Anda di halaman 1dari 10

Jurnal ILMU DASAR, Vol. 21 No.

2, Juli 2020 : 105-114 105

Potensi Antibakteri Ekstrak Daun Kluwih (Artocarpus camansi Blanco)


terhadap Shigella dysenteriae dan Bacillus subtilis
Antibacterial Potency from Ethanol Extract Leaves of Kluwih
(Artocarpus camansi Blanco) against Shigella dysenteriae and Bacillus subtilis
Amelia, Sogandi*)
Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Jalan Sunter Permai, Jakarta Utara
*
E-mail: sogandi@uta45jakarta.ac.id
ABSTRACT
Gastrointestinal infection is a common infection in Indonesia. Many bacteria could cause
gastrointestinal disorder, including Shigella dysenteriae and Bacillus subtilis. Currently, they are
treated using chemical and traditional drugs. One of the common pants in Indonesia is Kluwih
(Artocarpus camansi). The objective our study to determine antibacterial activity and inhibitory
mechanism of Kluwih leaf extract against pathogenic bacteria which cause gastrointestinal
infection, i.e. Shigella dysenteriae and Bacillus subtilis. The extraction process used maceration
technique using 96% ethanol solvent and the antibacterial activity was studied using agar diffusion
method. The research result showed that Kluwih leaf extract had inhibitory power with KHM
(minimum inhibitory concentration) value of 25% against S. dysenteriae and 6.25% against
B. subtilis. The present study also revealed that Kluwih leaf was suspected to have inhibitory
activity against bacteria by making holes in the membrane of bacterial cell, leading to the release
of nucleic acid and protein and cell death.
Keywords: antibacterial, Artocarpus camansi, kluwih, Shigella dysenteriae, Bacillus subtilis.
PENDAHULUAN Pengobatan tradisional menggunakan
tanaman herbal saat ini masih menjadi pilihan
Infeksi saluran pencernaan merupakan infeksi
yang dapat digunakan untuk pengobatan (Yigit,
yang sering ditemui di Indonesia. Banyak
2017). Jika dibandingkan dengan obat kimia,
bakteri yang dapat menyebabkan gangguan
pengobatan tradisional memiliki kemampuan
fungsi saluran cerna diantaranya adalah
yang lebih lambat, namun penggunaan tanaman
S. dysenteriae dan B. subtilis. Beberapa spesies
herbal sebagai bahan baku utama ini membuat
Shigella menyebabkan penyakit menular yang
pengobatan tradisional memiliki efek samping
disebut shigellosis. S. dysenteriae yang
yang lebih ringan (Vigneshwaran et al., 2014).
merupakan bakteri Gram negatif ini
Diare adalah penyakit yang sering diderita
mensekresikan jenis protein eksotoksin pada
masyarakat yang disebabkan oleh bakteri dan
fase pertumbuhan eksponensial yang memiliki
biasanya diobati dengan tanaman herbal
sifat spesifik. Anak-anak yang terjangkit
(Mohamedkassm et al., 2013).
shigella dapat menderita demam tinggi bahkan
Daun Kluwih (Artocarpus camansi)
sampai mengalami kejang. Hal ini yang
merupakan salah satu jenis tanaman herbal
menyebabkan diare, demam dan kram perut
yang sudah sering digunakan masyarakat untuk
terjadi setelah terinfeksi bakteri serta diare
mengatasi diare. Daun Kluwih sudah diketahui
sering berdarah (Susanti & Sunarsih, 2016).
mengadung senyawa fitokimia alkaloid, tannin,
Bakteri Bacillus subtilis adalah jenis bakteri
steroid, flavonoid, triterpenoid, glikosida, dan
Gram positif, biasanya dapat mencemari
antrakuinon (Eryuda & Soleha, 2016). Daun
makanan dan bila dalam jumlah banyak di usus
Kluwih juga diketahui mengandung GABA
mampu menyebabkan gangguan pencernaan
(Gamma Amino Butyric Acid) (Indrowati &
berupa diare, seperti yang pernah terjadi di
Ariyanto 2012). Kandungan senyawa flavonoid
taman kanak-kanak tahun 2005 di Kroasia yang
pada Artocarpus altilis juga diketahui memiliki
disebabkan oleh susu bubuk (Ropac, 2005).
aktivitas sebagai antiinflamasi (Fakhrudin et
Sejak dahulu masyarakat Indonesia sudah
al., 2015), antibakteri, antivirus (Sikarwar et
mengenal berbagai macam bahan alam yang
al., 2014), antioksidan (Arif et al., 2018) dan
dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi dan
memiliki aktivitas untuk menurunkan kadar
mengobati berbagai jenis macam penyakit yang
glukosa darah penderita diabetes mellitus
biasa kita kenal dengan pengobatan tradisional.

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID


106 Potensi Antibakteri Ekstrak Daun … (Sogandi & Amelia)

dengan dosis 50mg/kgBB (Eryuda & Soleha, Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Kluwih
2016). Daun Kluwih kering sebanyak 1 Kg diekstraksi
Ekstrak etanol daun A. camansi Blanco dengan perendaman dalam pelarut etanol 96% pada
pada penelitian sebelumnya juga diketahui suhu ruang, dan dilakukan pengocokan 3 kali
pengulangan dalam sehari. Kemudian disaring dan
memiliki manfaat sebagai antioksidan dan
filtrat dikentalkan dengan cara diuapkan
aktivitas antibakteri yang cukup baik terhadap menggunakan rotary evaporator sampai dihasilkan
Staphilococcus aureus dengan nilai konsentrasi ekstrak kental yang bebas dari pelarut etanol.
hambat minimum (KHM) 25 mg/mL, Rendemen ekstrak etanol daun Kluwih dihitung
Escherechia coli 25 mg/mL,dan Pseudomonas secara gravimetri dengan cara membandingkan berat
aeruginosa 50 mg/mL (Vianney et al., 2018). awal simplisia dengan berat akhir ekstrak setelah
Aktivitas anti bakteri dari ekstrak daun diuapkan (Harvey, 1959).
Kluwih terhadap bakteri S. aureus, E. coli, dan Pemeriksaan Karakteristik Ekstrak Perhitungan
P. aeruginosa telah diketahui, namun Rendemen
pemanfaatan daun Kluwih sebagai inhibitor Nilai rendemen didapat dengan membagi berat hasil
pertumbuhan bakteri S. dysenteriae dan (ekstrak kental) dengan berat awal simplisia.
B. subtilis serta bagaimana mekanisme aksi Persentase rendemen diketahui dari perhitungan
nilai kesetaraan tiap gram sampel ekstrak kental.
penghambatannya belum dilaporkan. Oleh (Departemen Kesehatan RI, 2000).
karena itu, perlu dilakukan pencarian informasi
Kadar Air
tentang aktivitas penghambatan ekstrak etanol
Penetuan kadar air dilakukan dengan mengambil 3
daun Kluwih serta mekanisme gram sampel kemudian dikeringkan menggunakan
penghambatannya terhadap bakteri oven bersuhu ±105oC selama 4 jam. Sampel
S. dysenteriae dan B. subtilis. kemudian didinginkan dengan menempatkan sampel
kedalam desikator selama ±30 menit dan kemudian
METODE
sampel ditimbang. Proses ini dilakukan berulang
Bahan hingga didapatkan berat tetap (AOAC International,
Daun Kluwih (A. camansi) didapatkan dari Balai 1990).
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Pemeriksaan bebas etanol
(BALITTRO). Bakteri uji diperoleh dari culture Uji bebas etanol pada ekstrak daun Kluwih
collection INACC LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan dilakukan dengan menambahkan larutan H2SO4
Indonesia), Cibinong. Penelitian ini menggunakan kedalam ekstrak lalu ditambahkan lagi dengan
beberapa bahan yang diantaranya adalah etanol CH3COOH, lalu dipanaskan. Ekstrak dikatakan
96%, H2SO4 (asam sulfat), NH4OH (ammonium sudah bebas dari pelarut etanol bila tidak tercium
hidroksida), HCl (asam klorida), FeCl3 (besi bau khas pelarut ester (Kurniawati, 2015).
klorida), logam Mg (magnesium), pelarut amil
alkohol, etil asetat, aquades, NaOH (natrium Pemeriksaan Senyawa Fitokimia Pemeriksaan
hidroksida), ciprofloxacin, NaCl (natrium klorida), Flavonoid
pereaksi Mayer, Dragendorf, Lieberman-Burchard, Sebanyak 2 mL ekstrak etanol daun Kluwih
BaCl2 1% (Barium klorida), Serbuk Zn (seng), ditambahkan ke dalam tabung kaca, kemudian 1 mL
Nutrient agar (NA), dan Nutrient Broth (NB). larutan HCl dan serbuk magnesium juga
ditambahkan dan dihomogenkan. Ekstrak etanol
Persiapan Simplisia daun Kluwih dinyatakan mengandung senyawa
Daun Kluwih diperoleh dari BALITTRO sedangkan fitokimia flavonoid jika terjadi perubahan warna
determinasi dilakukan di LIPI Biologi, Cibinong, endapan menjadi warna merah-jingga ataupun
Bogor. Simplisia yang telah dideterminasi, merah-ungu (Banu & Cathrine, 2015).
dikeringkan hingga diperoleh 1 Kg simplisia,
Pemeriksaan Alkaloid
kemudian dilakukan sortir dengan memilih daun
Ekstrak kental daun Kluwih sebanyak 1 gram
Kluwih yang masih hijau, tidak berlubang, tidak
ditambahkan dengan 5 mL pelarut kloroform, lalu
menguning dan tidak layu, kemudian daun terpilih
ditambahkan NH4OH, saring dan uapkan sampai
dibersihkan dengan cara dicuci bersih menggunakan
mengental, tambahkan dengan HCl 2N dan dikocok,
air mengalir, kemudian dikeringkan menggunakan
mengambil lapisan asam lalu dibagi menjadi 3
oven bersuhu 40ºC hingga tidak ada air dan terasa
bagian, dan memasukkan ke dalam tabung reaksi,
lembab. Simplisia kemudian dipotong kecil-kecil,
dan menambahkan beberapa tetes pereaksi
kemudian dihaluskan sampai membentuk serbuk
Dragendorf dan Mayer. Hasil positif akan
dengan ukuran 40 mesh (Departemen Kesehatan RI,
menghasilkan endapan berwarna jingga dan putih
2000).
pada masing-masing pereaksi (Departemen
Kesehatan RI, 2000).
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 21 No. 2, Juli 2020 : 105-114 107

Pemeriksaan Tanin bertekanan 1 atmosfer selama 15 menit pada suhu


Ekstrak etanol daun Kluwih diencerkan dengan 3 121oC (Sogandi et al., 2019).
mL aquades panas sampai homogen. Setelah dingin,
Media Nutrient Broth (NB)
ditambahkan dengan 5 tetes larutan natrium klorida
Media Nutrient broth dibuat dengan menambahkan
konsentrasi 10% kemudian disaring dan filtrat dibagi
25g serbuk NB kedalam 1L aquades dan
kedalam 3 tabung. Satu tabung sebagai blangko, satu
dihomogenkan sampai melarut sempurna,
tabung filtrat untuk ditambahkan dengan 3 tetes
selanjutnya disterilisasi dengan autoklaf bertekanan
pereaksi FeCl3, dan sisa satu bagian filtrate lagi
1 atmosfer selama 15 menit pada suhu 121oC
ditambahkan dengan gelatin. Terbentuknya warna
(Sogandi et al., 2019).
coklat kehijauan atau biru kehitaman menandakan
sample positif mengandung tannin (Ukoha et al., Pembuatan Larutan Mc. Farland 0,5
2011). Larutan Mc. Farland yang digunakan sebagai
standar kekeruhan dibuat dengan cara
Pemeriksaan Senyawa Steroid dan Triterpenoid
mencampurkan H2SO40,18 N sebanyak 45,5 mL
Senyawa fitokimia steroid dan triterpenoid dalam
dengan larutan BaCl2.2H2O 1,175 % 250 µL
ekstrak daun Kluwih ditentukan dengan pereaksi
kedalam labu Erlenmeyerdan dihomogenkan.
Lieberman-Burchard. Ekstrak daun Kluwih
Kekeruhan larutan diukur dengan spektrofotometer
sebanyak 2 mL diuapkan menggunakan cawan.
dengan panjang gelombang (λ) 620 nm. Nilai
Ekstrak kental yang didapat kemudian dilarutkan
absorbansi larutan Mc Farland 0,5 berada pada
kedalam 0,5 mL pelarut kloroform, ditambahkan 0,5
kisaran 0,20 sampai dengan 0,80. Jika belum
mL CH3COOH dan dihomogenkan. Selanjutnya,
diperoleh nilai absorbansi pada rentang tersebut,
ditambahkan dengan 2 mL asam sulfat pekat. Positif
maka larutan diencerkan dan diukur kembali.
mengandung triterpenoid jika menghasilkan cincin
Larutan Mc Farland 0,5 yang dibuat ini setara
berwarna kecoklatan atau violet, sedangkan untuk
dengan konsentrasi sel bakteri ujisebanyak 1,5x108
senyawa steroid ditunjukkan dengan menghasilkan
CFU/mL.
cincin berwarna biru kehijauan (Tiwari et al., 2011).
Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum
Pemeriksaan Glikosida
(KHM) Ekstrak Etanol Daun Kluwih
Senyawa glikosida dalam ekstrak etanol daun
Nilai kadar hambat minimum (KHM) dari ekstrak
Kluwih diidentifikasi dengan menambahkan 100 µL
etanol daun Kluwih ditentukan dengan metode dilusi
larutan ekstrak dengan 5 mL larutan asam asetat
cair, yaitu dengan membuat berbagai konsentrasi
glasial, dan 5 tetes H2SO4 pekat kedalam tabung
larutan uji yang terdiri atas 3,125%, 6,25%, 12,5%,
reaksi. Sampel mengandung senyawa glikosida jika
dan 25%. Kelompok perlakuan dilakukan dengan
terbentuk endapan berwarna biru atau hijau (Rajesh
cara, 5 mL media Nutrient Broth steril ditambahkan
et al., 2014).
5 µL suspensi bakteri uji sebanyak 1,5x108
Pemeriksaan Fenolik CFU/mLdan 1 mL ekstrak etanol daun Kluwih
Senyawa fenolik dalam sampel daun Kluwih dengan berbagai konsentrasi, kemudian digoyang-
diidentifikasi dengan memasukkan 2 mL ekstrak goyang sampai homogen. Kemudian tabung yang
daun Kluwih ke dalam tabung kaca dan sudah berisi kultur bakteri tersebut diinkubasi
menambahkan 200 µL air panas, kemudian selama 24 jam pada suhu 37⁰C. Kekeruhan yang
ditambahkan dengan 3 tetes pereaksi FeCl3 terbentuk diamati dengan membandingkan setiap
konsentrasi 3%. Keberadaan senyawa fenolik dalam tabung terhadap kontrol. Nilai konsentrasi hambat
ekstrak etanol daun Kluwih diketahui jika ada minimum ditentukan melihat konsentrasi terendah
perubahan warna menjadi hijau kebiruan atau biru dari larutan sampel yang dapat menghambat
gelap (Prabhavathi et al., 2016). pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan mulai
adanya kejernihan (Karahan et al., 2016).
Pemeriksaan Saponin
Senyawa saponin diidentifikasi dengan melarutkan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
1 gram ekstrak etanol daun Kluwih danaquadest Kluwih
hingga seluruh sampel terlarut secara homogen, Sebanyak 2 mL suspensi bakteri diambil dan
kemudian dididihkan selama 3 menit, ditambahkan 18 mL media Nutrient Agar kemudian
mendingankan, dan dikocok dengan kuat. dimasukkan kedalam cawan petri, dan ditunggu
Keberadaan senyawa saponin dalam ekstrak etanol sampai memadat. Kertas cakram uji yang sudah
daun Kluwih diketahui jika terbentuk buih yang diteteskan ekstrak etanol daun kluwih dalam
stabil dan tidak hilang dalam beberapa menit (Tiwari berbagai konsentrasi (100%, 80%, 60%, 40%, 20%)
et al., 2011). diletakkan pada media Nutrient Agar. Dalam
penelitian ini menggunakan akuades sebagai kontrol
Pembuatan Media
negatif serta ciprofloxacin 4µg/mL sebagai kontrol
Media Nutrient Agar (NA)
positif. Cawan petri berisi sampel dan bakteri uji
Media Nutrient agar dibuat dengan cara
kemudian disimpan dalam inkubator dengan suhu
menambahkan 23 g serbuk NA ke dalam 1L aquades
konstan 37oC selama 18 jam dan kemudian
dan diaduk sampai melarut sempurna, selanjutnya
dilakukan pengukuran diameter zona hambat yang
proses sterilisasi dilakukan dengan autoklaf

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID


108 Potensi Antibakteri Ekstrak Daun … (Sogandi & Amelia)

terbentuk di sekitar kertas cakram (Sogandi et al., yang digunakan, akan menghindarkan dari
2015). timbulnya positif palsu pada perlakuan sampel
Analisis Kebocoran Sel nantinya (Kurniawati, 2015). Dari hasil
Suspensi bakteri B.s subtilis dan S. dysenteriae, yang pengujian diketahui bahwa sampel sudah bebas
berumur 18 jam ditambahkan ekstrak etanol daun dari etanol dengan ditandai tidak terciumnya
Kluwih dengan konsentrasi yang digunakan bau ester setelah mereaksikan ekstrak dengan
berdasarkan nilai KHM yang diperoleh sebelumnya.
asam sulfat dan asam asetat yang dipanaskan.
Terdiri atas 0 KHM sebagai kontrol, 1 KHM dan 2
KHM sebagai larutan uji. Kemudian disimpan dalam Skrining Fitokimia
inkubator dengan suhu konstan 37oC selama 24 jam. Berdasarkan pengujian senyawa fitokimia yang
Kultur bakteri uji kemudian disentrifugasi pada dilakukan, diketahui bahwa ekstrak etanol daun
kecepatan 6000 rpm dalam suhu ruang selama 5 Kluwih memiliki beberapa senyawa metabolit
menit, kemudian supernatant yang diperoleh
sekunder fitokimia yang dapat dilihat pada
dianalisis dengan spektrofotometri pada panjang
gelombang (λ) 260 nm dan 280 nm dengan tujuan Tabel 1.
melihat keberadaan asam nukleat (DNA dan RNA) Tabel 1. Kandungan fitokimia ekstrak daun
dan protein yang dikeluarkan sel bakteri ke media Kluwih
tumbuh sebagai akibat dari lisisnya sel bakteri uji.
Jika terjadi peningkatan nilai absorbansi setelah Metode Jenis Hasil
diberi perlakuan ekstrak etanol daun Kluwih, maka Pengujian Pemeriksaan Pemeriksaan
diasumsikan bahwa bakteri uji telah mengalami lisis Alkaloid +
dan kebocoran sehingga materi genetik berupa asam
nukleat dan protein terhambur dan keluar dari sel Saponin +
(Sogandi & Nilasari, 2019). Tanin +
HASIL DAN PEMBAHASAN Fenolik +
Kualitatif
Karakteristik Ekstrak Flavonoid +
Rendemen Ekstrak Triterpenoid +
Ekstrak etanol yang didapatkan dari hasil Steroid -
maserasi simplisia daun Kluwih sebanyak 33
Glikosida +
gram dengan rendemen sebesar 3,3%, nilai
rendemen didapat dengan membagi berat hasil Keterangan: (+) memberikan hasil positif, (-)
(ekstrak kental) dengan berat awal simplisia memberikan hasil negatif
(Departemen Kesehatan RI, 2000). Ekstraksi daun Kluwih pada penelitian ini
Kadar Air menggunakan metode maserasi dengan
Uji penentuan kadar air dilakukan di merendam serbuk simplisia daun Kluwih yang
BALITTRO yang dikerjakan dengan sudah dihaluskan ke dalam pelarut etanol yang
menggunakan serbuk daun Kluwih secara dapat masuk ke dalam dinding sel dan rongga
gravimetri. Menurut Nielsen (2010) kadar air sel tanaman. Senyawa yang ada dalam
dari suatu sampel dapat mempengaruhi sifat simplisia dapat ditarik keluar dari sel
fisik sampel berupa kekerasan, kekeringan, disebabkan oleh adanya perbedaan konsentrasi
perubahan kimia, kerusakan mikrobiologis dan di dalam sel dengan di luar sel. Hal ini terjadi
terjadinya perubahan enzimatis. Oleh karena berulang-ulang setiap kali larutan penyari
itu kadar air ditetapkan untuk dapat menjaga diganti sampai semua senyawa terekstraksi
kualitas ekstrak agar tidak terjadi perubahan keluar dari sel (Chan et al., 2013).Pemilihan
selama proses penyimpanan. Hasil penentuan pelarut yang digunakan dalam menarik
kadar air pada sampel daun Kluwih diperoleh senyawa metabolit sekunder adalah etanol 96%
sebesar 10,71%. atau absolute, karena untuk mengurangi
konsentrasi air yang terdapat di dalam sampel
Uji Bebas Etanol uji. Hal ini karena air bisa menjadi media
Hasil ekstraksi yang diperoleh dalam penelitian tempat pertumbuhan yang baik untuk
ini kemudian dilakukan uji bebas etanol untuk mikroorganisme. Penggunaan etanol 96% yang
memastikan bahwa ekstrak kental hasil hanya mengandung 4% air untuk membantu
maserasi yang akan digunakan sebagai sampel nutrisi masuk ke dalam sel, maka dapat
dalam pengujian aktivitas antibakteri ini sudah mengurangi kontaminasi pada ekstrak, pelarut
bebas dari etanol. Etanol diketahui memiliki etanol 96% juga bersifat lebih selektif dan
sifat sebagai antibakteri sehingga dengan tidak mampu melarutkan zat bersifat lebih polar
adanya kandungan etanol dalam sampel uji
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 21 No. 2, Juli 2020 : 105-114 109

maupun nonpolar, memiliki absorbs yang baik, etanol daun binahong diketahui memiliki KHM
membuat kapang dan khamir sulit tumbuh, dan 0,8 dan 0,2% untuk bakteri S. dysenteriae dan
etanol 96% mudah menguap sehingga ekstrak bakteri B. subtilis. Perbedaan nilai KHM ini
kental lebih cepat diperoleh dibandingkan dipengaruhi oleh banyak faktor dengan salah
menggunakan pelarut etanol 70% (Yulianti et satunya adalah struktur dinding sel bakteri. Jika
al., 2014). dilihat pada struktur penyusun dinding sel
bakteri Gram positif lebih sederhana
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
dibandingkan dengan struktur penyusun
Ekstrak Etanol Daun Kluwih
dinding sel yang terdapat pada bakteri Gram
Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
negatif. Hal ini mempermudah senyawa
ditentukan dengan metode dilusi cairyaitu
antibakteri dari ekstrak daun Kluwih dapat
dilihat dari tingkat kekeruhan pada tabung
masuk ke dalam Gram positif dibandingkan
reaksi yang sudah berisi media, bakteri dan
dengan Gram negatif (Madduluri et al., 2013).
larutan ekstrak etanol daun Kluwih
menggunakan berbagai konsentrasi. Kontrol Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
yang digunakan adalah media NB yang berisi Kluwih
suspensi bakteri uji kemudian disimpan dalam Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun
inkubator shaker dengan suhu konstan 37oC Kluwih (A. camansi) terhadap bakteri uji S.
selama 24 jam. dysenteriae dan B. subtilis menggunakan
metode difusi cakram. Penentuan potensi
Tabel 2. Hasil pengukuran KHM
antibakteri ekstrak etanol daun Kluwih ini
Hasil Pengamatan dilihat dari luasnya diameter zona bening yang
Konsentrasi
Shigella Bacillus terbentuk untuk setiap konsentrasi ekstrak
(%)
dysenteriae subtilis dengan ciprofloxacin dan akuades sebagai
1,5 % +++ ++ kontrol positif dan negatif. Sebelum digunakan
3,125 % +++ + dalam pengujian aktivitas antibakteri, bakteri
uji ditanam ulang (preculture) terlebih dahulu
6,25 % ++ - selama 1x24 jam kerena diperlukan bakteri
12,5 % + - yang berada pada fase log sebagai starter
25 % - - (Adaramoye & Akanni, 2014).
30 % - - Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri
S. dysenteriae maupun B. subtilis dilakukan
Keterangan :
dengan seri konsentrasi yang sama yaitu
(+) : larutan keruh
sebesar 20, 40, 60, 80 dan 100%. Ciprofloxacin
(++) : larutan lebih keruh
4µg/mL digunakan sebagai kontrol positif dan
(+++) : larutan paling keruh
akuades sebagai kontrol negatif, dengan media
(-) : larutan bening
adalah media NA. Bakteri yang telah
Hasil pengukuran KHM terhadap Bakteri diremajakan diambil dan diencerkan hingga
B. Subtilis berdasarkan pada (Tabel 2) diatas didapatkan kekeruhan yang setara dengan
pada konsentrasi 3,125% masih terlihat konsentrasi 1,5 x 108 CFU/mL bakteri uji,
aktivitas bakteri, namun pada konsentrasi kemudian diambil 2 mL dan ditambahkan 18
6,25% sudah mulai terhambat ditandai dengan mL media NA, kemudian dihomogenkan dan
warna kultur bakteri yang masih jernih, dimasukkan ke dalam cawan petri steril.
sehingga konsentrasi 6,25% ini merupakan
nilai KHM ekstrak etanol daun Kluwih
terhadap bakteri B. subtilis. Hasil penelitian ini
berbeda dengan nilai KHM ekstrak akar manis
terhadap bakteri B. Subtilis yang memiliki nilai
KHM 12,5% (Sogandi et al., 2019). Sedangkan
pada bakteri Shigella dysenteriae diketahui
memiliki nilai KHM 25%, hal ini ditunjukkan
(a) (b)
dengan ekstrak etanol daun kluwih mulai
menghambat pertumbuhan bakteri pada Gambar 1. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol
konsentrasi 25%, sehingga konsentrasi 25% ini Daun Kluwih terhadap Shigella
ditetapkan sebagai nilai KHM. Pada penelitian dysenteriae (a) dan Bacillus
sebelumnya (Sugumaran et al., 2013) ekstrak subtilis (b)

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID


110 Potensi Antibakteri Ekstrak Daun … (Sogandi & Amelia)

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 3 kontrol positif ciprofloxacin yang digunakan
didapatkan zona hambat S. dysenteriae dalam penelitian ini tergolong sangat kuat
konsentrasi 100% adalah 17±1,4 mm, pada dengan zona bening mencapai lebih dari 20
konsentrasi 80% adalah 9±1,4 mm, pada mm. Hasil pengukuran zona hambat dan
konsentrasi 60% adalah 7±1,2 mm, konsentrasi klasifikasi ini sesuai dengan standar dari Davis
40% dan 20% adalah 6,5± 0,7mm. Sedangkan dan Stout (Davis & Stout, 1971).
pada bakteri B. subtilis zona bening yang
Uji Kebocoran Sel
terbentuk pada konsentrasi 100% adalah
Hasil penelitian menunjukkan adanya
16±1,3 mm, konsentrasi 80% adalah 7±1,4 peningkatan absorbansi dari supernatan sel
mm, konsentrasi 60% adalah 7± 1,5 mm,
yang ditandai dengan meningkatnya
konsentrasi 40% adalah 6,5± 0,4 mm dan pada
konsentrasi asam nukleat dan protein dalam
konsentrasi 20% adalah 6±0 mm.
media pertumbuhan bakteri yang dapat terbaca
Terbentuknya daya hambat di sekitar pada panjang gelombang (λ) 260 nm dan 280
larutan uji diduga karena adanya aktivitas dari nm pada alat spektrofotometri. Peningkatan
metabolit sekunder yang dimiliki daun kluwih
absorbansi menunjukkan meningkatnya jumlah
diantaranya flavonoid, tanin, saponin, fenolik
molekul yang dikeluarkan oleh sel. Jenis
dan alkaloid (Inoue et al., 2018). Berdasarkan
senyawa yang dapat diserap oleh
hasil yang didapatkan bahwa dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang (λ)
bertambahnya konsentrasi ekstrak, maka
260 nm berupa asam nukleat (DNA dan RNA),
bertambah juga aktivitas antibakteri yang
sedangkan senyawa yang dapat diserap pada
ditandai dengan luasnya zona bening yang
280 nm adalah protein (Jiang et al., 2017).
dihasilkan ekstrak semakin melebar.
Kebocoran sel ditandai dengan adanya
Meningkatnya zona hambat yang terbentuk
kerusakan di membran sel bakteri uji atau
dikarenakan bertambahnya jumlah dan
terganggunya permeabilitas membran sel, yang
aktivitas ekstrak, hal tersebut menandakan mengakibatkan keluarnya senyawa asam
semakin banyak juga senyawa yang terkandung nukleat berupa DNA maupun RNA dan protein
dalam ekstrak yang berdifusi kedalam agar
dari bakteri yang telah diberikan ekstrak etanol
untuk membentuk zona hambat (Permata &
daun Kluwih. Hasil penelitian ini sejalan
Asben, 2017).
dengan hasil penelitian yang diungkapkan oleh
Ukuran suatu zona bening dapat
Suhendar et al., (2019) yang menjelaskan
memperlihatkan aktivitas dari suatu zat
penampakan permukaan sel bakteri ketika
terhadap bakteri uji, aktivitas antibakteri dapat
diberi perlakuan ekstrak metanol buah mangga
diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori
kasturi dapat membuat lubang atau melisis sel
berdasarkan diameter zona bening yang
bakteri berdasarkan hasil dari pengambilan
terbentuk. Menurut Davis & Stout (1971)
gambar permukaan sel uji menggunakan SEM
aktivitas eksrak etanol daun Kluwih terhadap
(Scanning Electron Microspe).
bakteri uji S. dysenteriae dan B. subtilis
tergolong kedalam kategori yang kuat dan
Tabel 3. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun Kluwih
Zona Hambat (mm)
Perlakuan (%)
Shigella dysenteriae Bacillus subtilis
K (+)ciprofloxacin 37 ± 1,4 24 ± 0,7
K (-) akuades 0 0
100 17± 1,4 16 ± 1,3
80 9± 1,4 7 ± 1,4
60 7± 1,2 7 ± 1,5
40 6,5 ± 0,7 6,5 ± 0,4
20 6,5± 0,7 6 ±0
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 21 No. 2, Juli 2020 : 105-114 111

Tabel 4. Plot Data Nilai Tukar Petani


Shigella dysenteriae Bacillus subtilis
λ (nm)
0 KHM 1 KHM 2 KHM 0 KHM 1 KHM 2 KHM
260 0,37 3,58 3,60 0,40 3,48 3,58
280 0,34 3,48 3,58 0,39 3,43 3,50
Keterangan: KHM=Keterangan Hambat Minimum
Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat Analysis. International Journal of
peningkatan nilai absorbansi pada 260 nm dan Advanced Research in Chemical Science.
280 nm yang menandakan adanya peningkatan 2:25–32.
konsentrasi asam nukleat dan protein terlarut Chan S, Popplewell W, Henrich C, Linehan W,
dalam media kultur bakteri setelah diberikan Bottaro D, Mcmahon J, Mckee T
ekstrak etanol daun Kluwih dengan konsentrasi &Gustafson K. 2013. Isolation and
1 KHM dan 2 KHM. Hal ini menandakan Identification of Natural Products from
bahwa sel bakteri telah mengalami kebocoran. Artocarpus communis. Planta Medica. 79
Meningkatnya nilai abosrbansi menunjukkan Davis WW & Stout TR. 1971. Disc Plate
bahwa asam nukleat dan protein dari bakteri uji Method of Microbiological Antibiotic
telah keluar dari sel dan terlarut ke dalam Assay. Applied Microbiology 22: 666–670.
media NB. Hal ini sejalan dengan hasil Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter
penelitian sebelumnya pada ekstrak akar manis Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
bahwa dengan nilai konsentrasi ekstrak yang Durniawati E. 2015. Daya Antibakteri Ekstrak
semakin tinggi, maka nilai absorbansi atau Etanol Tunas Bambu Apus Terhadap
penyerapan terhadap asam nukleat dan protein Bakteri Escherichia coli dan
juga akan semakin tinggi pula (Sogandi & Staphylococcus aureus Secara Invitro.
Nilasari, 2019). Jurnal Wiyata. 2:193–199.
Eryuda F &Soleha TU. 2016. Ekstrak Daun
KESIMPULAN
Kluwih (Artocarpus camansi) dalam
Daun Kluwih (A. camansi) memiliki potensi Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada
sebagai sumber bahan alami dalam mengatasi Penderita Diabetes Melitus. Majority. 5:
penyakit diare dengan menghambat 71–75.
pertumbuhan bakteri pathogen S. dysenteriae Fakhrudin N, Hastuti, A, Andriani A,
dengan nilai KHM 25% dan Bacillus subtilis Widyarini S & Nurrohmad A. 2015. Study
memiliki nilai KHM 6,25%. Mekanisme aksi on the Antiinflammatory Activity of
penghambatan ekstrak etanol daun Kluwih Artocarpus altilis Leaves Extract in Mice.
adalah dengan membuat lubang membran sel International Journal of Pharmacognosy
bakteri uji dan menyebabkan terjadinya and Phytochemical Research. 7: 1080–
kebocoran sel. 1085.
Harvey D, 1999, Modern Analytical Chemistry,
DAFTAR PUSTAKA
McGrawHill, USA.
Adaramoye OA & Akanni OO. 2014. Effects Indrowati M & Ariyanto J. 2012. Kadar
of Methanol Extract of Breadfruit Kolesterol dan Trigliserida Darah pada
(Artocarpus altilis) on Atherogenic Indices Diabetes Melalui Perlakuan Ekstrak Daun
and Redox Status of Cellular System of Kluwih Artocarpus altilis Park. Prosiding
Hypercholesterolemic Male Rats. Advances Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP
in Pharmacological Science. 2014: 604525. UNS: 655–66.
AOAC International. 1990. AOAC: Inoue M, Hitora Y, Kato H, Losung F,
Agricultural Chemicals; Contaminants; Mangindaan REP & Tsukamoto S. 2018.
Drugs. AOAC: Official Methods of New geranyl flavonoids from the leaves of
Analysis. 1 Artocarpus communis. Journal of Natural
Arif M, Rahman N & Supriadi S. 2018. Uji Medicines. 72(3):632-640
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Jiang H, Zou J, Cheng H, Fang J & Huang G.
Kluwih (Artocarpus communis). Jurnal 2017. Purification, Characterization, and
Akademika Kimia 7:85. Mode of Action of Pentocin JL-1, a Novel
Banu KS & Cathrine L. 2015. General Bacteriocin Isolated from Lactobacillus
Techniques Involved in Phytochemical pentosus, against Drug-Resistant

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID


112 Potensi Antibakteri Ekstrak Daun … (Sogandi & Amelia)

Staphylococcus aureus. BioMed Research Sains Dan Aplikasi. 22(4):105-111.


International. 2017:1–11. Sogandi, Mustopa AZ, Artika IM & Budiarto
Karahan F, Avsar C, Ozyigit II &Berber I. BR. 2015. Inhibitory Activity of
2016. Antimicrobial and Antioxidant Lactobacillus plantarum U10 Isolated from
Activities of Medicinal Plant Glycyrrhiza Tempoyak (Fermented Durian) Made in
glabra var . glandulifera from Different Indonesia against Salmonella typhi.
Habitats. Biotechnology & Microbiol Indones. 9:73–81.
Biotechnological Equipment. 2818:1–8. Sogandi & Nilasari P. 2019. Identifikasi
Laware SL. 2015. Sequential Extraction of Senyawa Aktif Ekstrak Buah Mengkudu
Plant Metabolites. (Morinda citrifolia L.) dan Potensinya
Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci. 4: 33–38. sebagai Inhibitor Karies Gigi. Jurnal
Madduluri S, Babu K & Sitram B. 2013. In Kefarmasian Indonesia. 9:73–81.
vitro evaluation of antibacterial activity of Sugumaran P, Kowsalya N, Karthic R &
five indigenous plants extract against five Seshadri S. 2013. Biomass Production and
bacterial pathogens of human. International Antibacterial Activity of
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical JusticiaGendarussa : A Valuable Medicinal
Science. 5: 679–684. Plant. The Journal of Tropical Life Science.
Mohamedkassm N, Fessehaye N, Mebrahtu D, 3: 8–13.
Teaghes K, Fessehaye Y, Kaushik A & Suhendar U, Fathurrahman M, & Sogandi.
Medhanie G. 2013. The Ethno-botanic 2019. Antibacterial Activity and
Significance and Antimicrobial Activities Mechanismof Action of Methanol
of Two Plant Extracts used in Eritrea. Extractfrom Kasturi Mango Fruit
American Journal of Phytomedicine and (Mangifera casturi) on Caries-
Clinical Thereutics. 1:520–529. CausingBacterium Streptococcus mutans.
Nielsen SS. 2010. Food Analysis. Springer. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. 22(6):
Permata DA & Asben A. 2017. Karakteristik 235-241.
dan Senyawa Bioaktif Ekstrak Kering Daun Susanti WE & Sunarsih E. 2016. Determinan
Kluwih dari Posisi Daun yang Berbeda. Kejadian Diare pada Anak Balita Di
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. 21: Indonesia (Analisis Lanjut Data SDKI
79–85. 2012). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Prabhavathi RM, Prasad MP & Jayaramu M. 7: 64–72.
2016. Studies on Qualitative and Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G & Kaur
Quantitative Phytochemical Analysis of H. 2011. Phytochemical screening and
Cissus quadrangularis. Plagia Research Extraction: A Review. Internationale
Library. 7: 11–17. Pharmaceutica Sciencia. 1:98106.
Rajesh KD, Vasantha S, Rajesh NV & Ukoha PO, Cemaluk EAC, Nnamdi OL &
Panneerselvam A. 2014. Qualitative and Madus EP. 2011. Tannins and other
quantitative phytochemical analysis in four phytochemical of the Samanaea saman
pteridophytes. International Journal of pods and their antimicrobial activities.
Pharmaceutical Science Review and African Journal of Pure and Applied
Research. 27: 408–412. Chemistry. 5: 237–244.
Ropac D. 2005. An Outbreak of Food Vianney YM, Amanda N, Pieknell K, Johan
Poisoning in a Kindergarten caused by Milk CW & Hardjo PH. 2018. Evaluation of the
Powder containing toxigenic Bacillus antioxidant and antibacterial activity of
subtilis and Bacillus licheniformis. Archiv breadnut (Artocarpus camansi Blanco ) leaf
für lebensmittelhygiene. 56: 1–24. extracts. Indian Journal of Natural
Sikarwar MS, Hui BJ, Subramaniam K, Products and Resources. 9:151–159.
Valeisamy BD & Yean LK. 2014. A Vigneshwaran V, Somegowda M & Pramod
Review on Artocarpus altilis (Parkinson) SN. 2014. Pharmacological Evaluation of
Fosberg (breadfruit). Journal of Applied Analgesic and Antivenom Potential from
Pharmaceutical Science. 4: 91–97. the Leaves of Folk Medicinal Plant Lobelia
Sogandi, Darma WST & Jannah R. 2019. nicotianae folia. American Journal of
Potensi Senyawa Antibakteri dari Ekstrak Phytomedicine and Clinical Therapeutics.
Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L) 2:1404–1415.
terhadap Bacillus cereus. Jurnal Kimia Yigit D. 2017. Antifungal Activity of
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 21 No. 2, Juli 2020 : 105-114 113

Lawsonia inermis L. (Henna) Against Pelarut Etanol terhadap Sifat Fisika-Kimia


Clinical Candida Isolates. Journal of Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana
Science and Technology. 10: 196–202. Bertoni M) dengan Metode Microwave
Yulianti D, Susilo B & Yulianingsih R. 2014. Assisted Extraction (MAE). Jurnal
Pengaruh Lama Ekstraksi dan Konsentrasi Bioproses Komoditas Tropis. 2:35–41.

Journal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JID


114 Potensi Antibakteri Ekstrak Daun … (Sogandi & Amelia)

Anda mungkin juga menyukai