Panduan Penulisan Proposal Dan Skripsi Pendidikan Matematika 2
Panduan Penulisan Proposal Dan Skripsi Pendidikan Matematika 2
Tim Penyusun
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada tim yang telah
menyelesaikan tugas penyusunan buku panduan ini. Semoga kerja keras tersebut
mendapat imbalan yang selayaknya dari Allah swt. Akhirnya, kami sangat berharap
agar buku panduan ini bermanfaat bagi semua yang menggunakannya untuk
pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi. Aamiin.
Padang, 5 Oktober 2021
Ketua Prodi Pendidikan Matematika
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Sambutan DekanFKIP ............................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Daftar Lampiran… ........................................................................................... iv
BAB I. Pendahuluan. ........................................................................................ 1
A. Landasan Pemikiran Penulisan Panduan Penyusunan Skripsi .................... 1
B. Tujuan Penulisan Panduan Penyusunan Skripsi ......................................... 1
C. Manfaat Penulisan Panduan Penyusunan Skripsi ....................................... 1
D. Batasan dan Bentuk Skripsi ........................................................................ 2
Lampiran. ................................................................................................................ 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. Format Pengajuan Judul (Form 1) ............................................................ 50
II. Format Kartu Bimbingan (Form 2) .......................................................... 52
III. Format Kartu Peserta Seminar Proposal (Form 4) ................................... 53
IV. Lembar Pengesahan Seminar Proposal (Form 3) ..................................... 54
V. Lembar Pendaftaran Calon Peserta Seminar Proposal (Form 5) .............. 55
VI. Format Kartu Daftar Nama Mahasiswa Penerima Proposal Seminar
Skripsi yang akan Diseminarkan (Form 6)...............................................56
VII. Format Surat Persetujuan Penelitian (Form 7) ......................................... 57
VIII. Format Halaman Pengesahan Pembimbing (Form 8) .............................. 58
IX. Format Lembar Pendaftaran Ujian Skripsi (Form 9) ............................... 59
X. Format Tanda Terima Skripsi (Form 10) ................................................. 60
XI. Halaman Pengesahan Pembimbing .......................................................... 61
XII. Cover Skripsi ............................................................................................ 62
XIII. Halaman Pengesahan Pembimbing .......................................................... 63
XIV. Halaman Pengesahan Ujian Skripsi ......................................................... 64
XV. Surat Pernyataan ....................................................................................... 65
XVI. Penulisan Abstrak..................................................................................... 66
XVII. Penulisan Kata Pengantar ......................................................................... 67
XVIII. Penulisan Daftar Isi .................................................................................. 69
XIX. Penulisan Daftar Tabel..............................................................................71
XX. Penulisan Daftar Gambar ......................................................................... 72
XXI. Penulisan Lampiran .................................................................................. 73
XXII. Penulisan Artikel .............................................................................................. 74
BAB I
PENDAHULUAN
Pertama, Statuta Universitas Bung Hatta antara lain menjelaskan bahwa tujuan
Universitas adalah memelihara, mengembangkan, menciptakan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dapat mensejahterakan individu dan masyarakat serta
mendukung pembangunan nasional melalui berbagai kegiatan akademik dan penelitian
yang relevan. Ditegaskan pula bahwa Universitas Bung Hatta juga bertujuan ingin
mewujudkan keunggulan dalam bidang kependidikan melalui upaya-upaya pengembangan
pendidikan akademik dan profesional, keilmuan dan unsur-unsur terkait, dan dengan
komitmen untuk merespon segala permasalahan pendidikan dan kehidupan secara kreatif,
inovatif, dan berkeadilan.
Kedua, Universitas Bung Hatta memiliki fungsi antara lain melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan tinggi serta melaksanakan penelitian dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Ketiga, mahasiswa sebagai bagian
dari civitas akademika ikut bertanggungjawab dalam upaya memelihara, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui kegiatan penelitian dan
penyusunan karya ilmiah, terutama sebagai tugas akhir saat mengakhiri studinya pada
program dan jenjang tertentu di Universitas Bung Hatta. Untuk melakukan kegiatan
penelitian dan penyusunan karya ilmiah tersebut bagi mahasiswa perlu adanya pedoman
tugas akhir.
Berdasarkan hal tersebut, maka Program studi Pendidikan Matematika (PMAT)
merupakan salah satu program studi yang ada di Universitas Bung Hatta berusaha
menyusun buku panduan pedoman penulisan skripsi untuk meningkatkan kualitas hasil
penelitian mahasiswa sebagai persyaratan lulusan di PMAT FKIP Universitas Bung Hatta.
Dengan demikian, kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi dijadikan sebagai tanggung
jawab akhir mahasiswa sebelum menyelesaikan studi strata satu dan penyusunan skripsi
tersebut memerlukan pedoman penulisan.
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang menunjukkan proses berpikir ilmiah,
kreatif, integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Skripsi ditulis
ii. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis mahasiswa yang menunjukkan proses berpikir
ilmiah, kreatif, dan integratif yang dapat berbentuk penelitian kuantitatif,
kualitatif, pengembangan atau tindakan kelas yang disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh sarjana pendidikan
pada program studi PMAT FKIP Universitas Bung Hatta.
b. Bentuk
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian sebagai berikut:
i. Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian- bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam.
ii. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
iii. Penelitian Pengembangan
Penelitian Pengembangan adalah suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan suatu hasil produk tertentu, serta menguji keefektifan dari
produktersebut.
BAB II
PROSEDUR PENYELESAIAN SKRIPSI
A. Persyaratan Administratif
1. Persyaratan Administratif Pengajuan Skripsi Mahasiswa
Mahasiswa yang mengajukan usulan untuk penyusunan skripsi harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang terdaftar pada semester saat mengajukan skripsi.
b. Mahasiswa telah meyelesaikan perkuliahan dengan jumlah beban SKS
minimal 120 SKS.
c. Mahasiswa telah lulus mata kuliah Metode Penelitian pendidikan
matematika (minimal C), Statistika Lanjut (minimal C), Serta Evaluasi
Pembelajaran Matematika (minimal C) .
d. Mahasiswa memperoleh nilai D maksimal 2 buah.
e. Mahasiswa yang mencantumkan mata kuliah skripsi di KRS pada semester
saat mengajukan skripsi.
f. Mahasiswa memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,76.
2. Persyaratan Administratif Pembimbing
Dosen pembimbing skripsi berjumlah 1 (satu) orang yang memenuhi persyaratan
akademik sebagai berikut:
a. Berpendidikan minimal S2 dengan jabatan fungsional minimal lektor yang
disetarakan LLDIKTI, atau berpendidikan S3 minimal asisten ahli yang disetarakan
LL DIKTI.
b. Topik tugas akhir atau skripsi yang dibimbing sesuai dengan bidang
ilmunya.
C. Proses Bimbingan
Proses bimbingan yang dibahas pada bagian ini yaitu mengenai jangka waktu
dan tempat bimbingan.
1. Jangka Waktu
Jangka waktu penyelesaian skripsi dimulai dari proses pengajuan judul skripsi,
rencana/proposal penelitian sampai menempuh penyelesaian akhir (ujian
kompre) minimal 1 semester dan maksimal 3 semester.
2. Tempat
Pelaksanaan pembimbingan oleh dosen pembimbing dapat diselenggarakan
secara luring dan atau daring. Tempat bimbingan dilaksanakan di kampus
Universitas Bung Hatta, dalam keadaan terpaksa dapat dilakukan di luar kampus
sesuai kesepakatan antara dosen pembimbing dan mahasiswa.
D. Etika Bimbingan
Etika bimbingan yang dibahas pada bagian yakni mengenai etika
pembimbingan,etika penulisan, dan etika terhadap subjek penelitian.
1. Etika Pembimbingan
Untuk kelancaran pembimbingan skripsi, perlu disusun etika dalam
pembimbingan penulisan skripsi sebagai berikut.
2. Etika Penulisan
Karya ilmiah seperti skripsi yang berkualitas merupakan tuntutan setiap
lembaga pendidikan tinggi. Untuk menghasilkan skripsi tersebut diperlukan
kriteria ilmiah, persyaratan administratif, dan etika dalam penyusunan skripsi.
Ketaatan yang tinggi terhadap norma etis dalam perencanaan dan pelaksanaan
penyusunan skripsi merupakan hal yang sangat penting. Pertimbangan -
pertimbangan etis yang perlu dipenuhi oleh penyusun skripsi adalah sebagai
berikut:
1) Penulis mengatakan sesuatu yang belum pernah dikatakan oleh orang lain
yang dinyatakan dengan surat pernyataan bermaterai 10.000 tidak mengutip
atau mengambil sebahagiaan atau keseluruhan karya orang lain;
2) Penulis melakukan karya empiris yang belum dilakukan sebelumnya;
3) Penulis mensintesis hal yang belum pernah disintesis sebelumnya;
4) Penulis membuat interpretasi baru dari gagasan atau hasil karya orang lain;
5) Penulis melakukan sesuatu yang baru dilakukan di negara lain, tetapi
belum dilakukan di negaranya;
6) Penulis mengambil teknik yang ada untuk mengaplikasikannya dalam
bidang atau area yang baru;
7) Penulis melakukan penelitian dalam berbagai displin ilmu dengan
menggunakan berbagai metodologi;
8) Penulis meneliti topik yang belum diteliti oleh orang dalam bidang ilmu
yang ditekuninya;
9) Penulis menguji pengetahuan yang ada dengan cara orisinal;
10) Penulis menambah pengetahuan dengan cara yang belum dilakukan
sebelumnya;
11) Penulis menulis informasi baru untuk pertama kali;
12) Penulis memberi eksposisi terhadap gagasan orang lain; dan
a. Melindungi subjek dari hal-hal yang merugikan baik fisik, mental, dan
sosial.
b. Menghargai hak-hak subjek untuk mengetahui hakikat dan tujuan
penelitian, dan hak untuk memberikan persetujuan berpartisipasi.
Partisipasi subjek harus bersifat sukarela dan tidak memaksa subjek untuk
terlibat penelitian atau mengiming-imingi subjek dengan hal yang di luar
kewenangan peneliti (misalnya melakukan konsultasi atau psikoterapi
lebih lanjut).
c. Menjaga rahasia pribadi subjek
d. Menjaga keamanan dan keselamatan subjek dengan tidak mempublikasikan
nama dan identitas subjek yang dikaji, kecuali seizin yang bersangkutan.
e. Publikasi hasil penelitian sebatas untuk kepentingan ilmiah semata.
d. Pelaksanaan Ujian Ulang paling cepat 7 (tujuh) hari setelah waktu ujian
akhir mahasiswa yang bersangkutan sebelumnya.
BAB III
BAHASA DAN TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
A. Bahasa Skripsi
Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia yang sesuai Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
1. Bentuk Kalimat
Bahasa yang dipakai dalam penelitian proposal maupun skripsi adalah bahasa
Indonesia yang baik kecuali Prodi Bahasa Inggris, bahasa yang dipakai adalah
bahasa Inggris. Setiap kalimat memuat subjek dan predikat supaya lebih
sempurna ditambah dengan objek dan keterangan. Kalimat dalam proposal dan
skripsi tidak boleh menampilkan orang pertama, atau orang kedua, seperti:
saya, aku, kami, kita, kalian, dan lain-lain. Kalimat harus dibuat dalam bentuk
kalimat pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada kata saya diganti
dengan peneliti.
2. Penggunaan Istilah
a. Istilah yang pakai adalah istilah Indonesia atau yang telah di-
Indonesiakan.
b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing atau bahasa daerah harus
dicetak miring.
c. Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asal pemakaiannya konsisten. Pada penggunaan yang pertama
kali perlu perlu diberi pedomannya (maknanya) dalam bahasa Indonesia
yang dibuat dalam kurung. Kalau menggunakan istilah-istilah baru dan
belum dibakukan, sebaiknya buatlah daftar istilah.
3. Kesalahan yang Terjadi
a. Kata penghubung: seperti, sehingga, sedangkan, dan, dan lainnya tidak
boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat.
b. Kata depan, misalnya, pada, sering dipakai pada tempat yang tidak pas.
Terkadang diletakkan di awal kalimat sebagai subjek. Hal itu akan
merusak susunan kalimat.
c. Kata di mana dan dari kerap kurang tepat pemakaiannya, diperlakukan
seperti kata where dan of pada bahasa Inggris. Padahal, fungsinya untuk
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris jauh berbeda.
d. Awalan ke- dan di- harus dibedakan dengan kata depan ke- dan di-
B. Pengetikan
Di dalam penyelesaian skripsi/tugas akhir ada beberapa permasalahan
mendasar yang perlu diperhatikan mahasiswa, yaitu terkait teknik penulisan. Adapun
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Kertas dan ukuran
Naskah skripsi diketik pada kertas HVS ukuran A4 atau kuarto (12,5 cm
x 28 cm) dengan berat 80 gram. Kertas yang digunakan berwarna putih dan
diketik tidak timbal balik. Apabila digunakan kertas khusus, seperti kertas
millimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk bagan, dan sejenisnya, boleh di
luar batas ukuran dan dilipat sesuai dengan ukuran kertas naskah.
2. Sampul
Sampul luar pada skripsi menggunakan kertas karton tebal dan dilapis
dengan plastik bening. Warna sampul disesuaikan dengan warna dasar bendera
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.
3. Spasi
Jarak antara dua baris pengetikan skripsi adalah dua spasi. Khusus untuk
nama bab, judul tabel, dan judul gambar yang lebih dari satu baris diketik
dengan jarak satu spasi. Daftar pustaka/daftar rujukan diketik dengan jarak satu
spasi, sedangkan jarak antara dua daftar pustaka diketik dengan dua spasi.
4. Batas Tepi
Batas tepi pengetikan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
(a)Untuk Halaman biasa
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
(b) Untuk Halaman Bab
Tepi atas : 3 cm
Tepi bawah : 4 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
5. Alinea Baru
Pengetikan alinea baru dimulai pada ketukan keenam dari tepi kiri dan
diawali dengan huruf kapital.
6. Penggunaan Huruf
Naskah diketik dengan menggunakan salah satu jenis huruf Times New
Roman atau Arial ukuran 12. Penulisan Bab, Subbab, dan Anak Subbab
a. Judul bab diketik dengan huruf kapital. Nomor urut bab ditulis dengan huruf
Romawi dan ditulis di tengah-tengah kertas di atas nama bab. Contoh : I,
II, III, dst.
b. Judul subbab dan nomor subbab dimulai dari batas tepi kiri. Huruf awal
setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung. Nomor
subbab ditulis dengan huruf kapital. Contoh : A, B, C, dst.
c. Judul anak subbab dimulai dari batas tepi kiri. Huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital. Nomor anak subbab ditulis dengan bilangan asli.
Contoh :1, 2, 3, dst.
d. Judul anak subbab berikutnya dimulai dari batas tepi kiri. Huruf awal setiap
kata ditulis dengan huruf capital. Anak subbab berikutnya ditulis dengan
huruf kecil.Contoh a, b, c, dst.
e. Judul anak-anak subbab berikutnya dimulai dari batas tepi kiri. Huruf awal
setiap kata ditulis dengan huruf capital. Anak-anak subbab berikutnya
ditulis dengan bilangan asli. Contoh: 1), 2), dan 3) dst.
1. Penomoran Halaman
Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, dua spasi atau 1 cm di atas
baris pertama teks. Nomor halaman menggunakan bilangan asli, dimulai dari
bab pendahuluan. Halaman-halaman sebelumnya seperti halaman judul, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar menggunakan angka
Romawi kecil. Khusus untuk halaman yang memuat judul bab, nomor halaman
diletakkan di tengah bawah halaman, dua spasi atau 1 cm di bawah baris
terakhir.
2. Huruf Miring (Italics)
Huruf miring (italics) dalam badan teks digunakan untuk penulisan :
a. Judul buku, nama terbitan berkala, atau nama publikasi lain;
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta 18
Panduan Penulisan Skripsi PMAT 2021
b. Istilah kosa kata atau kalimat dalam bahasa daerah/asing yang masuk ke
dalam teks;
c. Huruf, kosakata, frase, atau kalimat sebagai aspek linguistik;
d. Nama spesies atau varietas dalam ilmu biologi; dan
e. Huruf yang digunakan untuk simbol-simbol dalam statistika atau aljabar.
3. Penyajian Tabel dan Gambar
a. Tabel
1) Penulisan kata tabel dimulai dari tepi kiri, diikuti nomor tabel, tanda
titik, danjudul tabel.
2) Nomor table menggunakan bilangan asli, ditulis secara urut tanpa
memperhatikan dalam bab mana tabel disajikan.
3) Tabel dibedakan dalam dua macam yaitu tabel dalam teks dan tabel
dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan
penomoran tersendiri, tidak menyambung nomor tabel dalam teks.
4) Tulisan tabel, nomor tabel, dan nama tabel diletakkan di atas tabel.
5) Jika tabel dikutip dari suatu sumber maka di bawah tabel dituliskan
referensinya.
6) Tabel tidak menggunakan garis vertikal, cukup garis-garis
horizontal. Contoh penulisan tabel dapat dilihat pada Lampiran
XIX.
b. Gambar
Gambar berupa foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, dan
yang sejenisnyadisajikan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Penulisan kata gambar, diikuti nomor gambar, tanda titik, dan nama
gambar diletakkan di bawah gambar.
2) Nomor gambar menggunakan bilangan asli, ditulis secara urut tanpa
memperhatikan dalam bab mana gambar disajikan.
3) Setiap gambar disajikan dalam halaman yang tidak terpisah.
4) Jika gambar dikutip dari suatu sumber maka di bawah gambar
dituliskanreferensinya. Contoh penulisan gambar lihat Lampiran
XX.
4. Pengutipan
Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah
melakukan studi literatur (membaca dari berbagai sumber) sesuai topik
yang diteliti untuk menghasilkan ide atau analisis baru yang
dipresentasikan dalam sebuah hasil penelitian. Untuk menghindari tuduhan
penjiplakan, penulis perlu mencantumkan data-data sumber kutipan.
Informasi lengkap dari sumber kutipan ditulis dalam sebuah daftar yang
disebut sebagai Daftar Referensi atau Daftar Pustaka.
Format penulisan yang dipakai pada penulisan kutipan harus sama dengan
format yang dipakai pada penulisan daftar referensi. Sebagai contoh,
jika penulisan kutipan menggunakan format APA (American Psychological
Association), maka penulisan daftar referensi juga harus menggunakan
format APA.
a. Format APA
Format ini dikeluarkan oleh American Psychological Association, sebuah
lembaga di bidang psikologi yang banyak menerbitkan jurnal dan publikasi
ilmiah lainnya.
b. Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks,
dengan mencantumkan nama keluarga pengarang dan tahun penerbitan, tanpa
menuliskan halaman karya yang dikutip.
Penulisan contoh kutipan pada bab 3 ini menggunakan jenis huruf
Courier New untuk membedakan saja. Penulisan kutipan yang
sebenarnya (dalam TA) tetap menggunakan jenis huruf Times New
Roman 12 poin
Contoh :
Capra (1996) mendefinisikan paradigma sebagai konstelasi
konsep……
c. Kutipan Langsung
Pada format APA, kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama
pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan
langsung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang.
d. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek pada format APA adalah jika kalimat yang
dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek
dituliskan dalam teks dengan memberi tanda kutip di awal dan di akhir kalimat.
Contoh:
Menurut Santosa (2002), bleed adalah “rancangan yang
dibuat dengan cara mengisi seluruh halaman yang tersedia
tanpa diberi batas garis tepi” (p. 17).
Contoh :
Asumsi tentang peniliti dan subyek:
Paradigma alamiah berasumsi bahwa fenomena bercirikan
interaktifitas. Walaupun usaha penjajagan dapat mengurangi
interaktifitas sampai ke minimum, sejumlah besar
kemungkinan akan tetap tersisa. Pendekatan yang baik
memerlukan pengertian tentang kemungkinan pengaruh
terhadap interaktifitas,dan dengan demikian perlu
memperhitungkannya (Moleong, 2007, p. 54).
Menurut Moleong (2007), asumsi tentang peniliti dan
subyek: Paradigma alamiah berasumsi bahwa fenomena
bercirikan interaktifitas. Walaupun usaha penjajagan dapat
mengurangi interaktifitas sampai ke minimum, sejumlah besar
kemungkinan akan tetap tersisa. Pendekatan yang baik
memerlukan pengertian tentang kemungkinan pengaruh
terhadap interaktifitas, dan dengan demikian perlu
memperhitungkannya (p. 54).
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
B. Bagian Awal
Berikut diuraikan bagian-bagian awal skripsi:
1. Sampul
Sampul memuat judul proposal, pernyataan tujuan skripsi, nama lengkap penulis
dan NPM, logo Universitas Bung Hatta, nama program studi, nama fakultas, nama
universitas, kota, dan tahun lulus. Judul dibuat semenarik mungkin yang
menggambarkan penelitian atau kegiatan yang dikerjakan dan tidak lebih dari 12
kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan). Jenis huruf adalah Time New
Roman, size 14. Kalimat-kalimat yang ditulis harus simetris, yaitu diletakkan di
tengah-tengah daerah pengetikan. Jarak antar baris satu spasi dan upayakan
agar judul tidak melebihi tiga baris. Dalam judul harus dihindari pemakaian kata
klise seperti; penelitian pendahuluan, studi, penelaahan dan kata kerja pada awal
judul. Dalam proposal penelitian, kata-kata seperti tersebut masih dapat digunakan.
Namun, setelah selesai penelitian, judul dapat diganti bila perlu. Hindari singkatan
yang tidak perlu. Contoh sampul skripsi lihat Lampiran XII.
2. Halaman Perantara
Halaman perantara berupa halaman putih kosong sebagai perantara antara sampul
skripsi dan halaman judul.
3. Halaman Judul
Isi halaman judul sama dengan isi halaman sampul.
4. Halaman Pengesahan Pembimbing
Halaman ini memuat bukti persetujuan administratif dan akademik dari
pembimbing dan disetujui oleh ketua program studi dan Dekan. Diketik dengan
jarak satu setengah spasi (1,5). Contoh halaman perngesahan pembimbing dapat
dilihat pada Lampiran XIII.
5. Halaman Pengesahan Ujian Skripsi
Halaman ini memuat bukti pengesahan akademik oleh tim penguji yang terdiri
dari ketua dan dua orang anggota dan diketahui oleh Ketua Prodi dan Dekan.
Unsur-unsur yang ada dalam halaman ini adalah waktu pelaksanaan ujian, nama
penulis, NPM, Program Studi, Fakultas, Judul Skripsi, pengesahan tim penguji
dan pernyataan lulus. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada Lampiran
XIV.
6. Abstrak
Abstrak merupakan gambaran ringkas isi skripsi. Secara umum abstrak disusun
dengan urutan: judul skripsi ditulis dengan huruf kapital jenis Times New Roman
ukuran 14, tebal dan rata tengah. Kemudian diikuti dengan nama penulis dan
pembimbing, program studi, fakultas dan universitas serta alamat email
mahasiswa. Isi abstrak ditulis satu spasi dalam satu paragraf, berisi uraian
singkat tentang permasalahan dan tujuan penelitian, metode dan atau pendekatan
penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan saran. Abstrak ditulis dalam bahasa
Indonesia dengan panjang tidak lebih 200 kata. Contoh format abstrak lihat
Lampiran XVI.
7. Halaman Kata Pengantar
Halaman ini memuat informasi kapan dan lama penelitian dilakukan sekaligus
lokasi penelitian, ucapan terima kasih atas bantuan teknis dan saran profesional
yang diterima oleh penulis skripsi. Bila seseorang telah membantu dalam hal- hal
tertentu, nyatakan ini secara spesifik. Hindari penomoran dan ungkapan yang
berlebihan, contoh, “tanpa bantuan dan perhatian yang terus menerus dari Bapak
xxxx tidaklah mungkin penelitian ini bisa terselesaikan”. Santunan diungkapkan
dengan serius, wajar dengan tutur kata yang beradab, dalam tata bahasa yang tetap
dijaga dengan lugas, tanpa memuji-muji siapapun dan tidak terkesan main-main,
misal “ kepada mba’ yem, thanks ya...”. Kata pengantar sebaiknya tidak melebihi
satu halaman. Contoh kata pengantar dapat dilihat pada Lampiran XVII.
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul bab
serta subbab, daftar pustaka dan lampiran. Bab maupun subbab diberi nomor
dengan angka Arab. Judul daftar isi diketik dengan huruf kapital dan
ditempatkan di tengah-tengah, dua spasi dari margin atas. Kata halaman
untuk menunjukkan nomor halaman diketik di pinggir halaman kanan yang
berakhir pada batas pinggir kanan, dua spasi di bawah kata Daftar Isi. Susunan
daftar isi menyusul dua spasi di bawahnya. Bila daftar isi memerlukan
lebih dari satu halaman maka pengetikan diteruskan pada halaman berikutnya.
Pengetikan antar bab dan antar subbab diantarai oleh dua spasi, sedangkan
antar anak bab satu spasi. Judul bab diketik dengan huruf kapital semua,
tetapi untuk judul subbab hanya huruf pertama setiap kata yang diketik dengan
huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung. Contoh daftar isi dapat
dilihat pada Lampiran XVIII.
9. Halaman Daftar Tabel dan Daftar Gambar
Daftar tabel dan daftar gambar tidak selalu diperlukan, kecuali bila lebih dari
dua tabel dan dua gambar dipakai dalam menyusun karya tulis. Daftar tabel
dan daftar gambar diketik pada halaman tersendiri dengan format seperti daftar
isi. Kata “Halaman” diketik di sebelah kanan, berakhir pada batas tepi kanan.
Nomor tabel atau nomor gambar menggunakan angka Arab. Nomor diketik
tepat pada permulaan batas tepi kiri, dua spasi di bawah “ Daftar Tabel” atau
“Daftar Gambar”. Judul tabel atau gambar dalam daftar tersebut harus
sama dengan judul tabel atau judul gambar dalam teks. Legenda atau
keterangan gambar tidak perlu ditulis dalam Daftar Gambar. Judul tabel
dan judul gambar diawali huruf kapital, lalu nomor halaman ditulis sesuai
dengan yang dijumpai dalam teks. Di dalam teks, judul yang memerlukan lebih
dari satu baris diketik dengan spasi satu. Antara judul tabel dan tabel
diberi jarak dua spasi, gambar dan tabel dalam teks rata tengah. Contoh
penulisan daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran XIX dan penulisan daftar
gambar pada Lampiran XX.
Sama seperti daftar tabel dan gambar, daftar lampiran tidak perlu dibuat
daftarnya bila hanya ada satu lampiran dalam karya tulis. Tata cara
pengetikannya sama dengan Daftar Tabel dan Daftar Gambar. Lampiran ini
dapat berupa tabel lampiran atau gambar lampiran. Lampiran dapat
berupa tabel, gambar atau teks, dan semuanya disusun dengan nomor urut
sesuai dengan urutan penyebutannya dalam tubuh tulisan. Nomor Lampiran
ditulis dengan menggunakan bilangan romawi. Contoh penulisan daftar
lampiran dapat dilihat pada Lampiran XXI.
C. Bagian Isi
Dalam rangka meningkatakan kualitas pendidikan pada gradasi yang tinggi maka
setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu dilakukan melalui
penelitian. Metode penelitian secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat
yaitu metode kuantitatif, metode kualitatif, dan metode R & D (research and
development). Oleh karena itu pada bagian ini dijelaskan sistematika penulisan pada
ketiga metode penelitian itu, yang akan diuraikan menjadi penelitian kualitatif,
penelitian kuantitatif, dan penelitian pengembangan.
Pada bagian isi ini memuat skripsi yang disajikan dalam bentuk bab, sub bab, dan
anak sub-bab pada masing-masing jenis penelitian. Dalam bentuk bab, skripsi terdiri
dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, dan BAB V. Dalam bentuk sub bab ataupun
anak sub-bab, pembahasan proposal skripsi tergantung pada bab yang akan
dijelaskan. Berikut uraiannya
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif terdiri atas lima bab yakni BAB I (Pendahuluan), BAB II
(Landasan Teoretis), BAB III (Metode Penelitian), BAB IV (Hasil Penelitian dan
Pembahasan), dan BAB V (Penutup). Berikut uraiannya:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagian ini dikemukan masalah (penyimpangan yang seharusnya dengan apa yang
benar-benar terjadi antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan,
antara rencana dengan pelaksanaan) yang dikemukan secara umum sampai pada
pengungkapan masalah secara khusus yang didukung oleh hasil observasi dan
wawancara yang valid. Selain itu, bagian ini juga dipaparkan ringkasan teori yang
mendukung penyelesaian masalah, yang dapat berupa ulasan singkat kajian teori,
jurnal ilmiah, skripsi, tesis, ataupun penelitian yang relevan.
B. Identifikasi Masalah
Bagian ini merupakan poin-poin dari faktor-faktor (variabel) yang berkaitan dengan
masalah yang dipaparkan pada latar belakang. Kejelian peneliti sangat dituntut
dibagian ini karena terkadang apa yang diterangkan pada identifikasi masalah tidak
terdapat pada latar belakang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti perlu memfokuskan masalah yang akan
diteliti. Pemilihan masalah yang akan dibatasi tergantung pada urgensi masalah dan
masalah tersebut sangat berkaitan erat dengan judul penelitian.
D. Rumusan Masalah
Bagian ini berisikan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan
data. Terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap
rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
E. Tujuan Penelitian
Agar penelitian terarah, maka peneliti perlu menetapkan hal-hal yang ingin dicapai
pada penelitian ini. Tujuan penelitian ini bersesuaian dengan perumusan masalah.
Pada tujuan penelitian tidak dipaparkan lagi berupa kalimat tanya seperti pada
perumusan masalah.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisikan faedah yang akan didapatkan dari penelitian ini.
Manfaat penelitian ini akan terbagi menjadi dua, yakni manfaat secara teoritis dan
manfaat secara praktis. Secara teoritis, manfaat penelitian ini berkaitan dengan
temuan hasil penelitian yakni pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas
penelitian. Secara praktis, manfaat penelitian ini berkaitan dengan faedah terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekolah tempat meneliti, peneliti
berikutnya, dan pihak terkait.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah berikutnya dalam proses
penelitian kuantitatif adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-
generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan landasan teoritis untuk pelaksanaan
penelitian. Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar
yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya
landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa kajian teoretis berisikan
teori-teori pendukung dari judul penelitian yang diteliti. Selain itu berisikan juga
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan variabel-variabel yang akan diteliti
sehingga mengambarkan landasan teori yang jelas dari suatu variabel beserta
indikator-indikatornya. Teori-teori dan hasil penelitian yang dipaparkan pada
bagian ini harus diulas oleh peneliti. Bagian ini tidak saja berisikan kumpulan teori
dan hasil penelitian saja, namun berisikan kajian beberapa teori dan hasil penelitian.
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah keterhubungan antara teori dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka konseptual yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Dengan kata
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinayatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat berkaitan dengan rumusan masalah
penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada bagian ini diterangkan jenis penelitian dan metode penelitian/desain rancangan
yang cocok dengan judul dan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Lengkapi
desain rancangan penelitian yang dipilih dengan bagan. Jelaskan juga langkah-
langkah yang akan ditempuh.
D. Jenis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis data yang digunakan pada penelitian. Ada dua jenis
data yakni data primer dan data sekunder. Uraian pada jenis data ini berkaitan erat
dengan analisis data. Diharapkan jenis data ini akan membantu kepada peneliti untuk
memilih jenis analisis yang cocok dengan tujuan penelitian. Jadi mengetahui jenis
data ini sangat perlu untuk menentukan pola analisis data.
F. Instrumen Penelitian
Setelah menentukan teknik pengumpulan data, peneliti harus menentukan alat
pengumpul data (instrumen) yang sesuai dengan teknik pengambilan data yang
dipilih. Instrumen penelitian yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian, diantaranya: lembar observasi, tes hasil belajar, angket (kuisioner),
pedoman wawancara, dan lain-lain. Peneliti perlu menjelaskan secara rinci apa dan
bagaimana instrumen dirancang, disusun, ditimbang, diujicobakan, dan dianalisis
sehingga diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan ilmiah seperti valid dan
reliabel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bagian ini berisikan temuan penelitian setelah melalui serentetan analisis data,
yaitu berupa deskripsi data, dan hasil analisis data (berkaitan dengan pengujian
hipotesis). Pemaparannya haruslah sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah
ditetapkan. Pada bagian deskripsi data berisi paparan variabel penelitian yang telah
dianalisis dengan teknik statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, nilai rata-
rata, atau simpangan baku atau lainya. Pada bagian hasil analisis data (berkaitan
dengan pengujian hipotesis) berisi berupa paparan tentang hasil analisis statistik
tentang hipotesis yang diajukan pada bagian hipotesis. Pada setiap bagian (deskripsi
data dan analisis data), perlu didukung oleh penjelasan-penjelasan.
B. Pembahasan
Peneliti haruslah membahas temuan-temuan penelitian seperti yang dijabarkan pada
bagian hasil penelitian. Menelaah temuan penelitian dengan menggunakan hasil-
hasil penelitian lain yang relevan dan kajian teoritik lainnya. Paparkan hal-hal yang
dominan yang terjadi pada temuan penelitian dan bagaimana hal-hal dominan
tersebut dapat terjadi yang dikaitkan dengan kenyataan di lapangan dan kajian teori
yang ada.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagian ini memuat intisari dan pokok-pokok temuan penelitian yang penyajiannya
sejalan dengan tujuan penelitian. Tata urutan dalam simpulan penelitian hendaknya
sama dengan tata urutan yang telah dirumuskan pada bagian tujuan penelitian.
B. Saran
Bagian ini memuat usulan konkrit dan tindak lanjut sumbangan penelitian untuk
pihak-pihak terkait dan pengembangan Ipteks. Saran penelitian harus berdasarkan
temuan penelitian dan pembahasannya.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif terdiri atas lima BAB yakni BAB I (Pendahuluan), BAB II
(Landasan Teoretis), BAB III (Metode Penelitian), BAB IV (Hasil Penelitian dan
Pembahasan), dan BAB V (Penutup). Berikut uraiannya:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif selalu
berangkat dari masalah. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang akan dipecahkan
melalui penelitian harus jelas, spesifik, dan dianggap tidak berubah, sedangkan
dalam penelitian kualitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti masih remang-
remang, bahkan gelap, kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentatif, dan akan berkembang atau
berganti setelah peneliti berada dilapangan.
Pada latar belakang masalah penelitian kualitatif berisikan masalah yang dapat dibagi
menjadi 3 yakni masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal
sampai akhir penelitian sama; masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah
disiapkan, dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul
penelitian cukup disempurnakan; masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki
lapangan berubah total, sehingga harus diganti masalah, dengan demikian judul
proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti.
Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya, setelah
memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan peneliti kualitatif yang
lebih baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah dipikirkan
sebelumnya, dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan
mendalam sesuai apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, gejala dari suatu objek bersifat holistik (menyeluruh dan
tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta 36
Panduan Penulisan Skripsi PMAT 2021
yang diteliti yang meliputi aspek tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi
secara sinergis. Situasi sosial ini di dalam kelas adalah ruang kelas, guru-siswa, serta
aktivitas proses belajar mengajar. Karena terlalu luasnya masalah, maka didalam
penelitian kualitatif diperlukan fokus penelitian.
Fokus penelitian berisikan pokok masalah yang masih bersifat umum. Penentuan
fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan
diperoleh dari situasi sosial (lapangan).
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian kualitatif ini sama dengan penelitian kuantitatif,
yakni berbentuk kalimat tanya. Namun, rumusan masalah penelitian kualitatif ini
dapat berkembang ataupun berubah sesuai kondisi sosial pada lapangan penelitian.
Misalnya saja awalnya akan meneliti dengan judul proposal “Perbandingan
Kemampuan Kerja antara Lulusan SMA dan SMK di Industri”. Rumusan
masalahnya adalah “adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dan
SMA?”. Setelah dilakukan penjelahan umum, studi dokumentasi, pengumpulan data
secara trianggulasi dan mendalam, maka akhirnya judul penelitian menjadi “Profil
Pekerjaan dan Tenaga Kerja Industri Permesinan Modern” dan rumusan masalahnya
berkembang menjadi 1) Bagaimanakah profil pekerjaaan industri permesinan
modern?, 2) Bagaimana profil atau kompetensi tenaga kerja yang diperlukan?, 3)
Bagaimanakah perkembangan kemampuan kerja antara lulusan SMA dan SMK?, dan
4) Bagaimanakah sistem evaluasi terhadap kinerja karyawan lulusan SMA dan
SMK?.
D. Tujuan Penelitian
Bagian ini berisikan arah yang ingin dicapai dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini
harus bersesuaian dengan rumusan masalah yang disusun. Tujuan penelitian harus
mengggunakan kalimat yang jelas dan singkat serta tidak bertele-tele.
E. Manfaat Penelitian
Bagian ini memuat manfaat hasil temuan penelitian yang dibagi atas manfaat secara
teoritis dan secara praktis.
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Kajian Teori
Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih
bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal
penelitian kualitatif juga bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti
memasuki lapangan atau konteks sosial. Penelitian kualitatif yang bersifat holistik,
jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena
harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Teori bagi
peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal memahami konteks sosial secara
lebih luas dan mendalam. Jadi, pada penelitian kualitatif, jumlah teori tidak
disesuaikan dengan jumlah variabel, melainkan jauh lebih banyak karena harus
disesuaikan dengan fenomena yang berkembang dalam perspektif yang lebih holistik
C. Kerangka Konseptual.
Kerangka konseptual adalah keterhubungan antara teori dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka konseptual yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Dengan kata
lain, berdasarkan teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis
secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar
variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya
digunakan untuk merumuskan pertanyaan penelitian.
D. Pertanyaan Penelitian
Berbeda halnya dengan penelitian kuantitatif, pada penelitian kualitatif tidak terdapat
hipotesis penelitian, tetapi jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta 38
Panduan Penulisan Skripsi PMAT 2021
itu dinamakan pertanyaan penelitian. Hal ini dikarenakan tidak ada pengujian tentang
hasil analisis statistik. Bentuk-bentuk pertanyaan penelitian sangat berkaitan dengan
rumusan masalah penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peneliti harus menjelaskan jenis penelitian yang digunakan. Hendaknya peneliti
menjelaskan mengapa menggunakan metode kualitatif. Selain itu, peneliti juga
harus menuliskan rencana pendekatan yang digunakan untuk melakukan penelitian
seperti grounded theory, fenomenology, etnografi, atau studi kasus.
B. Langkah-langkah Penelitian
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah penelitian yang merujuk pada pendekatan
penelitian yang pakai.
C. Tempat Penelitian
Bagian ini berisi penjelasan mengenai lokasi di mana situasi sosial akan diteliti.
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif, instrumen utama yang berperan adalah peneliti itu sendiri.
Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.
Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman
metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun
logistiknya.
Jadi bagian ini berisi tentang instrumen utama, dan instrumen pendukung. Selain itu
juga diceritakan bagaimana instrumen dirancang, disusun, ditimbang, diujicobakan,
dan dianalisis sehingga diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan ilmiah
seperti valid dan reliabel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Temuan penelitian dipaparkan dalam dua bagian utama yaitu gambaran umum
subyek dan hasil-hasil temuannya.
1. Gambaran umum subyek penelitian
Berisi identitas subyek penelitian serta informasi latar belakang kondisi sosial
ekonomi dan budaya yang relevan dengan tema penelitian.
2. Hasil-hasil temuan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfungsi untuk menemukan hal-
hal yang baru. Temuan-temuan dalam penelitian dapat ditunjukkan dengan
adanya foto atau pendapat informan yang kredibilitasnya telah teruji.
B. Pembahasan
Berisi penjelasan atas temuan-temuan penelitian dengan cara mengutip pendapat
ahli, hasil penelitian terdahulu, maupun teori-teori yang relevan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagian ini berisi jawaban atas rumusan masalah penelitian yang direncanakan.
Jawaban tersebut harus merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, bukan
berasal dari teori atau sumber lainnya.
B. Saran
Bagian ini berisikan saran peneliti mengenai bagaimana hasil penelitiannya dapat
diterapkan untuk memecahkan masalah. Saran harus berasal dari kesimpulan
penelitian yang merujuk pada hasil penelitian.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang masalah menguraikan apa yang akan dikembangkan dalam masalah
yang akan dipecahkan. Latar belakang ini membahas tentang kesenjangan-
kesenjangan yang ada antara kondisi ideal (das sain) dan kondisi riil (das sollen),
serta dampak yang disebabkan oleh hal tersebut. Berbagai alternatif untuk mengatasi
kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai uraian faktor penghambat
dan pendukungnya. Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta
rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang, maka dikemukakan eksistensi dan urgensi
masalah yang diteliti serta faktor-faktor (variabel) yang berkaitan dengan masalah
tersebut. Untuk ini peneliti perlu melakukan kajian teori dan melakukan analisis
sehingga didapatkan variabel-variabel yang diduga berkaitan dengan masalah yang
diteliti.Pembatasan Masalah Dari sejumlah masalah yang dikemukakan pada bagian
identifikasi masalah, tidak semua masalah akan diteliti. Peneliti dapat membatasinya
pada faktor mana saja yang urgen untuk diteliti.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas dalam bentuk
pertanyaan atau pernyataan yang relevan. Rumusan masalah hendaknya disertai
dengan alternatif pemecahan yang ditawarkan serta rasional mengapa alternatif
tersebut dipilih sebagai cara pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang
ada.
D. Tujuan Pengembangan
Subbab ini menjelaskan tujuan pengembangan yang bertolak dari masalah yang ingin
dipecahkan dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih. Rumusan tujuan
pengembangan diarahkan ke pencapaian kondisi ideal seperti yang telah dijabarkan
pada latar belakang masalah.
E. Manfaat Pengembangan
Bagian ini peneliti menjelaskan atau memberi argumentasi mengapa perlu ada
pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal. Dengan kata lain, manfaat
pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu diselesaikan.
Bagian ini diharapkan menjelaskan kaitan antara urgensi pemecahan masalah dengan
konteks permasalahan yang lebih luas. Pengaitan ini dimaksudkan untuk
menjelaskan bahwa pemecahan suatu masalah konteks mikro benar-benar dapat
memberi sumbangan bagi pemecahan masalah lain dalam konteks yang lebih luas.
BAB II
LANDASAN TEORETIS
dalam jurnal bertaraf nasional atau internasional. Referensi yang diterbitkan lebih
dari 10 tahun dapat digunakan maksimal 20% dari keseluruhan referensi.
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan berisi penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan
terkait dengan penelitian yang dilakukan. Pada subbab ini, peneliti menunjukkan
persamaan dan perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian
terdahulu.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir berisikan gambaran pola hubungan antar variabel dan kerangka
konsep yang digunakan terkait dengan masalah yang diteliti dan disusun berdasarkan
kajian teoretik.
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model
teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual
adalah model yang bersifat analitis yang memaparkan komponen-komponen produk
yang dikembangkan serta keterkaitan antar komponen (misalnya model
pengembangan rancangan pengajaran). Model teoritik adalah model yang
menunjukkan hubungan perubahan antar- peristiwa prosedur pengembangan.
Bagian ini memaparkan langkah-langkah prosedural yang ditempuh oleh
pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan
model pengembangan. Apabila model pengembangannnya adalah prosedural, maka
prosedur pengembangannya tinggal mengikuti langkah-langkah seperti yang terlihat
dalam modelnya. Model pengembangan juga bisa berupa konseptual atau teoritiknya.
Kedua model ini tidak secara langsung memberi petunjuk tentang bagaimana
langkah prosedural yang dilalui sampai ke produk yang dispesifikasi. Oleh karena
itu, perlu dikemukakan lagi langkah pengembangannya.
B. Prosedur Pengembangan
Bagian ini memaparkan langkah-langkah prosedural yang ditempuh oleh
pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan
model pengembangan. Apabila model pengembangannnya adalah prosedural, maka
prosedur pengembangannya tinggal mengikuti langkah-langkah seperti yang terlihat
dalam modelnya. Model pengembangan juga bisa berupa konseptual atau teoritiknya.
Kedua model ini tidak secara langsung memberi petunjuk tentang bagaimana
langkah prosedural yang dilalui sampai ke produk yang dispesifikasi. Oleh karena
itu, perlu dikemukakan lagi langkah pengembangannya.
Keputusan ini tergantung pada pemecahan masalah yang telah ditetapkan di Bab I,
apakah valid, praktis, dan efektif.
Penekanan pada efisiensi suatu pemecahan masalah akan membutuhkan data
tentang efisiensi produk yang dikembangkan. Begitu pula halnya dengan
penekanan pada validitas, dan efektivitas. Atas dasar ini, maka jenis data yang
perlu dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi apa yang dibutuhkan
tentang produk yang dikembangkan itu. Penjelasan tentang jenis data yang
dikumpulkan haruslah dikaitkan dengan desain dan pemilihan subjek uji coba.
3. Instrumen Pengumpulan Data
Jika menggunakan instrumen yang sudah ada, maka pengembang perlu
menguraikan karakteristik instrumen tersebut, terutama mengenai kesahihan dan
keterandalannya. Jika instrumen dikembangkan sendiri oleh pengembang, maka
uraikanlah prosedur pengembangannya.
4. Teknik Analisis Data
Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis data uji coba
dikemukakan dalam bagian ini dan disertai alasannya. Apabila teknik analisis
yang digunakan sudah cukup dikenal, maka uraian tidak perlu rinci sekali. Akan
tetapi, apabila teknik tersebut belum banyak dikenal, maka uraian perlu lebih
rinci. Untuk mengolah datanya bisa menggunakan software aplikasi SPSS.
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan
1. Penyajian Data Uji Coba
Semua hal yang telah dikumpulkan dari kegiatan uji coba produk disajikan dalam
bagian ini. Penyajian data sebaiknya diuraikan dalam bentuk tabel, bagan, atau
gambar yang dapat dikomunikasikan dengan jelas. Sebelum dianalisis, data itu perlu
diklasifikasi berdasarkan jenisnya dan komponen produk yang dikembangkan.
Klasifikasi ini akan amat berguna untuk keperluan produk.
B. Pembahasan
Wujud akhir produk yang dikembangkan setelah direvisi perlu dikaji secara objektif
dan tuntas. Kajian harus didasarkan pada landasan teoritik yang telah dibahas dan
hasil kajiannya mengarah kepada peluang dimanfaatkannya produk untuk
pemecahan masalah yang ada.
Kelebihan dan kelemahan produk hendaknya dideskripsikan secara lengkap dengan
tinjauan yang komprehensif terhadap kaitan antara produk dengan masalah yang
ingin dipecahkannya. Peluang munculnya masalah lain dari pemanfaatan produk juga
perlu diidentifikasi dan sekaligus disertai deskripsi bagaimana mengantisipasi
permasalahan baru itu.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Bagian ini berisi jawaban atas rumusan masalah penelitian yang direncanakan.
Jawaban tersebut harus merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, bukan
berasal dari teori atau sumber lainnya.
B. Saran
Bagian ini berisikan saran peneliti mengenai bagaimana hasil penelitiannya dapat
LAMPIRAN
Lampiran I.
Program Studi Pendidikan Matematika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FORMAT 1
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN TOPIK/JUDUL SKRIPSI
NPM : …………………………………….
Topik/Judul
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Pada Prinsipnya
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Menyetujui:
Dosen Penasihat Akademik, Pengusul,
………………………… ……………………..
Catatan :
1. Sudah Menyelesaikan Perkuliahan dengan jumlah beban SKS minimal 120 SKS
(Bukti Transkip Sementara)
2. Lulus Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika (Minimal C)
3. Lulus Mata Kuliah Statistika Lanjut (Minimal C)
4. Lulus Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika (Minimal C)
FORMAT 2
JUDUL/TOPIK DAN
DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
Catatan
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Padang ,………………….
Ketua Program Studi
Lampiran II.
FORMAT 4
KARTU SEMINAR PROPOSAL
NPM : …………………………………….
Catatan:
1. Kartu harap dibawa setiap menghadiri seminar proposal
2. Izin seminar diberikan proposal diberikan jika telah menghadiri seminar minimal
7 kali
Ketua Prodi
Lampiran III
FORMAT 3
BUKU BIMBINGAN SKRIPSI MAHASISWA
NPM :
Nama Mahasiswa : Tanggal Mulai :
Dosen Pembimbing : Tanggal Selesai :
Judul Skripsi :
Pembimbing,
……………………..
Lampiran IV.
FORMAT 5
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
NPM : ………………………………………………..
2. Pembimbing : ……………………………………
3. Moderator : ……………………………………
4. Notulis : …………………………………..
Padang, …………………….
Pembimbing,
…………………………..
Lampiran V .
FORMAT 6
LEMBAR PENDAFTARAN
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
2. Persyaratan terlampir:
a. Kartu seminar proposal
b. Rekomendasi dari kedua pembimbing
c. Daftar peserta seminar minimal 10 peserta
Padang, …………………….
Mahasiswa yang bersangkutan,
……………………………….
Lampiran V I .
FORMAT 7
DAFTAR NAMA MAHASISWA
PENERIMA PROPOSAL SEMINAR PROPOSAL
YANG AKAN DISEMINARKAN
Catatan:
Proposal sudah diterima oleh teman sejawat
Minimal 3 (tiga) hari sebelum waktu seminar ybs.
Padang, …………………
Ketua Program Studi,
Lampiran V I I.
FORMAT 8
SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Bung Hatta:
Nama : …………………………….
NPM : …………………………..
Program Studi : Pendidikan Matematika
Padang, …………………….
Pembimbing,
………………………………
Lampiran VIII.
FORMAT 9
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………
Lampiran I X.
FORMAT 10
LEMBARAN PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI
1. Judul skripsi :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
2. Pembimbing : ……………………………….
3. Persyaratan :
a. Daftar Nilai yang telah disyahkan PA
b. LHS asli
c. Lembaran pengesahan pembimbing (Format 9)
d. Buku (kartu) bimbingan skripsi (Format 3)
e. Bukti lunas Pembayaran Skripsi
f. Clearing Nilai
g. Sertifikat Tes TOEFL ≥ 400 dari PPBA Univ. Bung Hatta
h. Ijazah SMA/MA/SMK
i. Skripsi rangkap 3 dijilid biasa
Padang, …………………
Mahasiswa yang bersangkutan
……………………………..
Lampiran X.
Nama Mahasiswa :
NPM :
Program Studi :
1.
2.
3.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Catatan :
1. Kartu harap dibawa setiap menghadiri seminar proposal.
2. Izin seminar proposal diberikan jika telah menghadiri seminar minimal 7 kali.
Lampiran XI.
Nama Mahasiswa :
NPM :
Program Studi :
Judul Skripsi :
Oleh
SHUFIATUL HIDAYAH
NPM: 1610013211015
SKRIPSI
Ditulis untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendiikan
NPM : 1610013211015
Mengetahui,
Dekan Ketua Program Studi
Mengetahui
Dekan FKIP Ketua Prodi PMAT
SURAT PERNYATAAN
Nama :
NPM :
Menyatakan :
1. Sesungguhnya skripsi yang saya susun ini merupakan hasil karya tulisan saya
sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam skripsi yang saya peroleh dari
hasil karya tulis orang lain, telah saya tuliskan sumbernya dengan jelas sesuai
dengan kaidah penulisan ilmiah.
2. Jika dalam pembuatan skripsi baik dalam pembuatan program maupun
skripsi secara keseluruhan ternyata terbukti di buatkan oleh orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
paksaan dari pihak lain manapun.
Nama Jelas
NPM
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah
Matematika Siswa Kelas X IPA SMAN 1 Candung ”. Skripsi ini ditulis untuk
Hatta Padang.
bimbingan dari berbagai pihak. Atas bantuan dan bimbingan tersebut peneliti
Akademik.
2. Ibu Yusri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II dan Sekretaris Program
3. Ibu Dra. Niniwati, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
4. Bapak Drs. Khairul, M.Sc selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Hatta.
Candung.
Universitas Bung Hatta, serta semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi
ini.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ vii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
D. Prosedur Penelitian.............................................................. 22
C. Pembahasan ......................................................................... 62
A. Kesimpulan ......................................................................... 85
B. Saran .................................................................................... 86
LAMPIRAN...................................................................................... 89
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Rata- Rata Hasil Ujian Tengah Semester Matematika Siswa Kelas X IPA
Semester I SMAN 1 Candung Tahun Pelajaran 2019/2020 .............. 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran I
Nilai Ujian Tengah Semester SMAN 1 Candung Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020
Kelas
No
X IPA 1 X IPA 2
1 17 60
2 41 53
3 39 32
4 59.5 47
5 56.5 0
6 55 41.5
7 48.5 28
8 45 26
9 31 72
10 51.5 58.5
11 60.5 25.5
12 35 84
13 45 37.5
14 38 62
15 48 32
16 27 59
17 31 63
18 35 71.5
19 46 31.5
20 54 39.5
21 42
629 618
Khairudin
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta, Kampus
Proklamator 2, Jalan Bagindo Aziz Chan Aia Pacah By Pass, Padang e-mail:
khairuddin@bunghatta.ac.id
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan awal Kalkulus
mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta tahun pertama.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kalkulus Diferensial pada semester kedua.
Instrumen penelitian menggunakan tes diagnostic yang dikembangkan oleh Stewart
dengan materi aljabar, Geometri, Trigonometri, dan Fungsi serta wawancara terhadap
peserta. Tenik analisis data menggunakan analisis dekriptif. Berdasarkan hasil
penelitian, terlihat bahwa kemampuan awal mahasiswa berada pada tingkat sangat
rendah, yaitu 8,6%. Hasil wawancara terhadap 6 orang mahasiswa yang mempunyai
kemampuan skor tinggi, sedang, dan rendah menyatakan bahwa mahasiswa
memerlukan tambahan pengetahuan tentang konsep bilangan serta sifat-sifatnya,
operasi aljabar, visualisasi dengan teknologi serta konsep fungsi. Berdasarkan hasil
tersebut, diperlukan strategi pembelajaran pada mata kuliah Kalkulus yang berbasis
teknologi untuk memberi pemahaman konsep Kalkulus.
Abstract
The research aimed to describe the initial ability level of Mathematics Education in
the first year of the Mathematics Education Faculty of Bung Hatta University. The
research method used descriptive. The research subjects were students who took
Differential Calculus courses in the second semester. The research instrument used
diagnostic tests developed by Stewart with algebraic material, Geometry,
Trigonometry, and Functions as well as interviews with participants. Data analysis
techniques used descriptive analysis. Based on the results of the research, it appeared
that the initial ability of students is at a very low level, which is 8.6%. The results of
interviews with 6 students who have the ability to score high, medium, and low stated
that students need additional knowledge about the concept of numbers and their
properties, algebraic operations, visualization with technology and the concept of