Anda di halaman 1dari 25

KOLIK ABDOMEN

Pembimbing :
Dr. Winoto Hardjolukito. Sp.B. FINAC

Disusun Oleh :
Sakina J.H.Saleh
Richky Nurhakim

Kolik abdomen merupakan suatu keadaan klinis akibat


kegawatan di rongga perut, timbul mendadak, dengan
nyeri sebagai keluhan utama. Keadaan ini memerlukan
penanggulangan segera berupa tindakan bedah.

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

Kolik merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ


berongga dan biasanya diakibatkan oleh hambatan pasase dalam
organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu empedu,
peningkatan tekanan intraluminer).
Nyeri ini timbul karena hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding
saluran. Karena kontraksi berbeda maka kolik dirasakan hilang
timbul (Sjamsuhidajat, dkk., 2004).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
Serum amilase yang meninggi menunjukkan
kemungkinan adanya trauma pankreas atau
perforasi usus halus.
Kenaikan transaminase menunjukkan
kemungkinan trauma pada hepar.
Pemeriksaan urine rutin hematuri.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto thoraks
Plain abdomen foto tegak
BNO IVP (Intravenous Pyelogram)
Pemeriksaan Ultrasonografi dan CT-scan

PEMERIKSAAN
KHUSUS
Abdominal paracentesis
Pemeriksaan laparoskopi
Rektosigmoidoskopi

PENATALAKSANAAN
Penyelamatan jiwa penderita
Meminimalisasi kemungkinan terjadinya cacat
dalam fungsi fisiologis alat pencemaan penderita.

Biasanya langkah-langkah itu terdiri dari :


1) Tindakan penanggulangan darurat
Berupa tindakan resusitasi untuk memperbaiki sistim pernafasan
dan kardiovaskuler yang merupakan tindakan penyelamatan jiwa
penderita. Bila sistim vital penderita sudah stabil dilakukan
tindakan lanjutan.
Restorasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
Pencegahan infeksi dengan pemberian antibiotika.

2) Tindakan penanggulangan definitive, tujuannya adalah :


Penyelamatan
jiwa
penderita
dengan
menghentikan
sumber
perdarahan.
Meminimalisasi cacat yang mungkin terjadi dengan cara :
Menghilangkan sumber kontaminasi.
Meminimalisasi
kontaminasi
yang
telah
terjadi
dengan
membersihkan rongga peritoneum.
Mengembalikan kontinuitas passage usus dan menyelamatkan
sebanyak mungkin usus yang sehat untuk meminimalisasi cacat
fisiologis.

KOLIK INTESTINAL

Batu empedu dapat bermigrasi menuju


lokasi keluar dari kantong empedu seperti
meremas. Hal ini biasanya terjadi setelah
makan makanan berlemak. Batu empedu
kemudian dapat terjebak dalam duktus
sistikus yang menyebabkan sakit parah
yang disebut kolik bilier.

KOLIK BILIER

Kolesistitis akut
Kolesistitis kronis
Batu empedu pankreatitis
Kolangitis
Polip kandung empedu
Dyskinesia biliary
Disfungsi sfingter oddi

KOLIK RENAL DAN


URETER

Batu Saluran Kemih (BSK)


-Batu yang berada di saluran kemih atas
(ginjal dan ureter) menimbulkan kolik

Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis


dapat menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik
yang hebat di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang yang
menjalar ke perut juga daerah kemaluan dan paha sebelah dalam).
Hal ini disebabkan karena adanya respon ureter terhadap batu
tersebut, dimana ureter akan berkontraksi yang dapat menimbulkan
rasa nyeri kram yang hebat.

DAFTAR PUSTAKA

Abdominal Pain in the ED Setting (GAPEDS) phase I study.Am J


Emerg Med. 2005;23(6):709717.
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2004.Buku Ajar Ilmu Bedah,
Edisi 2, Jakarta : EGC
Gerhardt RT, Nelson BK, Keenan S, Kernan L, MacKersie A, Lane
MS. Derivation of a clinical guideline for the assessment of
nonspecific abdominal pain: the Guideline for
Jones RS, Claridge JA. Acute abdomen. In: Townsend.Sabiston
Textbook of Surgery. 17th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders;
2004:12191240.
Stead. Latha G. et al., First Aid For the Surgery Clerkship. 2003.
New York : Mc-Graw Hill
http://generalsurgery-fkui.blogspot.com/2011/05/penatalaksanaa
n-apendisitis.html
( diakses pada tangggal 18 Januari 2015)
http://www.hvil.sld.cu/bvs/archivos/574_10sabiston%20text
book%20of%20surgery%20acute%20abdomen.pdf
diakses pada tanggal 18 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai