Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MENYUSUN ACUAN PAP DAN PAN


MATA KULIAH DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

Nama : Mutiara

NIM : 06032622428026

Kelas : Musi Banyuasin

DOSEN PENGAMPU :

Dr. L.R. Retno Susanti, M.Hum.

Dr. Fuad Abd Rahman, M.Pd.

Dr. Erna Retna Safitri, M.Pd.

Dr. Moch. Amri Santosa, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam lingkup pendidikan, proses evaluasi memegang peranan fundamental
dalam menentukan efektivitas metode pengajaran dan pencapaian hasil belajar siswa.
Evaluasi yang efisien dan efektif tidak hanya memberikan informasi tentang
kemajuan belajar siswa tetapi juga membantu guru dalam menyusun strategi
pengajaran yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan siswa. Dalam konteks
ini, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang integratif dan
komprehensif menjadi sangat penting, di mana pemilihan dan desain instrumen
penilaian menjadi salah satu komponen krusial.
Dua metode penilaian yang sering digunakan dalam sistem pendidikan adalah
penilaian acuan patokan (criterion-referenced assessment) dan penilaian acuan norma
(norm-referenced assessment). Penilaian acuan patokan dirancang untuk mengukur
seberapa jauh siswa telah memahami materi pembelajaran berdasarkan standar atau
kriteria yang telah ditetapkan, tanpa membandingkan pencapaian mereka dengan
pencapaian siswa lain. Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk menentukan apakah
setiap siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP.
Sebaliknya, penilaian acuan norma bertujuan untuk mengukur kinerja siswa
dengan membandingkannya dengan kinerja siswa lain dalam kelompok yang sama.
Metode ini umum digunakan untuk menilai distribusi kemampuan siswa pada skala
yang lebih luas, yang memungkinkan pendidik dan pemangku kepentingan
mendapatkan pemahaman tentang standar kinerja umum dalam suatu populasi siswa.
Penilaian ini berguna untuk tujuan pemeringkatan dan seleksi, namun sering kali tidak
memberikan wawasan yang cukup tentang penguasaan materi spesifik oleh siswa.
Mengingat kedua metode penilaian ini memiliki karakteristik dan kegunaan
yang berbeda, penting bagi pendidik untuk memahami dengan jelas kapan dan
bagaimana masing-masing metode harus diintegrasikan dalam RPP. Makalah ini
bertujuan untuk menyelidiki dan membahas secara mendalam tentang desain
instrumen penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma dalam konteks
penyusunan RPP. Dengan memahami kedua jenis penilaian ini, guru dapat lebih
efektif dalam menyusun RPP yang tidak hanya mencakup tujuan pembelajaran yang
jelas tetapi juga strategi evaluasi yang sesuai untuk mengukur pencapaian tujuan
tersebut.
Penelitian ini juga akan mengkaji tantangan yang dihadapi dalam
implementasi kedua jenis penilaian ini, termasuk masalah validitas, reliabilitas, dan
keadilan. Selain itu, akan dibahas pula dampak penggunaan instrumen penilaian ini
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa, serta bagaimana penilaian dapat diadaptasi
untuk mendukung pembelajaran inklusif dan diferensial. Akhirnya, makalah ini akan
memberikan rekomendasi tentang praktik terbaik dalam merancang dan
mengimplementasikan instrumen penilaian dalam RPP, yang akan membantu guru
dalam menyusun evaluasi pembelajaran yang lebih bertarget, relevan, dan bermanfaat
bagi semua siswa.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma
(PAN)?
2. Bagaimana langkah-langkah penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan
norma (PAN)?
3. Bagaimana implementasi penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan
norma (PAN)?

D. TUJUAN MAKALAH
1. Mendeskripsikan pengertian dari penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian
acuan norma (PAN)
2. Mendeskripsikan langkah-langkah penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian
acuan norma (PAN)
3. Mendeskripsikan implementasi penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian
acuan norma (PAN)
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DARI PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) DAN


PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN) merupakan
dua pendekatan yang umum digunakan dalam sistem penilaian pendidikan. Kedua
metode ini memiliki perbedaan mendasar dalam hal tujuan dan cara mereka
mengevaluasi pencapaian siswa. Berikut adalah pengertian dari masing-masing
metode penilaian ini:
Penilaian Acuan Patokan (PAP): Penilaian acuan patokan, atau criterion-
referenced assessment, adalah metode penilaian yang mengukur kinerja siswa
berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam penilaian
ini, kinerja siswa dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk memenuhi atau
melebihi kriteria yang telah ditentukan, tanpa membandingkannya dengan kinerja
siswa lain. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah setiap siswa telah mencapai
tingkat kompetensi tertentu dalam area subjek spesifik. Penilaian acuan patokan
sangat berguna dalam konteks pembelajaran karena memberikan informasi yang jelas
tentang kemampuan individu siswa terhadap materi tertentu, membantu guru
mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan, dan memfasilitasi pembelajaran
yang berfokus pada pencapaian kompetensi.
Penilaian Acuan Norma (PAN): Penilaian acuan norma, atau norm-referenced
assessment, adalah metode penilaian yang mengukur kinerja siswa dengan
membandingkannya dengan kinerja siswa lain dalam kelompok yang sama. Dalam
penilaian ini, tujuannya adalah untuk menetapkan peringkat atau distribusi kinerja di
antara kelompok yang diuji. Penilaian acuan norma tidak berfokus pada pencapaian
standar tertentu, tetapi lebih pada pemeringkatan siswa dari yang berkinerja terbaik
hingga yang terendah. Hal ini sering digunakan dalam situasi selektif seperti
penerimaan di lembaga pendidikan tinggi atau program khusus, di mana hasilnya
digunakan untuk membedakan antara tingkat kemampuan relatif dari masing-masing
siswa.
Dalam praktiknya, kedua jenis penilaian ini seringkali digunakan bersamaan
dalam sistem pendidikan, tetapi dengan tujuan dan konteks yang berbeda. Memahami
perbedaan dan penerapan dari kedua metode penilaian ini penting bagi pendidik
dalam merancang strategi evaluasi yang efektif dan adil untuk semua siswa.
Untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai Penilaian
Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) berdasarkan pendapat
beberapa ahli, kita dapat merujuk pada definisi dan eksplorasi yang telah ditawarkan
oleh para pakar dalam bidang evaluasi pendidikan:
Robert L. Linn & Norman E. Gronlund: Penilaian Acuan Patokan: Linn dan
Gronlund mendefinisikan penilaian acuan patokan sebagai metode yang mengukur
pencapaian siswa terhadap serangkaian tujuan pembelajaran yang spesifik. Menurut
mereka, pendekatan ini berguna untuk menentukan apakah siswa telah memenuhi
standar yang ditetapkan dalam kurikulum atau kompetensi khusus. Kejelasan standar
yang ditetapkan membantu dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan
efektivitas pengajaran dan keberhasilan siswa dalam memahami materi tertentu.
Penilaian Acuan Norma: Linn dan Gronlund juga menjelaskan penilaian acuan
norma sebagai proses yang membandingkan kinerja siswa dengan kinerja peer mereka
untuk menetapkan peringkat. Penilaian ini bermanfaat untuk situasi di mana
kebutuhan untuk mengidentifikasi performa relatif dari seorang siswa terhadap
kelompok lebih penting daripada mengukur pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
Penilaian jenis ini sering digunakan dalam konteks selektif, seperti seleksi akademik
atau penempatan. James Popham: Penilaian Acuan Patokan: Popham menekankan
bahwa penilaian acuan patokan harus ditujukan pada kriteria spesifik dan memiliki
target yang jelas. Ia mengargumenkan bahwa penilaian jenis ini memungkinkan
pendidik untuk mengetahui secara spesifik aspek mana dari pembelajaran yang
berhasil dan aspek mana yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Penilaian Acuan Norma: Dalam pandangan Popham, penilaian acuan norma
adalah tentang menciptakan skala yang menunjukkan bagaimana siswa berperforma
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Popham berargumen bahwa sementara
penilaian jenis ini dapat bermanfaat dalam konteks tertentu, ia berpotensi kurang
memberikan wawasan tentang kebutuhan pembelajaran individu siswa dan lebih
fokus pada pemeringkatan. Thomas R. Guskey: Guskey menangani penilaian dalam
konteks lebih luas, mencatat bahwa penilaian acuan patokan sangat berguna dalam
membantu guru memahami sejauh mana tujuan instruksional telah tercapai, dan
mendorong pendidikan yang lebih diarahkan pada pencapaian kompetensi oleh semua
siswa. Menurutnya, ini mendorong pendekatan yang lebih inklusif dan diarahkan pada
kemajuan individu siswa. Sementara itu, Guskey juga menyoroti bahwa penilaian
acuan norma bisa berguna untuk analisis statistik dan administratif namun mungkin
tidak selalu mendukung pertumbuhan pembelajaran individu seefektif penilaian acuan
patokan. Pendapat ahli ini membantu memperjelas perbedaan antara kedua
pendekatan penilaian tersebut dan mengungkapkan kekuatan serta keterbatasan
mereka dalam konteks pendidikan yang lebih luas. Dengan pemahaman ini, pendidik
dapat lebih efektif merancang penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran mereka.

2. LANGKAH-LANGKAH DALAM PAP DAN PAN


Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) memiliki
pendekatan dan metodologi yang berbeda dalam pengukuran hasil belajar siswa.
Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti dalam penerapan kedua
metode penilaian tersebut: Langkah-langkah Penilaian Acuan Patokan (PAP)
- Definisi Standar Kompetensi: Menetapkan secara jelas standar atau kriteria yang
menjadi tujuan pembelajaran. Kriteria ini harus spesifik, terukur, dan berorientasi
pada kompetensi yang diinginkan.
- Pengembangan Instrumen Penilaian: Merancang atau memilih instrumen penilaian
yang sesuai, seperti tes, tugas, atau observasi, yang secara langsung mengukur
standar yang telah ditetapkan. Instrumen harus valid dan reliabel dalam mengukur
apa yang seharusnya diukur.
- Pelaksanaan Penilaian: Melaksanakan penilaian sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan, memastikan bahwa semua siswa mendapat kesempatan yang sama
untuk menunjukkan pencapaian mereka terhadap standar yang ditetapkan.
- Analisis Hasil: Mengumpulkan dan menganalisis data penilaian untuk
menentukan sejauh mana siswa telah memenuhi atau melebihi kriteria yang telah
ditentukan.
- Umpan Balik dan Tindak Lanjut: Memberikan umpan balik yang konstruktif
kepada siswa berdasarkan hasil analisis. Menyesuaikan proses pembelajaran atau
memberikan intervensi tambahan bagi siswa yang belum memenuhi kriteria.

Langkah-langkah Penilaian Acuan Norma (PAN)


- Seleksi Sampel: Memilih kelompok sampel yang representatif dari populasi yang
lebih besar. Sampel ini harus cukup besar dan beragam untuk memungkinkan
perbandingan yang valid antar individu.
- Pengembangan atau Pemilihan Tes: Mengembangkan atau memilih tes yang telah
distandardisasi dan dapat mengukur keterampilan atau pengetahuan dalam
populasi yang dipilih. Tes harus memiliki properti psikometrik yang kuat untuk
keakuratan dan konsistensi.
- Administrasi Tes: Menyelenggarakan administrasi tes secara seragam untuk
memastikan bahwa semua peserta diukur dalam kondisi yang sama dan dengan
cara yang adil.
- Pengolahan Skor: Mengumpulkan dan mengolah skor tes. Skor ini biasanya
diubah menjadi skor yang dinormalisasi seperti persentil, skor T, atau skor Z,
yang menunjukkan bagaimana posisi individu relatif terhadap kelompok.
- Interpretasi dan Pelaporan: Menganalisis dan menafsirkan skor yang dinormalisasi
untuk memahami bagaimana kinerja individu dibandingkan dengan kelompok.
Hasil ini dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang penempatan, seleksi,
atau identifikasi kebutuhan pembelajaran.

Kedua metode ini mempunyai kekuatan dan keterbatasannya, serta diterapkan


berdasarkan tujuan penilaian yang ingin dicapai. PAP lebih fokus pada pencapaian
standar spesifik dan membantu dalam peningkatan pembelajaran individual,
sementara PAN berguna untuk membuat keputusan berdasarkan perbandingan relatif
antar siswa dalam suatu kelompok. Keduanya penting dan sering digunakan
bersamaan dalam sistem pendidikan untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik
tentang efektivitas pembelajaran.

3. IMPLEMENTASI PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) DAN PENILAIAN


ACUAN NORMA (PAN)
Menyusun Acuan PAP dan PAN
Proses menyusun PAP menurut Suparman (2004:186-197) perlu melakukan 9
langkah- langkah sebagai berikut: 1) Menentukan maksud penilaian; 2) Membuat
tabel spesifikasi; 3) Menulis butir tes; 4) Merakit tes; 5) Menulis petunjuk; 6) Menulis
kunci jawaban; 7) Mengujicobakan tes; 8) Menganalisis hasil uji coba; dan 9)
Merevisi tes.
Sesuai pendapat di atas, maka untuk membuat PAP dapat dilakukan sebagai
berikut:
 Menentukan maksud penilaian.
Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mencapai Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) yang telah ditetapkan dan sebagai masukan bagi
guru untuk mengetahui kesulitan- kesulitan belajar siswa supaya bisa dicarikan
solusinya. Serta untuk mengetahui efektifitas dari metode yang digunakan.
 Membuat tabel spesifikasi
Penilaian Aspek Pengetahuan
No. Daftar Jenis Jumlah Nomor
Bobot
Perilaku tes butir tes Soal
1. Menjelaskan organ pencernaan 40% Essay 2 1,2
pada manusia
2. Menjelaskan fungsi organ 40% Essay 2 3,4
pencernaan pada manusia
3. Menjelaskan cara memelihara 20% Essay 1 5
kesehatan sistem pencernaan
manusia

Penilaian Aspek Keterampilan

No. Daftar Perilaku Skor Bobot


1. Membuat poster yang informatif dan visual 5 50%
menarik tentang sistem pencernaan pada
manusia, menampilkan organ-organ
pencernaan dan fungsinya
2. Mempresentasikan poster atau model yang 5 50%
telah dibuat kepada kelas dengan menjelaskan
setiap bagian dan fungsinya secara jelas
Jumlah 10 100%

 Menulis Butir Tes, merakit tes, menulis petunjuk, dan menulis kunci
jawaban
No TIK Butir Soal Petunjuk Kunci Jawaban Skor
1. Melalui Jelaskan Uraikan Proses pencernaan makanan 20
kegiatan proses proses pada manusia dimulai di
pengamatan, pencernaan pencernaan dalam mulut. Di sini,
Siswa makanan makanan makanan dipotong dan
mampu yang terjadi yang terjadi dihancurkan oleh gigi, yang
menjelaskan didalam didalam merupakan organ pertama
organ mulut mulut yang terlibat dalam
pencernaan manusia manusia pencernaan. Ada berbagai
pada jenis gigi seperti gigi seri,
manusia gigi taring, dan gigi geraham,
dengan yang masing-masing
benar. memiliki peran khusus dalam
menggigit dan menggiling
makanan. Selanjutnya,
makanan yang telah
dihancurkan dicampur
dengan air liur yang
diproduksi oleh kelenjar liur,
organ kedua yang terlibat
dalam proses ini. Air liur
mengandung enzim amilase
yang mulai memecah
karbohidrat dalam makanan
menjadi gula yang lebih
sederhana.
Lidah, organ ketiga, juga
memainkan peran penting
dalam proses pencernaan di
mulut. Lidah tidak hanya
membantu dalam mencampur
makanan dengan air liur,
tetapi juga dalam
menggerakkan makanan ke
belakang mulut untuk ditelan.
Dengan demikian, mulut,
melalui kerja gigi, kelenjar
liur, dan lidah, memulai
proses pencernaan yang
penting dengan
mempersiapkan makanan
untuk dicerna lebih lanjut di
organ-organ pencernaan
berikutnya.
Jelaskan Uraikan Pencernaan makanan pada 20
proses proses manusia adalah proses
pencernaan pencernaan mengubah makanan yang kita
makanan makanan makan menjadi energi dan
pada pada nutrisi yang diperlukan tubuh
manusia manusia untuk berfungsi sehari-hari,
serta membuang bahan yang
tidak digunakan. Proses ini
dimulai di mulut, di mana
makanan dikunyah dan
dicampur dengan air liur yang
mengandung enzim untuk
memulai pencernaan. Setelah
ditelan, makanan bergerak
melalui kerongkongan ke
lambung, tempat makanan
dicampur dengan asam kuat
yang memecahnya lebih
lanjut. Kemudian, makanan
berpindah ke usus halus, di
mana panjangnya mencapai
sekitar 6 meter dan di sini
pencernaan berlangsung
secara intensif dengan
bantuan enzim dari pankreas
dan hati. Nutrisi yang telah
dipecah diserap melalui
dinding usus halus ke dalam
aliran darah. Sisa makanan
yang tidak dapat dicerna
bergerak ke usus besar, di
mana tubuh menyerap
kembali air dan mineral.
Akhirnya, apa yang tersisa,
yang menjadi padat, disimpan
di rektum sebagai feses
sampai dikeluarkan melalui
anus saat buang air besar.
Seluruh proses ini vital
karena membantu tubuh
memperoleh semua yang
dibutuhkan untuk tetap aktif
dan sehat, sekaligus
membuang yang tidak
diperlukan.
2. Melalui Jelaskan Uraikan Lambung berfungsi sebagai 20
kegiatan peran dan peran dan tempat untuk mencerna
pengamatan, fungsi fungsi makanan secara mekanis dan
Siswa lambung lambung kimia. Makanan yang masuk
mampu dalam dalam ke lambung akan dicampur
menjelaskan proses proses dan diaduk dengan asam
fungsi organ pencernaan pencernaan lambung dan enzim pepsin
pencernaan makanan makanan yang membantu memecah
pada pada pada protein. Lambung juga
manusia manusia. manusia. mengubah makanan menjadi
dengan benar massa yang lebih lunak dan
homogen yang disebut kimus,
yang kemudian dipindahkan
ke usus halus untuk proses
penyerapan nutrisi lebih
lanjut.
Jelaskan Uraikan Usus halus dan usus besar 20
perbedaan perbedaan memiliki fungsi yang berbeda
antara usus antara usus dalam sistem pencernaan.
halus dan halus dan Usus halus bertugas memecah
usus besar usus besar makanan dan menyerap
dalam dalam sebagian besar nutrisi serta
sistem sistem air. Setelah itu, sisa makanan
pencernaan pencernaan yang tidak dapat dicerna
manusia. manusia. bergerak ke usus besar. Di
usus besar, air dan beberapa
mineral diserap kembali ke
dalam tubuh. Usus besar juga
bertanggung jawab atas
pembentukan dan
penyimpanan feses sebelum
dikeluarkan dari tubuh.
3. Melalui Jelaskan Uraikan Menjaga sistem pencernaan 20
kegiatan cara cara agar tetap sehat sangat
pengamatan, memelihara memelihara penting, Ada beberapa
Siswa kesehatan kesehatan langkah mudah yang bisa
mampu sistem sistem diikuti untuk menjaga
menjelaskan pencernaan pencernaan kesehatan pencernaan.
cara pada pada Pertama, sangat penting
memelihara manusia manusia untuk mengonsumsi diet yang
kesehatan seimbang yang meliputi
sistem banyak buah, sayuran, dan
pencernaan biji-bijian karena makanan ini
manusia kaya akan serat yang
dengan benar membantu pencernaan
berjalan lancar dan mencegah
sembelit. Selain itu, minum
banyak air setiap hari esensial
untuk membantu memecah
makanan dan memfasilitasi
penyerapan nutrisi. Makan
secara teratur juga membantu
menjaga ritme pencernaan
yang stabil. Mengunyah
makanan dengan baik adalah
langkah lain yang vital; ini
memudahkan kerja sistem
pencernaan dalam memproses
makanan. Berolahraga secara
rutin tidak hanya baik untuk
kesehatan secara umum tetapi
juga mendukung pergerakan
makanan dalam sistem
pencernaan. Menghindari
makanan yang terlalu
berlemak atau manis juga
dapat mencegah masalah
pencernaan seperti kembung
dan nyeri perut. Terakhir,
tidur yang cukup dan
berkualitas penting untuk
menjaga kesehatan
pencernaan karena kurang
tidur dapat mengganggu
proses pencernaan. Dengan
mengadopsi kebiasaan-
kebiasaan ini, anak-anak
dapat memastikan bahwa
sistem pencernaan mereka
berfungsi dengan baik, yang
akan mendukung kesehatan
keseluruhan mereka.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pendekatan ini memiliki peran penting dan saling melengkapi dalam sistem
evaluasi pendidikan. PAP berfokus pada pengukuran kinerja siswa terhadap standar
atau kriteria yang telah ditetapkan, memungkinkan pendidik untuk menilai secara
objektif apakah siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam suatu area
pembelajaran tertentu. Pendekatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan umpan
balik yang spesifik dan langsung terkait dengan tujuan pembelajaran, serta dalam
merancang intervensi yang tepat untuk memperkuat pemahaman siswa.
Di sisi lain, PAN mengukur dan membandingkan kinerja siswa dengan peers
mereka, memberikan informasi relatif tentang posisi mereka dalam sebuah kelompok
yang lebih besar. Metode ini sering digunakan untuk tujuan seleksi, penempatan, dan
penilaian skala besar, memberikan perspektif yang berharga untuk pengambilan
keputusan administratif dan pendidikan.
Kedua metode penilaian ini, ketika digunakan bersamaan, menyediakan alat
yang komprehensif bagi pendidik untuk memahami dan meningkatkan proses
pembelajaran. PAP membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki aspek-aspek
pembelajaran yang spesifik, sementara PAN berguna untuk menilai keefektifan
program secara lebih luas dan membuat perbandingan antara berbagai kelompok atau
kelas. Oleh karena itu, pemilihan metode penilaian harus sesuai dengan tujuan
evaluasi yang spesifik dan konteks pendidikan di mana penilaian itu dilakukan.
Integrasi keduanya dalam praktik pendidikan dapat mendukung pembelajaran yang
lebih bermakna dan berdampak bagi semua siswa, dengan memperhatikan baik
kebutuhan individu maupun kebutuhan kelompok dalam konteks pendidikan yang
lebih luas.

2. SARAN
Mengintegrasikan secara efektif Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian
Acuan Norma (PAN) dalam proses evaluasi. Penggunaan kedua metode ini harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Para pendidik perlu
mendapatkan pelatihan yang memadai mengenai bagaimana dan kapan menggunakan
masing-masing metode penilaian ini untuk memaksimalkan manfaatnya dalam
meningkatkan proses pembelajaran. Selain itu, penting untuk secara terus-menerus
mengevaluasi dan menyempurnakan instrumen dan teknik penilaian untuk menjaga
relevansi dan efektivitasnya dalam mengukur hasil pembelajaran yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Atwi, Suparrnan. 2014. Desain Intruksional Modern. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Gagne, R.M. (Ed.). 1987. Instructional Technology: Foundations. Hillsdale: Lawrence


Erlmaum Associates, Publishers.

Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Reigeluth, Charles M.,.2009. Instructional Design Theories and Models. New York: Taylor
and Francis Publisher.

Sadiman, Arief. S.2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito. 1986. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta PT Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Rosda.

Usman, M. Basyirudin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat pers.

Walker, D.F. dan Hess, R.D. 1984. Instructional Software: Principles and Perspectives for
Design and Use. Belmont: Wadsworth Publishing Company

Anda mungkin juga menyukai