735 2935 1 PB
735 2935 1 PB
ABSTRAK
Pernikahan dini merupakan suatu pernikakan yang dilakukan oleh seseorang yang
relatif muda. Umur yang relatif muda yang dimaksud adalah usia pubertas yaitu usia antara 10-
19 tahun. Suatu daerah di Indonesia salah satunya Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma
Provinsi Bengkulu, banyak terjadi pernikahan dini. masyarakat pribumi di sana masih
menganut suatu budaya yang sebenarnya secara tidak sadar dapat meningkatkan angka
pernikahan dini yang berakibat pada dampak kesehatan fisik dan mental. Budaya tersebut
adalah budaya selarian, budaya selarian adalah fenomena pernikahan paksa yang dilakukan
oleh laki-laki untuk menculik perempuan supaya bisa dinikahinya dengan tanpa meminta restu
dari orang tua perempuan. Adapun tujuan penelitian ini di lakukan untuk menggali informasi
tentang kejadian dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi dan mental perempuan
di Wilaya Kecamatan Ilir Talo Kabuaten Seluma Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif studi fenomenologi , pengumpulan data penelitian ini menggunakan,
observasi (pengamatan), wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), studi
dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 17 orang yang melakukan pernikahan dini, dan
obyek penelitiannya adalah dampak yang ditimbulkan pernikahan dini. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa penyebab kejadian pernikahan di Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma
Provinsi Bengkulu yaitu hami di luar nikah, seks pranikah, kemauan sendiri, ekonomi, teman
sebaya dan budaya selarian yang berkembang di wilaya tersebut, dampak yang di timbulkan
terjadinya Anemia, panggul sempit, BBLR, Hipertensi, dan dampak lain yang di timbulkan
tejadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Berdasarkan penelitian dapat di simpulkan
bahwa kejadian pernikahan dini berdampak pada kesehatan reprosuksi perempuan.
Kata Kunci : Pernikahan Dini. Dampak, dan Budaya Selarian
ABSTRACT
Early marriage is a marriage carried out by someone who is relatively young. The
relatively young age that is meant is the age of puberty which is the age between 10-19 years.
one indonesia region, one of districts of ilir talo, seluma regency Bengkulu province, Aas many
early marriage. The indigenous community there still adheres to a culture that is actually
unconsciously able to increase the rate of early marriage which results in the impact of
physical and mental health. This culture is a culture of celibacy, The culture of celariation is a
phenomenon of forced marriage committed by men to kidnap women, that they can marry
without asking for the blessing of their parents. The purpose of this study wa to explore
information about the Early movement and mentality of women (case study in region District
Ilir Talo subdistrict Seluma Bengkulu Province. This study uses observations of in – depth
interviews, study documentation of research subjects as many as 17 people who do early
marriage and the object of research is the impact of early marriage.The results of this study
indicate that case couses of marital events of marriage events are ilir talo district kabupaten
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Article History :
Sumbitted 26 Februari 2020, Accepted 29 Juni 2020, Published 30 Juni 2020 53
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
seluma Bengkulu province, namely pregnancy, outside marriage, premarital sex, self – will,
peer econo mics, and a culture that develops throughout the region. The impact of anemia, ,
othwr effects caused by low birth weight occurrence of domestic violence. Based on the
research it can be concluded that the events at the beginning of the party on women's
reproductive health.
Keywords: Early marriage. Impact and Culture Selarians
54
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
55
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
No Umur N %
1 15 tahun 3 17,6%
2 16 tahun 8 47,1%
3 17 tahun 4 23,5%
4 18 tahun 2 11,7%
Jumlah 17 100,00
Tabel 2. bahwa informan yang (47,1%) serta yang menikah pada umur 17
menikah pada umur 15 tahun sebanyak 3 tahun sebanyak 4 informan (23,5%) dan
informan (17,6%) sedangkan yang menikah yang menikah pada umur 18 tahun
pada umur 16 tahun sebanyak 8 informan sebanyak 2 informan (11,7%).
No Pendidikan N %
1 SD 8 53,3
2 SMP 7 46,7
3 SMA 2 13,3
Jumlah 17 100,00
56
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Penyebab Pernikahan Dini (Marriged By bermain, media massa, usia yang erat
Acident) hubungannya dengan kematangan seks
Pada penelitian ini banyak sekali (masa puberitas), pengalaman hubungan
informan yang menikah karena hamil afeksi (pacaran), mudahnya mengakses
diluar nikah, hal ini terjadi karena informan hal-hal terkait seksualitas, dan juga
sangat rentan terhadap perilaku seksual disebabkan karena sudah semakin
yang membuat informan melakukan bebasnya pergaulan para remaja di
aktivitas seksual sebelum menikah, hal ini lingkungan masyarakat sehingga
terjadi karena adanya kebebasa pergaulan memarakkan munculnya fenomena
pada informan. sehingga terjadi tentang perilaku seks pranikah dikalangan
pernikahan dini yang disebabkan remaja, yang diiringi semakin lemahnya
(Marriged By Acident). Pada penelitian ini kekuatan norma-norma yang berlaku pada
ada informan yang menikah dengan masyarakat dalam mengkondisikan bagian
dengan cara kawin lari (selarian) masyarakat itu sendiri. Pada penelitian ini
merupakan adat di daerah tersebut, hal ini ada informan yang menikah dengan
dilakukan untuk mempercepat dengan cara kawin lari (selarian)
mendapatkan restu kepada orang tua dan merupakan adat di daerah tersebut, hal ini
mempercepat pada proses pernikahan. dilakukan untuk mempercepat
Sebanyak 17 informan 9 informan yang mendapatkan restu kepada orang tua dan
mengalami hamil sebelum menikah 1 mempercepat pada proses pernikahan.
diantaranta menikah dengan proses kawin Dari 17 informan 7 diantaranya menikah
lari (selarian). karena sudah melakukan seks pranikah 4
Pada penelitian ini banyak informan diantaranya menikah dengan proses kawin
yang menikah karena sudah melakukan lari (selarian).
seks pranikah atau seksual sebelum Kemauan sendiri
menikah. Bermacam-macam bentuk- Faktor ekonomi salah satu
bentuk perilaku seks pranikah yang penyebab terjadinya pernikahan dini
dilakukan oleh informan yaitu: Kissing karena minimnya pendapatan orang tua
(berciuman), Petting, Intercourse yang mengakibatkan informan tidak bisa
(bersenggama). Dapat diketahui juga ada melanjutkan pendidikan dan memilih
beberapa faktor yang mempengaruhi untuk menikah diusia yang masih sangat
informan melakukan hubungan seks remaja. Sedangkan pendidikan adalah
pranikah di usia remaja yaitu: peran orang salah satu faktor yang bisa mempengaruhi
tua dalam mendidik anak, kelompok pengetahuan dan pengambilan keputusan ,
57
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
dengan melanjutkan pendidikan informan untuk menikah dengan tujuan untuk tidak
akan lebih mudah dalam mendaptkan ilmu membebani orang tua. Dari 17 informan
pengetahuan yang luas. Namun diatas 1 diantaranya menikah dengan
keadaanlah yang mengharuskan informan kemauan sendiri.
No Dampak Biologis N
1 BBLR 3
2 Anemia 4
3 Hipertensi 1
Jumlah 8
58
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
perempuan atau laki-laki yang belum dan percekcokan dalam rumah tangganya
menikah di umur < 17 thn. (10) membuat informan menjadi takut dalam
Dampak Pernikahan Dini menjalani rumah tangganya ke depan
Dampak Biologis karena selalu terjadi kekerasan dalam
Berdarakan hasil penelitian di atas rumah tangga (KDRT). Terjadinya
didapat bahwa dampak biologis yang di pernikahan dini membuat remaja tidak bisa
timbulkan saat hamil dan melahirkan melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang
terjadinya BBLR, Anemia dan Hipertensi, lebih tinggi sehingga tidak tercapai cita-cita
hal tersebut terjadi karena fungsi yang mereka inginkan. mereka sangat
reproduksi yang belum siap untuk hamil menyesal karena sekolah hanya sampai SD
dan melahirkan. Secara biologis alat dan SMP dan tidak bisa melanjutkan
reproduksi wanita masih dalam proses sekolah lagi karena mereka sudah
menuju kematanga sehingga belum siap mempunyai anak sehingga Informan harus
untuk menghadapi walapun fisik dalam merawat anaknya. Hal tersebut sejalan
keadaan sehat, hal tersebutlah yang tidak dengan penelitian yang dilakukan oleh
diketahui oleh remaja-remaja yang Stefania dan Kawan kawan tentang
melakukan pernikahan diusia dini Hubungan Antara Usia Waktu Menikah
sedangkan hal tersebut sangat Dengan Kejadian Kekerasan Dalam Rumah
membahayakan bagi ibu dan bayi. Untuk Tangga di Manado, bahwa banyak kasus
resiko kebidanan, hamil dibawah usia 19 KDRT terjadi pada usia waktu menikah dini
tahun beresiko pada kematian, terjadinya di bandingkan dengan usia waktu menikah
perdarahan, keguguran, hamil anggur dan dewasa.(12)
hamil prematur. Sementara kualitas anak Dampak Positif
yang dihasilkannya: Bayi Berat Lahir Berdasarkan hasil penelitian diatas,
Rendah (BBLR) sangat tinggi, Risiko sebagian kecil informan mengatakan
melahirkan anak cacat, Memiliki setelah menikah mempunyai tanggung
kemungkinan 5- 30 kali besar risiko bayi jawab baru sebagai seorang istri dan selalu
meninggal. (11) mendapatkan dukunngan-dukungan
Dampak Psikologi emosional dan spiritual dari pasangan.
Berdarakan hasil penelitian didapat Menurut Kumalasari, pernikahan dini tidak
bahwa sebagian besar informan hanya memberikan dampak yang buruk
mengatakn bahwa mereka merasakan atau negatif, masih ada segi postif yang
tidak mempunyai kebebasan dan dapat dicermati dari pernikahan tersebut,
timbulnya rasa peneyesalan setelah diantaranya adalah : Akan terhindar dari
menikah. seringnya terjadi pertengkaran prilaku sex bebas, Ketika menginjak usia
62
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
menenga atas yang sebelumnnya hanya Usia Muda Studi Kasus di Kelurahan
dilakukan satu tahun sekali sekarang Sawit Seberang Kecamatan Sawit
harus ditambah supaya bisa Seberang Kabupaten Langkat.
mewujudkan remaja-remaja yang Universitas Sumatera Utara. Medan.
berkualitas, dari BKKBN sekarang sudah 2015.
ada program BKR ( Bina Keluarga
Pohan, Nazli Halawani. Faktor Yang
Remaja), dalam hal tersebut bukan
Berhubungan Dengan Pernikahan
hanya remaja saja yang dibina tetapi
Usia Dini Terhadap Remaja Putri.
orangtuanya juga.
Jurnal Endurance 2(3) October 2017.
65
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan