Anda di halaman 1dari 3

Perikarditis akut

Fungsi normal dari perikardium:


Perikardium visceral merupakan membran serous bersama-sama dengan perikardium
parietalis membentuk cavum perikardium yang berisikan “ultrafiltrate of plasma” dalam
jumlah yang kecil (15-50ml). Dalam keadaan yang normal pericardium mencegah dilatasi
tiba-tiba dari ruang jantung pada saat melaksanakan tugasnya dan dengan hipervolemia.
Perikardium juga membatasi posisi anatomi dari jantung, meminimalkan friction antara
jantung dan struktur-struktur yang mengelilinginya, mencegah displacement dari jantung dan
kekakuan dari pembuluh darah besar dan mungkin mencegah penyebaran infeksi dari paru-
paru dan cavum pleura ke jantung.(*2)

DEFINISI
Perikarditis Akut (Acute Pericarditis) adalah peradangan pada perikardium (kantung selaput
jantung), yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri.
Peradangan menyebabkan cairan dan produk darah (fibrin, sel darah merah dan sel darah
putih) memenuhi rongga perikardium.(*1) Nyeri dada, pericardial friction rub, perubahan EKG,
dan efusi pericardial dengan tamponade jantung dan paradoxical pulse merupakan manifestasi
utama dari bermacam-macam bentuk dari perikarditis akut.(*2)

Klasifikasi Klinis (*2)


I. Acute pericarditis (6 minggu)
A. Fibrinous
B. Effusive (serous atau sanguineous)
II. Subacute pericarditis (6 minggu sampai 6 bulan)
A. Effusive-constrictive
B. Constrictive
III. Chronic pericarditis ( 6 bulan)
A. Constrictive
B. Effusive
C. Adhesive (nonconstrictive)

Klasifikasi etiologi (*2)


I. Infectious pericarditis
A. Viral (coxsackievirus A and B, echovirus, mumps, adenovirus, hepatitis, HIV)
B. Pyogenic (pneumococcus, streptococcus, staphylococcus, Neisseria, Legionella)
C. Tuberculous
D. Fungal (histoplasmosis, coccidioidomycosis, Candida, blastomycosis)
E. Infeksi lain (syphilitic, protozoal, parasitic)
II. Noninfectious pericarditis
A. Acute myocardial infarction
B. Uremia
C. Neoplasia
1. Primary tumors (benign or malignant, mesothelioma)
2. Tumors metastatic to pericardium (lung and breast cancer, lymphoma, leukemia)
D. Myxedema
E. Cholesterol
F. Chylopericardium
G. Trauma
1. Menembus dinding dada
2. Tidak menembus
H. Diseksi aorta ( dengan kebocoran ke dalam cavum pericardium )
I. Postirradiation
J. Familial Mediterranean fever
K. Familial pericarditis
1. Mulibrey nanisma
L. Acute idiopathic
M. Whipple’s disease
N. Sarcoidosis
III. Perikarditis yang diperkirakan berhubungan dengan hipersensitifitas dan proses autoimun
A. Rheumatic fever
B. Collagen vascular disease (SLE, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis,
scleroderma, acute rheumatic fever, Wegener’s granulomatosis)
C. Penggunaan obat (e.g., procainamide, hydralazine, phenytoin, isoniazide, minoxidil,
anticoagulants, methysergide)
D. Postcardiac injury
1. Postmyocardial infarction (Dressler’s syndrome)
2. Postpericardiotomy
3. Posttraumatic

GEJALA

Biasanya perikarditis akut menyebabkan demam dan nyeri dada, yang menjalar ke bahu kiri
dan kadang ke lengan kiri.Nyerinya menyerupai serangan jantung, tetapi pada perikarditis
akut nyeri ini cenderung bertambah buruk jika berbaring, batuk atau bernafas dalam.
Perikarditis dapat menyebabkan tamponade jantung, suatu keadaan yang bisa berakibat
fatal.(*1)
Nyeri dada
Nyeri dada merupakan gejala yang selalu ada dalam setiap benuk perikarditis akut. Nyeri pada
perikarditits kerapkali berat, pada retrosternal dan precordial kiri, dan menjalar ke punggung
dan daerah kiri trapezius. Sering sakitnya merupakan konsekuensi pleuritis yang mengiringi
inflamasi pleural. Nyeri dada yang timbul dirasakan menusuk dan diperburuk oleh inspirasi,
batuk, dan perubahan dari posisi tubuh, tetapi kadang-kadang menetap, sakit yang menjalar ke
lengan atau kedua lengan yang mirip dengan myocardiac iskemia; oleh karena itu,
kebingungan dengan acute myocardial infarction (AMI) sering mincul. Secara khusus,
bagaimanapun juga nyeri perikardial akan berkurang dengan duduk dengan posisi tubuh ke
depan dan semakin buruk dengan berbaring dalam posisi supine.(*2) .
Pericardial Friction Rub
Merupakan tanda fisik yang paling penting pada perikarditis akut, mencapai 3 komponen
setiap siklus jantung. Kadang-kadang diperoleh ketika penekan tetap dengan diafragma
stetoskop pada dinding thoraks pada kiri bawah batas sternum. Paling sering didengar selama
ekspirasi dalam posisi tegak lurus dengan posisi ke arah depan. Gesekannya sering tidak tetap,
dan suaranya akan hilang dalam beberapa jam, dan mungkin kembali pada hari berikutnya. (*2)

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (mendengarkan bunyi
jantung dengan stetoskop).
Perikarditis dapat menyebabkan bunyi berderak yang mirip dengan bunyi keriat-keriut sepatu
kulit.
Foto rontgen dada dan ekokardiografi dapat memperlihatkan banyaknya cairan di dalam
perikardium.
Ekokardiografi juga dapat menunjukkan penyebabnya (misalnya tumor) dan menunjukkan
tekanan cairan perikardium pada bilik jantung kanan. Tekanan yang tinggi merupakan tanda
kemungkinan terjadinya tamponade jantung.
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan beberapa keadaan yang menyebabkan perikarditis,
seperti leukemi, AIDS, infeksi, demam rematik dan kadar urea darah yang meningkat yang
disebabkan oleh gagal ginjal. (*1)

PENGOBATAN
Penderita biasanya dirawat di rumah sakit, diberikan obat untuk mengurangi peradangan
(misalnya Aspirin atau ibuprofen), kontrol terhadap terjadinya efusi pericardial (jika ada efusi
pericardial maka tekanan arteri dan vena , heart rate harus dikontrol dan diperhatikan ).(*2)
Selain itu harus diawasi kemungkinan terjadinya komplikasi (terutama tamponade jantung).
(*1)

Bila nyerinya hebat mungkin perlu diberikan opium (misalnya morfin) atau corticosteroid.
Obat yang paling sering digunakan untuk nyeri yang hebat adalah prednisone.

Pengobatan lanjutan dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.


Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat anti kanker) atau
terapi penyinaran; tetapi biasanya penderita menjalani pembedahan untuk mengangkat
perikardium.
Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap perubahan program dialisa
yang dijalaninya.
Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari perikardium dibuang melalui
pembedahan.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut segera dihentikan.

Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang mengalami perikarditis
berulang yang disebabkan oleh virus.
Pada beberapa kasus diberikan colchicine.

Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan pembedahan untuk


mengangkat perikardium. (*1)

PROGNOSIS
Prognosis tergantung kepada penyebabnya.
Jika disebabkan oleh virus atau jika penyebabnya tidak jelas, penyembuhan biasanya
memerlukan waktu 1-3 minggu.
Komplikasi maupun kekambuhan bisa memperlambat penyembuhan.
Penderita kanker yang telah menyebar ke perikardium bertahan hidup sampai 12-18 bulan.(*1)

1. http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=1&iddtl=83
2. Harrisons.2005.Priciples of Internal Medicine 16th edition

Anda mungkin juga menyukai