Persiapan Internsip - Kasus Umum Puskesmas 2024 - Dr. Winda
Persiapan Internsip - Kasus Umum Puskesmas 2024 - Dr. Winda
• Semua File Materi (PPT, PDF), File Try Out, dan Video Rekaman Kelas Mediko.Id Telah
terdaftar sebagai HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA dan
Dilindungi sepenuhnya oleh Hukum yang Berlaku
• Dilarang keras mengcopy atau memperbanyak Sebagian atau seluruh isi materi PT. MEDIKO
EDUKATIF INDONESIA
• Dilarang keras mengupload ulang video rekaman kelas PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA
• Dilarang keras membagikan atau memperjual-belikan akun Try Out maupun Video
PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA
• Jika terjadi pelanggaran akan diproses sesuai Hukum yang Berlaku (Undang-Undang Hak
Cipta) di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)
• Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Aplikasi yang Mungkin Berguna
Neurologi
BELL’S PALSY
Definisi
Paralisis fasialis unilateral type LMN (perifer) yang bersifat akut, unilateral dan secara gradual
mengalami perbaikan pada 80-90% kasus.
4
BELL’S PALSY
Definisi
Nyeri kepala primer dengan kualitas vaskular (berdenyut) , diawali unilateral yang diikuti oleh
mual, fotofobia, fonofobia, gangguan tidur dan depresi.
Definisi
Bentuk sakit kepala yang berhubungan dengan jangka wakt u dan peningkatan st res .
Karakteristik : Bilateral, rasa menekan atau mengikat dengan intensitas ringan sampai sedang. Nyeri
tidak bertambah pada aktifitas fisik rutin, tidak didapatkan mual, terkadang diikuti fotofobia atau
fonofobia.
Anamnesis
• Nyeri difus (ringan – sedang) 3A
• Durasi : 30 menit – 1 minggu (nyeri sesaat atau terus
menerus)
• Lokasi : Leher belakang hingga kepala bagian depan.
Terkadang juga ke bahu
• Sensasi seperti berat di kepala seperti diikat
• Nyeri kepala tidak berdenyut, tidak disertai
mual dan muntah
TATALAKSANA
Farmakologi Non-farmakologi
Anamnesis
• Nyeri kepala hebat
• Unilateral (orbita, supraorbital, temporal
atau kombinasi) 3A
• Durasi : 15 -180 menit
• Frekuensi : 1x/2 hari atau 8x/hari
• Penyerta :
Injeksi konjungtiva, lakrimasi, kongesti nasal,
rhinorrhea, berkeringat di kening dan wajah,
miosis, ptosis, edema palpebra.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Banding
1. CT Scan 1. Migrain
2. MRI Kepala + kontras 2. Nyeri kepala klaster simtomatik :
INDIKASI Meningioma paraseler, adenoma
• Terdapat defisit neurologi pituitari, aneurisma arteri karotis.
• Tidak membaik setelah 3 bulan terapi 3. Trigeminal neuralgia
atau keluhan memberat 4. Temporal arteritis
Akut Profilaksis
1. Oksigen facemask 100% 7 liter/menit 1. Verapamil 120-160 mg 3-4x/hari
selama 15 menit 2. Nimodipin 240 mg/hari atau Nifedipin
2. Dyhidroergotamine 0,5-1,5 mg IV 40-120 mg/hari
3. Sumatriptan injeksi SC 6 mg (dapat 3. Kortikosteroid 50-75 mg setiap pagi
diulang setelah 24 jam)
NEURALGIA TRIGEMINAL (TIC DOULOREUX)
Definisi
• Nyeri hebat paroksisimal seperti terbakar, tertusuk, tajam pada
salah satu cabang dari n. trigeminus.
• Etiologi :
• Akibat kompresi dari nervus trigeminus.
• Demielinisasi pada n. trigeminus.
3A
A. Farmakologi
Anamnesis • Karbamazepine 200-1200 mg/hari
• Nyeri paroksismal (beberapa detik – menit) • Oxkarbazepine 600-3000 mg/hari
• Nyeri dirasakan di salah satu atau lebih cabang N. V • Gabapentine 300-3600 mg/hari
• Serangan nyeri tiba-tiba, berat, tajam Alodinia (stimulasi dengan • Phenitoin 100-200 mg/hari
menggosok gigi, mengunyah, mencukur, tiupan angin, dan • Phenobarbital 50-100 mg/hari
bicara) B. Non-farmakologi
• Terdapat periode bebas nyeri di antara dua serangan Rehabilitasi medik
CARPAL TUNNEL SYNDROME
Definisi
CTS merupakan kelainan neuropati perifer lokal yang sering terjadi akibat
tekanan di nervus medianus.
ANAMNESIS
1. Pada jari 1-3 dan setengah sisi radial jari 4 terasa 3A
kesemutan,kebas, dan nyeri.
2. Keluhan menonjol di malam hari
3. Keluhan berkurang ketika memijat atau mengibaskan
tangan (Flick’s sign)
4. Keluhan berkurang saat tangan diistirahatkan
Pemeriksaan Fisik
Phalen test
1. Pemeriksaan sensibilitas Phalen test
Terapi Operatif
• Tindakan operasi pada CTS disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan.
Operasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif
atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi
otot-otot thenar.
GUYON TUNNEL SYNDROME
Definisi
• Merupakan kompresi dari nervus ulnaris saat
melewati guyon tunnel.
• Dapat juga terjadi pada cubital tunnel yang
disebut cubital tunnel syndrome
3A
Tanda dan Gejala
1. Nyeri dan kesemutan pada jari 4 dan 5
2. Atrofi otot hipotenar
3. Atrofi pada m. adductor pollicis
4. Atrofi m. interosseus
5. Terdapat gambaran claw hand.
Atrofi hipotenar
Mata
Anamnesis
Blefaritis ulseratif/stafilokokal
4
• Bersihkan krusta
• kompres hangat
Tatalaksana Seborroik • Antibiotik topical (eritromisin, basitrasin atau
• Bersihkan sisik dengan sabun atau gentamisin 12x2 tetes hingga gejala membaik)
salep salisil 1%. • Antibiotik oral (doksisiklin 1x100mg selama 2-4
• Kompres hangat. minggu atau azithromisin 1x500mg selama 5
• Antibiotik topikal (eritromisin, hari)
basitrasin atau gentamisin tetes mata)
Blefaritis Posterior
Definisi
• Gangguan pada kelenjar Meibom.
• Tanda : muara kelenjar Meibom tampak prominen dengan sekresi kental keputihan.
Blefaritis posterior
4
Gambaran hipertrofi pada kelenjar meibom.
Blefaritis anterior
Lebih ke gambaran seborrhoic/terdapat
krusta kekuningan
H O R D E O L U M V S
KALAZION
Indikator Definisi Etiologi Manifestasi Klinis
Kalazion P e r a d a n g a n Proliferasi dan reaksi Benjolan lunak-keras
granulomatosa kronis granulomatosa dari tidak nyeri
n o n i n f e k t i f p a d a dinding kelenjar
kelenjar meibom
Hordeolum Peradangan supuratif Infeksi Benjolan merah,
Eksterna akut kelenjar zeiz atau s t a p h y l o c o c c u s hangat, edema,
moll aureus nyeri
Hordeolum Peradangan supuratif Infeksi staphylococcus B e n j o l a n m e r a h ,
Interna akut kelenjar meibom aureus hangat edema, nyeri.
Lebih nyeri pada
hordeolum interna
disbanding eksterna
H O R D E O L U M V S
KALAZION
Tatalaksana Hordeolum
Tatalaksana Kalazion
• Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15
• Konservatif
menit
• Injeksi intralesi steroid (triamsinolon
• Jaga kebersihan kelopak mata
40 mg/ml sebanyak 0,10-0,20 ml)
• Antibiotik topical (salep oxytetrasiklin
• Ekokleasi kalazion
3x1; salep kloramfenikol 3x1; tetes mata
kloramfenikol 0,25%, antibiotik oral
(eritromisin 2x500mg atau dikloksasilin
4x1 selama 3 hari)
• Insisi dan drainase abses
REAKSI KONJUNGITIVA
• Reaksi Folikular : dari jaringan limfoid, pada infeksi
virus dan klamidia.
• Reaksi papilar : dari epitel konjungtiva, pada infeksi
bakteri dan vernal
Papilar-
Cobblestone 4
MEMBRAN PSEUDOMEMBRAN
Eksudat bila dikelupas Eksudat bila dikelupas tidak
berdarah berdarah
Neisseria gonorrhea, difteri EKC, konjungitivitis allergi
Sekret Mata
Serosa Mukoid
Pada Infeksi VIRUS (disertai Misalnya pada ALERGI
demam) dan IRITASI.
Purulen Mukopurulen
Misalnya pada infeksi berat Pada infeksi Chlamidya
dan GONORRHEA
Contoh Penulisan Resep
Pro : Tn. X
Usia : … tahun
Perdarahan Conjungtiva
4
Terapi
• Terapi sesuai etiologi
• Reassurance
• Kompres dingin untuk menemkan titik perdarahan, kompres hangat
untuk membantu reabsorbsi
THT
Otitis Eksterna
Gejala :
• GATAL
• Otalgia dan otorrhea
• Berkurangnya pendengaran
Faktor Resiko :
• Olahraga air
• Pemakaian steroid 4
Gejala Utama
• Penurunan pendengaran CHL TATALAKSANA
• Rasa penuh pada telinga • Serumen lembek bersihkan dengan kapas
• Tinitus hingga vertigo yang dililitkan pada cotton applicator
• Batuk-batuk • Serumen yang keras dikeluarkan dengan
cerumen hook/scoop
• Serumen yang tidak bisa dikeluarkan
dilunakkan dengan tetes carbogliserin 10% 4
selama 3 hari
• Serumen yang terdorong jauh ke dalam liang
telinga irigasi air hangat sesuai suhu tubuh
(KONTRAINDIKASI PADA MEMBRAN TIMPANI
PERFORASI)
Corpus alienum telinga
Instrumen Pengambilan
3A
TATALAKSANA
• Benda hidup : harus dimatikan terlebih dahulu,
dapat menggunakan coccos oil, atau tampon
basah ditetes dengan rivanol atau anestesi
lokal selama 10 menit.
• Ekstraksi dengan menggunakan alat (di slide
selanjutnya.
OTITIS MEDIA AKUT
STADIUM OKLUSI
• Gejala dan tanda : penurunan pendengaran, sensasi penuh di telinga, TIDAK ADA DEMAM,
membrane timpani retraksi dan suram
• Perbaiki fungsi tuba : tetes hidung HCl efedrin 0,5-1% / oksimetazolin 0,025 – 0,05%)
STADIUM HIPEREMIS/PRESUPPURATIVE
• Gejala stadium oklusi + demam tinggi, MT tampak hiperemis dan terdapat kongesti. 4
• Antibiotik 10 -14 hari: ampicillin 4x500 mg, amoxcicilin 3x500 mg, eritromisin 4x500 mg,
dosis anak menyesuaikan
STADIUM SUPURATIF
• Pus terbentuk di telinga tengah.
• Gejala semakin memberat, nyeri telinga hebat,demam, tampak bulging dan hiperemis.
• Miringotomi + grommet dilanjut antibiotik
OTITIS MEDIA AKUT
STADIUM PERFORASI
• Tekanan meningkat ruptur MT
• Gejala dan tanda : nyeri telinga berkurang, demam berkurang, tampak
perforasi dan keluar cairan dari telinga.
• Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari, antibiotik adekuat yang
tidak ototoksik seperti ofloxacin tetes telinga sampai 3 minggu.
4
STADIUM RESOLUSI
• Cairna yang keluar berkurang, penurunan pendengaran tipe CHL.
• Perforasi semakin menutup
• Tx : cukup observasi
Contoh Penulisan Resep
dr. Mediko
SIP No. XXX dr. Mediko
Jalan X No. 123 Kota X SIP No. XXX
Telepon (021) 23456789 Jalan X No. 123 Kota X
Kota X, 17 Agustus 2020 Telepon (021) 23456789
R/ Flunarizine 5 mg tab no. XIV Kota X, 17 Agustus 2020
S.1.dd. tab I (malam hari)______ R/ Betahistine mesilate 12 mg tab no. X
S.3.dd. tab I_______________
Pro : Ny. X
Usia : X tahun Pro : Ny. X
Usia : X tahun
Flunarizine : menekan fungsi vestibular dan
dapat angular mengurangi respons terhadap
akselerasi dan linier
Corpus Alienum
Benda Rapuh
• Forcep Alligator Benda Solid
Kertas tissue, Serangga
CA berhasil CA berhasil
dikeluarkan dikeluarkan
CA gagal
CA berhasil CA gagal dikeluarkan
dikeluarkan dikeluarkan
Periksa
pasien
kembali
Rujuk ke
Sp.THT-KL
Tonsilitis
TONSILITIS AKUT
• Viral : rhinitis akut + nyeri telan, merah pada tonsil
• Bakterial : Detritus Folikular, lacunar nyeri telan,
odinofagi dll
TONSILITIS KRONIS
• Nyeri telan, anorexia, disfagia
• Kelenjar limfoid diganti oleh jaringan fibrosis KRIPTE MELEBAR,
berisi detritus
• Halitosis, rasa kering pada tenggorokan.
Tonsilitis Akut
Indikasi Tonsilektomi
Pembengkakan tonsil yang
menyebabkan obstruksi saluran nafas
(OSAS)
Abses peritonsil
Tonsilitis yang menimbulkan kejang
demam
Tonsilitis yang membutuhkan biopsy
karena curigan keganasan
Tonsilitis akut rekuren ( >5x dalam
setahun, min 5x serangan dalam 2
tahun berturut)
Kulit
Mikosis
Dermatofitosis/
Sistemik
Tinea
Pytiriasis Versicolor
Definisi
Predileksi : 4
Bagian atas, leher, wajah, dan lengan atas
Sistemik :
• Itrakonazol 200 mg/hari selama 7 hari atau
100 mg/hari selama 2 minggu
• Flukonazol 400 mg dosis tunggal atau 300
mg/minggu selama 2-3 minggu.
Dermatofitosis
Definisi
Tinea Kapitis
Topikal : Sampo selenium sulfide 1% dan 2,5% 2-4 kali/ minggu
Sampo ketokonazol 2% 2 hari sekali selama 2-4 minggu
Sistemik : Drug Of Choice Microsporum : Griseofulvin fine particle/ microsize 20-25 mg/kgBB/hari
atau ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari selama 8 minggu
Drug Of Choice Trichophyton : terbinafine 62,5 mg/hari untuk BB 10-20 kg, 125 mg
untuk BB 20-40 kg dan 250 mg/hari untuk BB>40 kg selama 2-4 minggu.
Tinea Korporis dan Kruris
Topikal : Golongan allamin (Krim terbinafine, butenafine) sekali sehari selama 1-2 minggu
Alternatif : Golongan Azole
Sistemik : Terbinafin oral 1x250 mg/hari selama 2 minggu
Alternatif : Itrakonazol, griseofulvin, Ketokonazol
Tatalaksana Tinea
Tinea Pedis
Topikal : Golongan allamin (terbinafine, butenafine) sekali sehari selama 1-2 minggu
Alternatif : Golongan Azol
Sistemik : Terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu
Alternatif : Itrakonazol 2x 100 mg /hari
Tinea Unguium
Terbinafin 1 x 250 mg/hari selama 2 minggu
Alternatif : Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 3 minggu
Tinea Imbrikata
Terbinafin 62,5-250 mg/hari (tergantung berat badan) selama 4-6 minggu
Griseofulvin microsize 10-20 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu
Kandidiasis
Tatalaksana
4
Topikal :
Krim imidazole (Mikonazol 2%, klotrimazol 1% selama 14-28 hari)
Bedak nystatin atau mikonazol
Sistemik :
Flukonazol 50 mg/hari atau 150 mg/minggu
Itrakonazol 100-200 mg/hari
Kandidiasis
Oral candidiasis, leukoplakia, apa perbedaanya?
Oral Candidiasis
larutan nistatin (100 000 unit/ml). Olesi 1–2 ml di dalam mulut sebanyak 4 kali sehari selama 7 hari.
Jika tidak tersedia, olesi dengan larutan gentian violet 1%.
Dermatitis Popok
4
Dew Drop On Rose Petal Tzanck Test
TERAPI VARICELLA
Topikal :
Lesi Vesikular diberi bedak agar vesikel tidak pecah
Vesikel yang pecah/krusra : Salep antibiotic
Sistemik : 4
Asiklovir 4x10-20 mg/kg selama 7 hari (Bayi/anak)
Asiklovir 5x800 mg/hari selama 7 hari (Dewasa)
Valasiklovir : 3x 1 gram selama 7 hari (Dewasa)
Herpes Zooster
Definisi
Herpes zoster (HZ) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella zoster yang
laten endogen di ganglion sensoris radiks dorsalis setelah infeksi primer.
Ramsay-Hunt Syndrome
Herpes Zooster
TATALAKSANA
HERPES ZOOSTER
Superfisial Profunda
TATALAKSANA PIODERMA
TOPIKAL
• Bila banyak pus/krusta : kompres dengan permanganas kalikus 1/5000 atau atau rivanol 1% atau povidone
iodine 1%.
• Bila tidak : salep/krim asam fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari
ERITRASMA
• Disebabkan corynebacterium minutissimum
• Sering pada lipatan, UKK : makula eritema dengan skuama
halus dan berbatas tegas.
• Wood lamp : coral red
• Tx : (ERI obatnya ERI) Eritromisin 4x250 mg selama 7-14 hari
URTIKARIA / WHEALS
• Ditandai oleh UKK Urtika local / generalisata : edema bagian sentral timbul
mendadak berakhir cepat (<24 jam), berwarna pucat dan kemerahan, meninggi
di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo gatal
• Angioedema edema kulit + mukosa (traktus respiratorius, GIT)
TATALAKSANA
Atasi keadaan akut terutama pada angioedema karena dapat terjadi
obstruksi saluran napas. 4
Utama Hindari faktor pencetus
Topikal Bedak kocok dibubuhi antipruritus mentol dan kamfer.
Dermatitis atopi Tergantung usia, lesi macula eritema terutama pada daerah malar
DKA Alergi terdapat benda non iritan : emas, karet, hena dll
Dermatitis seborrhoik Lesi terutama batas rambut, skuama kuning dan berminyak
Neurodermatitis Akibat stress, akibat digaruk dan pada lokasi yang sama, terdapat likenifikasi
Dermatitis statis Akibat stasis yang lama : berdiri dalam waktu yang lama
Pitriasis Alba Predileksi pada anak di daerah wajah. Hipopigmentasi / eritema berskuama halus
INFEKSI PARASIT
JENIS KATA KUNCI
Skabies Lesi berupa eritema, papul, vesikel pada tangan, perut, dan terowongan
pada jari. Gatal pada malam hari, kena massal (pesantren, satu keluarga)
Pedikulosis corporis, Macula cerulae, eritema pada rambut, badan atau daerah pubis.
pubis, capitis
Cutaneous larva Kontak dengan hewan seperti kucing dan anjing, bermain di pasir/pantai,
migrans serpiginosa. 4
SKABIES
Sisir Serit
TATALAKSANA
4
First line: Permethrin cream 1% 2 jam
• Sky blue spot
• Makula serule Alternatif :
(pubis/rambut) • Malathion 0,5% lotion semalam
• Black dot (bercak hitam • Gamexan 1% 12 jam
pada pakaian dalam)
Pediculosis Capitis
CUTANEOUS LARVA MIGRANS : creeping
eruption
4
TATALAKSANA
• Topikal : salep albendazole 3% dioleskan 3x sehari selama 7-10 hari
• Sistemik : albendazole 400 mg selama 3-7 hari, thiabendazole 50 mg/kg/hari selama
2-4 hari.
• Kombinasi : bedah beku, klor etil.
Dermatoterapi
CAIRAN • Terdiri atas solusio (larut dalam air) dan tingtura (larut dalam alcohol)
• Solusio terdiri atas : kompres, rendam (bath) dan mandi (full batch)
• Prinsip : membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dll) dam sisa obat topikal yang
pernah dipakai.
• Jenis kompres :
a. Kompres terbuka : penguapan cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus.
b. Kompres tertutup : bertujuan untuk vasodilatasi.
Bedak • Efeknya : mendinginkan, anti inflamasi ringan, anti pruritus lemah, mengurangi pergesekan pada
kulit yang berlipat, proteksi mekanis.
• Indikasi : dermatosis kering dan superfisial, mempertahankan vesikel dan bulla agar tidak pecah.
• KI : dermatitis yang basah dan infeksi sekunder.
Salep • Bahan dasar biasanya : vaselin, lanolin atau minyak.
• Indikasi : dermatosis kering dan kronik, dermatosis dalam dan kronik (daya penetrasi salep
paling kuat).
Bedak • Terdiri dari campuran air dan bedak yang ditambahkan dengan gliserin sebagai bahan perekat.
Kocok • Indikasi : dermatosis kering, superfisial dan luas
Krim • Merupakan campuran water, oil dan emulgator.
• Indikasi : indikasi kosmetik, dermatosis subakut dan luas, krim boleh pada daerah berambut.
Pasta • Merupakan campuran bedak + vaselin.
• Indikasi : dermatitis yang agak basah. (Pasta bersifat protektif dan mengeringkan)
Linimen • Merupakan campuran cairan, bedak dan salep
• Indikasi : dermatosis subakut
Sediaan Obat Stase DV
• Keluhan klasik DM :
polyuria, polydipsia, polifagia dan penurunan berat
badan tanpa sebab yang jelas
• Keluhan lain :
lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi
ereksi pada pria, sera pruritus vulva pada wanita.
4
• GDP ≥126 mg/dL
• GDS ≥ 200 mg/dL dengan keluhan klasik
• TTGO ≥ 200 mg/dL
• HbA1c ≥ 6,5%
1. Edukasi 3. Latihan Fisik
Penyulit menahun DM Lakukan aktivitas fisik 3-5 x / minggu
Pemeliharaan dan perawatan kaki selama 30-45 menit.
Aktivitas fisik berupa aerobic intensitas
Mengenal dan mencegah penyakit akut
sedang : Jalan cepat, sepeda santai, jogging,
Rencana kegiatan khusus berenang.
INDIKASI
HbA1c >9% dengan dekompensasi metabolik,
penurunan BB yang cepat, komplikasi akut
hiperglikemi, gagal dengan OHO, stress berat,
DM gestational, gangguan ginjal/hepar yang
berat, kontraindikasi OHO
Terapi Farmakologis Diabetes Mellitus
Dislipidemia
Risiko Deskripsi
Rendah 0 FR
Sedang ≤2 FR, Risiko PJK <10% (10 tahun terakhir) Faktor resiko utama
kelainan LDL untuk
menentukan kadar yang
Tinggi ≥2 FR, Risiko PJK <10-20% (10 tahun terakhir )
ingin dicapai adalah :
Sangat Tinggi - Bukti klinik penyakit arteri koronaria, penyakt arteri karotis, 1. Merokok
PAD, PJK >20% (10 tahun risiko) atau baru saja menjalani 2. Hipertensi
4
perawatan jantung 3. Kolesterol HDL rendah
- DM + ≥1 FR 4. Riwayat PJK dini dalam
- CKD stage ¾ + ≥1 FR keluarga
- HF (Hiperkolestrolemia familial) 5. Umur pria ≥ 45 tahun,
Ekstream - PJK progresif (UAP dengan target LDL-K <70 tercapai) wanita ≥55 tahun.
- PJK + DM
- PJK+ CKD stage ¾
- PJK+ HF Kategori Risiko PJK
- Riw. PJK premature (Laki-laki <55 thn, Wanita <65 thn)
Tekanan darah ≥140 mmHg sistolik dan/atau ≥90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak
sedang makan obat antihipertensi.
Apabila sudah
dilakukan EGD :
menjadi dispepsia
investigated
ALARM SYMPTOMS
•usia > 55 tahun
• perdarahan saluran cerna bagian atas
•Riwayat tukak peptic
•Keluarga penderita kanker dll
3A
Definisi
Refluks asam lambung karena sfingter esofagus tidak mampu menutup secara adekuat. Komplikasi
lanjutan GERD dapat menyebabkan esofagitis kronis, barret esofagus hingga karsinoma esofagus.
4
Tatalaksana
PPI Test
• Memberikan PPI dosis ganda selama 1-2 minggu
tanpa didahului pemeriksaan endoskopi.
• Jika gejala menghilang dengan pemberian PPI dan
muncul Kembali bila PPI dihentikan maka diagnosis
GERD dapat ditegakkan.
TERAPI NON-FARMAKOLOGIC
• Memodifikasi berat badan berlebih.
• Tinggikan bantal 15-20 cm saat tidur
• Hentikan rokok dan alcohol
• Kurangi obat dan makanan perangsang GERD
• Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
• Makan tidak boleh terlalu kenyang.
PELOR (Panto, Ome, Lanso, Esome, Rabe)
Demam Tifoid
Salmonella typhi atau salmonella paratyphi.
Lab Rutin
LAB RUTIN : Leukopenia, limfositosis relative,
monositosis, trombositopenia ringan. Diakibatkan oleh
depresi sumsum tulang.
Widal
Deteksi antigen O(somatic) dan H(flagella), dilakukan
pada akhir minggu 1, positif apabila kenaikan titer 4x/
titer O 1:320
Tubex TF
Deteksi IgM terhadap antigen 09, nilai ≥4 positif
demam tifoid, ≥6 indikasi kuat tifoid, 3 : borderline.
Antibiotik pada tifoid
FLOROQUINOLONE
• Antibiotik LINI PERTAMA pada dewasa
• Ciprofloxacin 2x500 mg, ofloxacin 2x400 mg, norfloxacin
2x400 mg selama 7-14 hari.
CHLORAMPHENICOL
• Dosis 50-100 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 14 hari.
• Efek samping tidak boleh diberikan apabila leukosit
<2000
CEPHALOSPORIN GEN 3
IBU HAMIL • Terapi lini kedua, pada kondisi seperti MDR S.typhi,
• Amoxcicilin quinolone-resistant, nalidixic acid resistant
• Berikan sefotaksim 200 • Ceftriaxone 3-4 gr/hari (3-5 hari), cefixime 20
mg/kgBB IV per 24 jam mg/kgBB/hari (7-14 hari)
dibagi menjadi 3-4 dosis
• seftriakson 100 mg/kgBB IV
per 24 jam (maksimal 4
g/24 jam) dibagi menjadi 1-
2 dosis.
HEPATITIS A
Tatalaksana Hepatitis A
(Suportif dan Simtomatik)
Rehidrasi adekuat Per oral atau Iv
Antipiretik : Ibuprofen 2-3 x 400 mg
Antiemetik : Domperidone 3 x 10 mg
PPI : Omeprazol 1x 20 mg
Hepatoprotektor : Curcumin (Suplementasi)
4
• Menular secara fecal-oral
• Replikasi pada orofaring
• Menyerang hepar dan menyebabkan
inflamasi sehingga
• Pada palpasi sudut menjadi palpasi
Infeksi Saluran Kemih