Anda di halaman 1dari 2

Langkah-langkah melakukan analisis instruksional

Menurut Mager (2005) dalam (Zuhairi-stainlogspot.com) langkah langkah di dalam analisi


instruksional dapat dibedakan dua macam yaitu :

1. Menuliskan semua tugas yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
2. Menyusun, daftar tugas secara mendetail dan urut sesuai dengan urutan senyatanya
manakala tugas itu dilaksanakan

Apa yang dikemukakan oleh Mager itu menunjukkan bahwa pada langkah pertama itu belum
diperhatikan urutan bagaimana melaksanakan tugas-tugas tersebut. Sedang pada langkah kedua di
samping memerinci sampai apada tugas yang sekecil-kecilnya agar tidak ada yang terlewatkan juga
memperhatikan urutan bagaimana tugas tersebut dilaksanakan.

Adapun langkah-langkah yang lebih merinci digunakan dalam melalukan analisis instruksional adalah
sebagai berikut :

1. Menuliskan perilaku umum yang telah ditulis dalam TIU(target objective) untuk mempelajari
mata pelajaran yang dikembangkan
2. Menuliskan setiap perilaku khusus yang menjadi bagian dari perilaku umum tersebut
3. Menyusun perilaku khusus ke dalam suatu daftar dalam urutan yang logis dimulai dari
perilaku umum, perilaku khusus yang paling “dekat” hubungannya dengan perilaku umum
diteruskan “mundur” sampai perilaku yang paling jauh dari perilaku umum.
4. Menambah perilaku khusus atau menguranginya jika perlu. Tanamkan dalam pikiran bahwa
kita harus berusaha melengkapi daftar perilaku khusus tersebut.
5. Menulis setiap perilaku khusus dalam satu lembar kartu atau kertas ukuran 3x5cm
6. Menyusun karatu tersebut diatas meja atau lantai dengan menempatkannya dalam struktur
hirarikal, prosedural atau pengelompokan menurut kedudukan masing-masing terhadap
kartu yang lain.1 Letakkan kartu-kartu sejajar atau horizontal untuk perilaku-perilaku yang
menyerupai struktur prosedural dan pengelompokan serta letakkan secara vertikal untuk
perilaku-perilaku yang hirarikal
7. Jika perlu, tambahkan dengan perilaku khusus lain yang dianggap perlu atau dikurangi bila
dianggap lebih
8. Menggambarkan letak perilaku-perilaku tersebut dalam perilaku dalam kotak diatas kertas
lebar sesuai dengan letak kartu yang telah disusun. Hubungkan letak kotak-kotak dengan
vertikal dan horizontal untuk menyatakan hubungannya yang hirarikal, lrosesural atau
pengelompokan
9. Meneliti kemungkinan menghubungkan perilaku umum yang satu dan yang lain atau
perilaku-perilaku khusus yang berada dibawah perilaku umum yang berbeda
10. Memberi nomor urut pada setiap perilaku khusus dimulai dari yang terjauh sampai yang
terdekat dengan perilaku umum. Pemberian nomor akan menunjukkan urutan perilaku
tersebut
11. Mengkombinasikan atau mendiskusikan bagan yang telah disusun dengan memperhatikan:
a. Lengkap tidaknya perilaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku umum
b. Logis tidaknya dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku umum
c. Struktur hubungan perilaku-perilaku khusus tersebut (hirarikal, prosedural, dan
pengelompokan atau kombinasi)2
1
Suparman, Atwi, 1997. Desain Instruksional. Jakarta: PAU dan DIKTI DIKB'D
2
Dick’ W., & Carey, 2005. The Systemafic Design Of Instruction Glenview Illionois. Scott, Forestman and
Company
Cara yang paling efektif digunakan untuk menentukan perilaku khusus adalah dengan cara
menuliskan semua perilaku yang berkenaan dengan masing-masing bidang yang harus dicapai. Kita
bisa mulai dengan bertanya pada diri sendiri. “Apa yang saya inginkan siswa dapat melakukan
sesuatu setelah dia selesai mempelajari suatu pelajaran?” seberapa banyak daftar perilaku tersebut
tergantung dari luasnya bidang yang dianalisis misal apakah kita ingin menyusun suatu program
studi untuk suatu jurusan pada suatu fakultas, suatu program training atau suatu mata kuliah atau
bahkan satu unit pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai