TUGAS 2 Materi Dan Pembelajaran IPA SD
TUGAS 2 Materi Dan Pembelajaran IPA SD
Disusun oleh:
NIM : 857686367
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMARANG
2024
1. Jelaskan lima alasan mengapa makanan cepat saji berakibat tidak baik bagi kesehatan?
2. Disilangkan galur murni buah mangga bulat manis (MmBb) dengan buah mangga lonjong
manis (mmBb). Jika persilangan dilakukan sampai mendapat keturunan F2 dan menghasilkan
biji sejumlah 3.200 buah. Tentukan berapa jumlah perbandingan keturunan dari buah mangga
tersebut!
3. Jelaskan perbedaan alat kontrasepsi secara alami, kimiawi dan mekanis!
4. Buatlah LKS (Lembar Kerja Siswa) atau LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang
mempraktekkan bioteknologi sederhana di sekolah dasar yaitu membuat tempe! Buatlah
lengkap dengan komponen LKS atau LKPD!
5. Buatlah rancangan media pembelajaran yang dapat menggambarkan pemanfaatan energi dari
alam (misal kincir angin, kincir air dan lainnya) dan jelaskan rancangan tersebut jika
digunakan dalam kegiatan pembelajaran!
Jawaban
Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji di luar batas wajar dapat berisiko mengalami
obesitas atau kegemukan. Remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji dengan asupan energi total
yang tinggi memiliki risiko sebesar 2,27 kali lebih tinggi mengalami obesitas daripada remaja yang
mengonsumsi asupan energi makanan cepat saji yang rendah. Kebiasaan makan yang salah pada
anak maupun remaja akan meningkatkan kejadian obesitas, salah satunya adalah kebiasaan makan
Makanan cepat saji, seperti kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan orang. Tanpa
disadari, makanan tersebut mengandung garam yang tinggi yang dapat meningkatkan air liur dan
sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus makan makanan tersebut. Tingginya
kandungan lemak jahat dan natrium mengganggu keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh,
Sering mengonsumsi makanan cepat saji adalah salah satu penyebab utama
menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji khas negara barat dengan
frekuensi yang sering memiliki risiko lebih besar menderita diabetes mellitus tipe 2.
pencernaan. Studi di Eropa menyebutkan bahwa konsumsi makanan cepat saji yang terlalu sering
dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Hal ini karena makanan cepat saji kurang mengandung
serat, namun tinggi gula dan lemak. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa pria yang terlalu
sering makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam satu bulan telah menunjukkan
Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian yang menakutkan. Ketersediaan makanan
cepat saji yang tinggi dikaitkan dengan kematian dan penyakit jantung koroner akut, serta kelebihan
Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah obesitas yang dialami seseorang. Hal ini
karena obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Seseorang yang memiliki berat
badan diatas rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung, termasuk
G MB mB
F1 MmBB (bulat, manis)
P2 MmBB>< MmBB
F2 3.200 buah
12:4
berkembang.
4.
A. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran dengan melakukan percobaan sederhana siswa dapat
:
1. dapat membuat produk bioteknologi konvensional
2. mengetahui mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembuatan tempe.
3. menyebutkan tujuan pemberian ragi pada pembuatan tempe.
4. menyebutkan pengertian fermentasi.
5. mengidentifikasi penyebab lunaknya tempe saat difermentasi
B. DASAR TEORI
Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman
kuno. Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu
yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Bioteknologi berbasis fermentasi
sebagian besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan menerapkan teknologi
fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan
minuman seperti: keju, yoghurt, minuman beralkohol, cuka, sirkol, acar, sosis, kecap, dll
(Nurcahyo, 2011). Menurut Suprapti (2003) dalam Sukardi (2008)
Tempe merupakan salah satu hasil fermentasi kedelai yang sudah cukup dikenal sebagai
makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tempe mengandung vitamin B12 yang biasanya
terdapat dalam daging dan juga merupakan sumber protein nabati selain sebagai sumber
kalori, vitamin dan mineral (Suprapti, 2003 dalam Sukardi, 2008). Tempe merupakan olahan
kedelai dengan fermentasi kapang Rhizopus. Kapang yang sering digunakan dalam
pembuatan tempe, adalah Rhizopus microsporus dan R. oryzae. Kedua kapang tersebut
mempunyai aktivitas enzim β-glukosidase berbeda.
Aktivitas enzim β-glukosidase R. microsporus var. chinensis lebih kuat daripada R. oryzae
(Purwoko et al., 2001 dalam Purwoko, 2004). Proses pembuatan tempe dapat terbilang
membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe, waktu yang
dibutuhkan yaitu minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe
karena proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu dengan
kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam (±4-5) (Widayati, 2002
dalam Lumowa, 2014).
D. LANGKAH KERJA
1. Timbanglah biji kacang yang telah disiapkan, kemudian cucilah sampai bersih (di rumah)
2. Dibersihkan dan direndam biji kacang selama 1- 2 malam. (di rumah)
3. Kupas kulit ari kacang lalu bersihkan (di rumah)
4. Kukus biji kacang tersebut selama 1 jam ( di rumah)
5. Angkat setelah itu tiriskan dan dinginkan ( di sekolah)
6. Tambahkan ragi tempe ke dalam biji tersebut, campur hingga merata.
7. Bungkuslah dengan plastik bening atau kemasan daun
8. Fermentasi selama 1- 4 malam
9. Letakkan di rak dan diamkan selama 1 malam
10. Tempe siap dikonsumsi
Skema Langkah Kerja Pembuatan Tempe
E. TABEL PENGAMATAN
Keadaan Fisik Tempe No Hari Ke 1. 2. 3. 4.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka diketahui bahwa proses pembuatan tempe yang
dilakukan berjalan dengan baik dengan memanfaatkan jamur Rhizopus oryzae, muncul
benang halus pada hari ke……., muncul benang kasar pada hari ke……………dan sudah
siap dikonsumi setelah hari ke…………….
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. Nilai Karakter
1. Disiplin
2. Gotong royong
3. Peduli lingkungan
E. Materi Pembelajaran
1. Macam bentuk energi
2. Bentuk-bentuk Energi dan perubahannya
3. Teks langkah-langkah mebuat kincir angin
Pendekatan : Scientific
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta 10 menit
didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing. (Religius)
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Menginformasikan tema yang akan diajarkan yaitu tentang
”Selalu Berhemat Energi”.
4. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
5. Menyanyikan lagu dari Sabang sampai Merauke.
(Nasionalisme)
6. Guru melakukan tanya jawab tentang pengertian energi
(peserta didik mengingat kembali tentang pengertian
energi dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya)
Kegiatan Inti Menetapkan tema proyek:
1. Sebagai kegiatan pembuka, Guru memasuki ruang kelas
membawa sebuah kincir kertas/plastik. (Communication)
2. Guru mengajukan pertanyaan tantangan:
Bagaimana cara membuat kincir ini berputar kencang?
Lakukan dengan beberapa cara yang berbeda!
(Menanya)
Merencanakan aktivitas-aktivitas:
1. Setiap Peserta didik akan membuat jenis kincir yang
berbeda baik bahan maupun ukuran.
2. Peserta didik dapat menyiapkan sendiri bahan-bahan
untuk kincir anginnya.
Jenis bahan yang digunakan untuk membuat kincir adalah
bahan-bahan bekas, yaitu :
Gelas/botol plastik bekas dengan ukuran beragam
untuk menghasilkan kincir dengan ukuran yang
berbeda.
Kardus bekas, kalender bekas, dan kertas lipat untuk
menghasilkan kincir angin dengan ketebalan yang
berbeda.
Memproses aktivitas-aktivitas:
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memodifikasi
kincir mereka.
2. Peserta didik membaca dengan teliti panduan
keselamatan kerja sebelum mulai membuat kincir.
3. Peserta didik membuat kincir berdasarkan instruksi yang
terdapat di LKPD, dengan batasan waktu yang
ditentukan guru. (Mandiri)
4. Setelah kincir selesai, guru mengingatkan peserta didik
untuk merapikan alat dan sisa bahan. (Integritas)
2. Sumber
- Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 , Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
- Lingkungan sekitar peserta didik.
Karakter peserta didik yang diharapkan: (Religius, Nasionalis, mandiri, Gotong
royong, Integritas)
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Penilaian Sikap
1) Prosedur : Selama proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran
2) Teknik : Non tes
3) Bentuk : Observasi
4) Instrument : Lembar jurnal sikap (terlampir)
b. Penilaian Pengetahuan
1) Prosedur : Akhir pembelajaran
2) Teknik : Tes
3) Bentuk : Isian dan uraian
4) Instrument : Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, penskoran (terlampir)
c. Penilaian Keterampilan
1) Prosedur : Dalam proses pembelajaran
2) Teknik : Non tes
3) Bentuk : Melakukan Percobaan
4) Instrumen : Rubrik dan kunci rubrik (terlampir)
2. Instrumen Penilaian
a. Lembar pengamatan sikap : terlampir
b. Lembar pengamatan keterampilan : terlampir
c. Lembar evaluasi : terlampir
b. Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan minimal (KKM IPA 65),
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang kendala atau hal-hal yang belum
di pahami. Peserta didik diberi penjelasan ulang dengan menggunakan beberapa
sumber belajar tambahan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara
konkret. Peserta didik dibimbing guru dalam melakukan praktikkum yang semula
secara kelompok/bisa memungkinkan karena dominasi peserta didik yang lebih
terampil sehingga peserta didik yang kurang aktif.