Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

REHABILITASI PERTANIAN PASCA ERUPSI

ACARA II
DAMPAK ERUPSI TERHADAP ASPEK KEHIDUPAN

disusun oleh :
Nama : Muhammad Tholut
NPM : 2110401001
Rombel :1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2024
TOPIK: Dampak erupsi terhadap kehidupan ekonomi

Jurnal 1: Dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap kondisi sosial ekonomi petani
hortikultura di Kabupaten Karo

PENDAHULUAN
Kabupaten Karo merupakan daerah yang berada di Kawasan lereng gunung
Sinabung. Daerah ini memiliki tanah yang subur sehingga menjadi salah satu sentra
produksi komoditi hortikultura di Provinsi Sumatera Utara. Terjadinya erupsi gunung
Merapi sejak tahun 2010 berdampak negatif bagi fasilitas fisik dan pertumbuhan
ekonomi wilayah Karo. Erupsi gunung Sinabung secara langsung menyebabkan
penurunan luas panen dan produksi usahatani hortikultura yang dibudiyakan oleh
masyarakat di Kabupaten Karo. Berdasarkan data BPS Kabupaten Karo, erupsi
gunung Sinabung menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas lahan, kerusakan
komoditi pertanian, fluktuasi harga produk di tingkat petani dan adanya perubahan
produksi usahatani hortikultura. Beberapa contoh seperti Tahun 2010 luas panen
komoditi tomat tercatat 42 ha, kemudian tahun 2012 menjadi 11 ha atau turun 76,6%
dari tahun sebelumnya, Tahun 2010 produksi usahatani tomat tercatat 863 ton,
kemudian tahun 2012 menjadi 219 ton atau turun 74,6% dari tahun sebelumnya.
Produksi usahatani kol juga mengalami fluktuasi sejak terjadinya erupsi Gunung
Sinabung. Data BPS Kabupaten Karo (2016) menunjukkan tahun 2010 produksi
usahatani kol tercatat 41.904 ton, kemudian naik 0,9% menjadi 42.300 ton pada tahun
2012. Dan tahun 2013 mengalami penurunan 7,4% menjadi 40.500 ton dari tahun
2012 dan mengalami penurunan 0,2% dari 2013 menjadi 40.428 pada tahun 2014.
Hal ini menunjukkan bahwa erupsi gunung Sinabung menyebabkan dampak ekonomi
secara khusus dimana sektor pertanian memiliki kontribusi 60-70% bagi
pembentukan produk domestic bruto (PDBR) Kabupaten Karo.
PEMBAHASAN
Erupsi gunung Sinabung secara langsung berpengaruh terhadap perekonomian
masyarakat Karo. Berikut ini merupakan data analisis dampak erupsi gunung
Sinabung terhadap ekonomi petani hortikultura di Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Karo:
Erupsi Gunung Sinabung berdampak secara ekonomi bagi petani yang diukur
dengan menggunakan indikator rata-rata luas panen usahatani, rata-rata produksi
usahatani, tingkat penerimaan rata-rata, biaya produksi usahatani, tingkat pendapatan
petani dan tingkat efisiensi usahatani (dengan indikator R/C) hortikultura mengalami
penurunan 45,45% menjadi 0,78 per petani. Hasil penelitian menunjukkan erupsi
Gunung Sinabung memberikan dampak negatif bagi kondisi ekonomi petani di
Kecamatan Simpang Empat, yaitu menurunnya tingkat pendapatan petani, yang
diakibatkan oleh penurunan produksi dan peningkatan biaya produksi yang sangat
signifikan. Pada sisi makro ekonomi bencana dapat menyebabkan perubahan pada
struktur lapangan kerja, akibat kerusakan dan kehancuran kapasitas produksi,
infrastruktur sosial dan perubahan kondisi selama proses rekonstruksi dan
rehabilitasi. Lamanya waktu rehabilitasi lahan menyebabkan pelaku aktifitas
pertanian memilih untuk meninggalkan lahan pertaniannya dan memilih lokasi baru,
bahkan akan beralih pada sumber penghasilan lain di luar sektor pertanian. Pada
intinya, dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap sosial ekonomi masyarakat
dirasakan melalui penurunan produktivitas lahan pertanian, kerusakan komoditi
pertanian yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga di tingkat petani.
PENUTUP
Kesimpulan penelitian ini yaitu erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan
terjadinya penurunan sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung
Sinabung terutama di wilayah Karo. Dampak erupsi gunung Merapi seperti Mobilitas
(pengungsi) yang tinggi mengakibatkan penurunan penawaran tenaga kerja pertanian
(buruh tani), sehingga kegiatan usahatani mengalami kesulitan mendapatkan tenaga
kerja upahan, erupsi menyebabkan terjadinya kenaikan biaya usaha tani yang
meliputi: peningkatan rata-rata biaya produksi usahatani wortel 23,01% per petani,
peningkatan rata-rata biaya produksi usahatani cabai 63,60% per petani, rata-rata
biaya produksi usahatani tomat meningkat sampai 79,86% per petani, erupsi
mengakibatkan penurunan rata-rata pendapatan usahatani kol sebesar 18,34% per
petani, penurunan rata-rata pendapatan usahatani tomat 36,31% per petani dan
penurunan rata-rata pendapatan usahatani cabai 44,21% per petani. Berbagai factor
tersebut menyebabkan terjadinya penurunan ekonomi masyarakat yang apabila tidak
ditanggulangi secara cepat dan efektif dapat meningkatkan angka kemiskinan
masyarakat di wilayah terdampak erupsi Gunung Sinabung.
DAFTAR PUSTAKA
Nainggolan, H. L. 2019. Dampak erupsi gunung sinabung terhadap kondisi sosial
ekonomi petani hortikultura di kabupaten karo. Sosiohumaniora, 21(3): 287-
295.
Jurnal 2: Dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap kondisi Sosial ekonom petani di
Desa Suka Meriah Kecamatan Payung Kabupaten Karo

PENDAHULUAN
Gunung Sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten
Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Gunung Sinabung dalam 10 tahun terakhir
mengalami peningkatan aktivitas erupsi. Terakhir diketahui pada tanggal 27
Desember 2015 sedikitnya telah terjadi 19 kali gugran kecil. Saat ini status Gunung
Sinabung masi berada di level 4 (awas). Sekitar 9.319 jiwa atau 2.590 kepala
keluarga (KK) mengungsi diposko-posko penampungan yang telah disediakan. Hal
ini menyebabkan dampak negatif terhadap masyarakat yang tinggal di daerah
Kawasan Gunung Sinabung tersebut. Salah satunya pada Desa Suka Meriah yang
merupakan daerah pertanian yang subur dengan sumber mata air yang melimpah.
Setelah terjadi erupsi Gunung Sinabung, desa tersebut menjadi tandus oleh material
abu vulkanik yang menyebabkan kerusakan infrastruktur , tempat tinggal, lahan
pertanian sehingga para petani kehilangan mata pencahariannya.
PEMBAHASAN
Kerugian ekonomi pada usaha tani akibat erupsi Merapi dapat berupa
kerugian langsung karna tanaman dan ternak mati, penurunan produksi, dan turunnya
harga jual pada kondisi bencana. Kerugian pada tingkat petani mencapai puluhan juta
rupiah, sedangkan tingkat regional mencapai triliunan rupiah. Hal tersebut diperparah
dengan bantuan pemerintah yang dianggap kurang efisien dalam menanggulangi
bencana erupsi Gunung Sinabung. Contoh keluhan masyarakat desa Suka Meriah
yaitu bantuan yang diberikan BNPB dianggap masyarakat kurang efektif bagi
kelangsungan hidup sehari-hari, sebelum mereka menepati rumah di Hunian Tetap
Siosar diposko pengungsian sebelumnya para warga mendapat bantuan sebesar Rp.
1,8 juta per 6 bulan. Kemudian 2 juta untuk sewa lahan selama setahun, serta bantuan
5 ribu per hari untuk jaminan hidup tiap orang. Bantuan dana sejumlah itu, sejumlah
pengugsi mengaku sulit untuk mendapatkan rumah apalagi mendapatkan lahan
pertanian. Setelah direlokasi ke Hunian Tetap Siosar para pengungsi diberi rumah
yang layak tinggal dengan fasilitas umum sarana Ibadah dan beberapa sedang dalam
masa proses pembuatan, selain itu selanjutnya akan dibangun sarana kesahatan dan
sarana Pendidikan. Setiap bulannya para warga mendapat bantuan sebesar
100.000/org dalam satu bulan, namun para warga mengeluh lambatnya proses dalam
pemberian lahan dan modal awal pembersihan lahan, karna sampai sekarang lahan
yang diberikan pemerintah belum bisa dipergunakan serta dana yang dijanjikan
sebesar 18 juta masih diberikan 4,5 juta kepada tiap Kepala Keluarga. Jumlah dari
nilai PDRB Kabupaten Karo terus mengalami peningkatan yang baik walaupun di
Kabupaten Karo sedang berlangsung erupsi Gunung Sinabung, namun jika kita lihat
hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di
Desa Suka Meriah Kecamatan Payung Di Kabupaten Karo.
PENUTUP
Kesimpulan penelitian ini yaitu erupsi Gunung Sinabung secara langsung
mempengaruhi perekonomian masyarakat terutama di desa Suka Meriah. Hal tersebut
dikarenakan rusaknya sarana infrastruktur, rusaknya tempat tinggal, dan rusaknya
lahan pertanian akibat material vulkanik Gunung Sinabung menyebabkan masyarakat
kehilangan mata pencaharian terutama masyarakat petani. Bantuan dari pemerintah
dianggap kurang efisien dari segi jumlah dan waktu penyaluran menyebabkan proses
rehabilitasi pasca erupsi Gunung Sinabung tidak berlangsung secara efisien dan
merata.

DAFTAR PUSTAKA

Hafni, R., dan L. S. Lubis. 2016. Dampak erupsi gunung sinabung terhadap kondisi
Sosial ekonom petani di desa suka meriah Kecamatan payung kabupaten
karo. Jurnal Ekonomikawan, 16(1): 77-82.

Anda mungkin juga menyukai