Uts Kestan Agro D - Arif Harry Budiman - 1810212073
Uts Kestan Agro D - Arif Harry Budiman - 1810212073
1. Perkembangan kesuburan tanah di Indonesia berawal saat para petani di Indonesia masih
menggunakan pola Tradisional dalam bertani . Pada saat itu petani hanya menggunakan
alat seaadanya , tanpa menggunakan pupuk dan hanya bergantung sepenuhnya pada
alam , tanpa ada kesadaran para petani untuk mengeksplorasi tanah (sebagai media tanam
) , maupun mengeksplorasi tanaman yang diusahakannya . Pada masa ini juga dapat kita
sebut sebagai masa sebelum “Revolusi hijau” , dimana pemerintah belum ada
menggalakkan pertanian monokultur secara besar-besaran dan merata di seluruh
indonesia , sehingga tanaman yang dibudidayakan oleh para petani pun Cukup beragam ,
Contohnya jenis tanaman pangan masih Cukup beragam , seperti Padi , Sagu ,dan
Jagung .Disamping itu karena sepenuhnya bergantung pada alam maka pada saat
tersebut belum mengenal yang namanya pupuk kimia sintetik , sehingga pada masa ini
kondisi Hara dalam tanah masih stabil dan tanah dapat dikategorikan kepada tanah yang
subur.
2. Faktor Internal
- Gen = Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada
tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik
akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Faktor Eksternal
- Nutrisi
merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Cahaya Matahari
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
- Air dan Kelembaban
Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi
keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan..
- Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Tanah
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
3. Perbedaan Tanaman C3, C4, CAM
4. Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman, yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup di tanah, menyebabkan gangguan pada pertumbuhan
tanaman, yang sering diistilahkan dengan gejala defisiensi.
Berdasarkan jumlah atau kuantitas yang diperlukan oleh tanaman maka hara esensial
terbagi dua yaitu unsur hara makro
(C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg)
unsur hara mikro
(Fe, B, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl dan Ni).
Dikatakan hara makro karena dibutuhkan tanaman dalam jumlah lebih besar sementara
hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil.
5. Ion kalium merupakan komponen penting nutrisi tumbuhan dan ditemukan pada
kebanyakan jenis tanah.[4] digunakan sebagai pupuk untuk pertanian, hortikultura, dan
budidaya hidroponik dalam bentuk klorida (KCl), sulfat (K2SO4), atau nitrat (KNO3)
6. Luxury Consumption adalah tanaman menyerap K melebihi kebutuhan untuk
pertumbuhan optimumnya . Kelebihan K yang diserap tanaman kurang bermanfaat bagi
peningkatan pertumbuhan/ hasil sehingga terjadi pemborosan. Oleh karena itu, uji tanah
memegang peranan penting
7. Bentuk P yang diserap tanaman
Kebanyakan P diserap dalam bentuk ion anorganik orthofosfat: HPO4 2- atau H2PO4 –.
Jumlahnya tergantung pH larutan, pada pH 7,2 jumlahnya setara, HPO4 2- lebih banyak
jika kondisi tanah alkalin, sedangkan H2PO4– lebih banyak jika kondisi tanah masam.
Akar juga menyerap beberapa fosfat organik: asam nukleat, fitin, kontribusi terhadap
keseluruhan hara P masih kecil.
8. Menurut Lakitan dalam bukunya menyebutkan bahwa Translokasi adalah proses
pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut
di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi
(misalnya spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut
yang terdiri dari pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem)
9. Amonifikasi
adalah proses pembentukan amonium oleh bakteri yang hidup di dalam tanah. Selain dari
hasil fiksasi nitrogen, amonium juga dapat terbentuk dari dekomposisi (penguraian)
organisme yang sudah mati baik tumbuhan ataupun hewan oleh bakteri
Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam
tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya
Denitrifikasi
proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan
siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan
Clostridium dalam kondisi anaerobic
Mineralisasi
Adalah proses yang dilakukan oleh mikroba untuk mengurai N organik dari kotoran
hewan, material organik dan sisa tanaman menjadi bentuk Amonium
10. Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O)
menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−). Kata "hidrolisis" berasal dari
bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".
Asidolisis merupakan reaksi pertukaran asam lemak antara trigliserida dengan asam
lemak bebas membentuk trigliserida dengan komposisi asam lemak yang baru dan asam
lemak bebas hasil hidrolisis dari trigliserida asal
K H