Def : Suatu cara pemberian nutrien secara total atau partial mll pembuluh vena utk mencapai keadaan gizi yang adekuat apabila dgn nutrisi oral atau enteral keadaan tsb tidak bisa dicapai
Nutrisi > 7 hr
ya
tidak
Pipa nasoenteral
Resiko aspirasi ya
tidak
Pipa NG
Resiko aspirasi ?
ya Perkutaneus endoskopik /surgical jejunostomy
Cara pemberian NP
1.
2.
NP sentral NP perifer
Parenteral Nutrition
Peripheral (PPN)
Energy and protein provided by PPN are limited because dextrose and amino acids contribute significantly to osmolarity Electrolytes also contribute to osmolarity
(larger lumen)
Indikasi
Gangguan fungsi GIT GIT tidak mungkin digunakan GIT perlu istirahat
Nutrisi parenteral
NP sentral
Dapat
diberikan cairan hipertonik >900 mOsmol/L Perawatan kateter minimal 1x sehari dan kultur kuman Asam amino >5% Dextrose > 20% Lipids Vitamin dan mineral
NP perifer
KI
Lipid
Mencegah def. as.lemak ess Sumber kalori non protein . Direkomendasikan 1 g/kgBB/hr Tersedia dalam sediaan 10%, 20% dan 30% Termasuk LCT atau gabungan LCT/MCT
Lipid
Kurang hiperglikemia Konsentrasi insulin lebih rendah Risiko kerusakan hepar kurang Dosis tinggi dapat mempengaruhi sistem imun Dapat mempengaruhi fs pernafasan
Dekstrose
Asam amino
Diberikan 3,4 kkal/g Hanya sebagai sumber energi Kecepatan infus tidak melebihi 5 mg/kgBB/mnt
Mineral
Mg Ca, Mg, P, Cl, Na, K dan asetat Zink, copper, cromium dan mangan Bentuk dan jumlah tgt status metabolik dan keseimbangan cairan Harus mempertimbangan larutan Ca-phosfat
Vitamin
Secara umum intake yang diberikan dibawah AKG orang normal Bila kebutuhan tinggi dapat ditambahkan secara oral atau enteral
NP sentral prosedur operatif harus dipenuhi dan perawatan kateter secara teratur Penambahan vitamin dan mineral harus hati-hati Pemeriksaan lab teratur 24 jam pertama diberikan 50% dari total kalori, kmd ditingkatkan secara bertahap bila ditolerir dengan baik
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN Cairan nutrisi tidak boleh digantung lebih dari 24 jam Pengalihan dari NP ke NE harus bertahap Pemberian NP harus diperhatikan osmolaritas, route pemberian,dosis dan kecepatan tetesan maksimum, densitas energi per volume, jenis cairan,nutrien spesifik dan indikasi
Komplikasi
Insersi
Mekanik
Infeksi
Makanan enteral
Metode pemberian/suplai zat gizi (kental dan/atau cair) melalui saluran pencernaan, biasanya menggunakan pipa makanan.
Tujuan memacu sekresi enzim pencernaan, mencegah atrofi vili usus, menghambat pertumbuhan bakteri dan translokasi bakteri
Rute pemberian :
a) b)
Metode pemberian
Nutrisi enteral
Indikasi
Pasien
dgn PEM sedang-berat dengan asupan peroral tidak adekuat > 3 hari PEM ringan dengan asupan peroral < 50% kebutuhan normal selama > 7 hari Disfagia, trauma berat, penyakit inflamasi usus Fistula enterokutan bgn distal usus Enteroktomi pada periode recovery
Nutrisi enteral
Kontraindikasi
Ileus
Obstruksi Diare
masif Fistula usus kecil bagian proksimal Pankreatitis berat Renjatan (shock)
Komplikasi
Metabolik
Hiper/hipoglikemia
Ekectrolyt
GIT
Gangguan
Komplikasi
Nutrisi enteral
Komplikasi
Muntah/regurgitasi
Aspirasi Trauma/iritasi
Rhinitis
Esofagitis Diare
Rusell
pd pasien dgn ggn toleransi glukosa Mengandung cukup vitamin dan mineral Isotonik dan bbrp mengandung serat