidak hanya sekadar menyalin kata-kata dan kalimat, tetapi juga

mencurahkan dan mengembangkan pikiran, gagasan, ide dalam sebuah struktur tulisan yang

teratur, logis, dan sistematis agar mudah dipahami oleh pembaca.

Sama halnya dengan keterampilan membaca, keterampilan menulis dapat dibagi menjadi dua

kategori, yaitu (a) menulis permulaan dan (b) menulis lanjutan. Menulis permulaan seringkali

disamakan dengan melukis gambar di mana penulis pada tahap ini hanya menyalin gambar

atau simbol bunyi bahasa ke dalam bentuk tulisan. Saat memasuki awal-awal sekolah, siswa

dilatih dalam menulis permulaan yang sering diintegrasikan dengan kegiatan membaca

permulaan.
Kegiatan menulis sebenarnya adalah proses menuangkan ide dan gagasan secara tertulis

melalui bahasa tulisan. Berikut adalah beberapa keterampilan mikro yang diperlukan dalam

menulis:

 Menggunakan ejaan yang benar.

 Memilih kata yang tepat.

 Menggunakan bentuk kata dengan benar.

 Mengurutkan kata-kata dengan benar.

 Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.

 Memilih genre tulisan yang sesuai dengan audiens.

 Menyusun ide atau informasi utama yang didukung dengan jelas oleh informasi

tambahan.

 Menciptakan paragraf dan tulisan yang koheren agar pembaca dapat mengikuti alur

pikiran atau informasi yang disampaikan.

 Mengasumsikan pengetahuan pembaca mengenai subjek yang ditulis dan membuat

asumsi tentang hal-hal yang belum mereka ketahui dan perlu ditulis.

Sumber referensi BMP Keterampilan Berbahasa Indonesia SD PDGK 4101 modul 1

hal.1.11 - 1.15.

3. Kemahiran bahasa yang melibatkan pemahaman dan interpretasi teks tertulis sangatlah

penting dalam berbagai konteks, mulai dari pendidikan hingga kehidupan sehari-hari dan

profesional.

Pertama-tama, keterampilan membaca secara efektif adalah fondasi utama, termasuk

kemampuan untuk memahami kata-kata, kalimat, dan paragraf dengan cepat dan akurat. Ini

juga melibatkan kemampuan mengidentifikasi struktur teks, seperti bagian pendahuluan,


pengembangan, dan penutup, serta elemen-elemen seperti gagasan utama, detail pendukung,

dan argumen.

Kedua, menganalisis informasi yang diberikan adalah langkah penting dalam memahami

teks, termasuk kemampuan mengidentifikasi fakta, opini, dan asumsi yang mendasari teks

tersebut. Menganalisis juga mencakup kemampuan untuk mengenali teknik penulisan, seperti

penggunaan bahasa kiasan, retorika, dan strategi persuasif lainnya.

Ketiga, menafsirkan makna yang tersirat adalah aspek penting dari keterampilan ini. Teks

seringkali menyampaikan makna yang lebih dalam atau kompleks melalui penggunaan

bahasa kiasan, analogi, atau ambigu. Kemampuan membaca di antara baris dan memahami

konteks teks secara lebih luas dapat membantu dalam menafsirkan makna yang lebih dalam.

Keempat, menghubungkan informasi yang diberikan dengan pengetahuan yang sudah

dimiliki merupakan langkah penting dalam membangun pemahaman yang kohesif. Ini

melibatkan kemampuan membuat asosiasi antara informasi baru dengan pengetahuan yang

sudah ada dalam pikiran kita, serta kemampuan untuk mengidentifikasi implikasi teks

terhadap pengalaman pribadi atau pengetahuan lain yang relevan.

Kelima, Evaluasi dan Kritis. Mampu mengevaluasi keandalan, keakuratan, dan keberterimaan

teks, serta mengajukan pertanyaan kritis tentang informasi yang disajikan.

Keenam, Mengambil Kesimpulan, berdasarkan pemahaman dan interpretasi yang diperoleh,

kemampuan untuk menyimpulkan, membuat kesimpulan, atau merumuskan pandangan

tentang teks tertulis.

Secara keseluruhan, keterampilan bahasa yang melibatkan pemahaman dan interpretasi teks

tertulis memungkinkan kita memperoleh informasi, memahami berbagai perspektif, dan


membuat penilaian yang informatif dan kritis. Dengan mengembangkan keterampilan ini, kita

dapat menjadi pembaca yang lebih cerdas dan berpikir secara kritis dalam berbagai situasi.

Sumber referensi BMP Keterampilan Berbahasa Indonesia SD PDGK 4101 modul 1

hal.1.19 - 1.24

4. Keterampilan menulis melibatkan penggunaan struktur tata bahasa dan kosakata secara

tertulis, yang merupakan kemampuan menulis. Ini melibatkan penggunaan tata bahasa yang

tepat, seperti pemilihan kata, susunan kalimat, penggunaan tanda baca yang sesuai, dan

pemilihan kosakata yang tepat untuk menyampaikan ide secara jelas dan efektif dalam bentuk

tertulis. Kemampuan menulis juga mencakup kemampuan menyusun ide secara logis dan

kohesif, mengorganisir informasi dengan baik, serta menyesuaikan gaya penulisan sesuai

dengan tujuan dan audiens yang dituju. Kemampuan ini sangat penting dalam berbagai

konteks, dari akademis hingga profesional, karena menulis adalah cara utama untuk berbagi

informasi, menyampaikan ide, dan berkomunikasi secara efektif dalam bentuk tertulis.

Dengan menguasai keterampilan menulis, seseorang dapat menjadi penulis yang lebih

terampil dan dipercaya dalam berbagai situasi.

Berikut adalah penjelasan tentang aspek menulis seperti struktur, tata bahasa, dan kosakata

yang penting untuk diperhatikan agar tulisan menjadi efektif:

 Struktur: Ini melibatkan pengaturan ide secara logis, termasuk pengenalan,

pengembangan, dan penutup yang jelas.

 Tata Bahasa: Mengacu pada aturan dan struktur yang mengatur penggunaan kata,

frasa, dan kalimat dalam sebuah bahasa. Ini termasuk tata bahasa seperti tense

(waktu), kesesuaian subjek dan predikat, penggunaan artikel, preposisi, dan lainnya.
Memahami dan mengikuti tata bahasa yang tepat membantu agar tulisan menjadi

lebih mudah dipahami dan memiliki kejelasan yang tinggi.

 Kosakata: Merujuk pada beragam kata yang digunakan dalam sebuah bahasa.

Penggunaan kosakata yang kaya dan beragam membantu dalam menyampaikan ide

dengan lebih tepat dan jelas. Penggunaan kosakata yang sesuai juga dapat

meningkatkan daya tarik dan kekuatan pesan dalam tulisan.

Sumber referensi BMP PDGK 4101 Ketrampilan Berbahasa Indonesia

5. Bahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana komunikasi. Memiliki

keterampilan berbahasa yang baik, seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis,

sangat menentukan dalam menggunakan bahasa sehari-hari. Dengan menguasai keempat

keterampilan berbahasa ini, seseorang dapat berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan

maupun tulisan, untuk menghindari kesalahpahaman. Dalam pendidikan, keterampilan

berbahasa dianggap penting dalam mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, dan

karakter peserta didik. Selain itu, keterampilan berbahasa juga berperan penting dalam

literasi, sehingga penting bagi semua individu untuk mempelajari dan menguasainya.

Sumber referensi BMP PDGK 4101 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD

Anda mungkin juga menyukai