Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2020/2021

Mata Kuliah : Kesuburan Tanah


Hari/tgl : Selasa/ 7-10-2020
Jam : 08 sd 09.40
Tempat : Kelas Agro Agro D
Dosen : Hermansah, (Prof.Dr.Ir.MS,MSc)
Lusi Maira (Ir, MAgr.Sc)
Nama : Arif Harry Budiman
NoBP : 1810212073

1. Perkembangan kesuburan tanah di Indonesia berawal saat para petani di Indonesia masih
menggunakan pola Tradisional dalam bertani . Pada saat itu petani hanya menggunakan
alat seaadanya , tanpa menggunakan pupuk dan hanya bergantung sepenuhnya pada
alam , tanpa ada kesadaran para petani untuk mengeksplorasi tanah (sebagai media tanam
) , maupun mengeksplorasi tanaman yang diusahakannya . Pada masa ini juga dapat kita
sebut sebagai masa sebelum “Revolusi hijau” , dimana pemerintah belum ada
menggalakkan pertanian monokultur secara besar-besaran dan merata di seluruh
indonesia , sehingga tanaman yang dibudidayakan oleh para petani pun Cukup beragam ,
Contohnya jenis tanaman pangan masih Cukup beragam , seperti Padi , Sagu ,dan
Jagung .Disamping itu karena sepenuhnya bergantung pada alam maka pada saat
tersebut belum mengenal yang namanya pupuk kimia sintetik , sehingga pada masa ini
kondisi Hara dalam tanah masih stabil dan tanah dapat dikategorikan kepada tanah yang
subur.

2. Faktor Internal
- Gen = Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada
tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik
akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.

- Hormon = zat yang berperan mengendalikan fungsi di dalam tubuh. Meskipun


jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai
proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman ada beragam jenisnya.

Faktor Eksternal
- Nutrisi
merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Cahaya Matahari
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
- Air dan Kelembaban
Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi
keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan..
- Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Tanah
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
3. Perbedaan Tanaman C3, C4, CAM

No Ciri Pembeda Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM


1 Anatomi daun – Sel fotosintesis – Sel seludang Biasanya tidak ada
tidak memiliki pembuluh tertata sel-sel palisade dan
berkas yang jelas dengan baik dan terdapat vakuola
– Sel mesofil kaya organel yang besar di
besar dan tidak – Sel mesofil tidak dalam mesofil
rapat terlalu besar dan
– Sel-sel seludang lebih rapat
ikatan pembuluh – Ikatan pembuluh
kecil dan banyak lebih sedikit
2 Kloroplas (tempat Mesofil daun Mesofil daun dan Mesofil
fotosintesis) (monomorfik) seludang (monomorfik)
(dimorfik)
3 Jenis Tanaman Angiospermae: – Monokotil: tebu, Tumbuhan
durian, apel, jagung sukulen/xerofit
mangga – Dikotil: famili contoh: kaktus,
Amaranthaceae lidah buaya
4 Penggolongan Disebut C3 karena Disebut C4 karena Mengikat
menghasilkan menghasilkan CO2 pada malam
senyawa pertama senyawa pertama hari dan siang hari
berupa berkarbon berupa berkarbon stomata menutup
tiga empat
5 Kebutuhan energi 3:2 5:2 6,5:2
ATP : NADPH
6 Fiksasi CO2 CO2 langsung Fiksasi Fiksasi
masuk dalam CO2 melewati CO2 melewati
sikulus calvin saat lintasan C4 yang lintasan C4 yang
siang hari terjadi di dua tempat terjadi di waktu
yang berbeda yang berbeda
(mesofil dan (siang dan malam)
seludang)
7 Kebutuhan air per 450 – 950 g 250 – 350 g 18 – 55 g
penambahan berat
kering
8 Senyawa pertama Asam Asam oksaloasetat Asam oksaloasetat
yang dihasilkan fosfogliserat
9 Enzim pertama RuBP PEP karboksilase – PEP karboksilase
saat fiksasi CO2 karboksilase kemudian RuBp (malam)
(Rubisco) karboksilase – RuBP
karboksilase
(siang)
10 Tempat reaksi Sel-sel mesofil – Sintesis asam Sintesis asam
daun malat di sel mesofil malat dan
daun pemecahan asam
– Pemecahan asam malat terjadi di sel
malat di seludang mesofil daun
pembuluh
11 Waktu fiksasi CO2 Siang hari Sintesis asam malat – Sintesis asam
dan pemecahan malat terjadi waktu
asam malat terjadi malam hari
di siang hari – Pemecahan asam
malat terjadi di
siang hari
12 Mekanisme – Siang hari: – Siang hari: – Siang hari:
membuka/menutup stomata membuka stomata membuka stomata menutup
stomata – Malam hari: – Malam hari: – Malam hari:
stomata menutup stomata menutup stomata membuka
13 Fotorespirasi Ada Ada, tapi hanya di Ada, tetapi hanya
seludang pembuluh terjadi di sore
dan bahkan hampir menjelang malam
tidak melakukan hari
fotorespirasi
14 Hambatan Ya Tidak Ya
fotosintesis oleh
O2
15 Kompensasi 30 – 70 ppm 0 – 10 ppm 0 – 5 ppm (dalam
terhadap CO2 gelap)
16 Laju fotosintesis Rendah Tinggi Rendah
17 Laju fotorespirasi Tinggi Rendah Rendah
18 Efisiensi terhadap Kurang efisien Efisien Efisien
H2O
19 Adaptasi terhadap Mudah Mudah adaptasi di Mudah adaptasi di
lingkungan beradaptasi ketika daerah kering dan lingkungan yang
CO2 tinggi, habitat banyak sinar sangat kering.
lahan basah matahari
20 Adaptasi dalam Mati Mati Dapat tumbuh
keadaan walaupun lambat
kekeringan hebat
21 Temperatur 15 – 25°C 30 – 40°C ~35°C
optimum saat
fotosintesis
22 Efek temperatur Menghambat Memacu Memacu
(30-40°C) pada
penangkapan CO2
23 Produksi bahan 20 – 25 ton 35 – 40 ton Rendah dan sangat
kering per tahun beragam

4. Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman, yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup di tanah, menyebabkan gangguan pada pertumbuhan
tanaman, yang sering diistilahkan dengan gejala defisiensi.
Berdasarkan jumlah atau kuantitas yang diperlukan oleh tanaman maka hara esensial
terbagi dua yaitu unsur hara makro
(C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg)
unsur hara mikro
(Fe, B, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl dan Ni).

Dikatakan hara makro karena dibutuhkan tanaman dalam jumlah lebih besar sementara
hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil.

5. Ion kalium merupakan komponen penting nutrisi tumbuhan dan ditemukan pada
kebanyakan jenis tanah.[4] digunakan sebagai pupuk untuk pertanian, hortikultura, dan
budidaya hidroponik dalam bentuk klorida (KCl), sulfat (K2SO4), atau nitrat (KNO3)
6. Luxury Consumption adalah tanaman menyerap K melebihi kebutuhan untuk
pertumbuhan optimumnya . Kelebihan K yang diserap tanaman kurang bermanfaat bagi
peningkatan pertumbuhan/ hasil sehingga terjadi pemborosan. Oleh karena itu, uji tanah
memegang peranan penting
7. Bentuk P yang diserap tanaman
Kebanyakan P diserap dalam bentuk ion anorganik orthofosfat: HPO4 2- atau H2PO4 –.
Jumlahnya tergantung pH larutan, pada pH 7,2 jumlahnya setara, HPO4 2- lebih banyak
jika kondisi tanah alkalin, sedangkan H2PO4– lebih banyak jika kondisi tanah masam.
Akar juga menyerap beberapa fosfat organik: asam nukleat, fitin, kontribusi terhadap
keseluruhan hara P masih kecil.
8. Menurut Lakitan dalam bukunya menyebutkan bahwa Translokasi adalah proses
pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut
di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi
(misalnya spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut
yang terdiri dari pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem)
9. Amonifikasi
adalah proses pembentukan amonium oleh bakteri yang hidup di dalam tanah. Selain dari
hasil fiksasi nitrogen, amonium juga dapat terbentuk dari dekomposisi (penguraian)
organisme yang sudah mati baik tumbuhan ataupun hewan oleh bakteri
Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam
tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya
Denitrifikasi
proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan
siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan
Clostridium dalam kondisi anaerobic
Mineralisasi
Adalah proses yang dilakukan oleh mikroba untuk mengurai N organik dari kotoran
hewan, material organik dan sisa tanaman menjadi bentuk Amonium

10. Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O)
menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−). Kata "hidrolisis" berasal dari
bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".

Asidolisis merupakan reaksi pertukaran asam lemak antara trigliserida dengan asam
lemak bebas membentuk trigliserida dengan komposisi asam lemak yang baru dan asam
lemak bebas hasil hidrolisis dari trigliserida asal

Pada Pelapukan Kalium Proses yang terjadi sebagai berikut


Proses Hidrolisis dan Protolisis
KAlSi3O8 + HOH HAlSi3O8 + K+ + OH- (cepat)

HAlSi3O8 + 4 HOH Al(OH)3 + 3 H2SiO3 (lambat)

 Si-O-Al  + H2O + H+  Si-O +  Al-OH + K+


2

K H

Anda mungkin juga menyukai