ORDO HEMIPTERA Ordo Hemiptera merupakan salah satu ordo dari kelas Insecta
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "yang bersayap setengah
Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran (sayap hemilitron
Lethoceros americanus
Ciri ciri
Ukuran Lethoceros americanus 47-57 mm, 58-59 mm Saat didalam air, alat di bawah sayapnya yang membentang dari bagian belakang perutnya digunakan kepinding ini untuk mengambil udara Kepinding air dewasa berenang dengan bantuan kaki belakangnya Sepasang lengan depan digunakan untuk menangkap dan menempel ke mangsanya dan menyuntikkan racun yang dapat mengganggu pencernaan
Siklus Hidup
Selama musim semi dan awal musim panas, telur diletakkan di dekat air atau menempel pada tanaman air, batu, daun atau cabang membusuk Telur berwarna kecoklatan agak abu-abu, panjangnya 4-5 mm, dan diletakkan berbaris. Biasanya 100 telur ditemukan menetas dalam waktu sekitar 2 minggu Larvanya terlihat seperti kepinding dewasa, tetapi sayapnya tidak ada dan jauh lebih kecil Setelah musim dingin biasanya kepinding air dewasa tinggal dalam lumpur dan pinggir danau
Reproduksi
Lethoceros americanus berkembang biak
secara seksual, telurnya diletakkan di tepi air dan dijaga oleh kepinding dewasa. Biasanya telur akan menetas setelah dua minggu
Gambar
Lethoceros indicus
CIRI-CIRI
-Umumnya tubuh oval, pipih, ukuran 2,5-5cm dan umumnya berwarna coklat -Kaki depan untuk menangkap mangsa, kaki belakang pipih untuk berenang -Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene yang lebih pendek dari kepala, dan bermata faset -Tipe mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet -Pada rostum ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah
Siklus hidup
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) Dalam perkembangannya melalui stadia : telur nimfa dewasa Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak bersayap Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong
Reproduksi
Hewan ini berkembang biak secara seksual dengan cara kepinding jantan menggunakan organ seksualnya (yang berbentuk seperti pedang) untuk menusuk tubuh kepinding betina dan memasukkan spermanya
Penyerangan
Mereka sering bersembunyi di bagian bawah badan air, melekat pada berbagai objek, di mana mereka menunggu mangsanya mendekati Mereka kemudian menyerang, menyuntikkan air liur yang kuat dengan rahang mereka, dan mengisap cairan Gigitan mereka dianggap salah satu yang paling menyakitkan yang dapat ditimbulkan oleh serangga
Penanggulangan
Penanggulangan hewan ini pada fase dewasa dengan cara menyemprotkan insektisida atau dengan cara dimatikan dengan cara manual dengan ditindas atau menggunakan alat lainnya
Pencegahan
Pencegahannya dengan menggunakan filter pada kolam budidaya agar serangga air tidak dapat masuk Dapat juga dilakukan pencegahan pada saat persiapan lahan kolam dilakukan pengeringan dan pengapuran dasar kolam. Pengeringan dan pengapuran ini akan membunuh telur Lethocerus indicus.
Lerneae sp
Ciri ciri
Lerneae sp memiliki bentuk bulat memanjang seperti
cacing
Ciri ciri
Menusuk pada kulit ikan dengan bagian ekor (perut) yang bergantung, dua kantong telur berwarna hijau
Parasit ini hidup di habitat air tawar dengan suhu antara 23-30 C Ditemukan di kolam dengan kadar NaCl 071-1,6965 % Spesies yg biasa digunakan sebagai Inang :
Penyerangan
Cacing jangkar betina akan menusukkan kepalanya ke jaringan kulit/daging ikan. Pada bagian yang ditusuk akan terlihat luka dan membengkak, namun karena ukurannya masih terlalu kecil, agak sulit untuk melihatnya dengan mata biasa
Pencegahan
Pencegahan terhadap serangan cacing jangkar dapat dilakukan dengan melakukan pengeringan kolam, filter air sebelum dialirkan ke kolam atau menggunakan bahan kimia untuk membasmi cacing jangkar pada stadium nauplius dan copepodid Upaya pengendalian terhadap serangan cacing jangkar dewasa sulit dilakukan, karena cacing ini memiliki kulit khitin yang tahan terhadap pengaruh senyawa kimia Penggunaan gunting cukup efektif untuk memberantas cacing jangkar dewasa. Guntinglah bagian tubuh cacing jangkar yang menempel pada tubuh ikan dan segera dimusnahkan dengan cara mengubur atau membakarnya
Penanggulangan
Pengobatan dilakukan dengan menggunakan Dipterex atau Sumition 50EC dengan dosis 1cc/Meter kubik air Atau dengan merendam ikan yang sakit selama 10 menit dalam larutan formalin dengan dosis 250 mg formalin dalam 100 liter air. Perendaman di ulang tiga kali selama tiga hari Untuk memberantas mata rantai penyakit, rendam juga akuarium dalam larutan Tetracyclin dengan dosis 250 mg Tetracyclin : 250 liter air sekurangnya 5 jam. Ulangi tiga kali dalam tiga hari
Kesimpulan
ordo Hemiptera kelas Insekta yang berbahaya bagi ikan. Lethoceros disebut juga kepinding air. Lethoceros menyerang ikan dan krustacea kecil Lethoceros merupakan predator ikan, siput, dan crustacean kecil dari sejak larva hingga dewasa Cara penanggulangan dan pencegahan Lethoceros adalah dengan insektisida bagi Lethoceros dewasa dan menggunakan filter pada kolam budidaya.
Kesimpulan
Lernea sp merupakan parasit yang menyerang kulit dan insang ikan Lernea sp merupakan parasit bagi ikan dari
kelas crustacea, nama lainnya adalah anchor
worm
dapat dilakukan dengan melakukan pengeringan kolam, filter air sebelum dialirkan ke kolam atau menggunakan bahan kimia untuk membasmi cacing jangkar pada stadium nauplius dan copepodid