Bab Ii Pembahasan
Bab Ii Pembahasan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti: “ubahan”, “faktor
tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubahubah”. Istilah variabel dapat diartikan
bermacam-macam. Menurut Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya adalah
suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.1 Kelinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk
(constructs) atau sifat yang akan dipelajari, sehingga merupakan representasi
konkrit dari konsep abstrak.2
Demikian juga motivasi belajar dari siswa tentu bervariasi. Jadi kalau
peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang objek, maupun
bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang
tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi,
maka peneliti harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang
bervariasi.
Selain itu definisi variabel penelitian merupakan suatu objek, atau sifat,
atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-
macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan
tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan hal tersebut diatas,
dapat diartikan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi
objek pengamatan penelitian, dimana didalamnya terdapat faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel dapat diartikan sebagai sifat
yang akan diukur atau diamati yang nilainnya bervariasi antara satu objek ke
objek lainnya.
b. Variabel Pendahulu
d. Variabel Moderator
e. Variabel Intervening
f. Variabel Kontrol
Secara skematis dapat dijelaskan pada bagan berikut ini. Contoh: pada
kasus metode pembelajaran (X) memengaruhi kreativitas belajar siswa (Y).
Penelitian ini melihat pengaruh metode pembelajaran terhadap kreativitas belajar
siswa. Maka harus ditetapkan variabel control berupa pengalaman, atau jenis
kelamin siswa. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah ada
pengaruh metode pembelajaran berpengaruh terhadap kreativitas belajar siswa.
Artinya kepengaruhan X terhadap Y berbeda tidak pada kelompok pengalaman
dan jenis kelamin yang berbeda?
1. hubungan simetris
3. hubungan asimetris
8
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.
41
Secara lebih jelasnya beberapa jenis hubungan tersebut dapat dilihat dalam
uraian di bawah ini9:
1. Hubungan simetris
a. Kedua variabel adalah akibat dari suatu vaktor yang sama, misalnya
meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan,
naiknya jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak
saling mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu
meningkatnya kebutuhan informasi ditengah masyarakat.
b. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara
petani dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter
dengan pasien, dan sebagainya.
c. Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata,
misalnya secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca.
Hubungan antara variabel murid berkacamata dengan gemar membaca
adalah hubungan simetris.
9
https://eprints.perbanas.ac.id/2189/4/BAB%20II.pdf (dilihat pada tangal 25 Februari 2024)
Contoh lain, penanaman modal (investment) mendatangkan keuntungan,
dan sebaliknyak keuntungan akan memungkinkan timbulnya penanaman modal.
Berdasarkan contoh-contoh ini, variabel terpengaruh pada berubah menjadi
variabel pengaruh di waktu lain, demikian pula sebaliknya.
3. Hubungan Asimetris
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal.
Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai
yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang. Berikut ini adalah
ciri-ciri dari skala interval:
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak
ada. Contoh Tabel.
Data Tinggi Badan Berat Badan Nilda 170 60 Mifta 160 50 Janna 150 40
Skala pengukuran variabel penting untuk penentuan uji statistik yang sesuai: skala
nominal dan ordinal hanya bisa menggunakan uji statistik non parametrik,
sedangkan skala interval dan rasio bisa menggunakan statistik parametrik.10
10
Nilda Miftahul Janna, Variabel dan Skala Pengukuran Statistik. (2020, BibTex RIS) DOI:
10.31219/osf.io/8326r
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
variabel penelitian merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai
dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu
dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan. Ada beberapa macam jenis variabel penelitian antara lain: 1)
variabel pendahulu, 2) variabel dependen dan independent 3) variabel intervering;
dan 4) variabel control.
1. hubungan simetris
3. hubungan asimetris
Ada banyak skala yang terdapat di berbagai referensi yang lainnya tetapi di
makalah ini tertuang hanya 4 bagian yang penting saja antara lain:
- Skala nominal
- Skala interval
- Skala ordinal
- Skala rasio
B. Saran
Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, saya
senantiasa dan lapang dada menerima bimbingan serta arahan dan juga saran,
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah berikutnya. Semoga ini
bermanfaat serta dapat menambah ilmu bagi kita semua. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA