Anda di halaman 1dari 41

IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)

KESEHATAN LANJUT USIA


TAHUN 2020 - 2024

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA

Disampaikan pada Penguatan Puskesmas Santun Lansia


24 – 25 Mei 2022
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
273 JT PENDUDUK INDONESIA

USIA LANJUT
29.3 Juta (10.82%)

15.3 Juta 13.9 Juta


(52.3%) (47.6%)
Tulang punggung
keluarga
USIA PRODUKTIF
189 (69,2%)
Aset Negara
93,3 Juta 95,6 Juta
(49,4%) (50,6%) Penggerak Ekonomi
Pekerja
Bangsa
131 Juta (69.3%)
Pencetak Generasi
51.8 Juta 79.3 Juta Penerus Bangsa
(39.5%) (60.5%)
Sumber, BPS 2021
AHH mempengaruhi peningkatan populasi lansia
Saat ini, ~10.8% penduduk atau 29.3 juta orang merupakan lansia usia ≥ 60

Diperkirakan, proporsi
lansia mencapai 1/5
penduduk tahun 2045

Provinsi % lansia tertinggi

1.DIY (15.52%)
2.Jawa Timur (14.53%)
3.Jawa Tengah (14.18%)
4.Sulawesi Utara (12.84%)
5.Bali (12.71%)
6.Sulawesi Selatan (11.24%)
7.Lampung (10.22%)
8.Jawa Barat (10.18%)

Sumber: BPS 2021 5


Namun, usia yang lanjut diikuti dengan penurunan fungsionalitas tubuh
Hal ini disebabkan karena aspek biologis, fisiologis, psikologis, dan sosial

2 dari 5 lansia (43.22%) 1 dari 4 lansia


mengeluh gangguan kesehatan masih merokok dan rata-rata merokok setiap hari
dalam 1 bulan terakhir

1 dari 5 lansia (22.48%) 5.26% lansia


mengalami sakit dirawat (rata-rata LOS 5.91 hari)
dalam 1 bulan terakhir dalam 1 tahun terakhir

~52% lansia
mengobati sendiri
jika ada keluhan

Sumber: BPS 2021 6


Akibatnya, penyakit tidak menular pada lansia meningkat secara signifikan
dibandingkan kelompok umur lainnya

69.53

63.22

55.23

50.2
Diabetes 45.32 45.3
Penyakit Jantung
Stroke 32.4
31.61
Hipertensi
20.13
15.5 15.1
13.22 14.2 13.6
11.5

6.6
3.7 3.9 4.6 4.7
1.6 0.7 0.6 2.8 2.4
0.8 1.4 1.3

15 - 24 tahun 25 - 34 tahun 35 - 44 tahun 45 - 54 tahun 55 - 64 tahun 65 - 74 tahun 75 +

Sumber : Riskesdas, 2018


TANTANGAN DAN UPAYA DALAM PENGEMBANGAN SERTA
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Peningkatan jumlah Keterbatasan Sistem pembiayaan Keterbatasan Belum banyaknya Peningkatan


lansia disertai jumlah fasilitas JKN belum jumlah petugas studi dan kebutuhan PJP dan
peningkatan kesehatan (sarana mendukung kesehatan penelitian terkait caregiver bagi Lansia
penyakit dan prasarana) pelayanan geriatri terlatih dalam kesehatan lansia,
degenerative yang ramah lansia di Rumah Sakit pelayanan terbatasnya
termasuk demensia dan terintegrasi kesehatan lansia ketersediaan data
dan komplikasinya, dengan lintas dan geriatri terkait lansia
serta pandemi sektor
COVID-19

Peningkatan upaya Sosialisasi dan Melakukan kajian Peningkatan Advokasi kepada Mempersiapkan sistem
promotif dan preventif advokasi dan pengembangan pelatihan institusi terkait pelayanan
serta mempersiapkan percepatan sistem pembiayaan, pelayanan geriatri (universitas, pusat (pembiayaan, regulasi,
fasilitas, sumber daya pengembangan dan regulasi, bagi petugas penelitian, dll), kompetensi SDM dan
dan sistem implementasi standarisasi, kesehatan pengembangan standarisasi, dll),
pelayanan menuju program kesehatan alternatif teknologi digital pelatihan / kelas
transformasi digital lansia di daerah pembiayaan, dll caregiver, kolaborasi
pengembangan wahana
PJP
8
1. PENDAHULUAN
SISTEMATIKA
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI
FASYANKES
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN LANJUT USIA

Strategi Global Kebijakan Nasional Perpres No. 88 tahun 2021


GLOBAL : UU No 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia Strategi 1 - Peningkatan pelindungan sosial,
•The Vienna International jaminan pendapatan, dan kapasitas individu
Plan of Action on Ageing UU No 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosial
1982 Indikator
Decade of Healthy Ageing UU No 36 /2009 tentang Kesehatan Strategi 2 - Peningkatan derajat kesehatan 1. Meningkatkan status gizi dan
2020-2030 PP 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 dan kualitas hidup Lanjut Usia pola hidup yang sehat
2. Memperluas pelayanan
PP 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024
kesehatan bagi lanjut usia
REGIONAL (SEAR) : Perpres No. 88/2021 tentang Strategi Nasional Strategi 3 - Pembangunan masyarakat dan
Kelanjutusiaan 3. Menurunkan angka kesakitan
Regional Framework on lingkungan ramah Lanjut Usia
Healthy Ageing 2018-2022 lanjut usia

PMK 79/2014 tentang Penyelenggaraan Strategi 4 - Penguatan kelembagaan 4. Memperluas cakupan


ASEAN : Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit pelaksana program Kelanjutusiaan perawatan jangka panjang bagi
Asean Health Cluster 1 lanjut usia
Promoting Healthy Lifestyle PMK 67/2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas Strategi 5 - Penghormatan, pelindungan, dan
pemenuhan hak Lanjut Usia
PMK No. 4/2019 tentang Standar Teknik
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

PMK No. 21/2020 tentang Renstra Kemenkes


2020-2024

PMK 25/2015 tentang Rencana Aksi Nasional


(RAN) Kesehatan Lansia 2016-2019
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia 2020-
2024 telah dilaunching Menteri Kesehatan th
2020 10
PERATURAN PRESIDEN INDONESIA NO. 88 TAHUN 2021
TENTANG STRATEGI NASIONAL (STRANAS) KELANJUTUSIAAN

STRATEGI 1 1.1 Meningkatkan pelindungan sosial bagi lanjut usia;


Peningkatan pelindungan sosial, 1.2 Mengembangkan pendidikan dan keterampilan sepanjang hayat bagi lanjut usia;
jaminan pendapatan, dan kapasitas 1.3 Mengembangkan program pemberdayaan lanjut usia sesuai dengan kemampuan dan
individu minat;
1.4 Menyelenggarakan pemberdayaan kelanjutusiaan terintegrasi bagi lanjut usia.

2.1 Meningkatkan status gizi dan pola hidup yang sehat;


Strategi 2 2.2 Memperluas pelayanan kesehatan bagi lanjut usia;
Peningkatan derajat kesehatan 2.3 Menurunkan angka kesakitan lanjut usia; dan
dan kualitas hidup Lanjut Usia 2.4 Memperluas cakupan perawatan jangka panjang bagi lanjut usia

STRATEGI 3 3.1 Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu kelanjutusiaan; dan


Pembangunan masyarakat dan 3.2 Meningkatkan sarana prasarana yang ramah bagi lanjut usia.
lingkungan ramah Lanjut Usia

4.1 Mengembangkan standar dan meningkatkan kualitas kelembagaan kelanjutusiaan ;


STRATEGI 4 4.2 Memperkuat sistem akreditasi lembaga kelanjutusiaan; dan
Penguatan kelembagaan pelaksana 4.3 Mengembangkan sistem pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi untuk tenaga pelayanan
program Kelanjutusiaan lanjut usia.

STRATEGI 5 5.1 Memperkuat peraturan perundang-undangan yang memihak kepada kelanjutusiaan;


5.2 Meningkatkan pemenuhan hak penduduk lanjut usia;
Penghormatan, pelindungan, dan 5.3 Meningkatkan peran serta aktif penduduk lanjut usia; dan
pemenuhan terhadap hak Lanjut Usia 5.4 Melindungi penduduk lanjut usia dari tindak kekerasan.
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
RPJMN 2020 - 2024 RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Peningkatan upaya penguatan preventif dan Impact/ Target Capaian
promotif. Outcome OUTPUT (IKK)
Outcome
(IKP) 2022 2023 2024
INDIKATOR Target Capaian (SS & ISS)
Persentase 70 80 90
2022 2023 2024
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang melaksanakan
a.Persentase
kabupaten/ kota
pelayanan
menyelenggarakan pelayanan 320 470 514 Kesehatan
yang melaksanakan
kesehatan usia reproduksi intervensi reproduksi bagi
kesehatan keluarga calon pengantin
Jumlah kabupaten/ kota yang
360 385 411 Persentase 70 80 90
melaksanakan kesehatan kerja
lansia yang
Persentase kabupaten/ kota mendapatkan
yang menyelenggarakan b.Persentase pelayanan
55 60 65 Kabupaten/ Kota Kesehatan
pelayanan kesehatan lanjut yang menerapkan
usia kebijakan Germas Persentase 50 70 90
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang meningkatkan
melaksanakan kesehatan 360 385 411 aktivitas fisik
Olahraga

SPM BIDANG KESEHATAN


Permenkes Nomor 4 tahun 2019
12standar.
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai
TARGET: 100%
SPM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Permenkes RI No. 4 Tahun 2019
Setiap warga negara Lingkup pelayanan sesuai standar :
Indonesia usia 60 tahun ke 1. Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat
atas mendapatkan pelayanan 2. Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak
kesehatan sesuai standar menular:
a. Pengukuran TB, BB dan lingkar perut
b. Pengurukuran tekanan Tekanan Darah.
Pemerintah Daerah c. Pengukuran kadar gula darah
Kabupaten/Kota wajib d. Pengukuran kadar kolesterol dalam darah
memberikan pelayanan e. Pemeriksaan gangguan mental emosional menggunakan
Kesehatan Sesuai Standar
instrumen Geriatric Depression Scale (GDS)
pada warga negara usia 60
f. Pemeriksaan gangguan kognitif
tahun ke atas di wilayah
kerjanya minimal 1 kali dalam menggunakan instrumen Abreviated Mental Test (AMT)
kurun waktu satu tahun. g. Pemeriksaan tingkat kemandirian menggunakan
instrumen ADL / AKS dengan Barthel Indeks Modifikasi

Target : 100% h. Anamnesa perilaku berisiko


STRATEGI IMPLEMENTASI:

Peningkatkan akses dan kualitas


RENCANA AKSI layanan kesehatan untuk mencapai
NASIONAL KESEHATAN lansia SMART
LANJUT USIA
Mengoptimalkan fungsi fisik,
TAHUN 2020-2024
mental, kognitif dan spiritual lansia

SPM PELAYANAN Meningkatkan status kesehatan dan


KESEHATAN LANSIA kualitas hidup lansia

Optimalisasi kajian dan riset


terkait kesehatan lansia
RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANJUT USIA
TAHUN 2020-2024

Menyusun dan menyosialisasikan kebijakan dan regulasi serta norma,


standar, prosedur, kriteria mengenai pelayanan kesehatan lanjut usia

Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang


santun lansia serta akses terhadap layanan kesehatan yang santun
lansia dan PJP
Membangun dan mengembangkan kemitraan serta jejaring pelaksanaan
pelayanan kesehatan lansia yang melibatkan LP, LS, OP, lembaga
pendidikan, lembaga penelitian, LSM, dunia usaha, media massa, dan
RAN Kes. Lansia pihak terkait lainnya
Tahun 2020-2024
Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan
lanjut usia
6 STRATEGI
Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat,
13 KEGIATAN POKOK dan lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan lanjut usia
35 SUB KEGIATAN Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya peningkatan
kesehatan keluarga dan masyarakat
PENAJAMAN INDIKATOR PADA
AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANSIA TAHUN 2020-2024

SASARAN
TUJUAN Sasaran langsung:
a. Pra lanjut usia (45-59 tahun)
Meningkatkan derajat
kesehatan lanjut usia untuk b. Lanjut usia (60 tahun atau lebih)
mencapai lanjut usia yang c. Lanjut usia risiko tinggi (60-69
SMART, berdaya guna bagi tahun dengan masalah kesehatan,
keluarga dan masyarakat atau usia 70 tahun atau lebih)
melalui pembinaan kesehatan
Sasaran tidak langsung:
yang terarah, sinergis, dan
a. Keluarga
komprehensif dengan
b. Masyarakat
dijalankannya kebijakan
pemerintah secara c. Organisasi kemasyarakatan,
berkesinambungan. LSM, kelompok khusus, dan
swasta
d. Lintas program
Strategi 1 : Menyusun dan menyosialisasikan kebijakan dan
regulasi serta norma, standar, prosedur, kriteria mengenai
pelayanan kesehatan lanjut usia

STRATEGI 1  Uraian Kegiatan :


• Penyusunan Regulasi, Kebijakan dan NSPK lain terkait kesehatan lansia
• Sosialisasi Kebijakan dan Regulasi serta NSPK lain terkait kesehatan lansia di provinsi
• Advokasi penyusunan peraturan kab/kota dengan peserta lintas sektor di kab/kota
• Sosialisasi terkait Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 tahun 2015 tentang penyelenggaraan yankes lansia
di puskesmas
• Koordinasi dengan pihak terkait tentang penyelenggaraan JKN
• Kajian/penyusunan naskah akademis mengenai potensi sumber pembiayaan, untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan; dan PJP bagi lansia
• Koordinasi dengan pihak terkait tentang sistem pembiayaan untuk pelayanan PJP bagi lansia
PIHAK TERKAIT :
Dit.UPL, Biro Hukor, Pusjak Upaya Kes, Pusjak Pembiayaan dan Desentralisasi Kes, Dit.P2PTM, Dit. Keswa, Dit.PKP,
Dit.PKR, BPJS Kesehatan, Kemensos, Kemen PPPA, Kemenko PMK, BKKBN, Pemda, Dinkes (Provinsi, Kabupaten/Kota,
Puskesmas), Dinsos, RS, LSM,PKK, TOMA, TOGA, Pakar
Strategi 2 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang
santun lansia serta akses terhadap layanan kesehatan yang santun lansia dan PJP

STRATEGI 2  Uraian Kegiatan :


• Menyelenggarakan pelatihan tenaga kesehatan dan mengadakan sarana-prasarana di puskesmas terkait Pelayanan
Kesehatan Santun Lansia di Puskesmas sesuai dengan persyaratan akreditasi
• Melakukan pemetaan sasaran lansia di wilayah kerja puskesmas
• Memberikan pelayanan skrining kesehatan kepada pra lansia dan lansia sesuai standar
• Menyelenggarakan pelatihan tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri terpadu di rumah sakit dan pelatihan tenaga
kesehatan di rumah sakit tentang pelayanan geriatri terpadu, serta mengadakan sarana dan prasarana pelayanan geriatri
terpadu di rumah sakit sesuai dengan persyaratan akreditasi
• Menyelenggarakan layanan kesehatan yang menggunakan dukungan teknologi informasi
• Koordinasi dalam meningkatkan akses layanan kesehatan lansia di tingkat pusat
• Pengembangan sistem pengaturan dan standarisasi tenaga care giver dalam PJP bagi lansia
• Orientasi PJP bagi lansia secara berjenjang
PIHAK TERKAIT :
Direktorat PKP, Direktorat PKR, Dit. P2PL, Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/kota, RSUP, RSUD, RS swasta, Pemda Kab/kota,
PERGEMI, KARS, Puskesmas
Strategi 3 : Membangun dan mengembangkan kemitraan serta jejaring
pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia yang melibatkan LP, LS, OP, lembaga
pendidikan, lembaga penelitian, LSM, dunia usaha, media massa, dan pihak
terkait lainnya

STRATEGI 3  Uraian Kegiatan :


• Koordinasi secara berkala di tingkat pusat terkait kesehatan lansia
• Pengembangan dan peningkatan forum kemitraan dalam pembinaan kesehatan lansia di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota
• Pengembangan dan peningkatan Forum Komunikasi dengan Perguruan Tinggi (PT) untuk membahas hasil-hasil penelitian
terkait kelanjutusiaan
• Pengembangan dan peningkatan Forum komunikasi dengan Media Massa yang melakukan kepedulian terkait kesehatan
lansia
• Pembinaan posyandu lansia yang terintegrasi oleh puskesmas
• Penyelenggaraan koordinasi di tingkat pusat dalam rangka identifikasi pihak swasta yang mempunyai potensi mendukung
kegiatan pembinaan kesehatan lansia
• Penyelenggaraan forum komunikasi dengan dunia usaha dalam pembinaan kesehatan lanjut usia melalui Corporate Social
Responsibility (CSR)

PIHAK TERKAIT :
Dit. Promkes, Rokomyanlik, Dit. UPL, Dit.PTM, Dit. Keswa, BKKBN, Pemda, Dinkes (Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas), Dinsos,
LSM,PKK, TOMA, TOGA, Dunia Usaha
Strategi 4 : Meningkatkan ketersediaan data dan informasi
di bidang kesehatan lanjut usia

STRATEGI 4  Uraian Kegiatan :


• Penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan lansia yang akurat dan terpercaya
• Penyusunan dan penggunaan instrumen baku untuk pengumpulan data kondisi lansia di provinsi, kab/kota berdasarkan
jenis kelamin dan kelompok umur, sesuai dengan mHealthy WHO 2017
• Penerapan teknik Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR) untuk data lansia yang sudah tervalidasi dan terkoneksi
dengan Pusdatin
• Sosialisasi Permenkes tentang Sistem Informasi Pukesmas (SIP) dalam hal pengumpulan data lansia kepada provinsi
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait pencatatan pelaporan pelayanan kesehatan lansia yang akurat dan terpercaya
• Pelaksanaan penelitian terkait kesehatan lansia untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan
• Penggalangan kerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT), badan penelitian dan instansi lain dalam pelaksanaan penelitian
terkait kesehatan lansia

PIHAK TERKAIT :
Ditjen Nakes, BKPK, Pusdatin, Dit PKP, Dit PKR,, Promkes, Dit. UPL, Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/kota, Pemda Kab/kota,
Kecamatan, Puskesmas, Kemensos, BKKBN, Kemenakertrans, BNP2TKI, Lembaga Penelitian, Lembaga/institusi terkait
lainnya
• Strategi 5 : Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga,
masyarakat, dan lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan lanjut
usia
• Strategi 6 : Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat

STRATEGI 5  Uraian Kegiatan :


• Pengembangan dan pembinaan keluarga dan lansia oleh provinsi
• Pengembangan dan pembinaan kelompok lansia/posyandu lansia oleh puskesmas
• Sosialisasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan demensia di masyarakat

PIHAK TERKAIT :
Dit. Keswa, Dit. Promkes, Dit.PKP Dit.UPL, Biro Hukor, Pusjak Pembiayaan dan Desentralisasi Kes, Dit.P2PTM, Dinkes Prov, Kab/Kota,
Puskesmas, ALZI/LSM lain, BKKBN, TP PKK,TOMA, TOGA

STRATEGI 6  Uraian Kegiatan :


• Orientasi pemberdayaan lansia dalam meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat secara berjenjang
• Pemberdayaan lansia dalam meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat

PIHAK TERKAIT :
Dit. Promkes, Dit.PKP, Dit.Kesga, Biro Hukor, PADK P2JK, Dit.P2PTM, Dinkes Prov, Kab/Kota, Puskesmas, ALZI/LSM lain,
BKKBN, TP PKK,TOMA, TOGA
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Dilakukan secara berjenjang menggunakan instrument Monev
RAN Kesehatan Lansia  Pelaporan : 1 Tahun sekali

Tingkat Pusat (Kementerian Kesehatan)

Tingkat Provinsi (Dinas Kesehatan Provinsi) Keterangan :


Pelaporan
Implementasi
Tingkat Kabupaten/Kota (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) RAN : dari
Tk.Kab/Kota s.d
Tk. Pusat

Tingkat Kecamatan (Puskesmas) Monitoring dan


Evaluasi
Implementasi
Tingkat Desa/kelurahan RAN : dari
Tk. Pusat s.d
Tk. Desa
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Tujuan : meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta
berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup.

PRA LANSIA AKHIR HAYAT


DAN LANSIA SEHAT
LANSIA SAKIT
BERMARTABAT

Promotif dan Preventif :


1. Skrining/deteksi dini pada lansia Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif :
2. Pemberdayaan lansia 3. Pelayanan kesehatan di Puskesmas (FKTP) yang
santun pada lansia
4. Rumah Sakit dengan pelayanan geriatri terpadu
 Layanan Posyandu Lansia termasuk rujukan,
Terintegrasi posbindu PTM 5. Perawatan Jangka Panjang/Long Term Care
 Kegiatan olahraga masyarakat (PJP/LTC)bagi Lansia
lansia 6. Pelayanan Minimum Kesehatan Lansia (PMKL)
 Pelayanan kesehatan di pada situasi bencana / krisis kesehatan
Puskesmas (FKTP) yang santun
pada lansia termasuk Integrasi
skrining dan pencegahan demensia
Dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif kuratif, rehabilitatif dan
rujukan kepada Lanjut Usia, yang dilakukan secara proaktif, baik, sopan, memberikan kemudahan
dan dukungan bagi Lanjut Usia

PRINSIP
1 Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas

Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan
2 mudah diakses

Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga secara berkesinambungan
3 (continum of care)

Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran
4 lanjut usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas  Posyandu Lansia

5 Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup

Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia
6
5/24/2022 usaha dengan asas kemitraan 26
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)
A – Lansia yang berkunjung ke Puskesmas pada kontak pertama dengan petugas kesehatan dilakukan:
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
– Dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh dokter

• Keluarga
UKBM dengan Pembinaan • Perkesmas
Puskesmas • Puskesmas
• Rumah Sakit
B
Pelayanan kepada lansia sehat
Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis, senam poco2, dll) sesuai
kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi keluarga dan masyarakat

C Pelayanan kepada lansia sakit

D Rujukan
KEGIATAN LUAR GEDUNG

Untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan lansia di puskesmas:


• POSYANDU LANSIA:
pemeriksaan skrining, buku kes lansia, kegiatan, kunjungan rumah
• PEMBERDAYAAN KELUARGA
Mengoptimalkan peran lansia dan meningkatkan masyarakat
• HOMECARE/PJP:
pelayanan kesehatan komprehensif di rumah melibatkan keluarga
• PELAYANAN DI PANTI LANSIA:
Pembinaan dan pelayanan kesehatan secara berkala minimal 1 bulan sekali

5/24/2022 29
KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN KEMITRAAN(1)

A. Koordinasi Lintas Program


 Menyiapkan Lansia SMART mulai sejak janin sampai lanjut usia
• perilaku hidup sehat mulai ibu hamil, masa bayi, remaja sampai lanjut usia.
• Identifikasi faktor risiko (lingkungan dan perilaku).
• Pencegahan penyakit dengan imunisasi, deteksi dini faktor risiko serta pengendalian
lingkungan.
• Pendekatan kesehatan fisik, kejiwaan dan psiko-sosial.
• Pencegahan dan intervensi dini

 Pelayanan kepada lanjut usia dilakukan secara terintegrasi yang melibatkan lintas
program: kes jiwa, PTM, yankes, tata kelola, puskes haji dll
B. Kemitraan
• Peningkatan kemitraan dengan LS, LSM, ormas, toga, toma, serta partisipasi aktif dari
masyarakat.
• Kemitraan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing, dengan prinsip
kesetaraan dan keterbukaan
• Dapat dibentuk kelompok kerja di tingkat kecamatan yang terdiri dari unsur lintas sektor,
LSM, generasi muda, tokoh masyarakat, kader dsb.
• Pokja Lansia di kecamatan ini bertugas :
• Melakukan koordinasi
• Membentuk kelompok/posyandu lanjut usia
• Memantau permasalahan lanjut usia
• Di tingkat desa/kelurahan dapat dibentuk tim pelaksana pembinaan lansia
STRATA PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA
Puskesmas yang menyelenggarakan Strata I (Pratama) Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)
pelayanan santun lanjut usia

1. Memberikan pelayanan yang baik dan


berkualitas  Petugas terlatih atau
v v Terlatih/Terorientasi
memahami pelayanan kesehatan lansia
dan geriatri
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada • Sudah memberikan • Sudah memberikan • Sudah punya sarana
lanjut usia dan penyediaan sarana yang prioritas mulai dari loket, prioritas mulai dari loket, tersendiri, loket, poli, apotik
aman dan mudah diakses poli, lab dan apotik, tetapi poli, lab dan apotik, dan dan lab.
belum punya poli sudah punya poli • Atau one stop service
tersendiri. tersendiri dengan poli tersendiri
• Mulai memperhatikan • Sarana mulai • Sarana lain sudah
keamanan Lansia memperhatikan memenuhi sesuai standar
keamanan Lansia keamanan bagi lansia
3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif  50% 60% 70%
minimal 50% desa mempunyai Posyandu
Lansia

4. Melakukan koordinasi dengan lintas v v v


program dengan pendekatan siklus hidup
PELAYANAN GERIATRI TERPADU DI RS
Adalah: Tim Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin untuk menangani masalah
kesehatan Lanjut Usia dengan prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan
mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia
Dibentuk oleh Kepala/Direktur Rumah Sakit.
Terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang merangkap sebagai
anggota, dan anggota

Pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri dari:


1)Dokter spesialis penyakit dalam;
.
2)Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit pasien geriatri;
3) Dokter;
4) Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik
atau pelatihan keterampilan inteligensia
5) Apoteker; 33
6) Tenaga gizi;
7) Fisioterapis; dan
8) Okupasi terapis.
TAHUN 2021 : ORIENTASI PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT
KERJASAMA DENGAN PERGEMI
5/24/2022
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN
RUJUKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Triase Pasien • Pemanfaatan teleregistrasi
• Bila tidak tersedia teleregistrasi maka faskes melakukan skrining
kepada semua pengunjung rawat jalan (demam, batuk, pilek,
sesak napas, riwayat kontak dengan tersangka COVID-19 atau
terkonfirmasi positif COVID-19 atau riwayat perjalanan.
Pengaturan Alur Pelayanan • Penyediaan jalur prioritas bagi lansia (mulai: registrasi, poli,
pengambilan obat di apotik, dll)
Pengaturan Waktu dan • Ruang pelayanan lansia diupayakan 1 lantai dan berada di lantai
Tempat Pelayanan dasar
• Mensosialisasikan jadwal pelayanan lansia
• Media KIE di faskes mengingatkan pengunjung memakai masker,
menjaga jarak dan menjaga kebersihan tangan
• Ruang rawat inap lansia diharapkan dipisahkan dengan ruang
rawat inap pasien lain
• Nakes yang melayani lansia adalah yang sehat
• Menyediakan telekonsultasi atau telemedisin34
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER DAN RUJUKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (2)
Pelayanan • Obat rutin lansia dengan penyakit degeneratif/kronis diberikan
Farmasi selama 2 bulan sesuai SE direktur jaminan pelayanan kesehatan
BPJS nomor 14 tahun 2020 tentang pelayanan kesehatan bagi
peserta JKN selama masa pencegahan COVID-19
• Menyediakan layanan antar obat

Koordinasi dan • penyediaan tensimeter digital bagi lansia klien Perawatan Jangka
kerjasama LS, Panjang (PJP/LTC),
ormas, dunia • thermometer digital dan pulse oximetry,
usaha • penyediaan APD bagi tenaga Kesehatan/petugas panti wredha,
• penyediaan dan pemanfaatan jaringan telekomunikasi untuk
pemantauan kesehatan lansia, dan kegiatan lainnya.

35
POSYANDU LANSIA PADA MASA PANDEMI COVID-19

 Berdasarkan zonasi : apabila situasi dinilai sudah memungkinkan dengan


memperhatikan aturan dan komando Pemerintah Pusat maupun daerah
 Menerapkan protokol kesehatan secara KETAT, dapat dilakukan secara
daring

Optimalisasi peran kader (pemantauan kesehatan lansia) :


-Pemantauan kondisi kesehatan lansia secara umum dan keluhan terkait kesehatan
(bila ada)
-Edukasi informasi kesehatan dan gizi dibawah pembinaan tenaga kesehatan
puskesmas.
-Dilakukan dengan komunikasi jarak jauh kepada lansia atau keluarga/pendamping
lansia, misalnya WhatsApp atau SMS

Jika ditemukan keluhan dan atau masalah Kesehatan  kader dapat melaporkan kepada nakes untuk
ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan, bila perlu dengan melakukan kunjungan rumah.
36
DOKUMENTASI KEGIATAN POSYANDU LANSIA
DI MASA PANDEMI COVID-19

POSYANDU LANSIA
VIRTUAL

37
DOKUMENTASI PELAYANAN KESEHATAN DI LUAR
GEDUNG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

HOME CARE DAN PJP


Ditujukan untuk :
• Lansia risiko tinggi,
• Lansia tinggal sendiri dan
• Lansia dengan ketergantungan sedang s/d total
dengan MEMATUHI PROTOKOL pencegahan penularan Covid-19
Layanan yang diberikan :
• Sesuai kebutuhan individu Lansia
• Terkait teknis perawatan jangka panjang lansia
• Edukasi pencegahan covid-19

Kunjungan ke PANTI/PSTW :
dilakukan minimal 1 bulan sekali secara berkala, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat
38
PEDOMAN TERKAIT PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Permenkes, RAN, Stranas Buku Kes. Lansia & Juknis

Pelatihan Yankes
Lansia di Puskesmas

Pemberdayaan
Lansia dalam
bidang
Kesehatan

PJP dan Caregiver


Orientasi Layanan
Geriatri di Rumah Sakit http://www.kesga.kemkes.go.id 39
KOORDINASI DAN SINKRONISASI LP/ LS
TERKAIT KESEHATAN LANSIA
KEMENSOS KEMENKES BKKBN
ORGANISASI
PROFESI Ditjen DIT. DIT. KEMENDAGRI
Nakes UPL P2PTM
BPJS PPSDM BAPPENAS
DIT. PKR

LSM KEMENKO
PUSDATIN DIT. PKP PMK

KEMENDES BKPK
KESEHATAN Pusjak KEMENDIKBUD
LANSIA
BPS DIT. KESWA Dit. Tata
Kelola KEMENPU&PR

KEMENRISTEK DIT.
DIKTI PROMKES PUSAT
& PM KES. HAJI KEMEN-PPPA
DIT. PKR DIT.
KEMENAKER SURVEILANS
HUKOR
DEWAN JAMSOS
NASIONAL
AKADEMISI
KEMENKOINFO
TERIMA KASIH

41

Anda mungkin juga menyukai