Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FEBRIYANTI

NIM : C20521036
MK : Manajemen Resiko Bisnis

SOAL & JAWABAN

1. Apa risiko utama yang dihadapi oleh pt sunprima nusantara pembiayaan?


Jawab :
Dalam menghadapi kasus PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance), risiko
utamanya adalah kesulitan keuangan yang dipicu oleh gagal bayar MTN dan kesulitan
membayar utang kepada kreditur, termasuk bank-bank besar.
2. Mengapa beberapa pihak menyatakan bahwa penyebab kasus ini adalah risiko
keuangan ?
Jawab :
Beberapa pihak menyatakan bahwa penyebab kasus ini adalah risiko keuangan karena
gagal bayar MTN dan kesulitan membayar utang kepada kreditur.
3. Apa yang menjadi indikator risiko keuangan dalam kasus ini?
Jawab :
Indikator risiko keuangan dalam kasus ini meliputi gagal bayar MTN, kesulitan
membayar utang kepada kreditur, dan pengalaman kerugian bagi bank-bank besar
yang menjadi kreditur SNP Finance.
4. Bagaimana gagal bayar medium-tern notes (MTN) dapat mempengaruhi keuangan PT
Sunprima Nusantara pembiayaan ?
Jawab :
Gagal bayar MTN mempengaruhi keuangan SNP Finance dengan meningkatkan
kewajiban bunga utang yang harus dibayar dan merusak reputasi perusahaan di pasar
modal.
5. Mengapa otoritas jasa keuangan (OJK) membekukan kegiatan usaha SNP Finance?
Jawab :
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membekukan kegiatan usaha SNP Finance karena
kekhawatiran terhadap dampak serius pada stabilitas keuangan dan perlindungan
konsumen.
6. Mengapa bank mandiri dan bank central asia (BCA) mengalami kerugian akibat kasus
ini?
Jawab :
Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) mengalami kerugian karena mereka
adalah kreditur SNP Finance yang memberikan kredit besar kepada perusahaan
tersebut.
7. Mengapa bank mandiri akan memidanakan kantor akuntan publik (KAP) yang
mengaudit laporan keuangan SNP Finance?
Jawab :
Bank Mandiri akan memidanakan kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit
laporan keuangan SNP Finance karena dianggap tidak melakukan audit dengan
sebenarnya.
8. Apa peran dewan komisaris dalam mencegah terjadinya ‘fraud’ yang dilakukan oleh
direksi?
Jawab :
Dewan komisaris memiliki peran dalam mencegah terjadinya 'fraud' yang dilakukan
oleh direksi dengan menjalankan fungsi pengawasan mereka secara optimal.
9. Mengapa komite audit tidak dapat melakukan deteksi dini atas rekayasa pembukuan
laporan keuangan yang diduga dilakukan oleh direksi?
Jawab :
Komite audit tidak dapat melakukan deteksi dini atas rekayasa pembukuan laporan
keuangan yang diduga dilakukan oleh direksi karena kemungkinan kurangnya
kompetensi dan keterbatasan dalam pengelolaan risiko
10. Apa yang menjadi tanggung jawab komite audit dalam pengawasan pengelolaan
risiko?
Jawab :
Tanggung jawab komite audit dalam pengawasan pengelolaan risiko meliputi
penelaahan laporan keuangan, sistem pengendalian internal, dan proses audit.
11. Bagaimana keberadaan komite audit diharapkan dapat menignkatkan efektivitas
dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan ?
Jawab :
Keberadaan komite audit diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dewan komisaris
dalam menjalankan fungsi pengawasan dengan lebih baik.
12. Apa pembelajaran yang dapat diambil dari kasus PT Sunprima Nusantara pembiayaan
berdaasrkan diskusi panel yang diselenggarakan oleh LKDI?
Jawab :
Pembelajaran dari kasus SNP Finance menyoroti pentingnya keterlibatan yang tepat
dari pemegang saham, independensi direksi, peran optimal dewan komisaris, dan
pelaksanaan fungsi komite audit dalam memantau progres audit internal.
13. Bagaimana intervensi pemegang saham dapat menjadi penyebab perusahaan
pembiayaan bermasalah?
Jawab :
Intervensi pemegang saham yang melampaui batas dapat menyebabkan perusahaan
pembiayaan mengalami masalah karena mengganggu operasional dan independensi
direksi.

Anda mungkin juga menyukai