Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pendekatan dan strategi pemberdayaan Perempuan

Dosen Pengampu: Reni Yuliastutik, M.Keb

KELOMPOK 4
Andra intan yuniar 238110003
Dina Alya Rahma 238110004
Ayu Savitri Bili 238110006
Sisilia Duni 238110010
Dewi triani 238110013
Theresia SWN Pote 238110014
choirunniza putri ramadani 238110015
Noviana Setyoningtyas 238110024
Debora Mone 238110033
Rahmatia Bola 238110034
Maria walu kaka 238110044

PRODI S1 KEBIDANAN

IIK SRADA INDONESIA

Jl. Manila No.37, Tosaren, Kec. Pesantren, Kota Kediri

Jawa Timur 6412


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendekatan dan strategi
pemberdayaan Perempuan”.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Reni Yuliastutik, M.Keb selaku dosen
mata kuliah Pendekatan dan strategi pemberdayaan Perempuan

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki,
namun dengan kerendahan hati, penulis berharap makalah ini dapat memberikan
sumbangan positif dan pemahaman yang lebih baik mengenai peran statistika dalam
pengolahan data.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, dan motivasi selama penulisan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca.

Kediri, 29 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH ............................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 2

BAB II ...................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3

2.1 Pemberdayaan Perempuan .......................................................................................... 3

A. Pengertian Pemberdayaan ..................................................................................... 3

B. Strategi Pemberdayaan Perempuan...................................................................... 3

C. Pendekatan Pemberdayaan Perempuan .................................................................. 4

BAB III..................................................................................................................................... 6

PENUTUP ................................................................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberdayaan merupakan upaya memberikan otonomi, wewenang, atau


kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu organisasi agar individu tersebut
dapat berdaya serta kreatif dalam melakukan segala hal yang akan mendatangkan
manfaat untuk dirinya dan orang lain (Ife, 1995 dalam Purbathin, 2010).
Pemberdayaan mulai berkembang di Eropa pada abad pertengahan, kemudian
terus berkembang hingga tahun 70-an, 80-an sampai dengan sekarang.
Pemberdayaan terkait erat dengan pembangunan, baik dalam tingkat nasional, atau
tingkat daerah sekalipun, pembangunan yang dilakukan yaitu dalam segala aspek
seperti aspek sosial, budaya, ekonomi bahkan aspek gender (Widayanti, 20120).

Pemberdayaan gender dimulai dengan adanya Konferensi Perempuan


Internasional di Mexico tahun 1975, Konferensi tersebut membahas tentang
diperlukannya partisipasi penuh oleh perempuan dalam pembangunan (Murniati,
2004:6). Pemberdayaan perempuan merupakan upaya untuk mewujudkan
kesetaraan peran, akses, dan kontrol perempuan dan laki-laki di semua bidang
pembangunan. Kesetaraan dalam segala bidang baik perempuan dan laki-laki
dimaksudkan dengan tidak adanya diskriminasi antara satu dan lainnya. Setiap
orang baik perempuan dan lakilaki mempunyai kesempatan dan peluang yang
sama dalam berbagai kegiatan pembangunan wilayah (Puspita. 2016).

Program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Pemerintah dan juga


masyarakat selama ini merupakan perwujudan kesetaraan gender bagi laki-laki dan
perempuan yang keduanya akan mendapaat manfaat yang sama. Pada era
globalisasi sekarang ini, perempuan memiliki peran yang penting dalam
pembangunan nasional, upaya yang dapat dilakukan menurut (Saptandari, 2010:2)
yaitu dengan meningkatkan posisi perempuan dalam pembangunan ekonomi
nasional melalui pemberdayaan. Menurut (Prama, 2013), bahwa beberapa ahli
studi perempuan menyatakan salah satu upaya meningkatkan posisi perempuan
adalah menggunakan pengorganisasian, sebagai wadah pemberdayaan permpuan
agar lebih baik.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja indikator perberdayaan perempuan ?


2. Bagaimana pencegahan kekerasan terhadap perempuan ?
3. Bagaiamana perlindungan perempuan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja Pengertian pemberdayaan perempuan ?


2. Apa saja Langkah-langkah pemberdayaan terhadap perempuan?
3. Bagaimana Strategi dalam perberdayaan perempuan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemberdayaan Perempuan

A. Pengertian Pemberdayaan

Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar daya yang berarti
kekuatan atau kemampuan. Maka pemberdayaan dimaknai sebagai proses
untuk memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki
daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya.

Pemberdayaan adalah proses kepada masyarakat agar menjadi berdaya,


mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau
keberdayaan untuk menentukan pilihan hidupnya, pemberdayaan juga harus
ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal.

Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan seseorang, khususnya kelompok


rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuasaan atau kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya, mereka juga dapat menjangkau sumber-sumber
produktif yang memungkinkan dapat meningkatkan pendapatan dan
memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan
Untuk melakukan pemberdayaan perlu tiga langkah yang berkesinambungan
yaitu:
a. Pemihakan, artinya perempuan sebagai pihak yang diberdayakan harus
lebih dipihak dari pada laki-laki.
b. Penyiapan, artinya pemberdayaan menuntut kemampuan perempuan
untuk bisa ikut mengakses, berpartisipasi, mengontrol, dan mengambil
manfaat.
c. Perlindungan, artinya memberikan proteksi sampai dapat dilepas.

B. Strategi Pemberdayaan Perempuan

Kesadaran mengenai peran perempuan mulai berkembang yang diwujudkan


dalam pendekatan program perempuan dalam pembangunan. Hal ini didasarkan
pada satu pemikiran mengenai perlunya kemandirian bagi kaum perempuan,
supaya pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak. Karena perempuan
merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga sehingga posisinya di
ikut sertakan dalam pembangunan.

3
Tujuan dari pendekatan ini adalah menekankan pada sisi produktivitas
tenaga kerja perempuan, khususnya terkait dengan pemberdayaan perempuan,
sedangkan sasarannya adalah kalangan perempuan dewasa. Untuk
meningkatkan akses perempuan agar supaya bisa meningkatkan pemberdayaan.
Adapun strategi yang dijalankan untuk meningkatkan pemberdayaan
perempuan, seperti melalui kegiatankegiatan keterampilan yang diantaranya
menjahit, menyulam, bordir dan lain sebagainya.
Pemberdayaan menjadi strategi penting dalam meningkatkan peran
perempuan dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mampu mandiri dan
berkarya. Pemberdayaan dapat dilakukan melalui pembinaan dan mengasah
keterampialan perempuan khususnya dalam penelitian ini yaitu dibidang Home
Industry.
Rencana strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu tertentu yang mengandung visi, misi tujuan,
sasaran, kebijakanan program yang realities dengan mengantisipasi
perkembangan masa depan. Peranan aktif manajer sebagai perencanaan strategi
nerupakan hal utama yang wilayah fokusnya luas dan berjangka panjang,
Strategi dapat digolongkan sebagai "penciptaan hubungan baik dengan
manusia" antara lain adalah strategi: integrasi melalui penggabungan (marger),
sistem kontrak (join ventures) kooptasi (cooptation) dan mengadopsi orang
penting dari lingkungan (interlocking directorates)
Beberapa faktor yang menyebabkan pemberdayaan perempuan menjadi hal
yang sangat penting-
1. Pembangunan dengan perspektif partikal mengakibatkan perempuan
menjadi tidak berdaya karena tidak dapat mengekspresikan
kemampuan/bakat yang dimilikinya.
2. Tingkat pendidikan terhadap perempuan cenderung lebih rendah
ketimbang laki-laki dan hak reproduksi yang cenderung dipaksakan
3. Ketertinggalan peran perempuan didalam bidang pemerintahan dan
politik

C. Pendekatan Pemberdayaan Perempuan

Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa perempuan


tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan
subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep demikian, maka
pemberdayaan perempuan harus mengikuti pendekatan sebagai berikut
(Sumodiningrat, 2002):

pertama, upaya itu harus terarah. Ini yang secara populer disebut pemihakan.
Upaya ini ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang
dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya.

4
Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan
dilaksanakan oleh perempuan yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan
masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni agar bantuan
tersebut efektif karena sesuai dengan kehendakdan mengenali kemampuan serta
kebutuhan mereka. Selain itu, sekaligus meningkatkan kemampuan perempuan
dengan pengalaman dalam merancang, melaksanakan, mengelola, dan
mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya. Ketiga,
menggunakan pendekatan kelompok,karena lingkup bantuan menjadi terlalu luas
jika penanganannya dilakukan secara individu. Pendekatan kelompok ini paling
efektif dan dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien.

Menurut Eliot (dalam I.N. Sumaryadi, 2005:150), ada tiga strategi pendekatan
yang dipakai dalam proses pemberdayaan perempuan, antara lain adalah:
1. Pendekatan kesejahteraan (the welfare approach) Yakni pendekatan dengan
cara terjun langsung untuk memberi bantuan dengan sasaran kelompok-
kelompok tertentu.
2. Pendekatan Pembangunan.
Adapun kegiatan pemberdayaan perempuan yang dilakukan dengan
menggunakan model pendekatan ini yang mana lebih difokuskan pada upaya
untuk meningkatkan kemandirian,keswadayaan serta kemampuan
perempuan.
3. Pendekatan Pemberdayaan
Dalam hal ini perlu di lakukan berbagai bentuk kegiatan pelatihan di
kalangan kelompok sasaran (klien) agar mereka bisa melepaskan diri dari
kemiskinan, keterpurukan serta ketinggalan sehingga mereka dapat
membentuk suatu perempuan yang maju dan mandiri serta bebas dari aneka
ragam ketidakberdayaan. Sedangkan menurut Axinn (1988) Yang
menyebutkan bahwa untuk memahami lebih rinci pendekatan yang di
gunakan dalam proses pemberdayaan perempuan maka paling tidak jenis
pendekatan yang di pakai dapat di kategorikan ke dalam kedalam beberapa
tipe misalnya: Pertama, pendekatan komunitas. Kedua, pendekatan umum.
Ketiga, pendekatan proyek. Keempat, pendekatan kerjasama. Kelima,
pendekatan partisipatif. Keednam, pendekatan pelatihan dan kunjungan.
Ketujuh, pendekatan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu mengingat begitu
kompleksnya jenis pendekatan yang dapat di manfaatkan dalam berbagai
bentuk kegiatan pemberdayaan perempuan. (Haris, 2014)

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa


pemberdayaan perempuan adalah proses untuk memberikan kekuatan,
kemampuan, dan keberdayaan kepada individu atau kelompok yang kurang
berdaya. Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk meningkatkan
kemandirian perempuan dalam mengambil keputusan dan memenuhi
kebutuhan dasarnya. Pemberdayaan perempuan melibatkan tiga langkah yang
berkesinambungan, yaitu pemihakan, penyiapan, dan perlindungan.

Strategi pemberdayaan perempuan meliputi pendekatan kesejahteraan,


pendekatan pembangunan, dan pendekatan pemberdayaan. Pendekatan ini
dilakukan melalui kegiatan pelatihan, pengembangan keterampilan, dan
pembangunan home industry. Pemberdayaan perempuan juga mengikuti
pendekatan yang melibatkan komunitas, kerjasama, partisipasi, dan lembaga
Pendidikan.

Kesimpulannya, pemberdayaan perempuan adalah proses yang


bertujuan untuk memberikan kekuatan dan kemampuan kepada perempuan
agar mereka dapat mengambil peran aktif dalam pembangunan dan
meningkatkan potensi diri mereka. Dalam melakukan pemberdayaan
perempuan, diperlukan strategi yang terarah dan melibatkan berbagai
pendekatan untuk mencapai hasil yang efektif dan berkelanjutan.

6
DAFTAR PUSTAKA

UMY Repository (2015)“PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI


BINA USAHA EKONOMI KELUARGA AISYIYAH (BUEKA). (Studi Bina Usaha
Ekonomi Keluarga (BUEKA) Pimpinan Cabang Aisyiyah Mergangsan, Daerah Kota
Yogyakarta).”

(2018) “strategi pemberdayaan Perempuan, dinas, perlindungan,anak,


kabupaten,enrekang”.

Haris, A. (2014). Memahami Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui


Pemanfaatan Media. Jupiter, 13(2), 50-62.

Anda mungkin juga menyukai