mengenai fungsifungsi yang mengalami gangguan atau fungsi-fungsi yang berubah akibat proses penyakit
pemenuhan KDM penting dalam menganalisa masalah keperawatan yang muncul dapat memberikan intervensi keperawatan yang tepat
sebuah nilai rata-rata dari berbagai variasi pengukuran keadaan normal tidak ditentukan dengan sebuah nilai absolut tetapi berdasarkan rentang nilai tertentu. Misalnya kadar normal glukosa dalam darah adalah 70 140 mg/dl atau kadar leukosit normal adalah 5.000 - 10.000/mm3
bentuk kehidupan di luar batas-batas normal Gangguan homeostasis akibat ketidakstabilan aspek fisiologis maupun psikologis merupakan penyebab penyakit
alasan untuk suatu fenomena Ex : basil tuberculosis merupakan etiologi dari penyakit tuberkulosis
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7.
Penyakit Herediter atau Familial Penyakit Kongenital Penyakit toksik Penyakit infeksi Penyakit traumatik Penyakit degeneratif Penyakit imunologik
13.
14.
Penyakit neoplastik Penyakit yang berhubungan dengan gizi Penyakit metabolik Penyakit molekuler Penyakit psikogenik Penyakit iatrogenik Penyakit idiopatik
Proses terjadinya penyakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik Termasuk ke dalam faktor ekstrinsik agen menular, trauma mekanik, zat kimia beracun, radiasi, cuaca yang ekstrim, masalah gizi dan juga masalah psikologis.
Sedangkan yang termasuk faktor instrinsik usia, jenis kelamin dan penyakit yang pernah diderita
Kerusakan sel dapat terjadi pada berbagai organel sel, tetapi yang paling sering mengalami kerusakan adalah : 1. Membran sel 2. Mitokondria 3. Nukleus 4. Sitoskeleton
Penyebab Cedera Sel : Genetik Nutrisi Sistem Imun Endokrin Agen fisik Agen kimia Infeksi Anoksia
Iskemia adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suplai oksigen terhadap suatu jaringan atau organ tertentu menyebabkan terjadinya hipoksia pada sel metababolisme di dalam sel berubah anaerob
Mekanisme 1 : metababolisme di dalam sel berubah anaerob penurunan produksi ATP penurunan energi untuk aktifitas transport aktif terjadi kelebihan ion natrium di dalam sel terjadi pemindahan air dari ekstrasel ke dalam intrasel penumpukan cairan dalam sel/udem sel penurunan fungsi mitokondria dan organela lain seperti retikulum endoplasma yang mensintesa protein dan lipid untuk regenerasi membran sel
Mekanisme 2 :
iskemia menyebabkan metabolisme anaerob penumpukan asam laktat intrasel menurunkan pH cairan intrasel mengganggu proses kerja enzim-enzim intrasel
1. 2.
Cedera subletal menunjukkan perubahan morfologis tetapi sel tidak mati bersifat reversibel lebih sering mengenai sitoplasma, sedangkan nukleus tetap dapat mempertahankan integritasnya
Bentuk yang paling sering terjadi adalah akumulasi cairan di dalam sel akibat gangguan mekanisme pengaturan cairan Dapat juga terjadi degenerasi lemak atau infiltrasi lemak dimana terjadi penumpukan lemak intrasel sehingga inti terdesak ke pinggir Misalnya perlemakan hati (fatty liver) pada keadaan malnutrisi dan alkoholik
Bila stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung lama serta melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan kerusakan sel yang bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut kepada kematian sel
1.
2.
Menambah atau mengurangi ukuran sel (hipertrofi dan atrofi) 2. Menambah atau mengurangi jumlah sel (hiperplasia dan involusi) 3. Merubah ukuran sel (metaplasia)
1.
macam, yaitu apoptosis dan nekrosis Apoptosis adalah mekanisme kematian sel yang terprogram nekrosis merupakan bentuk kematian sel sebagai akibat sel yang terluka akut
Mekanisme apoptosis : 1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis) 2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal, induksi gen apoptosis yang berhubungan, dll) 3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel, dll) 4. Fagositosis
Sel menjadi bulat (sirkuler). Ini terjadi karena struktur protein yang menyusun sitoskeleton dicerna oleh enzim peptidase spesifik yang disebut caspase yang telah diaktifkan di dalam sel Kromatin (DNA dan protein-protein yang terbungkus di dalam inti sel) mulai mengalami degradasi dan kondensasi
Kromatin mengalami
kondensasi lebih lanjut, menjadi semakin memadat. caspase tertentu telah melakukan degradasi protein pori inti sel dan mulai mendegradasi lamina yang terletak dalam lingkungan inti sel Lingkungan dalam inti sel tampak terputus dan DNA di dalamnya terfragmentasi (proses ini dikenal dengan karyorrhexis)
blebbing Sel tersebut kemudian dimakan atau pecah menjadi gelembung-gelembung yang disebut apoptotic bodies dan kemudian dimakan
Mekanisme nekrosis: 1. Pembengkakan sel 2. Digesti kromatin 3. Rusaknya membran (plasma dan organel) 4. Hidrolisis DNA 5. Vakuolasi oleh Retikulum Endoplasma 6. Penghancuran organel 7. Lisis sel