III
seluas
605,65
km2
(1,29%)
selebihnya
terdiri
dari
seluruh
rakyat
Jawa
Timur.
Adapun
sasaran
dari
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-1
Visi
dari
pembangunan
daerah
Jawa
Timur
adalah
terwujudnya
development)
dalam
merencanakan,
melaksanakan
dan
Pengarusutamaan gender;
Keseimbangan
pemerataan
pembangunan
dan
pertumbuhan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-2
Memperluas
lapangan
kerja,
meningkatkan
efektivitas
berkelanjutan,
agroindustri/agrobisnis,
terutama
serta
melalui
pembangunan
pengembangan
dan
penyediaan
Mewujudkan
percepatan
reformasi
birokrasi
dan
meningkatkan
Secara
administratif
Kabupaten
Ponorogo
berbatasan :
Sebelah Utara
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-3
Sebelah Timur
Kabupaten
Tulungagung
dan
Kabupaten Trenggalek
Sebelah Barat
8. Kecamatan
15. Kecamatan
Babadan
Kauman
Sambit
2. Kecamatan
9. Kecamatan
16. Kecamatan
Jenangan
Badegan
Sampung
3. Kecamatan Balong
10. Kecamatan
17. Kecamatan
Ngebel
Ponorogo
4. Kecamatan
11. Kecamatan
Bungkal
Sukorejo
5. Kecamatan Jetis
12. Kecamatan
Slahung
6. Kecamatan Jambon
13. Kecamatan
Siman
7. Kecamatan Mlarak
14. Kecamatan
21. Kecamatan
Sooko
Ngrayun
b. Topografi
Ketinggian tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan
jenis kegiatan penduduk. Kabupaten Ponorogo terletak pada
ketinggian antara 25 - > 1.000 m di atas permukaan laut, dengan
ketinggian terbanyak berada di antara 100- 500 m di atas
permukaan laut. Kondisi lahan bertopografi datar sampai berbukit.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-4
Tabel : 3.1
Kelerengan Tanah di Kabupaten Ponorogo
KELERENGAN TANAH
LUAS
Ha
%
0
2%
15.391
11,22
2 15%
16.736
12,20
15 40%
22.374
16,31
> 40%
82.677
60,28
JUMLAH
137.178
100,00
Sumber : Ponorogo Dalam Angka Tahun 2014
1. Tanah dengan kemiringan 0 2%
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-5
usaha
pertanian
semusim
dengan
tetap
dengan
kemiringan
yang
cukup
tajam
ini
pada
Klasifikasi
Jumlah Desa
Lereng
1
< 500 m
241 Desa
2
500 700 m
44 Desa
3
> 500 m
18 Desa
Sumber : Ponorogo Dalam Angka Tahun 2014
c. Iklim
Wilayah Kabupaten Ponorogo termasuk beriklim tropis dengan
suhu rata-rata 27,8 C. Pada tahun 1998, bulan Maret mempunyai
rata-rata curah hujan tertinggi sebesar 462 dengan hari hujan 20
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-6
kawasan
pegunungan
yang
masih
mempunyai
kondisi
1.
Curah hujan
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat
besar perannya terhadap berbagai kegiatan usaha khususnya
pertanian. Curah hujan baik langsung maupun tak langsung
akan mempengaruhi jenis dan pola tanam serta pola identitas
penggunaan tanah dan tersedianya air pengairan. Curah hujan
di Kabupaten Ponorogo tidak terlalu tinggi. Perhatikan table II.13
dan II.14 serta peta 2.15 dan 2.16 berikut ini. Dari table
tersebut terlihat bahwa jumlah hari hujan rata-rata dan curah
hujan rata-rata mempunyai kecenderungan menurun dari tahun
1996 hingga 1998.
Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa rata-rata hari hujan
terbanyak berada di bulan Maret (20 hari) dan yang paling
sedikit adalah di bulan Agustus (2 hari). Sedangkan rata-rata
curah hujan terbanyak berada di bulan Maret (463 mm/detik)
dan
yang
paling
sedikit
berada
di
bulan
Agustus
(921
mm/detik).
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-7
2.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-8
LAPORAN AKHIR
III-9
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
LAPORAN AKHIR
III-10
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
Perkembangan
fungsi
pekarangan
sebagai
kawasan
mengindikasikan
adanya
gejala
tersebut.
Fungsi
mencapai
15,25
dari
total
luasan
wilayah.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-11
perubahan
yang
relative
kecil
menurut
rata
rata
1,47
pemukiman
pedesaan
yang
terletak
di
wilayah
untuk
kurun
waktu
yang
lama.
Perkembangan
dan
cenderung
mempunyai
kepadatan
tinggi
Sampai
dengan
tahun
2011
terjadi
pembangunan
Kawasan Industri
W.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-12
c.
Kawasan Pariwisata
AF.
dan
pariwisata,
ini
dapat
oleh
sebab
dimanfaatkan
itu
sebagai
diharapkan
kawasan
perlu
adanya
III-13
AG.
AH.
AI.
AJ.
AK.
AL.
AM.
AN.
Kawasan
wisata
buatan
yang
ada
di
Kabupaten
Kawasan
Situs
Purbakala
terdapat
di
Kecamatan
terdapat
di
Kecamatan
Sukorejo
Kawasan
Makam
Srandil
Badegan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-14
C. Kependudukan
AX. Pembahasan kondisi kependudukan akan berhubungan langsung
dengan
masyarakat/penduduk.
Peran
serta
penduduk
dalam
jumlah
penduduk
sebesar
919.390
jiwa
dengan
III-15
BW.
CE.
CM.
CU.
DC.
DK.
DS.
EA.
EI.
EQ.
EY.
FG.
FO.
FW.
GE.
SL
AH
UN
G
BU
NG
KAL
SA
MBI
T
SA
WO
O
SO
OK
O
PU
DA
K
PUL
UN
G
ML
AR
AK
SIM
AN
JETI
S
BAL
ON
G
KA
UM
AN
JAM
BO
N
BA
DE
GA
N
SA
MP
BX.
521
BY.
526
BZ.
528
CA.
530
CB.
533
CC.
545
CF.
363
CG.
366
CH.
368
CI.
369
CJ.
371
CK.
379
CN.
384
CO.
387
CP.
389
CQ.
391
CR.
392
CS.
401
CV.
600
CW.
605
CX.
608
CY.
610
CZ.
613
DE.
235
DF.
236
DG.
237
DH.
238
DI.
244
DL.
878
DM.
885
DN.
889
DO.
893
DP.
897
DQ.
917
DU.
535
DV.
538
DW.
540
DX.
542
EC.
357
ED.
359
EE.
360
EF.
362
EG.
370
EJ.
390
EK.
393
EL.
395
EM.
397
EN.
398
EO.
407
ER.
317
ES.
320
ET.
321
EU.
322
EV.
324
EW.
331
EZ.
447
FA.
450
FB.
452
FC.
454
FD.
456
FE.
467
FP.
392
FI.
426
FQ.
396
FJ.
428
FR.
398
FK.
430
FS.
399
FL.
431
FT.
401
CL.
2.37
CT.
0.54
DB.
1.43
DJ.
0.58
DR.
1.66
DZ.
1.17
EH.
0.18
EP.
0.76
EX.
0.53
FF.
0.77
FN.
1.84
FV.
0.43
GD.
GL.
0.18
0.97
DY.
555
EB.
354
FH.
422
1.77
DA.
627
DD.
233
DT.
531
CD.
FM.
441
FU.
410
FX.
310
FY.
313
FZ.
314
GA.
315
GB.
317
GC.
324
GF.
388
GG.
392
GH.
394
GI.
395
GJ.
397
GK.
406
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-16
GM.
GU.
HC.
HK.
HS.
IA.
LAH
GN.
515
GV.
722
HD.
654
GO.
520
GW.
728
HE.
660
GP.
522
GX.
732
HF.
663
GQ.
524
GY.
734
HG.
666
GR.
526
GZ.
738
HH.
668
GS.
538
HN.
573
HO.
576
HP.
578
HQ.
591
HT.
213
HU.
215
HV.
216
HW.
217
HX.
218
HY.
223
ID.
911
IE.
915
IF.
919
2.77
HB.
3.30
HJ.
1.38
HR.
0.69
HZ.
1.98
HI.
684
HM.
571
IC.
907
GT.
HA.
755
HL.
566
IB.
900
JUM
II.
A.
UN
G
SU
KO
REJ
O
PO
NO
RO
GO
BA
BA
DA
N
JEN
AN
GA
N
NG
EB
EL
IG.
940
IH.
Sumber: Kabupaten Ponorogo Dalam Angka 2008
0.68
IJ.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
IK. Jumlah
penduduk
menurut
kelompok
umur
di
Kabupaten
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-17
C.
perekonomian
utama
masyarakat
yang
disesuaikan
IZ.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-18
mengalami
erosi
dan
harus
segera
ditangani
agar
tidak
Ngrayun, Sambit,
Badegan,
Sampung,
Bungkal
dan
Slahung
serta
kriteria
dari
Pusat
Vulkanologi
dan
Mitigasi
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-19
Ponorogo
dapat
dilihat
dengan
mengamati
JP.
B. Kawasan Pertanian
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-20
menciptakan
swasembada
pangan
terutama
melalui
JZ.
Gambar 1.8. Komoditas Pertanian Berupa jagung dan
Padi
KB.
C. Kawasan Perkebunan
KC. Di Kabupaten Ponorogo, kawasan perkebunan tersebar secara
tidak merata pada setiap kecamatan. Jenis komoditi perkebunan
yang ada dan cukup dominan di beberapa wilayah adalah cengkeh,
kopi, tembakau, jenggelan, vanili, lada, kakou, cabe jamu. Sehingga
nilai ekonomisnya menjadi lebih rendah maka sebaiknya komoditi
yang ada dapat ditingkatkan dan pengolahan diperhatikan karena
perkebunan ini tidak ada pada setiap kecamatan. Wilayah yang
menghasilkan perkebunan ini umumnya merupakan kawasan yang
memiliki kondisi topografi perbukitan dan sebagian kecil pada
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-21
KE.
E. Kawasan Hutan
KF. Kabupaten Ponorogo memiliki kawasan hutan yang tersebar.
Untuk saat ini kawasan Hutan yang ada (tetap dipertahankan hingga
akhir tahun 2009-2010) yaitu seluas 46.079,9 Ha, yang terdiri dari
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-22
KQ.
KO.
KP.
Gambar 3.9. Kondisi Hutan Yang Gundul
KR.
1.4.3 Karakteristik Perekonomian Wilayah
A. PBRB Kabupaten Ponorogo
KS. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dihasilkan oleh
Kabupaten Ponorogo atas dasar harga berlaku tahun 2005 sebesar
3.684.693 juta rupiah bila dibandingkan dengan tahun 2004 sebesar
3.105.089 juta rupiah mengalami kenaikan. Kondisi tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-23
KT.
LAPORAN AKHIR
III-24
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
N
o
Pertanian
Pertambangan dan
penggalian
Industri pengolahan
Bangunan ( konstruksi )
6
7
8
9
868102120
31.09
940171610
30.28
1,100,628,60
0
70372720
2.52
75205720
2.42
84,557,720
231488560
8.29
272478270
8.78
334,499,517
32852050
1.18
41231660
1.33
55,014,486
252200310
9.03
288725890
9.30
344,434,640
708150180
25.36
792818760
25.53
951,549,216
150238620
5.38
171131590
5.51
206,590,380
145794520
5.22
160454360
5.17
188,691,184
332839670
279203875
0
11.92
100.0
0
362871748
310508960
8
11.69
418,727,684
29,
87
2,
29
9,
08
1,
49
9,
35
25,
82
5,
61
5,
12
11,
36
100.00
3684693427
100,00
Sektor Pertanian
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu daerah penyangga
pangan di Jawa Timur, yang mempunyai luas lahan sawah 34.867
Ha, terdiri dari daerah irigasi teknis seluas 30.158 Ha, setengah
teknis seluas 625 Ha, non teknis seluas 2.228 Ha dan tadah hujan
seluas 1.856 Ha. Adapun produksi pertanian di
Kabupaten
Tanaman Padi
III-25
Luas Panen
Ha
Produksi
Kw
Rata-2 Produksi
Kw/Ha
2000
2001
59039
60512
4332928
3922014
73.39
64.81
2002
2003
58370
57849
3524847
3385079
60.39
58.52
2004
61694
3491412
2005
59342
3318524
Sumber : Kabupaten Ponorogo Dalam Angka
56.59
55.92
Komoditi Jagung
Luas Panen
Ha
Produksi
Kw
Rata-2 Produksi
Kw/Ha
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-26
2000
23590
1507071
2001
25097
1203255
2002
29638
1540291
2003
25444
1238389
2004
29318
1494223
2005
31979
1655847
Sumber : Kabupaten Ponorogo Dalam Angka
63.89
47.94
51.97
48.67
50.97
51.78
dalam 6 tahun
Rata-2 Produksi
Kw/Ha
169.92
194.43
193.68
197.26
199.87
174.44
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-27
Tabel : 1.8
Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi
Komoditi Ubi Jalar di Kabupaten Ponorogo, Tahun 2000-2006
Luas Panen
Produksi
Rata-2 Produksi
TAHUN
Ha
Kw
Kw/Ha
2000
225
24525
109
2001
90
981
109
2002
101
11009
109
2003
55
6668
121.24
2004
105
12729
121.23
2005
150
17011
113.41
Sumber : Kabupaten Ponorogo Dalam Angka
2.
Sektor Perkebunan
- Komoditi Cengkeh
Sebaran wilayah komoditi cengkeh di Kabupaten Ponorogo di lihat
dari luas areal panen dan produksi yang terbesar terpusat di
kecamatan Ngrayun, Sooko, Pulung dan Ngebel. Rata-rata luas
panen cengkeh dalam 6 tahun terakhir sebesar 1.664,78 Ha/Tahun
dengan rata-rata produksi sebesar 3.499,16 Kw yang berarti
bahwa rata-rata produksi cengkeh
sebesar 2,11
Kw/Ha. Dapat
III-28
Luas Panen
Ha
Produksi
Kw
2000
189.12
567.35
2001
207.55
622.69
2002
208.27
627.30
2003
203.39
931.40
2004
229.92
265.40
2005
231.92
416.90
Sumber : Kabupaten Ponorogo Dalam Angka
Rata-2 Produksi
Kw/Ha
3.00
3.00
3.01
4.58
1.15
1.80
III-29
Produksi
Rata-2 Produksi
Ha
Kw
Kw/Ha
2000
684.72
1629.93
2.38
2001
790.44
1777.16
2.25
2002
703.34
1593.42
2.27
2003
664.73
1683.07
2.53
2004
736.06
1666.14
2.26
2005
741.06
1665.5
2.25
TAHUN
- Komoditi Tebu
Sebaran wilayah komoditi tebu di Kabupaten Ponorogo di lihat
dari luas areal panen dan produksi yang terbesar terpusat di
kecamatan Babadan, Jenangan, Ponorogo, Siman, Slahung dan
Bungkal. Rata-rata luas panen tebu dalam 6 tahun terakhir
sebesar 1.896,39 Ha/Tahun dengan rata-rata produksi sebesar
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-30
Produksi
Rata-2 Produksi
Ha
Kw
Kw/Ha
2000
1944.00
104050.90
53.52
2001
1944.00
104050.90
53.52
2002
1699.58
93476.90
55.00
2003
1916.32
60375.87
31.51
2004
1916.27
60378.86
31.51
2005
1958.16
100686.60
51.42
TAHUN
- Komoditi Panili
Sebaran wilayah komoditi panili di Kabupaten Ponorogo di lihat
dari luas areal panen dan produksi yang terbesar terpusat di
kecamatan Sawoo, Ngrayun, Pulung, Sooko dan Ngebel. Ratarata luas panen panili dalam 6 tahun terakhir sebesar 13,22
Ha/Tahun dengan rata-rata produksi sebesar 13,20 Kw yang
berarti bahwa rata-rata produksi panili sebesar 0,77 Kw/Ha.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-31
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-32
LAPORAN AKHIR
III-33
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
Tabel : 1.13
Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Komoditi Panili
di Kabupaten Ponorogo, Tahun 2000-2006
Luas Panen
Produksi
Rata-2 Produksi
Ha
Kw
Kw/Ha
2000
8.90
2.67
0.30
2001
8.90
2.67
0.30
2002
8.90
2.67
0.30
2003
13.48
2.45
0.18
2004
18.24
34.56
1.89
2005
20.88
34.20
1.64
Tahun
- Komoditi Kakao
Sebaran wilayah komoditi kakao di Kabupaten Ponorogo di lihat
dari luas areal panen dan produksi yang terbesar terpusat di
kecamatan Ngebel, Ngrayun, Sooko, Pulung, dan Jenangan. Ratarata luas panen kakao dalam 6 tahun terakhir sebesar 45,94
Ha/Tahun dengan rata-rata produksi sebesar 189,83 Kw yang
berarti bahwa rata-rata produksi kakao sebesar 4,13 Kw/Ha.
Adapun luas lahan dan produksi komoditi kakao di Kabupaten
Ponorogo dalam 6 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel: 1.14
Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi
Komoditi Kakao di Kabupaten Ponorogo, Tahun 2000-2006
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-34
Luas Panen
Produksi
Rata-2 Produksi
Ha
Kw
Kw/Ha
2000
44.12
182.65
4.14
2001
45.95
188.76
4.11
2002
45.95
188.76
4.11
2003
35.87
150.60
4.20
2004
51.04
204.50
4.01
2005
52.71
223.70
4.24
TAHUN
- Komoditi Sawo
Sebaran wilayah komoditi sawo di Kabupaten Ponorogo di lihat dari
produksi yang terbesar terpusat di kecamatan Sukorejo, Sawoo,
dan Siman. Rata-rata produksi sawo dalam 6 tahun terakhir
sebesar 25866 Kw per tahun.
Adapun produksi sawo di Kabupaten Ponorogo dalam 6 tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 1.15
Produksi Produksi Komoditi Sawo
di Kabupaten Ponorogo, Tahun 2000-2006
TAHUN
Produksi
Kw
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-35
2000
3030
2001
3756
2002
7512
2003
3088
2004
3082
2005
3219
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2006
- Komoditi Alpokat
Sebaran wilayah komoditi apokat di Kabupaten Ponorogo di lihat
dari produksi yang terbesar terpusat di kecamatan Sooko, Pulung
dan Ngebel. Rata-rata produksi apokat dalam 6 tahun terakhir
sebesar 17.723,50 Kw per tahun
Adapun produksi komoditi apokat di Kabupaten Ponorogo dalam 6
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel: 1.16
Produksi Produksi Apokat
di Kabupaten Ponorogo, Tahun 2000-2006
TAHUN
Produksi
Kw
2000
12661
2001
12550
2002
24129
2003
18827
2004
18827
2005
19347
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-36
- Komoditi Blimbing
Sebaran wilayah komoditi blimbing di Kabupaten Ponorogo di lihat
dari produksi yang terbesar terpusat di kecamatan Ngebel,
Jenangan, Kauman dan Sambit. Rata-rata produksi blimbing dalam
6 tahun terakhir sebesar 1.635,17 Kw per tahun. Adapun produksi
blimbing di Kabupaten Ponorogo dalam 6 tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 1.17
Produksi Produksi Komoditi Blimbing
di Kabupaten Ponorogo, Tahun 2000-2006
TAHUN
Produksi
Kw
2000
2020
2001
2180
2002
1281
2003
1281
2004
1281
2005
1768
III-37
Tabel : 1.18
Produksi Komoditi Manggis di Kabupaten Ponorogo, Tahun 20002006
Produksi
% Pertumbuhan
Kw
Produksi
2000
4580
2001
1185
-74.13
2002
9299
684.73
2003
4908
-47.22
2004
4908
0.00
2005
4941
0.67
TAHUN
Produksi (Kw)
2000
16971
2001
26266
2002
30818
2003
24845
2004
25642
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-38
2005
30577
Tabel: 1.20
Produksi Komoditi Jeruk Keprok di Kabupaten Ponorogo, Tahun
2000-2006
Produksi
% Pertumbuhan
Kw
Produksi
2000
76524
2001
99715
30.31
2002
175352
75.85
2003
174189
-0.66
2004
174189
0.00
2005
479280
175.15
TAHUN
- Komoditi Durian
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-39
Tabel: 1.21
Produksi dan Pertumbuhan Komoditi Durian Di Kabupaten
Ponorogo, Tahun 2000-2006
Produksi
% Pertumbuhan
Kw
Produksi
2000
43497
2001
13729
-68.44
2002
67040
388.31
2003
59033
-11.94
2004
59033
0.00
2005
59192
0.27
TAHUN
2.
Sektor Peternakan
Sektor
peternakan
merupakan
salah
satu
sektor
unggulan
Sektor Kehutanan
Sektor
kehutanan
merupakan
salah
satu
sektor
yang
juga
III-40
Satuan
Nilai ( 000.-
Produksi
M-3
864
1445472
M-3
7940
3739740
a Kayu Jati
Sm
170
6767
Sm
2889
23655
Bahan Terpentyn
Ton
1354
3046500
Bahan Gondorukem
Ton
6750
22275000
Kg
38476
1692174
Getah Pinus
Ton
10286
7765930
Kayu
Untuk
Bahan
Kayu
Bakar :
Lain - lain
diharpkan
pembangunan
sektor
kehutanan
dapat
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-41
langsung
yang
mempunyai
tujuan
dalam
rangka
menunjang
Sektor Pariwisata
Sarana penginapan yang memadai sangat menunjang sub sektor
kepariwisataan. Di Kabupaten Ponorogo terdapat 12 hotel maupun
losmen yang siap menerima tamu baik wisatawan dalam maupun
luar negeri dengan jumlah kamar sebanyak 314 kamar dengan 525
tempat tidur. Banyaknya tamu yang menginap sejumlah 33.734
orang/tahun.
3.2
terbaru
adalah
Kabupaten
Tanah
Bumbu
(pecahan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-42
>40%
dibagi
menjadi
kelas
ketinggian
menunjukkan
wilayah
sungai-sungai
tersebut
berpangkal
pada
pegunungan
III-43
hari terbanyak hujan terjadi pada bulan Januari yaitu 27 hari. Rata-rata
tekanan udara di daerah ini berkisar antara 1.009,3 mm-1.013,6 mm
selama tahun 2004. Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya
ada hubungan erat satu sama lain. Walaupun demikian di beberapa
tempat, hubungan tersebut agaknya tidak selalu ada. Keadaan angin
pada musim hujan biasanya lebih kencang dan angin bertiup dari
barat dan barat laut. Oleh karena itu musim tersebut dikenal juga
dengan musim barat. Pada musim kemarau angin bertiup dari benua
Australia, keadaan angin saat itu bisa juga kencang Keadaan angin di
Kalimantan Selatan pada tahun 2004 yang dipantau dari Stasiun
Meteorologi Syamsuddin Noor menunjukkan kecepatan angin pada
tahun 2004 rata-rata 4 knot. Untuk penyinaran matahari dipantau
pada jam 06.00-18.00 terlihat intensitas yang beragam tiap bulannya.
Penyinaran matahari dengan intensitas tertinggi terjadi pada bulan
Agustus yaitu rata-rata 6,9 jam/hari dan intensitas terendah terjadi
pada
bulan
Desember
yaitu
rata-rata
2,0
jam/hari.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-44
Kabupat
Hari
en/ Kota
Jadi
Dasar
Hukum/Pembent
2/19/196
Laut
1965
Baru
Banjar
Barito
Kuala
Tapin
HSS
HST
HSU
Tanah
Bumbu
Balangan
Tabalong
Kota
Banjarma
sin
Kota
1/6/1950
Juml
Kecam
ah
atan
Desa
Pelaihari
194
Kotabaru
15
135
12
288
16
198
10
131
10
148
Barabai
10
164
Amuntai
13
373
Batulicin
118
Paringin
160
Tanjung
11
131
50
Ibukota
ukan
Tanah
Kota
Jumlah
14-08-
Martapur
1950
1959
Marabah
1959
an
4/1/1960
30-11-
1965
1965
2/12/195
Kendang
1959
an
24-12-
1959
1959
2/5/1952
8/4/2003
8/4/2003
Kep Mendagri No
Pem. 20-01-1947
UU. No.10 Tahun
2002
UU. No.11 Tahun
2002
Rantau
1/12/196
1965
24-09-
Banjarm
1926
1959
asin
24-04-
Banjarba
14-08-
Banjarm
1950
1956
asin
LAPORAN
AKHIR
Banjarba
3
2000
1999
ru Kota
Penyusunan Strategi
Pengelolaan
Sarana dan Prasarana Kawasan
Perdesaan Berbasis
ru
Kemandirian
Daerah
Kalsel
119
III-45
12
1.947
Pusat
Pusat
Pengembanga
Pelayanan
n Wilayah
Komunikasi
Pusat
Industri
Pusat
Pelayana
n Wilayah
Banjarmasin
dan sekitarnya
Banjarmasin
Banjarmasin
Banjarma
sin
2. Kota
Banjarbaru
Banjarbaru
Banjarbar
u
3. Kab. Banjar
Martapura
Martapur
a
4. Kab. Barito
Marabahan
Kuala
Marabaha
n
5. Kab. Tanah
Pelaihari
Laut
Pelaihari,
Bati-Bati
Kintapura
Banua Lima
1. Kab. Tapin
Kandangan
dan sekitarnya
Rantau,
Margasari
Margasari
2. Kab. HSS
Kandangan,
Negara
Negara
3. Kab. HST
Barabai
Pantai
Hambawa
ng
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-46
4. Kab. HSU
Amuntai
Paringin,
Alabio
5. Kab.
Tanjung,
Tabalong
Kelua
Tanah Bumbu
Kelua
Batulicin dan
sekitarnya
1. Kab. Kota
Baru
Batulicin,
Batulicin,
Manggalau
Pagatan,
Kintapura
1.1
2. sebelah Selatan
Laut
3. sebelah Timur
4. sebelah Barat
Kabupaten
Jawa,
Kabupaten
Tanah Bumbu;
Balangan,
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-47
2.1
Kotabaru
10
0
13
7
22
15
0
Sebanti
37 Tjg.Seloka
12 15
4
50 13
Berangas
17
2
40 60 97 62
80
10 13 10 15
0
12 14 18 14 19
6
Mekarpura
40 Serongga
86 46 Bungkukan
23 25 28 25 30 19 15 10
1
21 23 26 23 28 17 13
1
10 12 15 12 17
2
91
11 14 11 16
1
Pudi
85 22 Tjg.Batu
62 22 66
51 11 35
18 15
0
14 11
0
Pantai
40 Sei Kupang
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-48
23 25 28 25 30 19 15 10 20 17 18 14
1
24 25 29 26 30 20 16 11
0
14 16 20 17 21 10
9
62 69
Bakau
13 12 17
8
69 23 82 60 98 58
2
11
8
Tjg. Semalantakan
54 Gn.Batu Besar
15 36 38 17 37 11 23 27 38 36 25 24 38 39 29
0
47
14 18
7
2
12
4
19
7
0
87
12 14 17 14 19
1
0
81
17 19 23 20 24 13
8
Marabatuan
12 17 27 14 14 13 27 28 19 19
7
13 15 18 15 29 18 14
2
0
13
0
3
94
84
98 52
Sei.Bali
28 25 15 14 28 16 19 38 26
1
Sengayam
25 23 13 11 25 14 17 27 16 16
9
14 12 12
7
87 20 98 65
Hampang
32 22 22 18 Sei.Du
8
6 rian
Administrasi
Kabupaten Kotabaru memiliki ibukota kabupaten yang terletak
di kecamatan Pulau Laut Utara. Kabupaten Kotabaru terdiri dari 20
kecamatan dengan 201 desa dan 4 kelurahan. Kelurahan tersebut
meliputi kelurahan Kotabaru Tengah, Kotabaru Hulu, Kotabaru Hilir,
dan
Baharu
Selatan
yang
keseluruhannya
juga
terdapat
di
III-49
Pulau
Laut
Barat
(masing-masing
21
desa),
sedangkan
desa
dengan
klasifikasi
swakarsa
dan
desa
Kecamatan
1
1
P. Sembilan
2
Marabatuan
Lontar
P. Laut Barat
P. Laut Selatan
P. Laut
Tanjung Lalak
ase (%)
476
Desa/
Kelurah
an
5
0,05
4,23
21
4,01
1,14
6,82
14
39.88
37.80
10.71
2
Berangas
P. Laut Timur
(Ha)
4 Kepulauan
Persent
2
Tanjung Seloka
Luas
64.28
1
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-50
Sungai Bali
6
P. Sebuku
0
Dirgahayu
P. Laut Utara
P. Laut Tengah
Kelumpang
9 Selatan
10
Kelumpang Hilir
Kelumpang
11 Hulu
Kelumpang
12 Barat
13
Hampang
14
Sungai Durian
Kelumpang
15 Tengah
Kelumpang
16 Utara
Pamukan
17 Selatan
Samalantakan
Sampanahan
18
Sampanahan
19
Pamukan Utara
5,87
10
6,25
17,88
11,06
13
3,71
2,97
4,16
11
5,19
10
6,78
13
39.18
7
48.88
9
Bakau
27.94
5
Tg.
2,98
34.92
9
Pudi
104.2
38
Tanjung Batu
2,97
168.4
64
Sungai Durian
58.91
5
Hampang
3,58
55.34
4
Bungkukan
21
28.12
0
Cantung
1,69
27.96
6
Serongga
33.76
4
Pantai
2,39
15.93
0
Mekarpura
8
22.55
63.86
3
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-51
2
0
Sengayam
Pamukan Barat
58.98
4
6,26
100,00
201
942.2
Kotabaru
46
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-52
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-53
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-54
P. Laut Timur
P. Laut Barat
P. Laut Selatan
P. Laut Kepulauan
6.82
P. Sebuku 6.260.054.23
P. Laut
4.01Utara
6.78
2.39
5.19
1.14
4.16
1.69
2.97
Kelumpang Selatan
3.71
Kelumpang Hilir
Kelumpang Hulu
11.06
P. Laut Tengah
3.58
Kelumpang Barat
2.97
2.98
6.25 5.87
Hampang
Kelumpang Utara
Pamukan Selatan
Sampanahan
Pamukan Barat
Pamukan Utara
yaitu
masyarakat
yang
mandiri
penuh
kreativitas,
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-55
masyarakat
tersebut
dalam
menghadapi
berbagai
bahkan
dapat
mengekspor
produk-produknya
dan
sosial
(spirituil);
dengan
kata
lain
kebutuhan
dasar
kondisi
yang
sejahtera
kokoh
pertumbuhan
berkesinambungan;
adalah
terbangunnya
berlandaskan
ekonomi
tingginya
tingkat
keunggulan
yang
struktur
kompetitif;
berkualitas
pendapatan
dan
perkapita
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-56
Indeks
Pembangunan
Manusia;
tertatanya
perlindungan
dan
rumusan
umum
mengenai
upaya-upaya
yang
akan
yang
Kabupaten
efektif
Kotabaru
dan
efesien
dan
aparatur
yang
bersih,
berwibawa
Pemerintah
dan
memiliki
ini
bertujuan
untuk
mewujudkan
peran
serta
komponen
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-57
dan
memecahkan
masalah
dalam
kerangka
penyelenggaraan
(2)
Fasilitasi
kepentingan
publik
untuk
berpartisipasi
dalam
(4)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-58
(5)
(6)
Sikap
yang
responsif,
bertanggungjawab
dimana
terhadap
semua
proses
warga
masyarakat
pembangunan,
mulai
dari
(8)
(9)
cadangan
yang
tersimpan
untuk
meningkatkan
kesejahteraannya.
Melalui penerapan nilai-nilai diatas, pengembangan potensi dan
kapasitas ekonomi Kabupaten Kotabaru dalam pelaksanaan visi dan misi
diatas akan menjadi langkah yang strategis. Hal ini yang hanya mungkin
dicapai bila nilai-nilai diatas terserap sebagai pola budaya lokal (local
culture), sedemikian rupa sehingga dapat menjadi kekuatan moral bagi
masyarakat
dan
seluruh
pemangku
kepentingan
pembangunan
di
daerah
dalam
menghadapi
dinamika
perkembangan
1.1.2 Kependudukan
Jumlah penduduk kabupaten Kotabaru berdasarkan Sensus Penduduk
2010 adalah 290.142 jiwa dengan jumlah rumahtangga sebanyak 77.167
rumahtangga yang tersebar di 205 desa/kelurahan dengan rata-rata
banyaknya anggota rumah tangga 4 orang. Seperti tahun lalu, jumlah
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-59
penduduk
perempuan.
Pertumbuhan
penduduk
dari
tahun
N
o
Kecamatan
Jumlah Penduduk
2005
P. Sembilan
P. Laut Barat
18.362
P. Laut Selatan
17.715
P. Laut
Kepulauan
P. Laut Timur
P. Sebuku
5.545
2006
5.626
2007
2008
2009
2010
5.911
6.011
5.794
5.649
19.12
18.74
18.66
8.137
8.391
8.792
10.51
10.57
10.80
14.09
13.38
12.79
6.785
6.960
7.212
18.275 18.807
7.898
8.003
-*)
9.861 10.338
12.874
12.879 13.865
6.219
6.267
6.673
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-60
P. Laut Utara
P. Laut Tengah
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
Kelumpang
Selatan
1
8
1
9
2
0
79.63
8.621
8.766
9.006
9.385
8.536
8.475
9.739
9.903
9.492
9.187
15.85
17.73
20.08
13.00
13.62
14.41
Kelumpang Hulu
12.000
12.009 12.788
Kelumpang Barat
4.741
4.734
4.734
4.814
9.600
Hampang
8.278
8.376
7.891
9.237
9.123
Sungai Durian
8.892
9.457 12.347
8.024
Tengah
77.50
9.314
15.890 15.596
76.69
9.247
15.905
Kelumpang
74.217 75.430
Kelumpang Hilir
73.884
11.468
12.639
9.084
Kelumpang Utara
5.877
5.431
6.182
Pamukan Selatan
11.162
Sampanahan
8.758
12.992 13.841
8.505
9.603
8
10.40
0
12.44
12.49
5.034
5.343
6.286
5.767
5.299
14.07
13.41
12.88
9.765
9.740
9.884
17.48
17.64
18.07
12.55
4
Pamukan Utara
20.630
Pamukan Barat
-*)
5.038
5.347
5.436
7.144
8.980
260.0
263.8
272.0
276.5
281.1
290.1
Jumlah
15.959 17.200
10.15
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-61
93
42
00
74
20
42
270000
265000
260000
255000
250000
245000
tahun 2005 tahun 2006 tahun 2007 tahun 2008 tahun 2009 tahun 2010
N
O
1
KECAMATAN
P. Sembilan
P. Laut
2013
2014
2015
2016
5,666
5,684
5,701
5,718
5,736
5,753
18,719
18,77
18,821
18,872
18,923
18,974
P. Laut Barat
3
2012
0
8,971
9,150
9,328
9,507
9,686
9,865
10,989
11,17
11,365
11,553
11,741
11,929
Selatan
4
P. Laut
Kepulauan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-62
12,783
P. Laut Timur
P. Sebuku
12,77
12,757
12,744
12,731
12,718
0
7,378
7,543
7,709
7,874
8,040
8,205
80,598
81,55
82,517
83,476
84,435
85,394
P. Laut Utara
P. Laut Tengah
9,408
9,431
9,454
9,477
9,500
9,523
Kelumpang
9,296
9,404
9,513
9,621
9,730
9,838
20,786
21,48
22,181
22,878
23,576
24,273
15,621
16,023
16,426
16,828
12,867
13,769
14,672
15,575
11,461
11,815
12,168
12,522
14,297
14,897
15,498
16,098
Selatan
10
Kelumpang
Hilir
11
Kelumpang
4
14,816
Hulu
12
Kelumpang
9
11,061
Barat
13
Hampang
13,096
Kelumpang
11,10
7
Sungai Durian
15
11,96
4
10,754
14
15,21
13,69
6
5,622
5,901
6,180
6,459
6,738
7,017
5,203
5,106
5,010
4,914
4,817
4,721
13,168
13,45
13,741
14,027
14,314
14,600
10,447
10,635
10,822
11,010
19,337
19,759
20,181
20,603
Tengah
16
Kelumpang
Utara
17
Pamukan
Selatan
18
4
10,072
Sampanahan
19
Pamukan
Utara
10,25
9
18,492
18,91
4
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-63
20
Pamukan
9,768
Barat
10,55
11,345
12,134
12,922
13,710
jumlah
296,6
303,1
309,6
316,1
322,6
329,1
44
47
49
52
54
56
tahun 2011 tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016
2010 sebesar
jumlah penduduk di
III-64
No
Kecamatan
1 P. Sembilan
Luas (Ha)
Jumlah
Kepadatan
Pendudu
Penduduk
k (jiwa)
(jiwa/ha)
476
5.649
11.87
2 P. Laut Barat
39.882
18.668
0.47
3 P. Laut Selatan
37.807
8.792
0.23
4 P. Laut Kepulauan
10.712
10.801
1.01
5 P. Laut Timur
64.281
12.796
0.20
6 P. Sebuku
22.550
7.212
0.00
7 P. Laut Utara
15.930
79.639
5.00
8 P. Laut Tengah
33.764
9.385
0.28
9 Kelumpang Selatan
27.966
9.187
0.33
10 Kelumpang Hilir
28.120
20.089
0.71
11 Kelumpang Hulu
55.344
14.414
0.26
12 H a m p a n g
58.915
10.158
0.06
13 Sungai Durian
168.464
10.400
0.10
14 Kelumpang Tengah
104.238
12.495
0.36
15 Kelumpang Barat
34.929
5.343
0.09
16 Kelumpang Utara
27.945
5.299
0.19
17 Pamukan Selatan
39.187
12.881
0.33
18 Sampanahan
48.889
9.884
0.20
19 Pamukan Utara
63.863
18.070
0.28
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-65
No
Kecamatan
20 Pamukan Barat
Luas (Ha)
Jumlah
Kepadatan
Pendudu
Penduduk
k (jiwa)
(jiwa/ha)
58.984
8.980
0.15
2010
942.246
290.142
0.31
2009
942.246
281.120
0.30
Jumla
2008
942.246
276.574
0.29
2007
942.246
272.000
0.29
2006
942.246
263.842
0.28
2005
942.246
260.093
0.28
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-66
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-67
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-68
tabel
komposisi
jumlah
penduduk
Kabupaten
Kotabaru
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-69
Rasio jenis kelamin penduduk Kotabaru sudah diatas 100. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di kabupaten Kotabaru
lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin
penduduk kabupaten Kotabaru adalah 109,4 seperti ditunjukkan pada
tabel 2.16.
Tabel
2.16.
Tahun 2010
Jenis Kelamin
Kecamatan
Laki-Laki
Perempua
n
Rasio Jenis
Jumlah
Kelamin
1 P. Sembilan
2.857
2.792
5.649
102.33
2 P. Laut Barat
9.493
9.175
18.668
103.47
3 P. Laut Selatan
4.499
4.293
8.792
104.80
4 P. Laut Kepulauan
5.355
5.446
10.801
98.33
5 P. Laut Timur
6.795
6.001
12.796
113.23
6 P. Sebuku
3.743
3.469
7.212
107.90
40.954
38.685
79.639
105.87
7 P. Laut Utara
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-70
8 P. Laut Tengah
4.923
4.462
9.385
110.33
4.821
4.366
9.187
110.42
10 Kelumpang Hilir
10.620
9.469
20.089
112.16
11 Kelumpang Hulu
7.592
6.822
14.414
111.29
12 H a m p a n g
5.452
4.706
10.158
115.85
13 Sungai Durian
5.610
4.790
10.400
117.12
6.446
6.049
12.495
106.56
15 Kelumpang Barat
2.820
2.523
5.343
111.77
16 Kelumpang Utara
2.726
2.573
5.299
105.95
17 Pamukan Selatan
6.807
6.074
12.881
112.07
18 Sampanahan
5.241
4.643
9.884
112.88
19 Pamukan Utara
9.839
8.231
18.070
119.54
20 Pamukan Barat
4.993
3.987
8.980
125.23
14
Kelumpang
Selatan
Kelumpang
Tengah
Kotabaru
2010
151.586
138.55
290.14
109,40
2009
139.023
97,84
2008
143.639
142.09
281.12
108,05
2007
135.766
132.93
276.57
136.23
272.00
128.79
263.84
2006
135.048
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
99,66
104,86
III-71
Tabel
2.17.
menunjukkan
bahwa
penduduk
kabupaten
Kotabaru
Tabel
2.17.
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Laki-laki
2
Perempua
Jumlah
n
3
0-4
16.609
15.474
32.083
5-9
17.188
15.743
32.931
10-14
14.180
13.201
27.381
15-19
12.391
11.581
23.972
20-24
12.351
12.253
24.604
25-29
14.586
14.827
29.413
30-34
14.494
13.424
27.918
35-39
13.653
11.734
25.387
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-72
40-44
10.928
9.039
19.967
45-49
7.983
6.657
14.640
50-54
5.817
4.918
10.735
55-59
3.990
3.161
7.151
60-64
2.954
2.500
5.454
65-69
1.743
1.598
3.341
70-74
1.140
1.214
2.354
990
1.203
2.193
150.997
138.527
289.524
75+
Kotabaru
Grafik
2.5.
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-73
75 +
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
Perempuan
Laki-laki
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
0
5,000
10,000
15,000
20,000
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-74
dan
yang
terendah
sebanyak
305
tingkat
pendidikan
SD.
Tabel
2.18.
1998 - 2010
SD
Tahu
SMP
SMU
D III
Sarjana
Jumlah
10
11
12
13
31
1998
24
88
19
1999
2000
55
63
13
2001
2003
40
73
32
12
922
411
11
10
3.10
1.09
13
24
38
2002
1.50
284
26
21
80
40
45
15
81
32
14
52
40
97
15
16
11
506
88
905
639
3.46
1.32
1.76
573
21
21
1.37
45
3
1.54
1.42
36
36
833
53
60
10
417
512
23
161
17
136
96
723
2.25
99
675
11
1.37
1.02
22
1.03
2004
96
14
390
314
27
49
40
78
567
2005
39
27
17
16
1.14
268
303
1.38
31
31
2.32
2.40
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-75
45
2006
2007
30
42
21
46
19
29
99
672
469
1.96
1.24
65
150
32
17
887
276
191
577
358
2023
571
624
62
622
39
37
3.39
2.07
23
26
1.86
51
45
50
57
291
1.73
30
89
134
369
43
14
1.60
51
41
2010
27
57
2009
32
28
2008
708
850
1.45
3694
2
187
4027
2.3.5
Sosial Masyarakat
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-76
Tabel 2.47. Jumlah Penduduk berumur 15 Tahun ke atas yang bekerja menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha
Tahun 2010
N Kecamat
o
an
P.
Sembila
147
10
25
n
2
P. Laut
Barat
3
P. Laut
Selatan
1,7
20
54
488
803
11
188
653
123
1,8
14
2,2
P. L.
Kepulau
an
P. Laut
JUML
AH
10
12
13
1
1
1,2
30
3
0
1
1,5
62
76
98
6
92
8
5
1
4
1
13
9
10
10
80
15
5
46
29
37
47
21
18
15
11
4
15
1
11
215
703
340
41
46
21
360
441
24
4
91
LAPORAN ANTARA
III-77
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
18
20
21
13
22
88
38
40
20
23
12
20
26
21
26
74
39
11
20
1,91
0
6,53
9
3,18
5
3,14
7
6,80
Timur
6
P.
Sebuku
7
P. Laut
Utara
8
57
32
33
15
743
1,2
57
98
P. Laut
2,0
Tengah
15
Kelp.
Selatan
Kelp.
Hilir
Kelump
ang
Hulu
Kelp.
Barat
Hamp
ang
531
887
2,1
08
972
3,2
66
30
0
7
4
1,1
37
31
26
2,5
41
37
17
2,4
16
48
2,6
74
67
45
44
333
97
20
1,0
79
21
1,0
16
4,1
19
8
66
1,1
93
11
8
6
1
8
6
66
230
2,2
7,2
91
03
80
294
49
36
95
1,0
69
00
16
32
14
54
49
27
221
15
101
73
1
11
1
41
8
84
357
792
650
2
1
3
4
3
56
2,4
58
15
11
7
18
17
1
6
0
97
1,6
34
8
2
17
8
2
27
3,00
4
6,3
48
30,5
39
40
29
19
10
28
74
17
8,12
21
20
2
5
64
77
21
65
LAPORAN ANTARA
III-78
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
11
1
5
1
1
1
7
26
70
90
53
10
29
20
3,92
1
4,72
6
7,14
4
2,86
1
5,31
2
Sungai
1,5
13
2,4
Durian
15
01
Kelp.
Tengah
Kelp.
1,1
Utara
00
Pam.
1,0
Selatan
Sampan
ahan
Pamuka
1,0
n Utara
80
Pamuka
1,7
n Barat
73
Jumlah
24
1,1
79
16
513
46
6
26
22
68
18
16
51
35
15
86
19
10
1,2
22
50
515
25
4
2,6
98
01
1,5
61
19
6,9
39
2,3
30
31
53
8
65
131
51
1
1
4
4
319
93
26
46
161
49
451
29
89
370
96
26
17
550
82
65
31
61
54
68
31
44
80
88
21
11
356
19
88
34
25
17
9
3
2
8
44
41
285
2
4
14
39
10
5
49
53
12
17
10
18
17
16
14
19
77
48
08
2
1
9
2
6
88
17
83
78
46
26
98
42
8
4,56
9
2,53
5
5,82
6
3,90
7
9,79
2
4,91
78
28
95
13
124,
98
04
278
Sumber : BPS Kabupaten Kotabaru Dan Data Dinas Tenaga kerja Kabupaten KotabaruTahun 2011
LAPORAN ANTARA
III-79
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
46
5,51
Keterangan :
A :
Pertanian tanaman
F : Pertanian lainnya
K : Perdagangan
Pertambangan dan
B : Holtikultura
G :
C : Perkebunan
H : Industri Pengolahan
M :
D : Perikanan
N :
E : Peternakan
: Kontruksi
O :
Penggalian
P : Jasa Pendidikan
Q : Jasa Kesehatan
Makan
Transportasi dan
R : Jasa Kemasyarakatan,
pergudangan
Informasi dan
Pemerintahan dan
Komunikasi
Perorangan
Keuangan dan
S : Lainnya
Asuransi
Tabel 2.48. Jumlah Penduduk 5 Tahun keatas berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Kotabaru Tahun
2010
No
Kecamatan
Tidak/
Tamat
Tamat
Tamat
SM
Diplo
LAPORAN ANTARA
III-80
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
Diplo
Tama
Tama
Jumla
1
1
2
P. Sembilan
2
P. Laut Barat
Belum
SD/MI
sekol
tamat
seder
ah
SD
ajat
SLTP/
SLTA/
MTs
MA
seder
seder
ajat
ajat
ma
I/II
t
ma III DIV/S
1
9
10
t
S2/S3
11
12
754
1,588
1,948
378
146
30
26
2,820
4,416
5,680
1,726
1,205
60
141
44
124
4,875
16,22
3
P. Laut Selatan
1,197
2,330
2,567
856
477
21
113
10
70
7,641
P. Laut Kepulauan
1,029
2,916
3,749
967
352
112
15
46
9,195
1,149
3,368
4,420
1,539
674
75
124
27
104
531
1,785
2,225
1,199
586
60
42
14
42
4,394
15,017
19,384
12,534
14,020
961
854
821
2,669
208
916
2,510
3,535
828
430
25
56
16
36
8,355
760
2,050
3,117
1,341
719
39
75
35
92
8,237
5
P. Laut Timur
6
P. Sebuku
7
P. Laut Utara
8
P. Laut Tengah
Kelumpang
Selatan
LAPORAN ANTARA
III-81
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
11,48
4
6,484
70,86
2
10
Kelumpang. Hilir
11
Kelumpang Hulu
1,272
3,512
5,628
3,363
3,009
351
164
150
392
18
1,451
3,105
4,843
1,884
1,166
60
120
57
143
17,85
9
12,83
6
12
Kelumpang Barat
1,844
3,045
3,001
749
215
27
33
13
25
8,954
13
Hampang
1,449
2,644
2,947
1,233
724
52
58
41
102
9,252
796
2,849
4,231
1,909
1,086
112
75
32
82
670
1,633
1,530
564
302
23
44
11
28
4,805
425
1,532
2,067
429
207
11
38
22
30
4,764
1,783
3,033
4,471
1,191
610
51
125
23
79
1,216
2,698
3,061
1,031
632
21
77
40
72
1,444
4,416
6,343
2,359
1,168
192
166
50
137
1,079
1,685
2,962
1,302
748
27
50
30
65
14
Sungai Durian
15
Kelumpang
Tengah
16
Kelumpang Utara
17
Pamukan Selatan
18
Sampanahan
19
Pamukan Utara
20
Pamukan Barat
LAPORAN ANTARA
III-82
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
11,17
3
11,36
8
8,849
16,27
7
7,948
Jumlah
26,97
9
66,132
87,709
37,382
28,476
2,17
9
2,497
1,451
Sumber : BPS Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 (Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010)
LAPORAN ANTARA
III-83
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
4,364
272
257,4
41
Tabel
2.49.
g)
i) Pr
j) Se
ja
Sej
ht
aht
er
era
al
h) K e c a m a
tan
m)
k) Se
ja
l) Sej
Sejah
ah
ter
ter
ml
III
ah
III
PL
ht
er
a
II
n) Ju
US
o)
v)
p) 1
q) 2
w) x)
y)
ae) af) P.
1
Sembilan
am)an)
2
ag)
P.
Laut Barat
av)
P.
au)
Laut
Selatan
bd)
P.
bc)
Laut
Kepulauan
r) 3
z)
aa)
ah)
51
ao)
.528
aw)
1
19
bm)
Timur
ap)
ai)
ax)
t) 6
ab)
aj)
65
aq)
.014
ak)
ar)
08
ad)
1
6
as)
94
al)
4
0
at)
az)
ba)
86
528
7
86
bg)
bh)
.252
bo)
bp)
bi)
bx)
.183
.101
1
87
53
.454
bw)
.684
bb)
ay)
.560
bj)
bf)
bv)
ac)
.251
bn)
u) 8
6
15
17
4
3
48
be)
s) 5
br)
bq)
by)
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
.644
bz)
III-84
ca) cb)
7
P.
Laut Utara
cc)
.807
ck)
Tengah
cr)
cq)
Kelumpan
g Selatan
cy) cz)
1
Kelumpan
Kelumpan
cs)
Kelumpan
da)
dx)
Ha
di)
ef) Sungai
6
72
dq)
3
21
dy)
8
35
mpang
ee)
4
41
g Barat
dw)
2
51
g Hulu
do) dp)
4
3
g Hilir
dg) dh)
eg)
7
89
Durian
em)en)
1
Kelumpan eo)
g Tengah
eu) ev)
1
Kelumpan
g Utara
ew)
1
27
352
cd)
5.053
cl)
.004
ce)
.388
cm)
1.318
ct)
339
db)
2.795
dj)
1.492
dr)
656
dz)
1.388
eh)
1.325
ep)
1.321
ex)
387
88
cf)
cn)
cv)
.505
dk)
dl)
dt)
co)
cw)
6
6
de)
7
85
cx)
27
df)
dn)
dv)
0
eb)
ec)
ej)
ek)
er)
es)
ez)
8
3
.590
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
.551
el)
et)
.028
4
1
.172
fa)
.024
99
.445
du)
.738
dm)
.695
ed)
.614
ey)
48
eq)
2.719
3
23
ei)
ch)
cp)
16
67
ea)
86
77
.201
ds)
38
dd)
.215
5
52
.744
dc)
cg)
.885
75
cu)
fb)
.468
III-85
fc)
1
fd) Pamukan
fe)
15
Selatan
fk) fl)
1
Sampanah
fm)
ft) Pamukan
fu)
gb)
Pam
1
57
Utara
ga)
2
14
an
fs)
gc)
ukan Barat
gx)
fv)
282
gd)
943
fh)
.050
fo)
.653
ge)
gs)
2009 gy)
gt)
2008
gu)
2007 gz) 9
.199
2006
ha) 9
.962
.408
9
.571
fi)
30
fp)
78
fw)
8
94
fx)
1.085
fq)
fy)
4
39
hd)
03
he)
hf)
hg)
hh)
hq)
2.55
hr)
1.45
1.49
hm) 2
gg)
.119
hs)
hv)
ia)
1
.670
ib)
9.86
3
hw) 1
.692
hx)
ic)
id)
.703
2.70
.870
hz)
6.41
.297
hy)
ie)
8.03
0.46
9.90
20.1
18
hp)
1.08
19.2
64
hl)
gh)
hu)
21.1
33
ho)
1.95
hk)
fz)
go)
2.45
23.6
.452
gp)
hi)
hj)
.435
6
9
fr)
.904
gf)
fj)
.040
gm)
2010 0.186
hb)
366
hc)
gr)
gv)
fn)
fg)
gn)
Kotab gw)
aru
1.295
gl)
gk)
gi) gj)
gq)
ff)
hn)
3.78
ht)
.812
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
if)
5.47
III-86
20.6
04
ig)
ih)
ii)
ij)
ik)
il)
1.1.3 Kebijakan Pengembangan Wilayah
im)
Tata
Ruang
(Rencana
Wilayah/Pengembangan
Ruang
Tata
Ruang
Kabupaten
dan
Kotabaru
Pengembangan
ruang/wilayah
berdasarkan
satuan
wilayah
Sungai
Durian
berdasarkan
potensi
wilayah
ini
wilayah
sebaiknya
berada
di
jaringan
jalan
Sengayam-
III-87
Satuan
Wilayah
Pembangunan
Kelumpang
I,
meliputi
Satuan
Kecamatan
Wilayah
Pembangunan
Kelumpang
II,
meliputi
Pulau
Sembilan.
Pusat
utama
satuan
wilayah
III-88
tenaga
kerja
dan
pusat
penelitian,
pengembangan
dan
mencapai
keseimbangan
perkembangan
ruang
antar
pusat-pusat
dan
fungsi memberikan
prasarana
perkotaan
implikasi
untuk
terhadap kebutuhan
mendukungnya.
Untuk
Pengembangan
kota-kota
yang
mempunyai
pelayanan
Kalimantan
Selatan,
baik
melalui
peningkatan
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-89
peranan
swasta
dalam
pembangunan
sarana/prasarana perkotaan
Pengembangan kegiatan ekonomi kota (industri dan jasa) untuk
memacu pertumbuhan daerah serta memperluas kesempatan
kerja.
Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian tata ruang kota.
2.
3.
iw)
III-90
kegiatan yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial,
budaya,
ekonomi,
dan/atau
administrasi
masyarakat
di
wilayah
Pusat
perkotaan
Pelayanan
yang
Kawasan
berfungsi
(PPK)
untuk
merupakan
melayani
kawasan
kegiatan
skala
Pusat
Pelayanan
Lingkungan
(PPL)
merupakan
pusat
Sistem
jaringan
prasarana
wilayah
kabupaten
meliputi
sistem
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-91
jh)
ji)
Pusat-
pusat
Pelayanan
jl)
jm)
Pusat
Hirarki
jj)
Pus
at
jk)
Permuki
Fungsi Kegiatan
man
jn)
Kota
baru
Permukiman I
Pusat Pemerintahan
jq)
Sero
ngga
Pusat pengembangan
pertambangan dan galian
Kabupaten Kotabaru
jr)
js)
Pusat
Hirarki
jt)
Lont
ar
Permukiman II
jw)
Sun
Pelabuhan nelayan
jx)
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-92
jh)
ji)
Pusat-
pusat
Pelayanan
jj)
Pus
at
jk)
Permuki
Fungsi Kegiatan
man
gai
Kupang
ka)
Mag
alau
kd)
Gun
ung Batu
Besar
kg)
Tanj
ung Batu
kh)
ki) kj)
3
Hirarki
Pusat
kk)
Salin
Permukiman III
Kota transit
Perkembangan sebagai pusat
perdagangan eceran
kn)
ung
Tanj
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-93
jh)
ji)
Pusat-
pusat
Pelayanan
jj)
Pus
at
jk)
Permuki
Fungsi Kegiatan
man
Seloka
kq)
Sun
Pelabuhan nelayan
kr)
gai Bali
sekitarnya
ku)
kv)
Pula
sekitarnya
Sembilan
ky)
Baka kz)
u
lc)
sekitarnya
Lont
ar
lf)
Pant
ai
lh) li)
4
Hirarki
lj)
Pelabuhan nelayan
lg)
sekitarnya
Ibuk
Pusat
ota
Permukiman IV
Kecamata
lk)
lo)
n
ll)
lm)
pusat pertanian
lp)
Desa-desa
ln)
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-94
lq)
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-95
lr)
ls)
LAPORAN ANTARA
III-96
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
lt)
LAPORAN AKHIR
III-97
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
serta
pengembangan
fungsi
memberikan
implikasi
kota-kota
dengan
pelayanan
Regional
di
Propinsi
Kalimantan
Selatan,
baik
melalui
dengan
pendekatan
Program
Pembangunan
dalam
pembangunan
peranan
swasta
sarana/prasarana perkotaan
Pengembangan kegiatan ekonomi kota (industri dan jasa)
untuk memacu pertumbuhan daerah serta
memperluas
kesempatan kerja.
Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian tata ruang kota
b. Pengembangan kota-kota yang mempunyai skala pelayanan
sub regional, diarahkan pada :
Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian tata ruang kota
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-98
dengan
pendekatan
Program
Pembangunan
dengan
pendekatan
Program
Pembangunan
aksesbilitas
ke
wilayah
belakang
yang
distribusi
peruntukan
ruang
wilayah
kabupaten/kota
yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budi daya yang dituju
sampai dengan akhir masa berlakunya RTRW kabupaten/kota yang
memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kabupaten hingga 20
(dua puluh) tahun mendatang. Terdiri dari rencana kawasan lindung dan
kawasan budidaya
Lihat
III-99
Tabel 2.53.
md)
No
mf)
me) Fungsi
mj)
Lu
mn)
mo)
mk) (%)
ms)
mv)
mp)
Lindung
mq) mr)
1
Lokasi
as (Ha)
mi)
Pemanfaatan Ruang
Kawasan
Hutan lindung
mt)
mw)
mu)
mx) my)
2
Kawasan
mz)
wilayah sekitar
yang
pegunungan
memberikan
Meratus, Gunung
perlindungan
Sebatung, Gunung
terhadap
Kusambi, Gunung
na)
168
.095
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
nb)
17.84
%
III-100
kawasan di
Salino, Gunung
bawahnya
Jambangan,
Kawasan Karst yang
di dalamnya
terdapat sungai
bawah tanah di
Kecamatan
Hampang, Pamukan
Utara, sungai
Durian, Pulau Laut
Utara, Pulau Laut
Timur, Pulau Laut
Selatan, Kelumpang
dan Pulau Laut Barat
nc) nd)
3
ne)
Kecamatan
perlindungan
setempat
Hampang
nh) nk)
4
Kawasan
nf)
12.
871
Ruang
1.37%
nn)
terbuka Hijau
ng)
30
% luas
nl)
Ibukota
nm)
Kabupaten
keseluruh
an
permukim
an
no) np)
5
Kawasan
nq)
Kecamatan
Kelumpang Hulu,
cagar budaya
Kelumpang Barat,
nr)
70.
569
ns)
7.49%
Kelumpang Tengah,
Kelumpang Selatan,
Kelumpang Hilir,
Pulau Laut Utara,
Pulau Sebuku, Pulau
Laut Tengah, Pulau
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-101
Kawasan
nv)
rawan bencana
nw)
alam
oa) ob)
7
ny)
nz)
of)
og)
om)
on)
ot)
ou)
oz)
pa)
nx)
Kawasan
oc)
lindung geologi
od)
oe)
oh) oi)
Kawasan
lindung lainnya
oj)
ok)
ol)
oo)
op)
OQ) JUMLAH
or)
os)
ox)
B-
Budidaya
oy)
(Untuk
kabupaten)
pb) pc)
1
Kawasan
Hutan produksi
pd)
Kecamatan
pe)
305
pf) 32.
.469
42
III-102
Utara, Kelumpang
Tengah, Kelumpang
Hilir dan
Sampanahan
pg) ph)
2
Kawasan
hutan rakyat
pi)
pj)
pl)
pm)
pk)
pn) po)
3
Kawasan
pertanian
pp)
Kawasan
budidaya pertanian
lahan kering pada
Kecamatan Sungai
Durian, Pamukan
Utara, Pamukan
Selatan,
Sampanahan,
Kelumpang Hulu,
Kelumpang Hilir dan
Kelumpang Selatan
pq)
Kawasan
pertanian lahan
pr)46.
344
ps)
4.92%
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-103
pt) pu)
4
Kawasan
perkebunan
pv)
seluruh
pw)
Kotabaru, kecuali
px)
325
34.50
.055
Kecamatan Pulau
Sembilan
py) pz)
5
Kawasan
perkikanan
qa)
kawasan
perikanan darat
tersebar di
Kecamatan Pulau
Laut Utara, Pulau
qb)
67.
qc)
245
7.14%
Kawasan
pertambangan
qf)
terdapat
qg)
tida
hampir di seluruh
ruang di Kabupaten
dialokasik
Kotabaru
an secara
qh)
khusus
qi) qj)
7
Kawasan
industri
qk)
Kecamatan
ql)
8.1
qm)
39
Kelumpang Hulu,
0.86%
Kelumpang Tengah,
Sampanahan dan
Sungai Durian
qn) qo)
8
Kawasan
pariwisata
Kawasan
wisata qp)
diat
qq)
Pulau khusus
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-104
wisata
terletak
di dalam
Kecamatan
tata
Kelumpang
Hulu, ruang
Hampang,
Pulau mikro
Laut
an dalam
wisata rencana
tata
sejarah/makam
Kawasan
Kecamatan
Laut
Utara,
Pamukan
Utara,
Kelumpang Tengah,
Sampanahan,
Sungai Durian, dan
Kelumpang Hulu.
qr) qs)
9
Kawasan
permukiman
qv)
tersebar di
seluruh kabupaten
qt)
qw)
8.7
qx)
91
kotabaru
0.93%
qu)
qy) qz)
10
Kawasan
lainnya
rc)
re)
rf)
rd)
ra)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-105
rb)
rg)
rh)
ri)
rj)
JUMLAH
rl)
rk)
rm)
rn)
ro)
rp)
rq)
rr)
permasalahan
yang
memerlukan
pemecahan
dan
penanganan
b.
Dapat
menyelesaikan
permasalahan
tanpa
menimbulkan
dampak-dampak negatif
c.
Memanfaatkan
kawasan
untuk
seoptimal
meningkatkan
mungkin
potensi
pertumbuhan
dan
yang
dimiliki
perkembangan
daerah.
rs)
III-106
c. Kawasan
yang
berperan
menunjang
kegiatan
sektor-sektor
Kawasan
yang
terpencil
dan
terbelakang,
yakni
Pulau
Sembilan dan Pulau Sebuku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.15. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Kotabaru dan Gambar 2.16. Peta Rencana Kawasan Prioritas
Kabupaten Kotabaru.
rv)
1.2
abupaten Kotabaru
1.2.1 Klasifikasi desa menurut statusnya (mandiri, tertinggal d
sb)
rw)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-107
rx)
ry)
rz)
sa)
1.2.2 Sektor Unggulan Kawasan Perdesaan
sb)
sc)
Secara
umum,
menunjukkan
perekonomian
aktivitas
yang
Kotabaru
membanggakan.
di
tahun
Semua
2010
sektor
yang
sempat
menghadang
laju
ekonomi
di
tahun
Sampai
dengan
tahun
2010
struktur
Kabupaten
(35,31%),
pertambangan
dan
penggalian
(21,56%),
Pertumbuhan
ekonomi
suatu
daerah
adalah
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-108
Pertumbuhan
ekonomi
suatu
daerah
dinyatakan
dalam
nilai
mengurangkannya
dengan
satu,
kemudian
Berdasarkan
metode
tersebut,
penghitungan
juga
di
pertumbuhan
daerah
ekonomi
tersebut.
berorientasi
Hal
ini
pada
disebabkan
pendekatan
karena
wilayah,
ekonomi.
Untuk
itu
diperlukan
kehati-hatian
dalam
Sedangkan
pertumbuhan
ekonomi
tanpa
sub
sektor
pertambangan pada tahun 2010 adalah 6,62 persen, lebih tinggi dari
tahun 2008 yang sebesar 6,22 persen. Peningkatan pertumbuhan ini
didorong oleh adanya perbaikan aktivitas beberapa sektor yang
sempat terjatuh di tahun sebelumnya, seperti sektor pertambangan.
sj)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-109
sm)
N
sn)
sp)
sq)
200
200
200
S
ektor
td)
tc)
so)
sr) 2
ss)2
st) 2
sz)(
ta) (
tb)(
sw)
sx)
sy)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
p)
ektor
Prime
te)
tf)
tg)
th)
ti)
tj)
r
tk)
1
tl) Pertan
ian,
tr) 3.
Petern
akan,
tm)
Kehut
8.
anan
1 tn)
2 to)
3
2 tp)
6
2 tq)
8
&
Perika
nan
ts)
2
tt) Perta
mban
gan &
tu)
1 tv)
tz) 2.
1 tw)
0
1 tx)
0
1 ty)
1
Pengg
8.
alian
8
1
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-110
9
ub)
ua)
ektor
uc)
Seku
ud)
ue)
uf)
ug)
uh)
nder
ui)
3
uj) Indust
ri
pengol
ahan
up)
uk)
3 ul)
73.568
3 um)
80.628
4 un)
40.510
4 uo)
79.623
574.
6
23.264
5
4
uq) ur)Listrik,
4
gas &
ux)
us)
air
9 ut)
.960
minu
1 uu)
1.269
1 uv)
3.727
1 uw)
4.474
16.3
4.932
6
5
m
uy) uz)
5
vf) 5
angun
an
2
va)
2 vb)
35.828
2 vc)
78.773
3 vd)
24.506
3 ve)
79.231
6.
64.342
5
0
8
vh)
vg)
ektor
vi)
vj)
P vq)
8 vr)
Tersie
vk)
vl)
vm)
vn)
r
vo) vp)
6
erdag
angan,
38.765
9 vs)
69.373
1 vt)
1 vu)
vv)
1.66
4.
hotel
&
restor
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-111
an
vw) vx)
7
ngkuta
n&
komun
wd)
vy)
3 vz)
63.971
4 wa)
28.168
4 wb)
69.964
5 wc)
37.642
718.
32.882
ikasi
we) wf)
8
8
B
ank
wl)1
dan
Lemba
ga
Keuan
4
wg)
6 wh)
5.589
7 wi)
0.826
9 wj)
1.465
1 wk)
12.646
2.
29.503
0
3
gan
Lainny
a
wm) wn)
9
asa-
wt)
wo)
jasa
2 wp)
32.572
2 wq)
48.829
2 wr)
71.835
3 ws)
38.513
436.
92.508
8
7
wu) wv)
roduk
Dome
stik
ww)
5 wx)
5 wy)
6 wz)
7 xa)
xb)
9.
455.743
Bruto
(PDRB
)
xc) xd)
DRB
P xe)
3 xf)
4 xg)
5 xh)
5 xi)
6 xj)
7.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-112
tanpa
Sub
Sektor
Perta
mban
gan
tanpa
Migas
xk)
xl)
xm)
xr) 2
xs)
20
20
xo)
N
ye)
xp)
yf)
Sektor
Primer
ym) yn)
1
Sektor
xt)
xu)
Kehutanan &
xy)
xz)
ya)
yb)
yc)
yd)
yg)
yh)
yi)
yj)
yk)
yo)
3 yp)
3 yq)
3 yr)
ys)
yl)
Pertanian,
Peternakan,
xv)
6,07
6,97
6,02
yt)
35,36 35,24
Perikanan
yu) yv)
2
Pertamban
gan &
Penggalian
zc)
zd)
Sektor
yw)
1,80
ze)
2 yx)
2,03
zf)
2 yy)
2,73
zg)
2 yz)
zb)
za)
22,64 21,36
zh)
zi)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
zj)
III-113
Sekunder
zk)
zl) Industri
pengolahan
zs)
minum
aaa) aab)
Bangunan
zm)
,42
zu)
,20
aac)
,69
aai)
aaj)
Tersier
aaq) aar)
6
Sektor
Perdagang
aay) aaz)
7
Angkutan
& komunikasi
abg) abh)
8
7 zn)
,53
0 zv)
,19
4 aad)
,79
aak)
aal)
aas)
1 aat)
6,66
aba)
,23
6,64
7 abb)
,35
6 zo)
6 zp)
,62
0 zw)
6,40
0 zx)
,21
4 aae)
0,19
4 aaf)
,88
5,06
aam)
1 aau)
7 abc)
6,
6,26
zz)
zy)
0,
0,18
aah)
aag)
5,
5,55
aan)
aao)
1 aav)
aaw)
7,02
zr)
zq)
aap)
aax)
17,17 17,60
7 abd)
,06
7,17
abf)
abe)
7,
7,57
Bank dan
Lembaga
Keuangan
abi)
,30
1 abj)
,22
1 abk)
1 abl)
,37
1,50
abn)
abm)
1,
1,55
Lainnya
abo) abp)
Jasa-jasa
abq)
,62
abw) abx)
4 abr)
,27
4 abs)
4 abt)
,09
4,51
Produk
Domestik
Regional Bruto
aby)
00,00
1 abz)
00,00
1 aca)
00,00
acb)
abv)
abu)
4,
4,69
acc)
acd)
100,0 100,0
0
00
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-114
(PDRB)
ace)
100,
acf)
Grafik 2.6. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kotabaru
Tahun 2010
Primer; 57%
Tersier; 31%
Sekunder; 12%
acg)
Peningkatan
aktivitas
ekonomi
subsektor
perkebunan.
ack) Sektor
acq) [1]
acl) 2 acm) 2
006
007
acn)
2 aco) 2 acp) 2
008
009*) 010**)
3]
4]
5]
6]
acw)
acx) Pertanian
acy)
acz)
ada)
adb)
adc)
5.3
5.6
5,3
5,7
5,9
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-115
.
add)
ade) Pertambangan
2
Penggalian
.
dan
adf)
adg)
adh)
adi)
adj)
2.4
8.4
7,4
2,2
6,2
adk)
3 adl)
Industri Pengolahan
adm)
adn)
ado)
adp)
adq)
1.8
5.5
4,2
5,2
5,7
adr)
adt)
adu)
adv)
adw)
adx)
1.2
5.8
3,0
0,1
5,6
ady)
aea)
aeb)
aec)
5 adz) Konstruksi
7.6
7.3
7,3
7
aed)
14,
5
6
aee)
8,2
aef)
aeg) Perdagangan, Hotel dan
6
Restoran
.
aeh)
aei)
aej)
aek)
ael)
5.9
6.5
6,6
5,4
7,7
aem)
aen) Pengangkutan
7
Komunikasi
.
aeo)
aep)
aeq)
aer)
aes)
5.9
6.0
7,2
7,4
7,6
dan
aet)
aeu) Bank dan Lembaga
8
Keuangan Lain
.
afa)
9 afb)
Jasa jasa
aev)
aew)
13.
18.
PDRB
Pertambangan
dengan
aex)
aey)
aez)
7,2
5,8
6,4
afc)
afd)
afe)
aff)
afg)
6.4
4.8
5,5
5,1
5,7
.
afh)
afi)
afj)
afk)
afl)
4,
6,
6,
0
afm)
5,
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
1
afn)
6,
3
III-116
afp) PDRB
afo)
Pertambangan
tanpa
afv)
afw) Kalimantan Selatan
afq)
afr)
afs)
aft)
afu)
5,
6,
5,
6,
6,
afx)
afy)
***
***
agc)
agd) Indonesia
agj)
*) Angka sementara
agk)
agl)
6,
age)
agf)
***
***
afz)
aga)
5,
agb)
5,
agg)
6,
agh)
4,
agi)
6,
agn)
ago)
agp)
agq)
agr)
ags)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-117
agx)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-118
agy)
agz)
aha)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-119
ahb)
TENGGARA
1. Karakteristik dan Geografi Wilayah
ahc) Kabupaten Konawe ibukotanya Unaaha, 73 km dari Kota
Kendari, secara geografis terletak di bagian selatan Khatulistiwa,
melintang dari Utara ke Selatan antara 02o45 dan 04o1 5 lintang
Selatan, membujur dari Barat ke Timur antara 121o15 dan 123o30
Bujur Timur Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sulawesi
Tengah. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Kendari.Sebelah
Selatan
berbatasan
dengan
Kabupaten
Konawe
Selatan
pulau-pulau
kecil
yaitu
Pulau
Wawonii
yang
sudah menjadi
dan
listrik seperti
Sungai
Lahumbuti.
Sungai
Sedangkan
Sungai
Lapoa
pula
Rawa Aopa
yang
sangat
potensial
untuk
III-120
ahf)
seperti Cakalang, Tongkol, Ikan Teri, Ikan Layang, Udang dan hasilhasil laut lainnya seperti : Teripang, Jampingjamping, Lola, Mutiara
dan Agaragar/Rumput Laut. Seperti daerah-daerah
lain
di
dan
musim
Penghujan.
Keadaan
musim
banyak
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-121
ahi)
ahj)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-122
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-123
ahk)
ahl)
ahm)
ahn)
aho)
ahp)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-124
ahq)
ahr)
ahs)
aht)
ahu)
ahv)
ahw)
ahx)
ahy)
ahz)
aia)
aib)
aic)
aid)
aie)
aif)
aig)
aih)
aii)
aij)
aik)
ail)
aim)
ain)
aio)
aip)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-125
aiq)
air)
ais)
ait)
aiu)
aiv)
aiw)
aix)
aiy)
aiz)
aja)
Pereko
no
mian
1.1.
Pertanian
ajb)
Penggunaan
lahan
di
Kabupaten
Kabupaten Konawe
III-126
ketimun,
labu,
bayam,
21
sebagaimana
tabel
jenis
tanaman
dijelaskan
pada
5.1.11.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-127
aka)
akb)
akc)
akd)
ake)
akf)
akg)
akh)
1.2.
aki)
Sayuran
Luas panen adalah luas tanaman sayuran, buah buahan,
III-128
Gb.
Tanaman
Sayuran
aks)
1.3.
akt)
Perikanan
bersumber
dari
Dinas
Perikanan
Kabupaten
Konawe.
Statistik
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-129
aku)
akv)
akw)
akx)
Wongguduku
aky)
akz)
ala)
alb)
alc)
ald)
ale)
alf)
alg)
alh)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-130
ali)
alj)
alk)
all)
alm)
aln)
alo)
alp)
III-131
pengelolaan
sumber
daya
alam
terutama
potensi
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-132
alu)
LAPORAN AKHIR
III-133
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
3.4
alv)
alw)
alx)
aly)
Geografis
alz)
ama) Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari 10
Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, yang keadaan
georgrafisnya menguntungkan, pemandangan alam yang indah, tanah
yang subur, serta cadangan air yang melimpah menjadi potensi yang
dimanfaatkan dengan baik oleh Kabupaten ini. Keberadaan Ibu kota
Kabupaten Lombok Barat sebagai pintu masuk utama jalur pelabuhan
(Pelabuhan Lembar) yang berseberangan dengan pulau Bali di bagian
Barat. Gambar 2.1 Peta Kontur Kabupaten Lombok Barat.
amb)
antara 115o ,46 dan 116o .28 Bujur Timur dan dan 8 o 12 - 8 o .55
Lintang Selatan, dengan batasbatas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Utara
o Sebelah Timur
amc)
amd)
Pegunungan,
yaitu
gugusan
pegunungan
yang
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-134
membentang
dari
Kecamatan
Lingsar
sampai
Kecamatan
amk)
aml)amm)
N
Ketinggi
an
amn) Luas
amo) Persen
Wilayah (ha)
tase (%)
o
amp)amq)
1
amr) 55.163,00
ams) 32,99
100 500
amv) 69.297,00
amw) 41,44
500 1.000 m
amz) 29.531,00
ana) 17,66
dpl
amt)amu)
2
0 100
dpl
amx)amy)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-135
dpl
anb) anc)
4
and) 13.224,00
ane) 7,91
m dpl
anf)
anj)
> 1.000
ang) Total
anh)
ani)
167.215,00
100,00
ank)
anl)
anm)
ann)
ano)
anp)
anq)
anr)
ans)
ant)
anu)
anv)
anw)
anx)
any)
anz)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-136
aob)
aoc)
aod)
aoe)
aof)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-137
aoi)
Barat
aoj)
aok)
N
Keca
matan
ngsari
apd)ape) Batul
2
ayar
apk)apl)
3
Narm
ada
ar
apy)apz) Kediri
5
aqf) aqg) Kurip
6
pi
aou) >
2%
15%
- 40%
40%
aoy) 2
.946
85
75
apg) 8
aph) 55
.968
91
apf)
apm) 2
apt) 3
mlah
aoo) (
ar
arh) ari)
10 ong
aro) Jumlah
apc) 8
.968
.974
api)
apj)
.411
apq) 1
98
.475
0.762
apw) 0
apx) 9
.562
.835
.838
85
aqa) 1
aqb) 1
aqc) 15
aqd) 3
aqe) 2
.565
34
07
.164
89
aqk) 2
86
71
.156
aqo) 1
aqp) 9
aqq) -
aqr) -
aqs) 2
.858
75
aqv) 4
aqw) 1
aqx) 72
aqy) 3
aqz) 6
.120
.072
16
.230
arg) 7
aqh) -
arc)
.595
Sekot
apb) 3
app) 2
aqi)
an
aqm)aqn) Labua
7
aot) 15
.827
aos) 2
ha)
aow)aox) Gunu
1
aor) 0
aon) Ju
arj)
.946
arp) 3
aqj)
aql)
.833
.658
3 arl)
.167
arq) 1 arr)
arf)
85
.029
14.
arm) 6
arn) 3
576
.356
3.045
26.
ars)
art)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
8
III-138
aru) Persenta
0.660
5.759
150
3.693
6.262
arv) 3
arw) 1
arx) 30
ary) 1
arz) 1
5,54
8,27
,31
5,87
00,00
se (%)
Geohidrologi
asd)
ase)
menurut Kecamatan
asg) ash)
N
Kec
amatan
asi)
Bany
asj)
aknya
Nama
Sungai
Sungai
ask) asl)
1
Kelep
Pelangan
Le
asp)
Jelateng
Ger
ass)
Dodokan
Lab
asv)
Babak
Ked
asy)
Paku Keling
uapi
asw) asx)
5
ung
ast) asu)
4
mbar
asq) asr)
3
asm)
otong
asn) aso)
2
Sek
iri
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-139
asz) ata)
6
Kuri
atb)
pan
Sulin/Lendang
Lekong
Dalem/Batu
Kumbung
atc) atd)
7
Nar
ate)
Jangkok
Lin
ath)
Midang
Jangkok
Ancar
Meninting
Midang
Meninting
mada
atf) atg)
8
gsar
ati) atj)
9
Gu
atk)
nung Sari
atl) atm)
1
Bat
atn)
u Layar
ato)
atr)
Jumlah
atp)
15
atq)
2010
ats)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-140
2.2. Administratif
aty)
atz)
III-141
aua)
aub)
aug)
aui)
Ju
Lua
Lu
m
auc) aud)
N
ecam
aue)
Ib
ukota
atan
auh)
(Km
auj)
(%)
)
D
e
s
a
auk) aul)
1
aum)
ekoto
ekotong
ng
Tengah
aun)
auo)
aup)
529
50,
8
auq) aur)
2
emba
aus)
Le
mbar
aut)
auu)
auv)
10
62,
5,9
6
auw) aux)
3
erung
auy)
erung
auz)
ava)
avb)
14
62,
5,9
0
avc) avd)
4
abua
pi
ave)
buapi
La
avf)
avg)
avh)
12
28,
2,6
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-142
3
avi) avj)
5
ediri
avk)
ediri
avl)
avm)
avn)
10
21,
2,0
4
avo) avp)
6
uripa
avq)
uripan
avr)
6
avs)
avt)
21,
2,0
6
avu) avv)
7
arma
avw)
armada
avx)
avy)
avz)
21
107
10,
da
2
awa) awb)
8
ingsar
awc)
Li
ngsar
awd)
awe)
awf)
15
96,
9,1
8
awg) awh)
9
awi)
unun
unung
g Sari
Sari
awj)
awk)
awl)
16
89,
8,5
4
awm)awn)
1
atula
awo)
atulayar
awp)
awq)
awr)
34,
3,2
yar
1
aws)
Tot
al
awt)
awu)
12
2
awv)
1.0
aww)
10
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-143
2
awx)
awy)
awz) Wilayah Kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari 10
Kecamatan, dengan masing-masing kecamatan terdiri dari beberapa
Desa, rincian jumlah Desa dapat terlihat pada tabel berikut ini.
axa)
axb)
axc) axd)
N
axe)
Nama Desa
ama
Kecam
atan
axf) axg)
1
S 1. Sekotong Tengan
6. Buwun Mas
7. Kedaro
8. Batu Putih
9. Gili Gede
Indah
axh)
axi) axj)
2
5. Taman Sari
L 1. Lembar
embar
6. Sekotong
Timur
2. Mareja
7. Labuhan
Tereng
3. Jembatan Kembar
8. Jembatan
Gantung
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-144
9.
Mareje Timur
axl) 5. Jembatan Kembar Timur
10.
Eyat Mayang
axm)axn)
3
G 1. Gerung Utara
erung
8.
Babusalam
2. Kebon Ayu
9. Dasan
Tapen
3. Gapuk
4. Dasan Geres
5. Suka Makmur
10. Beleke
11. Tempos
12. Gerung
Selatan
6. Banyu Urip
13. Mesanggok
7. Giri Tembesi
axo)
axp) axq)
4
L 1. Bengkel
abuapi
7. Bagik Polak
Barat
2. Merembu
8. Terong
Tawah
3. Bagik Polak
4. Telaga Waru
9. Kuranji
10. Karang
Bongkot
5. Perampuan
6. Bajur
11. Labuapi
12. Kuranji
Dalang
axr) axs)
5
ediri
K 1. Kediri
6. Kediri
Selatan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-145
2. Montong Are
7.
Banyumulek
3. Jagerage Indah
8. Ombe
Baru
4. Gelogor
5. Rumak
axt) axu)
6
K 1. Kuripan
uripan 2. Jagerage
9. Dasar Baru
10. Lelede
4. Giri Sasak
5. Kuripan
Selatan
3. Kuripan Utara
6. Kuripan
Timur
axv) axw)
7
N 1. Lembuak
12. Selat
13. Lembah
14. Sesaot
15. Dasan
Tereng
5. Batu Kuta
16. Badrain
6. Tanak Beak
17. Sembung
7. Sedau
8. Suranadi
19. Gerimak
Indah
9. Narmada
10.
Pakuan
20. Golong
21. Buwun
Sejati
axx)
axy) axz)
L 1. Lingsar
9. Langko
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-146
ingsar
2. Batu Kumbung
10. Dasan
Geria
3. Duman
11. Peteluan
Indah
4. Segerongan
12. Gegerung
5. Karang Bayan
6. Giri Madia
14. Saribaye
7. Genggelang
15. Gontoran
8. Bug-Bug
aya) ayb)
9
unung
Sari
ayc)
1.Gunung Sari
9. Mambalan
ayd)
2. Midang
10. Dopang
aye)
3. Kekait
11. Penimbung
ayf)
4. Kekeri
12.Taman Sari
ayg)
5. Sesela
13
Jati Sele
ayh)
6. Guntur Macan
14. Mekarsari
ayi)
7. Ranjok
15. Gelangsar
ayj)
8. Bukit Tinggi
16. Jeringo
ayk) ayl)
1
B 1. Batu Layar
atulay
6. Lembah
Sari
ar
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-147
2. Meninting
3. Sandik
4. Batu Layar Barat
7. Senteluk
8. Senggigi
9. Pusuk
Lestari
5. Bengkaung
aym)
ayn)
ayo)
ayp)
ayq) Batas-batas administrasi wilayah Kabupaten Lombok Barat
dapat terlihat pada gambar sebagai berikut :
ayr)
ays)
Barat
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-148
ayt)
ayu)
LAPORAN AKHIR
III-149
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis Kemandirian Daerah
ayv)
3.4.2 Kependudukan
Tahun 2009
Luas
Jumlah
Kepadatan
Wilayah
Penduduk
Penduduk
(Km)
(Jiwa )
(Jiwa/km)
529,38
52.271
99
Lembar
62,66
48.508
774
Gerung
62,30
76.588
1.229
Labuapi
28,33
64.673
2.283
Kediri
21,64
57.843
2.673
Kuripan
21,56
34.626
1.606
Kecamatan
Sekotong
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-150
Narmada
107,62
90.764
843
Lingsar
96,58
68.998
714
Gunung Sari
89,74
78.218
872
Batu Layar
34,11
39.215
1.150
Jumlah
1.053,92
611.704
580
Kecamata
Laki-
Perempu
Jumla
Rasio Jenis
laki
an
Kelamin
Sekotong
25.664
26.607
52.27
96,45
1
2
Lembar
23.944
24.564
48.50
97,48
8
3
Gerung
37.277
39.361
76.58
94,58
8
4
Labuapi
31.317
33.356
64.67
93,89
3
5
Kediri
28.068
29.775
57.84
94,27
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-151
Kuripan
17.147
17.479
34.62
98,10
6
7
Narmada
44.374
46.390
90.76
95,65
4
8
Lingsar
33.816
35.182
68.99
96,12
8
9
Gunungsar
38.278
39.940
i
10
78.21
95,84
Batu Layar
19.240
19.795
39.21
98,10
5
Total
299.2
312.449
55
611.7
95,78
04
Tabel 2.8. Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Barat Tahun 20052009.
Dalam Profil Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009
No
Kecamatan
2006
2007
2008
2009
Sekotong
93,71
94,47
94,47
89,33
96,46
Lembar
9,.42
95,48
95,47
90,28
97,48
Gerung
91,71
92,63
92,64
87,60
94,58
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-152
Labuapi
90,93
91,96
91,96
86,96
93,89
Kediri
91,94
92,33
92,33
87,31
94,27
Kuripan
95,23
96,09
96,09
90,86
98,10
Narmada
93,58
93,69
93,69
88,59
95,65
Lingsar
93,39
94,15
94,15
89,02
96,12
Gunungsari
93,43
93,87
93,87
88,76
95,84
Batulayar
95,34
96,09
96,09
90,87
98,11
Jumlah
93,15
93,81
93,81
88,71
95,78
10
Klp.
Umu
r
0-4
5-
Kecamatan
Sekot
Lem
Geru
Labua
Kedi
Kurip
Narm
Lings Gn.
Bt.
ong
bar
ng
pi
ri
an
ada
ar
Layar
5.081
4.878
9
10 -
5.627
14
15 -
5.669
19
20 -
4.826
24
25 -
4.229
29
30 -
4.601
4.71
7.44
4.52
7.14
5.22
8.23
5.26
8.30
4.47
7.07
3.92
6.20
4.26
6.74
6.284
6.029
6.951
7.013
5.975
5.238
5.697
5.62
3.36
5.39
3.23
6.21
3.73
6.27
3.75
5.34
3.19
4.68
2.80
5.09
3.04
8.822
Sari
6.70
7.603
3.813
7.297
3.662
8.417
4.226
8.483
4.254
7.223
3.619
6.330
3.171
6.886
3.450
7
8.467
6.43
8
9.766
7.42
6
9.843
7.48
3
8.382
6.37
1
7.346
5.58
3
7.991
6.07
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-153
34
35 -
3.687
3.42
5.40
2.75
4.34
2.32
3.66
1.88
2.98
1.78
2.82
1.33
2.10
2.60
4.11
39
40 -
2.967
44
45 -
2.502
49
50 -
2.037
54
55 -
1.927
59
60 -
1.436
64
65+
2.803
Jumla 52.27
h
48.5
07
4.560
3.667
3.094
2.326
2.390
1.775
4.07
2.44
3.28
1.96
2.76
1.65
2.25
1.34
2.13
1.27
1.58
952
4
6.401
4.86
76.5 64.67
5.150
3.91
89
1.85
843
4.438
2.277
3.744
1.878
3.050
1.526
2.886
1.444
2.148
1.078
4.198
2.101
5
4.344
3.30
3
3.539
2.69
0
3.349
2.54
5
2.492
1.89
5
3.10
57.
2.766
7
3.476
5.516
4.872
34.6 90.76
26
3.70
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Umur (Thn)
(jiwa)
(jiwa)
(jiwa)
<1
7.547
5.268
12.815
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-154
1-4
24.397
20.946
45.343
5 - 14
56.461
64.705
121.166
15 44
142.143
172.903
315.046
45 - 64
42.558
45.383
87.941
>=65
10.460
10.461
20.921
283.566
319.666
603.232
Jumlah
Kecamat
Wilaya
an
h
(km)
Jumlak
Kepadatan
Penyebaran
Penduduk
Penduduk
Penduduk
(jiwa)
Per Km
(%)
2005
2009
200
200
2005 2009
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-155
Sekotong
529,38
48.130
52.27
91
99
8,75
8,55
699
774
7,96
7,93
12,5
12,5
10,4
10,5
9,57
9,46
5,63
5,66
15,0
14,8
10,5
11,2
12,9
12,7
6,53
6,41
100,
100,
00
00
1
2
Lembar
62,66
43.800
48.50
8
Gerung
62,3
69.311
8
4
Labuapi
28,33
57.341
3
5
Kediri
21,64
52.673
3
6
Kuripan
Narmada
21,56
107,62
30.994
82.796
90.76
769
843
4
8
Lingsar
96,58
58.073
68.99
601
714
8
9
Gunungs
89,74
71.251
ari
1
Batulaya
r
Jumlah
78.21
794
872
8
34,11
35.947
522
580
1.053,
550.3
611.7
92
16
04
III-156
Kecamat
an
Sekoton
g
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmad
a
Lingsar
Gunungs
ari
Batulaya
r
Jumlah
Jumlah Penduduk/Tahun
Laju
2005
2006
2007
2008
2009
43.52
44.03
44.57
45.13
45.67
38.01
38.32
38.66
38.99
39.31
65.06
65.64
66.28
66.92
67.54
57.85
58.93
60.06
61.22
62.38
51.10
51.70
52.34
52.99
53.63
31.09
31.60
32.15
32.70
33.25
85.15
86.44
87.83
89.23
90.66
57.72
58.38
59.10
59.82
60.53
65.63
66.71
67.86
69.03
70.19
37.57
38.75
39.37
40.31
41.27
532.7
540.5
548.2
556.3
564.4
58
31
66
88
69
Pertumbu
han (%)
1,42
1,44
1,38
1,37
1,38
1,45
1,40
1,41
1,41
1,45
1,41
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-157
Tahun
Penduduk Miskin
Persentase
2008
156.657
25,87
2009
146.931
24,02
3.4.
Pendidikan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-158
Kecamata
13 15
16 18
Tahun
Tahun
Tahun
Sekotong
8.102
1.962
240
Lembar
5.342
1.380
985
Gerung
7.415
4.064
2.674
Labuapi
6.858
2.474
1.333
Kediri
5.985
3.745
2.535
Kuripan
3.875
1.737
2.107
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-159
Narmada
9.861
3.661
1.998
Lingsar
6.636
2.424
1.766
7.893
4.311
2.014
4.831
1.401
828
66.795
27.195
35.71
Gunungsar
i
Batulayar
Jumlah
Tabel 3.15.
Jumlah Siswa putus sekolah di kabupaten Lombok Barat tahun ajaran
2009/2010
Kecamat
an
Sekoton
SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK/MA
Laki-
Perempu
Laki-
Perempu
Laki-
Perempu
laki
an
laki
an
laki
an
93
52
49
39
10
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
13
III-160
g
Lembar
24
13
Gerung
30
16
17
23
Labuapi
22
41
18
Kediri
13
11
13
11
Kuripan
17
17
87
15
Narmada
19
11
51
24
13
Lingsar
28
21
53
43
40
32
Gunungs
47
34
37
27
11
11
251
155
264
230
193
115
ari
Batulaya
r
Jumlah
Sekolah
Negeri
Swasta
322
1
34
29
12
85
6
15
1
8
Guru
LakiPerempuan
Laki
6
316
1.890
1.814
7
10
725
589
145
89
411
320
Murid
Laki- Laki
Perempuan
2.114
35.312
41
9.636
740
3.887
2.037
33.260
32
8.074
755
3.566
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-161
SMK
Jumlah
10
413
12
127
463
3.64
7
189
3.327
3.984
55.71
4
1.910
49.634
indikator
umum
pelaksanaan
Program
Wajib
Belajar
di
Tabel 2.14. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM)
Jenjang Sekolah
107,28
94,83
SMP/MTs
85,06
64,71
SMA/MA/SMK
51,25
57,71
SD/MI
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-162
2.5 Kesehatan
Kecamat
an
Rumah
Puskesm
Puskesm
Puskesm
Polind
Sakit
as
as
as
es
Keliling
Pembant
Umum
u
Sekotong
Lembar
Gerung
10
Labuapi
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-163
Kediri
Kuripan
Narmada
12
Lingsar
Gunungs
10
15
17
57
66
ari
Batulaya
r
Jumlah
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-164
kelahiran hidup menurun dari 287 pada tahun 2004 menjadi 137,85
pada tahun 2008.
Uraian
Satuan
o
1
Usia Harapan
thn
Hidup
2
Angka
Per
Kematian
1.000
Bayi
Kelahir
200
200
200
- 19,0
2007 2008
59,4
59,8
15,3
16,29
an
Hidup
3
Jumlah
Kematian Ibu
Kasus
Per
33
22
22
20
22
287
194
191
116,
137,8
88
634
687
761
100.00
0
Kelahir
an
Hidup
4
Bayi dengan
org
597
586
Berat Badan
Lahir Rendah
5
Status Gizi
Balita
Gizi Lebih
1,19
1,42
Gizi Baik
70,5
73,08
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-165
Gizi Kurang
Gizi Buruk
24,4
3,87
22,39
3,11
No
Kecamat
an
Sekotong
Kelahir
an
Total
Bayi Lahir
Hidup
Bayi
Masih
Hidup
Kemati
an Bayi
1.115
1.106
1.115
Lembar
945
936
933
12
Gerung
1.392
1.382
1.373
19
Labuapi
1.199
1.194
1.184
15
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-166
Kediri
1.056
1.049
1.048
Kuripan
685
679
678
Narmada
1.848
1.837
1.822
26
Lingsar
1.164
1.163
1.151
13
1.539
1.532
1.532
893
886
884
11.764
11.720
116
Gunungs
ari
10
Batulaya
r
Jumlah
11.83
6
Kecamatan
Jumlah Balita
Jumlah Kematian
Balita
Sekotong
5.345
Lembar
6.660
Gerung
6.665
10
Labuapi
6.805
Kediri
4.905
Kuripan
3.715
Narmada
9.545
Lingsar
9.064
Gunungsari
8.030
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-167
Batulayar
5.185
0
Jumlah
65.909
23
Kematian Kematian
Kematian
Saat
Saat
saat masa
Hamil
Bersalin
Nifas
Jumlah
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungs
13
18
ari
10
Batulaya
r
Jumlah
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-168
Tenaga
Kesehatan
Dokter Spesialis
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana
2008
2009
Laki-
Perempu
laki
an
Laki-
Perempua
laki
10
14
15
19
18
13
10
43
72
41
74
126
226
145
236
62
29
76
33
Kesehatan
Masyarakat
5
Paramedis
a. Sarjana
b. Sarjana Muda
c. Pembantu
Paramedis
Apoteker
Tata Usaha
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-169
2.6.
Sosial Masyarakat
Kecama
tan
Sekotong
Islam
48.21
Protest
Katol
Hind
Budh
Jumla
an
ik
12
5.297
9
Lembar
40.66
0
-
1.108
2.266
2
Gerung
68.78
55.78
39
39
82.68
55.68
59
59
1.266
42.03
3.293
71.83
2
58.98
0
40
2.379
8
Narmada
57.16
6
7
Kuripan
77.12
9
2
Kediri
44.03
6
3
Labuapi
53.53
44.45
7
92
18
10.26
7
82.20
9
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-170
Lingsar
54.51
13
2.423
56.94
2
Gunungs
ari
Batulaya
r
Jumlah
69.10
8
24
49
ase
71.43
4
37.22
9
123
31
1.926
39.30
0
543.8
0
402
39
Persent
2.262
92,93
585.1
9
0,069 0,024
6,58
94
0,39
100,0
Jumlah
Islam
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
III-171
Kecamat
Masji
Mushal
an
la
104
Lembar
Wihar
Gereja
Pura
111
39
74
117
Gerung
78
123
33
Labuapi
52
52
Kediri
33
54
Kuripan
37
52
Narmada
87
40
24
Lingsar
74
165
16
Gunungsari
85
93
Batulayar
53
109
12
677
916
153
Sekotong
Jumlah
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-172
Nilai IPM
Indeks
Indeks
Pendidik
Kesehata
an
(AMH/Th
(UHH/Th
n)
n)
2005
60,90
2006
61,80
Tahun
Indeks
IPM
Daya Beli
Komposit
(Perkapit
(Partisipa
a)
si)
55,70
56,80
57,80
56,80
57,50
58,70
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-173
2007
61,83
57,63
58,60
59,34
2008
63,67
58,28
59,64
60,53
2009
63,96
59,00
60,83
61,27
Pendidikan
Tahun
Angka
Rata-rata
Melek
Lama
Huruf
Sekolah
(AMH)/Th
(%)
Kesehata
n
Ekonomi
(UHH)/Th
(Rp)
n
2005
73,70
5,30
58,40
606,100
2006
73,70
5,70
59,10
609,300
2007
73,80
5,66
59,54
614,000
2008
76,40
5,73
59,97
618,100
2009
76,41
5,87
60,40
623,210
III-174
Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) serta kemampuab Daya
Beli.
Pariwisata
Terdapat beberapa jenis obyek pariwisata yang potensial di Kabupaten
Lombok Barat dimana kesemuanya memiliki potensi yang tinggi bila
dikembangkan dan dikelola secara optimal. Potensi pariwisata tersebut
meliputi wisata alam, wisata religius, wisata sejarah dan budaya.
Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke obyek obyek wisata di
Kabupaten Lombok Barat pada saat ini masih didominasi oleh obyekobyek wisata yang sudah lebih dulu maju dan relatif didukung oleh
sarana prasara yang cukup memadai seperti pantai Senggigi, pantai
Meninting, pantai Mangsit, taman Narmada, taman Suranadi, Batu
Bolong, Pura Lingsar, Hutan Sasaot.
Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumberdaya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan-bahan
industri
atau
sumber
energi,
serta
untuk
mengelola
lingkungan
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-175
rata produksi mencapai 5.855 ton selama kurun waktu 2009 2013,
dimana pada tahun 2009 produksi mencapai 5.568 ton mengalami
peningkatan pada tahun 2013 yakni sebesar 6.889 ton.
Holtikultura
Produksi Pertanian unggulan lainnya di Kabupaten Lombok Barat yakni
Holtikultura seperti Sayursayuran dan Buah-buahan. Produksi sayur
sayuran di Kabupaten Lombok Barat didominasi oleh Kangkung, Terung,
Tomat dan Cabe Rawit, selain itu terdapat juga Sawi, Bawang Merah,
Kacang Panjang dan Ketimun. Sementara itu untuk produksi buahbuahan didominasi oleh Mangga, Durian, Manggis dan Rambutan.
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-176
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-177
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-178
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-179
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-180
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan Berbasis
Kemandirian Daerah
III-181