Tak Usah Diklat, 18 RHK Dan Bukti Dukung Ini Bisa Dipilih Guru Untuk Penuhi Minimal 32 Poin Kerja, Berikut Penjelasan Sederhana Anti Ribet

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Tak Usah Diklat, 18 RHK dan Bukti Dukung Ini Bisa Dipilih Guru Untuk

Penuhi Minimal 32 Poin Kerja, Berikut Penjelasan Sederhana Anti


Ribet

Rencana Hasil Kerja (RHK) adalah salah satu fitur pada Pengelolaan Kinerja
di Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk memenuhi poin kerja.

Dalam Perencanaan Pengembangan Kompetensi, para guru dianjurkan memiliki


rentang poin kerja minimum antara 32 dan 128 dengan memilih RHK yang efektif.

Disebutkan, RHK yang dipilih itu harus berdampak bagi diri sendiri, komunitas
pendidikan, maupun Satuan Pendidikan dan diukur melalui capaian poin kerja.

Sebut saja pilihan RHK itu harus dipilih yang paling banyak memberikan manfaat dan
dampak terhadap pendidikan, sehingga nilai poin kerja bisa dicapai sesuai ekspektasi.

Sebagai informasi, kesibukan guru mengisi RHK muncul setelah terbitnya keputusan
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di fitur PMM.

Informasi itu tertuang dalam Keputusan Kemendikbudristek 7607/B.BI/HK.03/2023


tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah.

Dalam fitur baru Pengelolaan Kinerja Guru, terdapat Perencanaan Kinerja,


Pelaksanaan Kinerja hingga Persetujuan dan Penilaian Perencanaan Kinerja oleh
Kepala Sekolah.

Untuk itu, para guru diminta menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai
rencana dan target kinerja yang dibuat oleh pegawai dalam kurun waktu tertentu.

Sementara RHK adalah perencanaan yang lebih rinci dari sasaran kerja yang
ditetapkan dalam SKP. RHK digunakan untuk memastikan sasaran kerja dapat dicapai.
Pengisian SKP di PMM memang seharusnya memberikan kemudahan bagi guru.
Tetapi dalam satu semester tahun pelajaran, guru diminta untuk mencapai
setidaknya 32 poin.

Itu artinya para guru harus menyelesaikan banyak tugas agar mencapai target poin
kerja tersebut.

Sehingga sulit waktu untuk mengikuti diklat yang kerap ditawarkan di group whatshapp
para guru.

Namun demikian, kegiatan pengisian SKP di PMM ini dinilai mengakomodasi keaktifan
guru dalam menjalankan tugas tambahan.

"Ada keuntungan dalam pengisian SKP 2024. Melalui kebijakan ini, siapa yang
kinerjanya baik, akan mendapat nilai yang baik pula, tidak hanya berpatokan pada
pangkat atau golongan," tanggap seorang guru SMP Negeri 237 Jakarta, Ini Dia
Triwaluyaningsih.

Perempuan lulusan UPI Bandung itu menyarankan agar SKP dikerjakan sambil
berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan rekan guru.

Dalam Perencanaan Kinerja terdapat 18 Rencana Hasil Kerja yang dapat dipilih oleh
guru atau Kepala Sekolah.

Untuk memudahkan pemilihan dan penghitungan, berikut RHK yang sudah berurutan
menurut besaran poin kerja dari mulai 4, 6, 8, 12, 24, 36 hingga poin terbesar yaitu 128
poin.

1. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai partisipan kegiatan seperti


seminar, lokakarya, konferensi, simposium, dan/atau studi banding lapangan yang
diselenggarakan di bidang pendidikan.
 Untuk 1 kegiatan, setara dengan 4 poin. Bukti dukung Sertifikat.

2. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta berbagi praktik baik yang
diselenggarakan komunitas belajar.
 Untuk 1 kegiatan berdurasi 2-3 jam setara 4 poin. Bukti dukung Sertifikat.

3. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai peserta coaching atau mentoring


pengembangan kompetensi oleh Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas
Sekolah.
 Dalam 1 kegiatan setara 4 poin. Bukti dukung Sertifikat.

4. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Aksi Nyata sejawat


yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.
 Bagi 10 Aksi Nyata setara 6 poin. Bukti dukung Laporan.
5. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Cerita Praktik yang
dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.
 Untuk 10 Cerita Praktik setara 6 poin. Bukti dukung Laporan.

6. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Perangkat Ajar yang


dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.
 Hitungannya, 10 Perangkat Ajar setara 6 poin. Bukti dukung Laporan.

7. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Kumpulan Konten


Unggulan yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.
 Dalam 1 Kumpulan Konten Unggulan yang terbit di PMM setara 6 poin. Bukti
dukung Kumpulan Konten Unggulan yang terbit di PMM.

8. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik dalam
kegiatan yang terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan/atau Perencanaan Berbasis Data.
 Untuk 1 kegiatan berdurasi 2-3 jam setara 8 poin. Bukti dukung Sertifikat.

9. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Partisipan observasi praktik


pembelajaran (persiapan, pelaksanaan, dan diskusi tindak lanjut) bersama rekan
sejawat.
 Untuk 1 observasi sebagai pelaku dan pengamat secara bergantian setara 8
poin. Bukti dukung Laporan.

10. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta kegiatan pelatihan atau
bimbingan teknis yang memperoleh sertifikat di bidang pendidikan, kebudayaan, riset,
dan teknologi.
 Untuk 1 kegiatan berdurasi 2-3 hari setara 8 poin. Bukti dukung Sertifikat.

11. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta Pelatihan


Mandiri sesuai model kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas Sekolah.
 Dalam kegiatan 1 pelatihan beserta Aksi Nyata setara 8 poin. Bukti dukung
Sertifikat Topik.

12. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Coach, mentor, fasilitator,


dan/atau pengajar praktik dalam kegiatan pengembangan kompetensi kepada Guru,
Kepala Sekolah, dan/atau pengawas sekolah.
 Untuk 1 kegiatan berdurasi 2-3 jam setara 12 poin. Bukti dukung Sertifikat.

13. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Cerita Praktik yang
dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.
 Untuk 1 Cerita Praktik yang terbit di PMM setara 12 poin. Bukti dukung Cerita
Praktik yang terbit di PMM.

14. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peraih pengakuan atau


penghargaan terhadap kompetensi dan kinerjanya dalam berbagai wadah atau ajang.
 Untuk 1 penghargaan setara 12 poin. Bukti dukung Piagam.

15. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Perangkat Ajar yang
dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.
 Untuk 1 Perangkat Ajar yang terbit di PMM setara 24 poin. Bukti dukung
Perangkat Ajar yang terbit di PMM.

16. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta praktik magang pada
dunia kerja dan/atau bidang lain yang relevan.
 Untuk 1 kegiatan berdurasi 2-4 minggu setara 24 poin. Bukti dukung Sertifikat.

17. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penggerak Komunitas


Belajar dengan mengadakan minimal 3 kegiatan berbagi praktik baik.
 Dalam 3 kegiatan setara 36 poin. Bukti dukung Sertifikat.
18. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta program pelatihan dan
pendidikan jangka pendek atau menengah pada bidang kepemimpinan dan bidang
teknis yang relevan, seperti Pendidikan Guru Penggerak atau pelatihan manajerial
Kepala Sekolah.
 Dalam 1 kegiatan berdurasi 3-6 bulan setara 128 poin. Bukti dukung Sertifikat.

Dari 18 poin itu, poin akan dihitung dengan cara memilih 'Target Kuantitas' dari
'Rencana Hasil Kerja' yang telah dipilih sebelumnya.

Target kuantitas ini mencakup jumlah sesi kegiatan yang akan dilakukan oleh guru
sesuai dengan rencana hasil kerja yang telah ditetapkan.

Jika guru memilih lebih banyak sesi kegiatan, poin yang dihitung akan berkali lipat.
Sebagai contoh, jika guru memilih suatu Rencana Hasil Kerja yang memiliki 8 poin, dan
kemudian memilih 4 kegiatan untuk rencana tersebut, poin yang akan diperoleh adalah
8 dikali 4, yaitu 32 poin.

Proses menambahkan 'Rencana Hasil Kerja' hanya dapat dilakukan saat tahap
'Perencanaan Kinerja'.

Pada tahap ini, guru dapat memeriksa rencananya melalui 'Rangkuman' sebelum
mengirimkannya kepada Kepala Sekolah.
Masih Bingung Cara Mengisi RHK dalam SKP? Tutorial Lengkapnya Ada di Sini

Anda masih bingung cara mengisi RHK dalam SKP? Silakan baca artikel ini sampai
tuntas.

RHK atau Rencana Harian Kegiatan adalah perencanaan yang lebih rinci dari sasaran
kerja yang ditetapkan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

RHK ini ada dalam Perencanaan Kinerja yang merupakan poin penting diisi dalam
menyusun SKP.

Perencanaan Kinerja ini sendiri dikelola dua kali dalam setahun. Yakni bulan Januari
dan Juli.

Sehingga pada awal tahun 2024 ini, tentu saja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS)
termasuk guru sibuk menyusun perencanaan kinerja, termasuk di dalamnya RHK.

Sebagai informasi, pengisian RHK ini bertujuan memastikan sasaran kerja dapat
dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan.

Cara mengisi RHK dimulai dengan masuk akun E-Kinerja terlebih dahulu. Anda dapat
mengakses e-Kinerja di https://kinerja.bkn.go.id, kemudian login menggunakan NIP dan
password MyASN Anda.

Jika lupa password MyASN, silakan gunakan fitur reset password yang tersedia di
aplikasi MyASN BKN. Agar lebih jelas, simak cara mengisi RHK pada E-Kinerja di
bawah ini.

Setelah berhasil login di E-Kinerja, Anda akan masuk pada halaman SKP. Nah, RHK
terletak di laman SKP.

Sebelum membahas cara mengisi RHK, perlu Anda ketahui terlebih dahulu cara pengisian SKP
yang efektif. Berikut rinciannya:

1. Untuk memastikan kesuksesan dalam pekerjaan Anda, mulailah dengan memilih


aspek-aspek kinerja yang paling relevan. Perhatikan kuantitas, kualitas, waktu, atau
elemen lain yang sesuai.
2. Setelah Anda mengidentifikasi aspek-aspek kinerja tersebut, ciptakan indikator-
indikator yang jelas untuk mengukurnya. Pastikan bahwa indikator-indikator ini dapat
diukur dengan akurat dan mudah dimengerti.
3. Tetapkan target kinerja yang realistis. Target ini harus mencerminkan tingkat
pencapaian yang dapat Anda capai dalam periode tertentu tanpa terlalu optimis atau
terlalu pesimis.
4. Lakukan evaluasi rutin terhadap kinerja Anda selama periode kerja. Ini akan
membantu Anda mengetahui seberapa berkembangnya Anda dan mengidentifikasi
area yang dapat ditingkatkan lagi.
5. Salah satu elemen kunci dalam mengelola kinerja adalah menerima masukan yang
konstruktif. Jangan ragu untuk meminta masukan dari atasan atau rekan kerja Anda.
Masukan ini bisa menjadi alat berharga untuk memperbaiki kinerja Anda jika ada
kekurangan.

Cara Mengisi RHK

Mengisi RHK membantu pegawai mengidentifikasi tugas dan kegiatan yang harus
dikerjakan dalam jangka waktu tertentu. Berikut cara mengisi RHK pada E-Kinerja:

1. Cek dan pastikan data ASN dan Data Atasan sudah benar/sudah berubah, Apabila
belum berubah silahkan klik 'Muat Ulang'.

2. Pada laman SKP, klik "Tambah RHK" yang terletak di sisi kiri atas.

3. Isikan RHK, dengan:

 Jenis RHK
 RHK dari ASN

4. Pada Pilihan "Jenis RHK". Silakan pilih “Utama”

5. Pada Kolom RHK, silakan tuliskan hasil dari rencana kerja.

6. Pada "Klasifikasi RHK", silakan pilih di antara Organisasi (tertaut di Unit Organisasi)
atau Individu (tertaut di SKP Pegawai).

7. Setelah RHK di-input, selanjutnya pilih “Tambah Indikator” dengan mengisikan:

 Aspek
 Indikator
 Target

8. Setelah itu submit dan RHK telah selesai dilengkapi.

Selanjutnya, perencanaan kinerja termasuk RHK yang sudah Anda isi akan diperiksa
dan disetujui oleh pimpinan unit kerja atau kepala sekolah.

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk menyetujui perencanaan kinerja, menilai


kinerja guru, dan memberikan bimbingan untuk peningkatan kinerja.
Dalam hal ini, Kepala Sekolah menyetujui dokumen SKP dan melakukan pengamatan terhadap
pelaksanaan SKP.

Anda mungkin juga menyukai