Perbaikan Derfina Sempro Fix
Perbaikan Derfina Sempro Fix
SKRIPSI
Oleh :
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Oliva Suyen Ningsih, M.Kep Theofilus Acai Ndorang, S.Fil., M.Th
NIDN : 0828048605 NIDN : 805038701
Diketahui
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan,
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
SKRIPSI
Oleh:
DERFINA MARIA BAHAGIA IDU
NPM: 1714201006
Telah dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal ……dan dinyatakan telah
memenuhi syarat
Penguji I
Disahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
iii
MOTO
“BELAJAR DARI KEGAGALAN MAJULAH KE DEPAN MENJADI LEBIH BAIK”
iv
PERSEMBAHAN
pada tahap ini. Puji syukur untuk tiap berkat yang saya terima.
2. kepada Orang Tua saya, (Alm. Mama Lidia Humul) saya mengucapkan
terima kasih telah mengantarkan pada tempat ini untuk menimba Ilmu
yang lebih tinggi dan selalu mendorong, memberi berkat dan mendoakan
3. Kepada suami dan anak saya yang tercinta, yang sudah setia menemani
setiap proses dan perjuangan yang saya lakukan terima kasih banyak untuk
dukungan dan doa yang tak pernah putus untuk saya. dan segenap
keluarga yang dengan penuh cinta dan kasih sayang mendidik, mendoakan
yang telah menuntun dan membimbing kami selama 4 tahun yang telah
lewat.
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NPM : 17.14201.006
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
PUSKESMAS LALANG’’
pihak, penulis tidak mampu menyelesaikan tulisan ini dengan baik. Oleh karena
2. David Djerubu, S.Fil., MA, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Pertanian
3. Ns. Oliva Suyen Ningsih, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Sarjana
6. Ns. Claudia Fariday Dewi, M.kep. selaku Penguji yang telah memberikan
vii
7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Katolik
perkuliahan.
8. Kedua orang tua dengan penuh cinta dan kasih sayang melahirkan dan
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam bentuk apapun selama
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca untuk kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya penulis berharap
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
DAFTAR ISTILAH..............................................................................................vii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................viii
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................10
A. Hipertensi...................................................................................................12
1. Defenisi hipertensi..............................................................................12
2. Etiologi...............................................................................................12
3. Faktor resiko.......................................................................................14
4. Klasifikasi...........................................................................................18
5. Patofisiologi........................................................................................19
6. Manifestasi klinis................................................................................20
7. Komplikasi..........................................................................................21
ix
8. Penatalaksanaan..................................................................................22
1. Pengertian self-care............................................................................24
2. Tujuan self-care..................................................................................24
D. Kerangka Teori...........................................................................................36
E. Kerangka Konsep.......................................................................................37
F. Hipotesis.....................................................................................................37
A. Rancangan Penelitian................................................................................42
1. Tempat Penelitian...............................................................................35
2. Waktu Penelitian.................................................................................35
1. Populasi...............................................................................................35
2. Sampel ...............................................................................................35
D. Alur Penelitian..........................................................................................46
H. Variabel Penelitian.................................................................................... 52
x
I. Defenisi Operasional .................................................................................53
K. Etika Penelitian......................................................................................... 57
C. Pembahasan ...............................................................................................81
A. Kesimpulan ...............................................................................................96
B. Saran ..........................................................................................................96
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR ISTILAH
Degeneratif : keturunan
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.
sering tidak menampakan tanda dan gejala (Brunner & Suddart, 2013).
derita oleh berbagai usia, terutama yang paling rentan adalah usia lanjut.
akan terjadi saat kondisi tekanan sistolik dan diastolik meningkat. Peningkatan
tekanan darah dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak pembuluh
darah di organ (jantung, ginjal, otak, dan mata) (Brunner & Suddarth, 2016).
Data World Health Organization (WHO) Tahun 2018 juga mencatat satu
terjadi peningkatan penderita hipertensi dari 972 juta (26,4%) orang menjadi
pasien hipertensi (639 juta) tinggal di negara berkembang dengan sumber daya
1
Prevalensi hipertensi di dunia bervariasi, menurut (World Health
(18%). Keadaan saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa dengan
hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada
umur ≥18 tahun sebesar 25, 8%, tertinggi di Bangka Belitung (30, 9%), diikuti
Kalimantan Selatan (30, 8%), Kalimantan Timur (29, 6%) dan Jawa Barat (29,
Riskesdas tahun 2013 sebesar 25.8% dengan Prevalensi hipertensi yang paling
tinggi pada perempuan 36,9 % dan pada pasien berusia 60 tahun ke atas
2
kematian dan resiko komplikasi semakin meningkat dari tahun ketahun
hasil >90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2011). Hipertensi merupakan salah satu
>55 Tahun yang tadinya tekanan darahnya normal 90%. Hipertensi dibedakan
menjadi dua tipe yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder, berdasarkan
disebut sebagai "silent killer". Sebagian besar pasien dengan hipertensi tidak
menyadari karena tidak disertai dengan gejala yang khas sebelum memasuki
fase komplikasi. Gejala yang seringkali muncul, antara lain sakit kepala di
pagi hari, mimisan, perubahan irama jantung menjadi tidak teratur, perubahan
kelelahan, mual, muntah, kecemasan, nyeri dada, dan tremor (WHO, 2019
Faktor penyebab hipertensi terbagi menjadi dua yaitu faktor yang dapat
Bauldoff, 2016). Faktor yang dapt dimodifikasi adalah asupan natrium yang
Dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah faktor genetic, riwayat
3
hipertensi bertahun-tahun, dan berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang
disertai mual dan muntah, penglihatan kabur, nokturia dan edema kaki atau
stroke, infark miokard, gagal ginjal, dan gagal jantung. Kerusakan pada organ
terjadi karena tingginya tekanan darah yang tidak dipantau dalam waktu yang
serta meningkatkan aktivitas. Perilaku yang baik menjadi hal utama dalam
nonfarmakologis (Smeltzer & Bare, 2011). Oleh sebab itu diperlukan perilaku
kesehatan yang adekuat, yang dapat disebut sebagai self-care behaviour. Self-
4
care behaviour optimal merupakan salah satu komponen mencapai
(Akhter, 2010). Self-care merupakan suatu kegiatan yang dibuat dan dilakukan
2010).
diet dan olahraga, pamantauan secara mandiri dan koping emosional dengan
penyakit yang diderita (Lorig and Holman, 2003). Orem (2010) percaya
5
sendiri dan perawatan harus fokus terhadap dampak kemampuan tersebut bagi
yang baik. Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan praktek. Sesuai dengan hal tersebut,
dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku
pasif tidak tampak, seperti pengetahuan, persepsi atau motivasi. Beberapa ahli
sikap, dan praktek atau sering kita dengar dengan istilah knowledge, attitude,
6
RP=2.83), dukungan informasi (p=0.000, RP=4.27), dan dukungan
dan Google Scholar terbatas untuk publikasi 5 tahun terakhir dari 2014 hingga
spiritualitas.
pada 260 pasien hipertensi. Aktivitas perawatan diri diukur menggunakan efek
0,014) dan obesitas sentral (p = 0,000) dengan kepatuhan aktivitas fisik; jenis
7
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya
wilayah puskesmas Lalang dan faktor-faktor yang akan diteliti adalah faktor
dukungan keluarga. Peliti ingin melihat keyakinan diri atau dorongan dari diri
perawatan diri apakah kerena faktor dukungan keluarga klien tidak melakukan
perawatan diri. Dari beberapa faktor mengapa Usia, tingkat pendidikan jenis
Data yang diperoleh dari profil Puskesmas Lalang tahun 2020, Jumlah
8
kepuskesmas untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 32
dipuskesmas kujungan pasien hipertensi yang berusia 30-70 tahun. Dari data
tekanan darah. Berdasarkan latar belakang diatas saya sangat tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
akan diangkat pada penelitian ini adalah apa saja Faktor-faktor yang
puskesmas Lalang.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan latar belakang diatas adalah
2. Tujuan Khusus
9
c. Untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan perilaku self-care
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
tentang perawatan diri yang paling efektif pada pasien hipertensi dan
2. Manfaat praktik
10
c. Bagi Pasien
d. Bagi Keluarga
e. Bagi Peneliti
penelitian ilmiah.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Defenisi Hipertensi
2. Etiologi
(Muttaqin, 2012).
12
Menurut Smeltzer dan Bare (2001) penyebab hipertensi dibagi
menjadi 2 yaitu:
2) Factor stress
3) Intake alkohol
4) Merokok
5) Lingkungan
6) Demografi
b. Hipertensi sekunder
13
penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke
penderita esensial.
3. Faktor resiko
sebagai berikut:
a. Genetik
b. Ras
c. Usia
14
bertambahnya usia, maka semakin tinggi pula resiko
d. Jenis Kelamin
15
hormon estrogennya berkurang, lebih beresiko menderita
a. Obesitas
(Nuraini 2015).
b. Rokok
16
Konsumsi teratur tiga kali alkohol atau lebih dalam sehari
d. Stres
e. Kurang Olahraga
(Nuraini, 2015).
17
World Health Organization (WHO) merekomendasikan
lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram
meningkat.
18
d) Peningkatan penebalan dinding arteriol akibat faktor
4. Klasifikasi hipertensi
darah adalah tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan
dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
5. Patofisiologi
19
vasomotor melalui saraf simpatis keganglia simpatis. Sehingga neuron
dengan jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Sistem saraf simpatis
Hormone ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
2013).
6. Manifestasi klinis
20
Menurut (Aspiani 2014) tanda dan gejala utama hipertensi
tanda dan gejala. secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita
hipertensi adalah :
1) Sakit kepala,
7. Komplikasi
21
Mekanisme hipertensi pada PGK melibatkan beban volume dan
parenkim ginjal.
8. Penatalaksanaan
22
Menurut (Junaedi, Sufrida, & Gusti, 2013) dalam penatalaksanaan
berikut :
a) Terapi non-farmakologi
5) Mengurangi/tidak merokok
6) Menghindari stres
7) Menghindari obesitas
23
akan terjadi pengurangan jumlah cairan dalam pembuluh darah
oleh jantung.
B. self-care behaviour
24
pengetahuan terhadap perawatan diri serta persepsi terhadap perawatan
diri (Hidayat, 2009). Orem (1971) dalam buku Perry & Potter (2006)
b. Tujuan Self-care
25
Konsumsi garam berlebih memiliki efek negatif pada tekanan
b) Alkohol
ganguan pada output jantung (F. Loyke, 2013; Husain, Ansari &
c) Merokok
pada individu yang merokok dan tidak merokok (Freitas & Alvim,
26
2017). Namun berbeda dengan pendapat Al-safi, (2005) yang
d) Konsumsi kopi
zat lain yang ada didalam kopi meliputi polifenol, serat larut dan
(Geleijnse, 2008).
27
dan ketebalan dinding ventrikel kiri, memperbaiki fungsi arteri
f) Manajemen stress
g) Kepatuhan pengobatan
2020)
28
a. Jenis kelamin
b. Usia
pengobatan daripada pada pasien usia dewasa. Hal ini disebakan karena
al., 2016). Paien hipertensi yang berusia lebih tua, memiliki lebih banyak
29
Usia tua berdampak pada kognitif seperti pemahaman dalam
ditemukan oleh Chunhua Ma, (2018) bahwa pasien hipertensi dengan usia
c. Status pernikahan
tingkat kepatuhan yang tinggi terkait diet rendah garam daripada individu
dan hidup sendiri di rumah dengan kepercayaan diri rendah sehingga dapat
d. Durasi hipertensi
30
Namun pendapat berbeda ditemukan oleh Qu et al., (2019) bahwa pasien
e. Pengetahuan
motivasi diri untuk melakukan praktik perawatan diri dari pada klien yang
f. Dukungan sosial
dukungan sosial yang baik memiliki praktik yang benar dalam melakukan
31
tingkat perawatan diri secara komprehensif (Ding et al., 2018). Namun
g. Status ekonomi
dan gaya hidup untuk mencari perawatan yang sesuai dengan kemampuan
h. Dukungan keluarga
bahwa dukungan dari anggota keluarga dapat menjadi salah satu motifasi
32
atau suatu dorongan bagi penderita untuk melakukan kegiatan dalam hal
i. Self-efficacy
dengan self- efficacy yang tinggi akan menganggap bahwa dirinya mampu
yang dimiliki belum tentu dapat membuat dia mampu untuk mendapatkan
j. Faktor lain
33
Ketersediaan alat pengukur tekanan darah di rumah pasien
kelebihan berat badan pada pasein hipertensi yang berkisar 25-30 kilogram
tempat dan fasilitas untuk melakukan aktivitas fisik. Tempat aktivitas yang
2018).(Rozani, 2020)
34
D. Kerangaka teori
Faktor resiko/ penyebab hipertensi:
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
Penatalaksanaan Hipertensi:
Terapi farmakologi; dengan obat-obatan
Terapi non farmakologi; Modifikasi Gaya hidup dengan melakukan Self-care behavior
Diet rendah garam, kurangi konsumsi alcohol, kafein (seperti kopi), kurangi merokok, aktitifitas fisik (berolahraga), menur
pengobatan.
E. KERANGKA KONSEP
Variable independen
Dependen
Pengetahuan
Self-Care Behaviour Pada Pasien Hipertensi
Self-Efficacy
Dukungan Keluarga
Keterangan:
Gambar 2.2 kerangka konsep faktor-faktor yang mempengaruhi self-care pada pasien
hipertensi di wilayah kerja puskesmas lalang
F. Hipotesis
Hipotesis juga dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel yaitu
36
kearah pembuktian, yang merupakan pernyataan yang harus dibuktikan
(Notoadmodjo, 2010).
1. H1: ada hubungan antar pengetahuan dengan perilaku self- care pada
pasien hipertensi.
2. H1: ada hubungan antara self-efficacy dengan perilaku self- care pada
pasien hipertensi
3. H1: ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilku self - care
G. Penelitian terkait
37
in Tegal City pasien rawat kontrol rutin tempat dan
jalan di 8 ke puskesmas waktu
Puskesmas di sebesar 66,3%;
Kota Tegal. mengikuti ke
giatan
posbindu PTM
Hipertensi
sebesar 18%;
dapat
mengenal
gejala dan
penyebab
kenaikan
tekanan darah
sebesar 21%;
patuh minum
obat sebesar
7,2%; aktivitas
intensitas
sedang
(59,2%); rutin
berolahraga
sebesar 53,2%;
IMT tingkat
obesitas dan
lebih sebesar
66,4%;
melaksanakan
diet yang
dianjurkan
dengan baik
sebesar 41,2%;
dan mengelola
stress sebagian
besar dengan
cara beribadah
(59,6%).
3 (Sakinah et Hubungan Penelitian ini dilakukan pada Hasil: Penelitian ini
al., 2020) antara adalah 70 masyarakat Karakteristik terletak pada
Karakteristik penelitian suku Timor di demografi metode
Demografi dan deskriptif propinsi Nusa (usia dan penelitian
Pengetahuan analitik Tenggara Timur tingkat sampel,
dengan Self- dengan pendidikan) tempat dan
38
Management pendekatan dan waktu.
Hipertensi coros pengetahuan
Pada sectional berkolerasi
Masyarakat positif dengan
Suku Timor. self-
management
hipertensi.
Usia dengan
pvalue (0,001),
sedangkan
tingkat
pendidikan dan
pengetahuan
dengan p value
(0,000).
4 Nurwijayanti, faktor-faktor Penelitian ini Sampel dalam Hasil Penelitian ini
2010) yang menggunaka penelitian ini penelitian ini terletak pada
berhubungan n deskriptif menggunakan dapat metode
dengan self- korelatif teknik accidental disimpulkan penelitian
care pada desain sampling bahwa terdapat sampel,
orang Dewasa dengan sebanyak 96 hubungan tempat dan
yang desain studi responden positif yang waktu.
mengalami cross kuat antara
hipertensi di sectional. status
puskesmas fungsional
kendal 01 dengan
Kabupaten perawatan diri
Kendal. (p value
0,0001) (r =
0,523),
dukungan
keluarga
dengan
perawatan diri
(p value
0,0001) (r
hitung 0,411) ,
Dan Perubahan
Emosional
dengan
perawatan diri
(p value
0,0001).
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
pengambilan data pada suatu kurun waktu tertentu. Metode ini digunakan
40
dengan self-care behaviour pada pasien hipertensi.
1. Populasi
2021.
2. Sampel
(Nursalam, 2016).
n= N
41
1 + n (d) ²
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
n = 72
1+72(0, 05)2
n = 72
n = 72
0, 18
n = 72
1 + (0, 18)
n = 72
1, 18
n = 61
a. Kriteria inklusi adalah criteria atau ciri-ciri yang dipenuhi oleh setiap
42
2) Responden dengan tekanan darah sistolik ≥ 120 mmHg dan
3. Alur penelitian
Pemilihan subjek penelitian; menggunakan Rumus slovin dengan sampel 61 pasien yang memenuhi kriteria inklusi.
Informant consent
Kuesioner
a. Data primer
kuesioner, kelompok focus dan panel atau juga data dari hasil
puskesmas Lalang.
44
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan langsung dari obyek
puskesmas Lalang.
5. Instrumen penelitian
kuesioner yang berisi pernyataan dan pertanyaan yang harus diisi oleh
jawaban tegas dari responden yaitu terdapat dua variabel seperti; setuju-
45
sebagai alat untuk mengumpulkan data berupa pernyataan dan pertanyaan.
dengan skor sangat yakin=4, yakin=3, tidak yakin=2 dan sangat tidak
yakin=1
46
pernyataan bersifat posistif pemberian skor, skala likert dengan
digunakan atau tidak terlebih dahulu digunakan uji validitas dan uji
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat itu benar untuk
mengukur apa yang di ukur. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
Keterangan;
N ; Jumlah responden
moment. Jika harga rxy > r tabel atau secara lebih mudah bila nilai P-
47
value < 0,05. Uji validitas ini dilakukakan di puskesmas Lao pada
b. Uji Reliabilitas
dapat di interprestasikan.
r11 =
Keterangan :
48
α2 = varian total
7. Variabel penelitian
a. Identifikasi variabel
49
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
Skala
No Variabel Defenisi operasional Alat ukur Hasil ukur
ukur
1 Dukungan Sikap, tindakan dan Kuesioner dengan Ordinal Dengan kategori
keluarga penerimaan terhadap pengukuran Tinggi jika ≥
anggota keluarga menggunakan Median (64)
sebagai bagian yang skala likert Rendah jika
tidak terpisahkan yang 1-4 yaitu; Median < (64)
mendukung pasien Sangat sering; 4
hipertensi untuk Sering;3
melakukan perilaku self Jarang; 2
care Tidak pernah;1
Dukungan emosional
dan penghargaan
Dukungan fasilitas
/instrumental
Dukungan informasi /
pengetahuan
50
2 Self- keyakinan individu Kuesioner dengan Ordinal Dengan kategori
efficacy akan pengukuran Tinggi Jika
Kemampuanny a untuk menggunakan Median ≥ (29)
Mengatur serangkaian skala likert1-4; Rendah <
Tindakan sesuai yang Sangat yakin;4 Median (29)
diharapkan Yakin;3
Tidak yakin;2
Sangat Tidak
yakin;1
3 Pengetahua Pemahaman responden Kuesioner Ordinal Dengan kategori:
n tentang apa itu Menggunakan Tinggi ≥
hipertensi dan dan skala likert 1-2 Median (24)
penatalaksanaan Benar; 2 Rendah <
penyakit hipertensi Salah; 1 Median 24
4 Dependen perawatan diri adalah Kuesioner dengan Ordinal Dengan kategori;
; serangkaian teknis pengukuran Baik ≥ Median
Self-care untuk mengubah menggunakan 42
pada perilaku, pikiran dan skala likerti Buruk <
Pasien perasaan 1-4 Median 42
hipertensi Sangat sering; 4
Sering;3
Jarang; 2
Tidak pernah;1
1. Pengelolaan data
a. Editing
yang telah diisi oleh responden. Tujuan dari editing ini untuk
51
pertanyaan yang sudah diisi oleh responden.
b. Coding
dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
a) Usia responden
26-35 = 1
36-45 =2
46-55 =3
56-65 =4
65-70 =5
SD =1
SMP =2
SMA =3
SARJANA =4
52
Perempuan =1
Laki-laki =2
d) Status perkawinan
Belum Menikah =1
Sudah Menikah =2
e) Pekerjaan
IRT =1
Tukang =2
Petani =3
Guru =4
140-149 =1
150-159 =2
160- 169 =3
170-200 =4
80-89 =1
90-99 =2
100-109 =3
2) Pengetahuan
Salah =1
Benar =2
3) Self-efficacy
53
Sangat tidak yakin =1
Tidak yakin =2
Yakin =3
Sangat yakin =4
4) Dukungan keluarga
Tidak pernah =1
Jarang =2
Sering =3
Sangat sering =4
5) Self- care
Tidak pernah =1
Jarang =2
Sering =3
Sangat sering =4
c. Tabulating
2010).
2. Analisa data
meliputi:
a. Analisa univariat
54
Analisa univariabel dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil
b. Analisa bivariate
diteliti.
55
a. Informed consent
c. Confidentiality (kerahasian)
56
BAB IV
Rana Mese dengan jarak dari kecamatan ke UPTD Puskesmas lalang sekitar
(screening, loket, anamnesa, poli umum, ruang tindakan, KIA, poli gigi,
57
apotek, laboraturium), UGD, pelayanan promosi kesehatan, pelayanan
B. Hasil Penelitian
a. Analisa Univariat
a. Usia
Tabel 4.1
Karakteristik usia Penderita hipertensi di puskesmas lalang.
(n=61)
Usia n %
26-35 Dewasa awal 5 8,2
36-45 dewasa akhir 4 6,6
46-55 lansia awal 27 44,3
56-65 lansia akhir 18 29,5
65-70 masa manula 7 11,5
Total 61 100,0
58
Table 4.1 menunjukan bahwa distribusi usia responden pada pasien
(6,6%).
b. Pendidikan
Table 4.2
Karakteristik pendidikan penderita hipertensi di Puskesmas
Lalang (n=61)
Pendidikan n %
SD 49 80,
3
SMP 3 4,9
SMA 7 11,
5
SARJANA 2 3,3
Total 61 10
0,0
c. Jenis kelamin
Tabel 4.3
Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di
Puskesmas Lalang (n=61)
59
Jenis n %
kelamin
Laki-laki 33 54,
1
Perempuan 28 45,
9
Total 61 10
0,0
d. Status perkawinan
Tabel 4.4
Karakterisktik responden berdasarkan status
perkawian di puskesmas lalang (n=61)
Status perkawinan n %
Sudah menikah 59 96,7
Belum menikah 2 3,3
Total 61 100,0
e. Perkerjaan
Tabel 4.5
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di puskesmas
lalang (n=61)
Pekerjaan n %
Ibu Rumah
9 14,8
Tangga
Tukang 3 4,9
Petani 47 77,0
Guru 2 3,3
60
100,
Total 61
0
Tabel 4.7
Karakteristik Responden berdasarkan tekanan dara sistolik di Puskesmas
Lalang (n=61).
Tekanan Darah Sistolik n %
(MmHg)
140-149 12 19,7
150-159 17 27,9
160-169 21 34,4
170-200 11 18,0
Total 61 100,0
61
Sumber: data primer hasil penelitian 2021
g. Pengetahuan
Tabel 4.9
Pengetahuan responden tentang hipertensi di Puskesmas Lalang
(n=61)
Pengetahuan n %
Tinggi 36 59,
0
Rendah 25 41,
0
Total 61 10
0,0
Sumber : data primer hasil penelitian 2022
(59, 0%).
h. Self-efficacy
Tabel 4.10
Self-efficacy penderita hipertensi di Puskesmas Lalang
(n=61)
Self-efficacy n %
Tinggi 30 49,
2
Rendah 31 50,
8
Total 61 10
0,0
1%).
62
i. Dukungan keluarga
Tabel 4.11
Dukungan keluarga pasien hipertensi di Puskesmas Lalang
(n=61)
Dukungan keluarga n %
Tinggi 31 50,8
Rendah 30 49,2
Total 61 100,0
b. Analisis bivariate
63
Tabel 4.13 untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, dengan
Lalang.
Tabel 4.13
Hubungan pengetahuan dengan perilaku self-care pada pasien
hipertensi diwilayah puskesmas Lalang
(n=61)
Pengetahuan Perilaku self-care Total p-value
Baik Buruk
n % n % N %
Tinggi 25 69,4 11 30,6 36 49,2 0.010
Rendah 9 36,0 16 64,0 25 50,8
Total 34 55.7 27 44,3 61 100
(69,4%) dan yang buruk berjumlah 11 orang (30, 6%). Dari hasil
(41, 0%) dimana yang baik berjumlah 9 orang (36, 0%) dan yang
64
Lalang.
Tabel 4. 15
Hubungan self- efficacy dengan perilaku self-care pasien
hipertensi di puskesmas lalang (n=61)
dimana yang baik ada 11 orang (35,5%) dan yang buruk ada 20 orang
65
Tabel 4.16
Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku self-care pada
pasien hipertensi di puskesmas lalang
(n=61)
Dukunga
n Perilaku self-care Total p-value
keluarga
Baik Buruk
N % n % n %
Tinggi 23 74,2 8 25,8 31 50,8 0.003
Rendah 11 36,7 19 63,3 30 49,2
Total 34 55.7 27 44,3 61 100
orang (74,2%) dan yang buruk berjumlah 8 orang (25,8%). Dari hasil
C. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Puskesmas Lalang Kabupaten
Manggarai Timur pada tanggal 02 Maret s/d 30 maret tahun 2022. Jumlah
66
berdasarkan data demografi dan pengetahuan, self-efficacy dan dukungan
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik berdasarkan data demografi Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa
24 Responden (39,3%).
hipertensi pada kebanyakan orang dengan usia yang lebih tua atau
67
lansia dapat disebabkan beberapa faktor. Pola hidup yang buruk,
yang terjadi pada orang yang bertambah usianya yang akan berdampak
68
dengan teori dan hasil penelitian yang dilakukan Nurwijayanti (2010)
kepatuhan yang tinggi terkait diet rendah garam dari pada individu
oleh responden.
b. Gambaran Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian responden
69
menyadari terkait status hipertensi dan manajemen perawatan diri
Suhatri 2019).
70
dari penyakit hipertensi, perawatan medis, gaya hidup dan pentingnya
mengkonsumsi obat.
c. Gambaran Self-efficacy
penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Puspita et al., (2019)
Sehingga, efikasi diri yang baik akan menunjukkan perilaku diet yang
hipertensi.
71
meningkatkan perilaku perawatan diri pada klien hipertensi. Seseorang
72
menunjukan ada hubungan yang signifikan antara dukungan penghargaan
keluarga dapat menjadi salah satu motifasi atau suatu dorongan bagi
hipertensi dan mengikuti perilaku perawatan diri dan ketentuan terapi yang
73
menunjukkan rata-rata skor self care behaviour responden adalah 20,30,
Hal ini menunjukkan sebagian besar responden dalam penelitian ini telah
responden lansia yang diteliti, 73 orang berada pada kategori self care
behaviour yang baik, dan 99 orang berada pada kategori self care
oleh individu untuk menjaga kesehatan secara mandiri (Orem, 2010). Teori
baik maka proses penyembuhan dari pasien hipertensi akan lebih cepat
74
sampai pada terapi, sedangkan pasien yang perilaku self-carenya buruk
perawatan diri.
2. Analisis Bivariat
75
pengetahuan dengan self care management pasien hipertensi.
Hasil penelitian ini didukung oleh Wei & Omar (2017) yang
hipertensi.
yang dideritanya.
76
terhadap sehat dan sakit. Berdasarkan konsep tersebut seseorang
77
dengan kemajuan teknologi ini pasien yang pendidikan SD bisa
hipertensi
penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Puspita et al., (2019)
Sehingga, efikasi diri yang baik akan menunjukkan perilaku diet yang
baik pula. Selain itu, efikasi diri yang baik menunjukkan perilaku diet
78
tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang
hipertensi.
untuk dapat memperoleh derajat kesehatan yang lebih baik lagi melalui
2013).
et al., 2020)
79
self-efficacy rendah meskipun di frekuensi self-efficacy yang
Puskesmas Lalang.
menjadi salah satu motifasi atau suatu dorongan bagi penderita untuk
yang cukup dari anggota keluarga yang lain maka orang tersebut akan
80
pasien akan memiliki kepatuhan yang baik dibandingkan dengan
penderita hipertensi.
kesehatan klien.
pasien hipertensi.
D. Keterbatasan Penelitian.
81
hipertensi pada responden, diharapakn peneliti selajutnya menyertakan
durasi hipertensi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
82
Hasil penelitian ini menujukan sebagian besar memiliki pengetahuan baik.
keluarga tinggi.
B. Saran
1. Bagi almamater UNIKA
Semoga penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna untuk
Lalang.
2. Bagi responden
83
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Reny Yuli. (2014). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan
gangguan kardiovaskuler: aplikasi NIC&NOC. Jakarta: EGC
Gusty &, & Merdawati. (2020). Perilaku Perawatan Diri Dan Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pasien Hipertensi Di Padang Self-Care Behaviour
Practices and Associated Factors Among Adult Hypertensive Patients in
Padang. Jurnal Kepe, 11(1), 51–58.
84
Le Mone, (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ganngguan Respirasi.
Jakarta: EGC
Manurung, Nixson. (2018). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Sakinah, S., Ratu, J. M., & Weraman, P. (2020). Hubungan antara Karakteristik
Demografi dan Pengetahuan dengan Self Management Hipertensi Pada
Masyarakat Suku Timor: Penelitian Cross sectional. Jurnal Penelitian
Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes
Voice”), 11(3), 245. https://doi.org/10.33846/sf11305
Gusty &, & Merdawati. (2020). Perilaku Perawatan Diri Dan Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pasien Hipertensi Di Padang Self-Care Behaviour
Practices and Associated Factors Among Adult Hypertensive Patients in
Padang. Jurnal Kepe, 11(1), 51–58.
86
Nurwijayanti3, I. G. W. A. A. A. M. (2010). FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN SELF CARE PADA ORANG DEWASA YANG
MENGALAMI HIPERTENSI DI PUSKESMAS KENDAL 01 KABUPATEN
KENDAL. 46–53.
Sakinah, S., Ratu, J. M., & Weraman, P. (2020). Hubungan antara Karakteristik
Demografi dan Pengetahuan dengan Self Management Hipertensi Pada
Masyarakat Suku Timor: Penelitian Cross sectional. Jurnal Penelitian
Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes
Voice”), 11(3), 245. https://doi.org/10.33846/sf11305
87