Anda di halaman 1dari 21

PENANGANAN TINGKAH LAKU ANAK DI KLINIK

A. DASAR-DASAR PENANGANAN
I. PEMAHAMAN TINGKAT KOOPERATIF PASIEN II. MENGETAHUI FAKTOR YANG MEMPENARUHI TINGKAH LAKU DAN PENANGANANNYA A.I. Pemahaman tingkat kooperatif pasien diperlukan untuk memaksimalkan perawatan yang diberikan

Ada 3 tingkat kooperatif pasien :


1. cenderung kooperatif 2, kooperatif 3. tidak kooperatf

Setiap pasien mempunyai kecenderungan kooperatif.

A.II . Faktor yang mempengaruhi tingkah laku dan penanganannya meliputi beberapa hal yaitu :
1. STATUS PENYAKIT 2. PERKEMBANGAN FISIK DAN MENTAL 3. KARAKTER ORANG TUA 4. KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN KLINISI 5. KONDISI ANAK DALAM KELUARGA

1. STATUS PENYAKIT
Status penyakit dapat menentukan kebutuhan perawatan

Ada 2 macam perawatan : a. Preventif b. Kuratif dan rehabilitatif a. Preventif


Perawatan dapat berupa : 1. prophilaksis 2. aplikasi fluorida 3. fissure sealant Tindakan preventif dapat ditunda bila pasien tidak kooperatif. Tujuan penundaan : 1. meningkatkan kooperatif pasien 2. kesiapan pasien menerima terapi

b. Kuratif
Perawatan ini meliputi : 1. penumpatan gigi 2. pencabutan Tujuannya adalah memperbaiki gigi yang mengalami karies agar tidak berkembang menjadi lebih parah Penundaan pada perawatan kuratif dapat menyebabkan perluasan karies. Oleh karena itu harus diperhatikan jenis karies yang ada. Ada 2 jenis karies : 1. lesi incipient 2. lesi aktif

Penundaan harus diinformasikan pada orang tua dengan alasan tepat.


Yang harus diperhatikan dalam perawatan : 1. status kesehatan umum 2. manifestasi penyakit sistemik dalam rongga mulut

2. PERKEMBANGAN FISIK DAN MENTAL ANAK


Tingkat kooperatif pasien anak juga ditentukan oleh :

a. perkembangan fisik b. tingkat sosialisasi c. tingkat kemandirian d. perkembangan intelektual e. kemampuan komunikasi
Ada 2 faktor yang mempengaruhi potensi kooperatif

1. faktor internal 2. faktor eksternal

Faktor internal :
a. rasa takut dapat dihilangkan dengan adanya rasa
percaya pada drg

b. penolakan perlu dilakukan pengarahan tentang


keinginan anak

c. pemahamandapat dikomunikasikan sesuai


perkembangan anak

Penolakan lebih sulit diatasi daripada rasa takut dan pemahaman

Faktor eksternal :
Dipengaruhi oleh
a. pengalaman medis yang tidak menyenangkan dialami oleh orang tua,saudara dan teman< rasa takut subyektif> b. sikap orang tua terhadap perawatan gigi. bila orang tua takut maka hal yang sama dapat terjadi pada anak

PEMBAGIAN TINGKAT KOOPERAIF < Wright>

a. Cenderung kooperatif
Pada anak usia > 3 tahun yang bersifat : 1. mulai suka dengan orang lain 2. suka mendengar cerita 3. dekat dengan ibu Komunikasi yang baik dan menarik pada anak : 1. anak antusias terhadap perawatan 2. hubungan yang baik dengan drg 3. anak menikmati perawatan Respon anak pada saat pemeriksaan dapat diketahui : 1. tingkat sosialisasi anak 2. kemampuan komunikasi Pasien pada tingkat ini biasanya mengharapkan imbalan

b. Kooperatif
1. anak datang dengan rasa takut minimal,antusias terhadap perawatan dan merespon pertanyaan dengan baik 2. anak patuh pada instruksi drg 3. sadar akan kebutuhan perawatan gigi 4. menikmati perawatan dan berhubungan baik dengan drg

c. Tidak kooperatif
1. pada anak usia<3 tahun, anak cacat mental dan fisik 2. kurang pemahaman tentang perawatan gigi 3. adanya faktor internal dan eksternal yang sulit dihilangkan

3. KARAKTER ORANG TUA


Orang tua dapat mempengaruhi tingkah laku anak , oleh karena itu dibutuhkan interaksi antara orang tua dan drg dalam menangani tingkah laku anak Kehidupan sehari-hari yang berpengaruh antara lain : a. kebiasaan makan jenis,waktu b. kebiasaan menjaga OH c. pengetahuan tentang peran gigi sulung d. sosial ekonomi dapat terlihat jenis perawatan penumpatan atau pencabutan e.kepribadian orang tua : 1. terlalu melindungi pasien cemas 2. pengalaman buruk orang tuaf. eksternal 3. ketidak pedulian orang tuaperawatan terganggu 4. terlalu memanjakan pasien tidak kooperatif

4. KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN DOKTER GIGI

4 demensi yang harus dilakukan drg a. demensi bimbingan b. demensi empati c. demensi kontak fisik d. demensi verbal

Demensi Bimbingan
1. penjelasan secara jujur,singkat dan ramah pada anak agar merasa nyaman di klinik 2. memaksakan perawatan,membentak pasien dapat menyebabkan perawatan gagal

Demensi Empati
1. memahami perasaan anak dalam menerima perawatan gigi dengan mendengarkan keluhan 2. ungkapkan hal positif yang ada pada anak jangan mengejek 3. mengubah rencana perawatan bila anak mulai jenuh/bosan

Demensi Kontak Fisik


kontak fisik dalam bentuk menepuk atau mengusap dapat membuat pasien tenang dan percaya pada drg.

Demensi Verbal
1. komunikasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perawatan 2. komunikasi yang jelas antara drg dengan pasien, orang tua dan asisten drg 3. menghindari pembicaraan yang terus menerus

Semua peran drg tersebut akan meningkatkan tingkat kooperatif


Pasien bila diikuti dengan :
1. perencanaan perawatan yang efektif,tepat dan cepat 2. koordinasi yang baik antara drg dan asisten 3. toleransi drg dalam berkomunikasi juga dipengaruhi kondisi fisik dan mental drg

5. POSISI ANAK DALAM KELUARGA


A. ANAK SULUNG Mudah diarahkan menjadi pasien
kooperatif

B. ANAK BUNGSU manja, perlu kesabaran dalam


penanganan

C. ANAK TUNGGAL egois,melawan tidak patuh

Kondisi ini masih dipengaruhi oleh lingkungan dalam keluarga yang dapat menjadikan anak lebih positif atau negatif dalam menerima perawatan gigi

TEHNIK PENANGANAN TINGKAH LAKU


1. PENANGANAN PRA PERAWATAN

A. INFORMASI TENTANG KESEHATAN GIGI DENGAN GAMBAR

B. KONTROL KESEHATAN GIGI


C. MELIHAT PERAWATAN GIGI DI KLINIK

2. SITUASI LINGKUNGAN KLINIK


A. SUASANA MENYENANGKAN

B. BAJU KERJA DRG


C. GAMBAR PENUNJANG

3. KOMUNIKASI DENGAN PASIEN


a. menciptakan komunikasi <demensi verbal> b. komunikasi drg,pasien dan asisten <demensi verbal> c. penggunaan kalimat yang jelas <demensi bimbingan> d. kontrol suara <demensi verbal> e. komunikasi multi sensoris<demensi kontak fisik> f. mendengar <demensi empati> g. tanggapan yang tepat<demensi empati>

PENANGANAN SECARA NON FARMAKOLOGIS


A. PEMBENTUKAN TINGKAH LAKU 1. untuk anak yang sudah dapat berkomunikasi 2. motivasi dengan jalan menjelaskan tujuan perawatan 3. respon negatif penyesuaian perwatan

1.Tingkah laku positif pujian - verbal - non verbal 2.Tingkah laku negatif bila tidak mengganggu dapat diabaikan 3.Tingkah laku sangat negatiftindakan tegas diberikan pada anak yang menolak bukan takut

B. TELL-SHOW-DO
1. Menjelaskan, memperagakan dan melakukan prosedur perawatan 2. Efektif untuk anak yang cenderung kooperatif 3. Efektif untuk orang tua yang terlalu melindungi anak

C. PENGHARGAAN
Menghargai usaha yang telah dilakuakn anak dalam meningkatkan kesehatan hal ini dapat meningkatkan tingkat kooperatif pasien

D. DESENTISASI
Tindakan yang membuat pasien rileks dan memperkenalkan perawatan yang dapat diterima dengan nyaman E. PERCONTOHAN 1. Memotivasi pasien dengan menunjukan pasien yang kooperatif 2. Dapat meningkatkan kepercayaan pada drg. F. HAND OVER MOUTH 1. Tindakan menutup mulut pasien 2. Tidak untuk anak cacat fisik,cacat mental dan anak yang cenderung kooperatif

G. HYPNOSIS
Digunakan agar pasien menjadi tenang dan dapat menerima perawatan dengan nyaman

H. PHYSICAL RESTRAIN
1. Alat bantu yang digunakan mengendalikan gerakan anak 2. Tujuannya untuk menghindari tehnik sedasi 3. Mempercepat perawatan 4. Indikasi : anak yang mrmbutuhkan perawatan darurat dan tidak kooperatif 5. Kontra indikasi : Anak dengan cacat mental,cacat fisik dan kelainan bawaan

Anda mungkin juga menyukai