PROGRAMA PENYULUHAN
Dosen Pengampu:
Ir. Umi Wahyuti, MP
Luas Wilayah Kabupaten Lumajang terletak antara 112o5’–113o22’ Bujur Timur dan
7o52’ –8o23’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 1.790.90 Km2 atau 3.74% dari luas
Propinsi Jawa Timur. Ketinggian tempat bervariasi dari 0 sampai dengan diatas 2.000 m
diatas permukaan laut dengan daerah yang terluas adalah pada ketinggian 100 – 500 m dari
permukaan laut (dpl ) dengan luas 63.109.15 ha (35.24%) dan yang tersempit adalah pada
ketinggian > 2000 m dari permukaan laut seluas 6.889.4 ha (3.85 %) dari luas wilayah
Kabupaten Lumajang.
Lumajang terdiri dari dataran yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu
Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Bromo (3.292 m) dan Gunung Lamongan. Untuk
kawasan selatan daerahnya sangat subur karena mendapat endapan sedimen dari sungai-
sungai yang mengalirinya. Ada beberapa sungai yang mengalir di kawasan tersebut yaitu kali
glidik, kali rawan, kali gede, kali regoyo, rejali, besuk sat, kali mujur dan bondoyudo. Daerah
Lumajang mempunyai 3 tipe iklim yaitu agak basah, sedang dan agak kering. Untuk tipe
basah jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan setahun yang mencakup daerah Gucialit,
Senduro, sebagian Pasirian, Candipuro, Pronojiwo dan gunung Semeru. Untuk daerah
dengan kategori sedang mencakup daerah Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Sukodono,
Lumajang, Jatiroto dan Rowokangkung dengan rata-rata bulan kering 3-4 bulan per tahunnya.
Sedang daerah dengan iklim agak kering meliputi Tekung, Kunir dan yang cukup tinggi dari
tahun sebelumnya Yosowilangun.
Luas baku lahan sawah di Kabupaten Lumajang Tahun 2017 seluas 36.324 Ha terdiri
dari (sawah irigasi , sawah tadah hujan, sawah pasang surut, sawah lebak).
Dari 33.209 ha lahan sawah di Kabupaten Lumajang yang tergolong sawah irigasi
seluas 33.209 ha (91,33 %) yang terbagi :
- Luas sawah irigasi 14.951 ha (41,12 %) , ditanami padi 3 (tiga) kali per tahun.
- Luas sawah irigasi 13.167 ha (36,21%) ditanami padi 2 (dua) kali per tahun
- Luas sawah irigasi 3.698 ha (10,17 %).ditanami padi 1 (satu) kali per tahun
- Luas sawah irigasi 1.393 ha (3,83 %) tidak ditanami Gambaran lahan irigasi
Dari 3.058 ha lahan tadah hujan di Kabupaten Lumajang tersebut terbagi menjadi:
- Luas 1099 ha (35.9%) lahan tadah hujan tersebut ditanami tanaman padi 2 (dua) kali
per tahun; dan
- Luas 1691 ha (55.3%) lahan tadah hujan tersebut ditanami tanaman padi 1 (satu)
kali pertahun; - Luas 268 ha (8.8 %) lahan tadah hujan tersebut tidak ditanami.
Ketersediaan alat dan mesin pertanian merupakan faktor penting dalam kegiatan
usahatani. Keterbatasan tenaga kerja dalam upaya pengembangan usahatani akan
memberikan peluang berkembangnya alat dan mesin pertanian. Pengembangan Alsintan
diprioritaskan untuk kegiatan usahatani yang membutuhkan tenaga kerja cukup besar seperti
pengolahan tanah, tanam dan panen. Pengembangan Alsintan akan berperan dalam upaya
meningkatkan :
• Luas lahan garapan
A. Tanaman Pangan terdiri dari; Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi
Jalar dan Kacang Tanah.
B. Tanaman Hortikultura terdiri dari; Bawang Merah, Bawang Daun, Kentang, Kobis,
Kol, Sawi, Wortel, Kacang Panjang, Cabe, Tomat, Terong, Buncis dan Kangkung.
C. Tanaman Perkebunan terdiri dari; Kelapa, Kakao, Pinang, Kopi, Cengkeh, Tebu
dan Tembakau.
A. Tanaman Pangan
1. Kesuburan lahan pertanian semakin menurun karena ekploitasi secara terus menerus.
2. Belum optimalnya produksi dan produktivitas padi, jagung dan kedele sebagai tanaman
unggulan strategis.
B. Tanaman Hortikultura
1. Petani sebagian besar belum melaksanakan peremajaan tanaman buah-buahan yang tidak
produktif (tan. Tahunan).
3. Sebagian besar petani hortikultura belum menerapkan SOP berbasis GAP dan GHP,
sehingga banyak kebun/lahan usaha belum memenuhi persyaratan registrasi kebun/lahan
usaha hortikultura.
C. Tanaman Perkebunan
1. Produktivitas tanaman tebu rendah karena petani enggan melakukan bongkarratoon serta
rawatratoon.
4. Belum optimalnya kemampuan petugas dalam desiminasi teknologi budidaya dan pasca
panen tanaman pangan.
5. Rendahnya respon dan kemauan petani sebagai pelaku utama dan pelaku usaha dalam
penerapan teknologi budidaya dan teknologi pasca panen tanaman pangan.
Programa Penyuluhan Kabupaten Lumajang tahun 2019, secara umum bertujuan untuk :
A. Tanaman Pangan
- Meningkatnya tingkat kesuburan lahan pertanian, sehingga tanaman tumbuh subur dan
berdampak pada peningkatan prduksi tanaman.
- Petani dan petugas pertanian dapat menerapkan pengendalian OPT sesuai konsep
pengendalian hama terpadu dan ramah lingkungan.
B. Tanaman Hortikultura
- Terwujudnya petani menerapkan SOP, GAP, GHP untuk memenuhi permintaan pasar
modern yang konsumennya memperhatikan kesehatan dan rata-rata golongan menengah ke
atas.
C. Tanaman Perkebunan
- Penerapan bongkar ratoon dan rawat ratoon pada tanaman tebu setelah dikeppras 3 kali
c. Percontohan/Demplot (1 kali)
c. Percontohan / demplot