Makalah DSP Analisis Instruksional A4
Makalah DSP Analisis Instruksional A4
ANALISIS INSTRUKSIONAL/PEMBELAJARAN
MATA KULIAH DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
Nama : Mutiara
NIM : 06032622428026
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan adalah keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi
kebutuhan yang telah diidentifikasi. Tujuan berfokus pada apa yang dapat dilakukan
sibelajar ketika usai pelajaran. Tujuan instruksional idealnya diperoleh dari proses
pengkajian / penelusuran kebutuhan (Need Assessment) yang menetapkan secara luas
indikasi-indikasi permasalahan yang harus dipecahkan (Dick and Carey (2005) dalam
Suparman (2004)).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari analisis instruksional/pembelajaran ?
2. Apa macam-macam struktur analisis instruksional ?
3. Apa langkah-langkah yang digunakan dalam analisis instruksional ?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi instruksional ?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui pengertian dari analisis instruksional/pembelajaran
2. Mengetahui macam-macam struktur perilaku analisis instruksional
3. Mengetahui langkah-langkah yang digunakan dalam analisis instruksional
4. Mengetahui tentang strategi instruksional.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Analisis Adalah Penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar
bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Sedangkan analisis intruksional dapat didefinisikan sebagai tahapan proses yang
merupakan keseluruhan dari pemaparan bagaimana perancang menentukan komponen
utama dari tujuan instruksional melalui kegunaan analisis tujuan (goal analysis), dan
bagaimana setiap langkah dalam tujuan tersebut dapat dianalisis untuk
mengidentifikasi keterampilan subordinate atau keterampilan prasyarat. (Dick and
Carey 2005).
Menggunakan Statistika
Dasar untuk pengolahan
data deskriptif
2. Struktur Prosedural
Struktur prosedural menggambarkan posisi beberapa perilaku dalam satu
rangkaian urutan penampilan, tanpa adanya ketergantungan satu sama lain sebagai
prasyarat. Meskipun dua perilaku khusus tersebut harus dilakukan secara
berurutan, tidak ada yang menjadi syarat mutlak bagi yang lain. Berikut contoh
kompetensi yang terstruktur secara prosedural.
3. Struktur Pengelompokan
Selain perilaku khusus yang dapat diorganisir sebagai hirarkis dan prosedural, ada
perilaku khusus yang tidak saling tergantung, meskipun semuanya memiliki
keterkaitan. Struktur ini menunjukkan satu rumpun kompetensi yang tidak
mempunyai ketergantungan urutan antara satu dengan yang lain, walaupun
semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antar
kompetensi yang satu dengan yang lain tidak diperlukan lagi.
4. Struktur Kombinasi
Perilaku umum, ketika dipecah menjadi perilaku khusus, akan menunjukkan
struktur yang sebagian besar terorganisir melalui kombinasi antara struktur
hirarkis, prosedural, dan pengelompokan. Sejumlah perilaku khusus yang terdapat
dalam lingkup perilaku umum tersebut memerlukan pelaksanaan perilaku khusus
lainnya. Sebagian lainnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan
umum.
D. STRATEGI INSTRUKSIONAL/PEMBELAJARAN
Strategi instruksional adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa
dalam belajar. Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa suatu strategi instruksional
menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu prosedur-prosedur yang akan
digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu
pada siswa. Ia menyebutkan ada lima komponen umum dari strategi instruksional,
yaitu:
1) Kegiatan pra-instruksional
2) Penyajian informasi
3) Partisipasi siswa
4) Test
5) Tindak lanjut
1) Penyajian rinci.
2) Pemberian contoh.
3) Pemberian latihan.
Komponen utama ketiga, yaitu media instruksional, dapat berupa media cetak atau
media audiovisual yang digunakan pada setiap tahap urutan kegiatan instruksional.
Seperti penggunaan metode instruksional, mungkin beberapa media digunakan pada
satu tahap atau satu media digunakan pada beberapa tahap. Penggunaan media
memiliki berbagai fungsi, termasuk memperbesar benda kecil yang tidak terlihat oleh
mata, menyajikan benda atau peristiwa yang jauh dari mahasiswa, menyajikan
peristiwa kompleks atau rumit dengan lebih sistematis, menampung sejumlah besar
mahasiswa untuk mempelajari materi pelajaran secara bersamaan, meningkatkan daya
tarik dan perhatian mahasiswa, serta meningkatkan sistematika pengajaran.
Komponen utama keempat, yaitu waktu, mencakup jumlah waktu dalam menit yang
diperlukan oleh pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan setiap tahap dalam
urutan kegiatan instruksional. Penghitungan waktu menjadi penting untuk manajemen
kegiatan instruksional oleh pengajar, sementara bagi mahasiswa, penghitungan waktu
menjadi petunjuk dalam mengelola waktu belajar mereka.
Kompetensi Dasar IPA SD : 3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada
hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebelum menciptakan suatu sistem instruksional yang siap pakai, langkah-langkah
tertentu perlu diikuti untuk memastikan hasil yang diperoleh memiliki kualitas yang
baik dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara optimal. Salah satu tahap yang
sangat penting dalam proses ini adalah analisis instruksional. Analisis instruksional
adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa. Proses ini melibatkan penjabaran perilaku umum menjadi
perilaku khusus yang disusun secara logis dan sistematis untuk mencapai tujuan
instruksional. Kegiatan analisis instruksional merupakan suatu proses di mana
perilaku umum diuraikan ke dalam perilaku khusus dengan cara yang logis. Dalam
menjelaskan perilaku umum menjadi perilaku khusus, terdapat empat jenis struktur
yang dapat digunakan, yaitu struktur hirarkis, prosedural, pengelompokan, dan
struktur kombinasi.
B. SARAN
Semoga para pendidik dapat mengaplikasikan langkah-langkah secara cermat dalam
melakukan analisis instruksional, sehingga kebutuhan siswa dapat terpenuhi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Reigeluth, Charles M.,.2009. Instructional Design Theories and Models. New York: Taylor
and Francis Publisher.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito. 1986. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta PT Grafindo Persada
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Rosda.
Usman, M. Basyirudin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat pers.
Walker, D.F. dan Hess, R.D. 1984. Instructional Software: Principles and Perspectives for
Design and Use. Belmont: Wadsworth Publishing Company