Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN


MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL

Dosen Pengampu :
Dra.Fatma Tresno Ingtyas,M.Si

DISUSUN OLEH :
MARIA VINCI LUMBANTORUAN (5231142003)
YESIKA TAMBA (5231142017)
AHMAD ALI (5233142008)
FATWA AYU (5233342018)

Desain Pembelajaran Kelas B 2024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya
kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul, “Melakukan Analisis Intruksional" ini dengan
tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan kami dalam penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas dalam mata kuliah Desain Pembelajaran dari dosen pengampu ibu Fatma Tresno
Ingtyas.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini ini masih jauh dari
sempurna, mengingat keterbatasan kami dalam tahap menuntut ilmu serta terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman kami maka dari itu kami mengharapkan saran dan masukan para
pembaca agar makalah yang saya buat kedepannya agar lebih baik lagi. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi kepentingan bersama.

Medan, 29 Februai 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Dari Analisis Instruksional..........................................................................3
2.2 Macam Macam Struktur Analisis Instruksional...........................................................4
2.3 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Analisis Instruksional.....................................4
.......................................................................................................................................................
2.4 Strategi Instruksional.......................................................................................................5
2.5 Komponen Metode Instruksional....................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap akan melakukan proses pembelajaran, seorang pengajar akan menyiapkan sebuah
desain pembelajaran. Diantara pengajar itu ada yang mempersiapkan seluruh kegiatan
pembelajarannya secara khusus jauh sebelum memulainya dan ada pula yang membuat
persiapannya untuk setiap kali proses pembelajarannya. Setiap pengajar baik yang membuat
persiapan maupun tidak, selalu mencari cara untuk melaksanakan kegiatan instruksionalnya
dengan sebaik-baiknya. .Setiap pengajar yang membuat persiapan dalam proses pembelajaran
selalu diawali dengan membuat tujuan instruksional umum (TIU).

Sistem Instruksional yang siap pakai adalah hasil yang diinginkan dalam hal mendesaian
sistem intruksional. Dalam mencapai sistem intruksional yang siap pakai tidaklah semudah
menentukan tujuan perjalanan. Kita mengetahui bahwa pendidikan itu mempunyai tujuan. Yang
pasti, hanya tidak semua orang dapat merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapainya
dengan pendidikan yang direalisasikannya.

Tujuan adalah keterampilan pengetahuan, dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi
kebutuhan yang telah diidentifikasi. Tujuan berfokus pada apa yang dapat dilakukan sibelajar
ketika usai pelajaran. Tujuan instruksional idealnya diperoleh dari proses pengkajian/
penelususan kebutuhan (Need Assessment) yang menetapkan secara luas indikasi-indikasi
permasalahan yang harus dipecahkan. (Dick and Carey, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari analisis instruksional?


2. Apa saja macam-macam struktur analisis instruksional?
3. Langkah apakah yang digunakan untuk melakukan analisis intruksional?
4. Apakah yang dimaksud dengan strategi intruksional?
5. Apa saja komponen metode instruksional?

1
1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka dapat kita ketahui tujuan dari penelitian
ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian dari analisis instruksional.
2. Mengetahui macam-macam struktur analisis instruksional.
3. Mengetahui langkah-langkah dalam melakukan analisis instruksional.
4. Mengetahui strategi instruksional.
5. Mengetahui komponen metode instruksional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dari Analisis Instruksional


Analisis intruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus
yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan yang di untuk mengidentifikasi perilaku-
perilaku khusus yang yang dapat menggabarkan perilsku umum secara terperinci.dari susunan
tersebut jelas kedudukan perilaku khusus yang dilakukan lebih dahulu dari perilaku yang lain
karena berbagai hal seperti kedudukan sebagai perilaku prasyarat, perilaku yang menurut proses
psikologis muncul lebih dahulu atau secara kronologis terjadi lebih awal.

Analisis instruksional adalah suatu prosedur, yang apabila diterapkan pada suatu tujuan
instruksional, akan menghasiikan suatu identifikasi kemampuan-kemampuan bawahan (sub
ordinate skills) yang diperlukan bagi siswa untuk mencapai tujuan instruksional (Dick & Carey).

Analisis instruksional adalah suatu alat yang dipakai oleh para penyusun disain instruksional
atau guru untuk membantu mereka di dalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus
dikuasai/dilaksanaan oleh siswa dan sub tugas atau tugas dasar yang membantu siswa dalam
menyelesaikan tugas pokok (Esseff, P.J).

Dari dua definisi tersebut dapat kita lihat “sub ordinate skills” itu sendiri sebenarnya bisa
jadi tidaklah sangat penting sebagai hasil belajar, namun diperlukan, dalam arti harus dikuasai
agar siswa dapat mempelajari ketrampilan (skill) yang lebih tinggi. Penguasaan “sub skill”
tersebut akan memberikan transfer yang positif untuk mempelajari keterampilan yang lebih
tinggi.
Jelas kiranya bahwa dengan pendekatan baru ini, bilamana menyusun, disain instruksional
secara sistematis, maka dalam menentukan pelajaran (content lesson) yang akan dimasukkan di

3
dalam suatu pengajaran, tidak mesti harus mengambil atau mengikuti suatu teks atau suatu
artikel tertentu. Tapi yang penting terlebih dulu perlu diperhatikan ialah kemampuan yang harus
diajarkan, agar siswa dapat mencapai tujuan instruksional secara efisien.

2.2 Macam-Macam Struktur Analisis Instruksional


Dalam melakukan analisis, terdapat beberapa macam struktur analisis diantaranya sebagai
berikut:

•Struktur Hierarkikal yaitu struktur perilaku yang menggambarkan kedudukan dua perilaku yang
menunjukan bahwa salah satu perilaku dapat dilakukan apabila telah menguasai perilaku
sebelumnya (prasyarat).

•Struktur Prosedural yaitu struktur kedudukan beberapa perilaku yang menunjukan satu seri
urutan penampilan perilaku tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lain.
Walaupun kedua perilaku khusus itu harus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan suatu
perilaku umum tetapi setiap perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah

•Struktur pengelompokan yaitu stuktur yang menggambarkan adanya perilaku-perilaku khusus


yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu dengan yang lainnya walaupun semuanya
saling berhubungan. Jadi garis yang menghubungkan antara perilaku khusus yang satu dengan
yang lain tidak diperlukan

•Struktur kombinasi yaitu struktur yang menggambarkan perilaku khususnya sebagian tersebar
akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hirarkikal, prosedural dan pengelompokan. Di
dalam ruang lingkup perilaku umum itu mempersyaratkan perilaku khusus yang lain dan
selebihnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum

2.3 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Analisis Instruksional


Menurut Mager (2005) dalam (zuhairi-stain.blogspot.com) langkah-langkah di dalam
analisis istruksional dapat dibedakan dua macam:

4
1. Langkah pertama ialah menuliskan semua tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan;

2. Langkah kedua ialah menyusun, daftar tugas secara mendetail dan urut sesuai dengan urutan
senyatanya manakala tugas itu dilaksanakan.

Apa yang dikemukakan oleh Mager tersebut menunjukkan, bahwa pada langkah pertama
belum diperhatikan urutan bagaimana melaksanakan tugas-tugas tersebut. Sedang pada langkah
kedua, di samping memerinci sampai pada tugas yang sekecil-kecilnya agar tak ada yang
terlewatkan, juga memperhatikan urutan bagaimana tugas tersebut dilaksanakan. Ell (2005) lebih
memerinci di dalam menjelaskan metode analisis instruksional sebagai berikut:

a. identifikasi tugas-tugas pokok dan hubungannya dengan subtugas;

b. mengurutkan tugas-tugas sesuai dengan urutan, manakala tugas;

c. tersebut dilaksanakan dalam keadaan senyatanya;

d. identifikasi tingkah laku (behavior) yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tugas;

e. memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mempelajari setiap tugas.

Cara yang efektif untuk menentukan tugas-tugas pokok adalah dengan cara menulis-kan
semua tugas yang berkenaan dengan masing-masing bidang tertentu yang harus dicapai. Kita
bisa mulai dengan menanyakan kepada diri sendiri. “Apa yang saya inginkan siswa dapat
melakukan sesuatu setelah ia selesai mempelajari suatu unit pelajaran”? Seberapa banyak daftar
tugas tersebut, tergantung dari luasnya bidang yang dianalisis, misalnya apakah kita ingin
menyusun suatu pogram studi untuk suatu jurusan pada suatu fakultas, suatu program training,
atau suatu mata kuliah, atau bahkan suatu unit pelajaran.

2.4 Strategi Instruksional


a) Pengertian strategi pembelajaran atau instruksional secara detail diungkapkan oleh
Suparman (2012:245), bahwa strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan
kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan,
serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional
yang telah ditentukan.

5
b) Dick dan Carey dalam Suparman (2012:236) mengatakan bahwa suatu strategi
instruksional menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu strategi bahan
instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut
untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada mahasiswa.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut diatas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa
strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi
pelajaran dan peserta didik, peralatan dan bahan, serta alokasi waktu yang digunakan dalam
proses instruksional untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.

2.5 Komponen Metode Instruksional

Komponen metode instruksional terdiri dari beberapa metode yang digunakan dalam setiap
langkah pada urutan kegiatan instruksional. Setiap langkah mungkin menggunakan satu atau
beberapa metode atau mungkin pula setiap langkah menggunakan metode yang sama. Tidak
semua metode instruksional sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan instruksional
tertentu. Oleh karena itu, seorang pengembang instruksional harus memilih metode yang sesuai
untuk setiap TIK yang ingin dicapai. Metode-metode yang dapat digunakan antara lain Metode
instruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan isi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Berbagai metode yang digunakan dalam kegiatan instruksional antara
lain sebagai berikut :

(1) Metode Ceramah

Metode ceramah berbentuk penjelasan pengajar kepada siswa MI Al-Awwal Palembang


dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas.

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah:

a. Guru mudah menguasai kelas.

b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

6
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

d. Waktu terbatas sedangkan informasi yang akan disampaikan banyak

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

a. Partisipasi peserta didik rendah

b. Kemajuan peserta didik sulit dipantau

c. Perhatian dan minat peserta didik tidak dipantau

d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih
tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.

e. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

f. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

(2) Metode Diskusi

Metode Diskusi adalah interaksi antara siswa dari siswa atau siswa MI Al-Awwal
Palembang dengan pengajar untuk menganalisis, atau memperdebatkan topic atau permasalahan
tertentu. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk:

a. Mendorong siswa berpikir kritis.

b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama.

d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan
masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.

7
b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat
secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.

c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :

a. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.

b. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.

c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

Komponen Media Instruksional

Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar;
sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat
seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan
penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk
mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung
bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media. Terjadinya belajar
bermakna ini tidak terlepas dari peran media terutama dari kedudukan dan fungsinya. Secara umum
media mempunyai kegunaan:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori &
kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang
sama.

8
Sebuah media yang efektif dan efisien serta menyenangkan tentu menjadi dambaan dan
kebutuhan untuk pembelajaran, untuk mendapatkan media tersebut diperlukan beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan diantaranya dalam pemilihan media. Terdapat beberapa pendapat dan cara dalam
mengembangkan media, meskipun caranya berbeda-beda, namun ada hal yang sepakat bahwa setiap
media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada efektifitas program
pembelajaran.

Dalam hal ini tidak ada satu media yang sempurna, dengan kata lain dapat digunakan dalam
semua situasi, semua karakteristik siswa dan semua mata pelajaran, namun media sifatnya kondisional
dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah
mengkaji media sebagai bagian integral dalam proses pendidikan yang fokusnya akan memperhatikan
beberapa komponen, diantaranya :

(1) Instructional Goals, yaitu tujuan instruksional apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut. Jika kita kaitkan dengan
kurikulum berbasis kompetensi maka kita harus memperhatikan: standar kompetensi, kompetensi
dasar dan terutama indikator.

(2) Instructional content, materi pembelajaran, yaitu bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada
program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai
sejauhmana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa
yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.

(3) Learner Characteristic, familiaritas media dan karakteristik siswa, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri
media yang akan digunakan dikaitkan dengan karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah)
ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.

(4) Media selection, adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pemilihan media pada
dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang akan
dikembangkan.

Komponen Waktu

9
Komponen terakhir alam strategi instruksional adalah waktu. Waktu yaitu jumlah waktu dalam
menit yang dibutuhkan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap langkah pada
urutan kegiatan instruksional. Menghitung waktu sangat penting bagi pengajar, pengajar harus dapat
membagi waktu untuk setiap langkah dalam pendahuluan, pennyajian, dan penutup.

Penentuan jumlah waktu bagi pengejar dan peserta didik pada setiap langkah urutan kegiatan
instruksional merupakan suatu batasan bagi pengajar dan mahasiswa bahwa tujuab instruksional
akan dapat dicapai bilamereka dapat memenuhinya. Karena walaupun tujuan instruksional sama
metode dan media yang digunakan sama, tetapi penekanan jumlah waktu berbeda, hasilnya
dapat berbeda pula.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melakukan Analisis intruksional adalah suatu prosedur dalam mengidentifikasi
kompetensi yang harus dikuasai siswa dengan menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku
khusus yang tersusun secara logis dan sistematis untuk mencapai tujuan instruksional. Yaitu
pada empat macam susunan yaitu struktur hierarkial, Prosedural, pengelompokan dan struktur
kombinasi.
langkah penting lainnya adalah pengembangan strategi instruksional dalam upaya
meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat komponen untuk
menyusun suatu strategi, diantaranya ada kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu.
Salah satu unsur utama dalam pengembangan instruksional adalah pemilihan metode yang tepat
sesuai dengan materi yang diajarkan. Tetapi semua itu saling mempengaruhi satu sama lain
dalam pembuatan ataupun penyusunan strategi instruksional. Strategi instruksional ini berbeda-
beda menurut situasi, kondisi, toleransi, dan jangkauan di suatu tempat pengajaran, walaupun
materi atau isi pelajaran sama. Oleh karena itu, seluruh pengajar harus bisa menyusun atau
mengembangkan strategi instruksionalnya agar dapat mencapai tujunnya dan proses belajar
mengajarnya dapat efektif dan efisien.

3.2 Saran

10
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat disarankan tenaga pengajar (guru / dosen).
menggunakan tahap demi tahap dalam menganalisis instruksional secara teliti sehingga
kebutuhan siswa dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. hendaknya selalu
melakukan evaluasi, sehingga kualitas pembelajaran sesuai dengan tujuan dan pembelajaran.
Begitu pula, hasil dari pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien, selain itu
peserta didik juga mampu menerima pembelajaran dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://rahmawatiblog.blogspot.com/2012/06/penyusunan-strategi
instruksional.html

https://mrsboys.blogspot.com/2011/11/melakukan-analisis-intruksional.html

12

Anda mungkin juga menyukai