Anda di halaman 1dari 85

Slide 6

Rekonsiliasi Fiskal

Dwi Martani
Slide by : Jayu Pramudya
Departemen Akuntansi FEUI
1

Sistematika

1.

Pajak Perusahaan

2.

Konsep Rekonsiliasi

3.

Rincian Item Rekonsiliasi

4.

Kasus dan Ilustrasi

Konsep Rekonsiliasi

PENGERTIAN KOREKSI FISKAL


(Rekonsiliasi Fiskal)
Rekonsiliasi fiskal (Koreksi Fiskal) adalah
sebuah lampiran SPT Tahunan PPh berupa
kertas kerja yang berisi penyesuaian antara
laba/rugi sebelum pajak menurut komersial/
pembukuan dengan laba/rugi menurut SPT
Tahunan

Hakikat Rekonsiliasi

Pelaksanaan
pembukuan
berdasar
kebijakan
akuntansi
perusahaan
menyimpang
dari
ketentuan
perpajakan.

Perbedaan
timbul
terkait
pengakuan
pendapatan
dan beban
di laporan
laba rugi.

Penyesuaian
diperlukan agar
laba yang
diperhitungkan
secara akuntansi
dapat
diperlakukan
sebagai laba atau
penghasilan kena
pajak.

Rekonsiliasi
melakukan
pembenaran
atas setiap item
pendapatan dan
beban sehingga
sesuai dengan
ketentuan
perpajakan.
Metode ini
memudahkan
proses
pengisian SPT.

Pembenaran
dilakukan
terhadap laba
akuntansi,
dengan
melakukan
penambahan

Koreksi

Rekonsili
asi

Teknik Rekonsiliasi

(koreksi
positif) atau
pengurangan
(koreksi
negatif), hanya
berdasar
Di dunia praktik, teknik rekonsiliasi
yang lebih banyak
penyesuaian
digunakan. Untuk memenuhi penghasilan
kebutuhan Catatan Atas
dan beban
Laporan Keuangan, koreksi atas
pendapatan
dan beban
yang
tidak
diklasifikasikan atas koreksi sesuai
positif.dan negatif.

Trade Off Akuntansi Perpajakan

Tingginya
Laba
Di sisi perpajakan bersifat
tidak menguntungkan,
sebab meningkatkan
beban pajak yang harus
dibayar.

Di sisi akuntansi
bersifat
menguntungkan,
sebab akan menarik
minat pemegang
saham potensial.
Perusahaan terbuka
akan memprioritaskan
kepentingan ini.

PENYEBAB TERJADINYA
Rekonsiliasi Fiskal
1.
2.
3.
4.

Adanya perbedaan antara SAK dengan peraturan perpajakan


(beda konsep, beda pengukuran, dan beda metode
pengalokasian/saat pengakuan biaya)
Adanya penghasilan tertentu yang bukan merupakan objek
pajak, atau telah dikenakan PPh bersifat final.
Adanya kompensasi kerugian fiskal
Adanya harga yang tidak wajar karena hubungan istimewa

Jenis Koreksi Fiskal


Berdasar Sifat
Positif, bersifat
meningkatkan Penghasilan
Kena Pajak (PKP)
Negatif, bersifat mengurangi
PKP.

Berdasar Jangka Waktu


Beda Waktu, merupakan
perbedaan metode
perhitungan pendapatan
dan/atau biaya tiap tahun
atau tahun buku yang
digunakan antara komersial
dengan fiskal. Dengan
demikian total biaya atau
pendapatan menurut
komersial dan fiskal adalah
sama besar, yang berbeda
adalah lamanya waktu
pengalokasian pendapatan
dan atau biaya tersebut
Beda Tetap, timbul karena
adanya perbedaan
pengakuan pendapatan
antara komersial dan fiskal.

Langkah Penyesuaian
Perbedaan
Laba
akuntans
i

Penghasi
lan Kena
Pajak
(PKP)

Ditamba
h
penghasil
an yang
belum
diakui.

Dikurang
i
penghasil
an yang
bukan
objek
pajak.

Ditamba
h biaya
non
deductibl
e.

Ditamba
h biaya
3M
penghasil
an final.

Dikurang
i
penghasil
an
dikenai
PPh final.

Dikurang
i biaya
deductibl
e yang
belum
dibebank
an.

Rincian Item
Rekonsiliasi

11

Penghasilan
Penghasilan
(income/revenue)

Objek PPh

Dikecualikan Sbg
Objek PPh Psl. 4 (1)
Huruf K

Psl. 4 (1)

Sesuai
UU

Objek PPh
Final
Psl. 4 (2)

Bukan Objek
PPh Psl. 4
(3)

Tidak
Sesuai UU

over

Koreksi
negatif

under

Koreksi
positif

Koreksi
negatif

Koreksi
negatif

Koreksi
negatif

Penghasilan Bukan Objek Pajak (1)


Pasal 4 Ayat (3) UU PPh
a. Bantuan atau sumbangan, zakat yang diterima oleh
badan/ lembaga amil zakat yang disahkan oleh
pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang
berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib
bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang
diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau
disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh
penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah;
b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah garis
keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan
pendidikan, sosial termasuk yayasan, koperasi, atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil,
yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan PMK,
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
13
kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan;

Penghasilan Bukan Objek Pajak (2)


Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

c. Warisan;
d. Harta,
termasuk
setoran
tunai,
sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan/ atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah,
kecuali yang diberikan oleh bukan WP, WP yang
dikenakan pajak secara final atau WP dengan
Norma Penghitungan Khusus (deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada
orang pribadi sehubungan dengan asuransi
14
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,

Penghasilan Bukan Objek Pajak (3)


Pasal 4 Ayat (3) UU PPh
g. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh PT
sebagai WP dalam negeri, koperasi, badan usaha milik
negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan
modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia dengan syarat:
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan
badan usaha
milik daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan
yang
memberikan
dividen paling rendah 25% (dua puluh lima
persen) dari
jumlah modal yang disetor;
h. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik
yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
15

Penghasilan Bukan Objek Pajak (4)


Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

i. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh


dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan;
j. Bagian laba yang diterima atau diperoleh
anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi,
termasuk pemegang unit penyertaan kontrak
investasi kolektif;
k. Penghasilan yang diterima atau diperoleh
perusahaan modal ventura berupa bagian laba
dari badan pasangan usaha yang didirikan16 dan
menjalankan usaha di Indonesia, dengan syarat

Penghasilan Bukan Objek Pajak (5)


Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

l. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu


yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
atau berdasarkan PMK;
m. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan
atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/ atau bidang penelitian
dan pengembangan, yang telah terdaftar pada
instansi yang membidanginya, yang ditanamkan
kembali dalam bentuk sarana dan prasarana
kegiatan pendidikan dan/ atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling
lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa
lebih tersebut, yang ketentuannya diatur 17lebih
lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan

Biaya / Beban
Beban
(cost/expense
)

Dapat
Dikurangkan

Tidak dapat
dikurangkan

Psl.6 (1)

Ps.9 (1)

Sesuai
UU

Tidak Sesuai
UU
over

under

Koreksi
positif

Koreksi
negatif

Koreksi
positif

Non Deductible Expenses (1)


Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

Biaya yang tidak dapat dikurangkan (non


deductible) atas penghasilan bruto, meliputi:
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk
apapun;
b. Biaya yang dibebankan untuk kepentingan
pribadi pemegang saham, sekutu, anggota atau
anggota;
c. Pembentukan dana cadangan, kecuali:
Cadangan untuk jenis usaha tertentu yang
ditetapkan KMK;
Cadangan untuk usaha asuransi;
Cadangan jaminan sosial dibentuk BPJS;
Cadangan penjaminan yang dibentuk LPS; 19
Cadangan
biaya
reklamasi
untuk
usaha

Non Deductible Expenses (2)


Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

d. Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa,


dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar
oleh WP orang pribadi;
e. Penggantian/ imbalan atas pekerjaan/jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan,
kecuali:
Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai ;
Diberikan di daerah tertentu atau diberikan
berkaitan
dengan
pelaksanaan
pekerjaan
sebagaimana ditetapkan KMK;
f. Jumlah
yang
melebihi
kewajaran
yang
dibayarkan kepada pemegang saham atau 20pihak
yang mempunyai hubungan istimewa;

Non Deductible Expenses (3)


Pasal 9 Ayat (1) UU PPh

i. Biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk


kepentingan pribadi WP atau orang yang
menjadi tanggungan;
j. Gaji
anggota persekutuan, firma, atau
perseroan komanditer yang modalnya tidak
terbagi atas saham;
k. Sanksi administrasi dan pidana di bidang
perpajakan.
21

Expenses Lain
Non Deductible

Deductible

Pengobatan secara cuma


cuma bagi pegawai.

Penggantian biaya
pengobatan.

Makan siang bagi sebagian


pegawai.

Makan siang bagi seluruh


pegawai.

PPh 21 ditanggung
perusahaan.

Tunjangan PPh 21.

Biaya jamuan tanpa daftar


nominatif.

Biaya jamuan dilengkapi


daftar nominatif.

22

Dikenai
Finaldan
a. Penghasilan
Penghasilan berupa
bunga PPh
deposito
Pasal 4 Ayat (2) UU PPh
tabungan lainnya,
bunga obligasi dan surat
utang negara, dan bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi;
b. Penghasilan berupa hadiah undian;
c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas
lainnya,
transaksi
derivatif
yang
diperdagangkan di bursa, dan transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang
diterima oleh perusahaan modal ventura;
d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta
berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan/atau bangunan; dan
e. Penghasilan tertentu lainnya, yang
diatur
23

Kasus dan
Ilustrasi

24

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (1)
PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang wholesaling dan retailing bagi segmen
konsumen bisnis maupun segmen konsumen akhir. PT.
Arkeikum merupakan perusahaan yang 45% sahamnya
dimiliki oleh publik dan diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia. Perusahaan melaksanakan pembukuan
terkait kegiatan akuntansinya. Berikut merupakan data
yang diperoleh atas laporan keuangan PT. Arkeikum di
tahun 2012.

25

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (2)
Soal :

26

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (3)
Soal :

27

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (4)
Soal :

28

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan


perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan
keuangan PT. Arkeikum.
a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual.
Atas jumlah tercantum, terdapat nilai pendapatan sebesar
Rp 650.000.000,00 atas penjualan merchandise Olimpiade
2012 yang diharapkan hanya akan terjadi di tahun
penyelenggaraan event olahraga tersebut.
b. Retur dan diskon penjualan dicatat ketika serah terima
barang telah dilakukan.
c. Persediaan barang dagangan dicatat dengan metode FIFO.
d. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp
1.300.000.000,00 diberikan dalam bentuk gaji bulanan
dan sisanya dalam bentuk bonus tahunan.
e. Atas tunjangan pajak penghasilan, Rp 32.500.000,00
diberikan bagi pegawai dengan level supervisor,
sedangkan sisanya diberikan bagi pegawai dengan level
manajer dan direktur.
f. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp
29
175.000.000,00
diberikan
sebagai
tunjangan
cuti

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (5)

h. Atas biaya jamuan makan, Rp 180.000.000 telah


dilengkapi daftar nominatif penerima secara lengkap.
i. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang pemasaran,
meliputi Rp 334.250.000,00 untuk biaya air dan listrik.
Seperempat dari biaya telepon dianggarkan dalam bentuk
penyediaan pulsa bagi Direktur Pemasaran, seperempat
lain dianggarkan atas pembelian perangkat PDA baru bagi
salesperson.
j. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi
penyusutan dengan metode garis lurus atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli tahun 2011 dengan
nilai tercatat Rp 25.000.000, disusutkan selama 5
tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok
1.
ii. Smartphone bagi salesperson yang berdinas di luar
lapangan, dibeli tahun 2009 dan disusutkan selama 4
tahun dan sesuai peraturan pajak termasuk aset
kelompok 1.
iii.PDA baru bagi salesperson yang dibeli di akhir Juni
30
tahun 2012, disusutkan dengan masa manfaat
2 tahun,

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (6)

l. Atas honorarium dan komisi pegawai tidak tetap,


termasuk pembayaran senilai Rp 786.542.000,00 kepada
mantan pegawai yang masih dimanfaatkan jasanya secara
lepas.
m.Atas biaya sewa kantor, meliputi pembayaran bagi kurun
30 bulan dan dibayarkan di bulan Januari 2012.
n. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan
dengan metode garis lurus atas:
i. Gedung pabrik lama dengan nilai kapitalisasi awal Rp
13.850.000.000,00 yang diperoleh tahun 1990 dan
disusutkan dengan masa manfaat 25 tahun.
ii. Kendaraan niaga bagi keperluan distribusi dengan nilai
kapitalisasi awal Rp 6.000.000.000,00 yang diperoleh
tahun 2008 dan disusutkan dengan masa manfaat 10
tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke
dalam kelompok 2.
iii.Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai
kapitalisasi awal Rp 2.400.000.000,00 yang diperoleh
akhir September 2012 dan disusutkan dengan masa
31
manfaat 6 tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (7)

p. Atas
biaya
penghapusan
piutang,
senilai
Rp
3.763.480.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen Pajak,
namun Rp 500.000.000,00 di antara jumlah terlapor
tersebut belum didaftarkan ke BUPLN.
q. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, Rp 10.000.000,00
merupakan biaya pemasangan sistem keamanan di
kendaraan Direktur Utama.
r. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang G&A, 15% di
antaranya dialokasikan bagi Direktur Utama.
s. Atas biaya riset, 50% di antaranya ditenderkan dan
dilaksanakan di luar Indonesia.
t. Atas dividen PT. Negarakertagama, separuhnya berasal
dari laba ditahan. PT. Arkeikum memiliki proporsi
kepemilikan 35%.
u. Atas dividen PT. Sutasoma, seluruhnya diberikan dalam
bentuk instrumen investasi. PT. Arkeikum memiliki
proporsi kepemilikan 15%.
v. Atas dividen dari Bremen Ag., PT. Arkeikum telah
mencatatnya secara netto terhadap pajak di luar negeri
dengan tarif 30%.
32

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (8)

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (9)

x. Bunga pinjaman sebesar 12% p.a. dibayarkan di akhir


tahun, dengan nilai pokok pinjaman bernilai tetap
sepanjang tahun.
y. Sumbangan diberikan untuk pembangunan panti asuhan
rubuh di sekitar perusahaan
dan pengadaan sarana
bermain di dalamnya.
z. Biaya lain lain tidak memenuhi ketentuan perpajakan
sebagai deductible expense.
aa.Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh
22
atas
impor
dengan
DPP
PPN
Rp
21.750.000.000,00. Perusahaan telah memiliki API atas
impor tersebut.
ii. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
631.250.000,00.
iii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
855.750.000,00.
iv.STP PPh 25 sebesar Rp 451.500.000,00 termasuk
denda Rp 35.500.000,00.
33

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (10)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas
PT. Arkeikum?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di
periode berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode
berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang
seharusnya dibayarkan di periode mendatang?

34

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (11)
Jawaban :
a.

35

Ilustrasi 6.1
Perseroan
Terbatas (12)
Keterangan
:

Koreksi positif atas biaya telepon, air, dan listrik


bidang pemasaran
= 50% Biaya pulsa direktur
+ Pembelian PDA yang
seharusnya dikapitalisasi
= 50% * * 400.000.000
+ * 400.000.000
= 50.000.000
+ 100.000.000
= 150.000.000
Penyusutan bidang pemasaran menurut akuntansi
= 20% * 25.000.000 + Penyusutan smartphone + 6/12 *
50% * 100.000.000
=
5.000.000
+
Penyusutan
smartphone +
25.000.000
= 30.000.000
+ Penyusutan smartphone
36

Ilustrasi 6.1
Perseroan
Terbatas (13)
Keterangan
:

Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal


= 50% * 25% * 25.000.000 + Penyusutan
smartphone + 6/12 * 25% * 100.000.000
=
3.125.000
+
Penyusutan
smartphone +
12.500.000
= 15.625.000
+ Penyusutan smartphone
Koreksi positif atas penyusutan bidang pemasaran
= Penyusutan menurut akuntansi
- Penyusutan
menurut fiskal
= (30.000.000 + Penyusutan smartphone)
(15.625.000 + Penyusutan smartphone)
= 14.375.000
37

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (14)
Jawaban :
a.

38

Ilustrasi 6.1
Perseroan
Terbatas
(15)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya sewa kantor
= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan
= 18/30 * 1.633.500.000
= 980.100.000
Penyusutan bidang G&A menurut fiskal
=
Penyusutan
kendaraan
niaga +
Penyusutan
kendaraan direktur
= 12,5% *6.000.000.000
+ 50% * 3/12 * 12,5% *
2.400.000.000
= 750.000.000
+ 37.500.000
= 787.500.000
Gedung pabrik lama tidak disusutkan menurut fiskal,
sebab telah melewati batas masa manfaat fiskal
39
selama 20 tahun.

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (16)
Keterangan :
Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan
menurut fiskal
= 1.254.000.000
- 787.500.000
= 466.500.000
Koreksi positif atas biaya royalti
= Beban PPh 26 yang tidak boleh dibebankan
= 20% / 120% * 660.000.000
= 110.000.000

40

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (17)
Jawaban :
a.

41

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (18)
Keterangan :
Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.
= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak dinetto-kan
= 30% / 70% * 276.500.000
= 118.500.000
=
=
=
=

Pokok deposito
100% / 80% * 34.280.000 / 8%
535.625.000
Pokok pinjaman
100% / 12% * 76.275.000
635.625.000
42

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (19)

Keterangan :
Bunga pinjaman yang boleh dibebankan
= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito
Tingkat bunga pinjaman
= (635.625.000 - 535.625.000)
* 12%
= 12.000.000
Koreksi positif atas bunga pinjaman
= Bunga pinjaman menurut akuntansi pinjaman menurut fiskal
= 76.275.000
12.000.000
= 64.275.000

43

Bunga

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (20)
Jawaban :
b.
c.

44

Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (21)
Jawaban :
d.

45

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (1)
CV.
Pleistosen
merupakan
perusahaan
yang
bergerak di bidang penyediaan material bagi
perusahaan konstruksi. CV. Pleistosen baru dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak semenjak akhir 2011.
Perusahaan melaksanakan pembukuan terkait kegiatan
akuntansinya. Berikut merupakan data yang diperoleh
atas laporan keuangan CV. Pleistosen di tahun 2012.

46

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (2)
Soal :

47

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (3)
Soal :

48

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (4)
Soal :

49

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (5)

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan


perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan
keuangan CV. Pleistosen.
a. Perusahaan mencatat penjualan berdasar prinsip akrual.
Atas jumlah tercantum, telah termasuk pula komponen
PPN 10% di dalamnya.
b. Atas nilai retur, di dalamnya telah tercakup pula
komponen PPN 10%.
c. Atas gaji dan bonus pegawai tetap bidang pemasaran, Rp
454.735.000,00 diberikan dalam bentuk gaji bulanan dan
sisanya dalam bentuk bonus tahunan.
d. Kupon makan siang diberikan kepada pegawai bidang
pemasaran mengingat tugas yang didominasi aktivitas di
luar kantor. Bagi pegawai bidang lain, makan siang
disediakan secara langsung di kantor.
e. Atas biaya pendidikan karyawan bidang pemasaran, Rp
75.000.000,00 diberikan dalam bentuk penghargaan bagi
peserta diklat terbaik.
f. Atas biaya jamuan makan, separuhnya tidak
dilengkapi
50
daftar nominatif penerima secara lengkap.

Ilustrasi 6.2
perjalanan dinas, Rp(6)
45.000.000,00
Persekutuan

h. Atas biaya
di
antaranya diberikan untuk memfasilitasi istri Direktur
Pemasaran dalam mendampingi pelaksanaan perjalanan.
i. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi
penyusutan dengan metode jumlah angka tahun atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli awal Juli 2012 dengan
nilai tercatat Rp 30.000.000, disusutkan selama 5
tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok
1.
ii. Kendaraan A, dibeli awal 2011 dengan nilai tercatat Rp
825.000.000, disusutkan selama 10 tahun. Sesuai
peraturan pajak termasuk aset kelompok 2.
iii.Kendaraan B, dibeli akhir 2011 dengan nilai tercatat Rp
550.000.000, disusutkan selama 10 tahun. Sesuai
peraturan pajak termasuk aset kelompok 2.
j. Peralatan K3 diberikan bagi pegawai yang bertugas atas
pengantaran material di lokasi konstruksi.
51
k. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang
pemasaran,

l. Biaya penyusutan bidang G&A meliputi penyusutan


dengan metode garis lurus atas:
i. Gedung X untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi
awal Rp 9.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2005
dan disusutkan dengan masa manfaat 30 tahun dan
nilai sisa Rp 705.000.000,00.
ii. Gedung Y untuk disewakan, dengan nilai kapitalisasi
awal Rp 2.000.000.000,00 yang diperoleh tahun 2010
dan disusutkan dengan masa manfaat 20 tahun.
iii.Kendaraan dinas bagi Direktur Utama dengan nilai
kapitalisasi awal Rp 400.000.000,00 yang diperoleh
tahun 2010 dan disusutkan dengan masa manfaat 4
tahun. Peraturan perpajakan menggolongkan aset ke
dalam kelompok 2.
m.Biaya pembelian kendaraan dibebankan atas pembelian di
akhir September 2012. Kendaraan diperuntukkan bagi
operasional pegawai lapangan.
n. Atas
biaya
penghapusan
piutang,
senilai
Rp
1.175.000.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen Pajak
dan didaftarkan ke BUPLN, namun Rp 50.000.000,00
di
52
antara jumlah terlapor tersebut belum diumumkan dalam

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (7)

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (8)

p. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, seluruhnya


merupakan biaya overhaul tak tertanggung asuransi
bagi kendaraan Direktur Utama.
q. Atas biaya asuransi gedung, Rp 75.000.000,00
diperuntukkan bagi gedung Y dan sisasnya bagi
gedung X.
r. Atas biaya asuransi kendaraan meliputi Rp.
100.000.000,00 asuransi selama 4 tahun bagi
kendaraan yang baru dibeli dan sisanya bagi asuransi
kendaraan Direktur Utama.
s. Atas PPh final dan retribusi daerah, termasuk pajak
bersifat final yang telah dipotong pihak ketiga
terhadap item item pendapatan non operasi.
53

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (9)

t. Atas pinjaman konvensional dan deposito yang dimiliki,


berikut merupakan tabel keterangan terkait pokok
deposito dan pokok pinjaman sepanjang tahun berjalan.

u. Atas gaji yang dibayarkan bagi sekutu aktif, termasuk pula


Rp 130.000.000,00 yang seharusnya dibayarkan di
periode lalu.
54
v. Biaya lain lain memenuhi ketentuan perpajakan
sebagai

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (10)
w. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor sebesar Rp 113.500.000,00.
ii.PPh 22 atas pembelian baja dengan nilai
pembelian Rp 23.350.000.000,00.
iii.PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
79.150.000,00.
iv.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
215.500.000,00.

55

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (11)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas
CV. Pleistosen?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di
periode berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode
berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang
seharusnya dibayarkan di periode mendatang?

56

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (12)
Jawaban :
a.

57

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (13)

Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= Penyusutan HP direktur
+ Kendaraan A
+
Kendaraan B
= 50% * 6/12 * 25% * 30.000.000 + 12,5% *
825.000.000 + 12,5% * 550.000.000
= 1.875.000
+ 103.125.000
+
68.750.000
= 173.750.000
Koreksi positif atas bunga pinjaman
= Penyusutan menurut akuntansi
menurut fiskal
= 173.750.000
240.000.000
= 66.250.000

58

Penyusutan

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (14)
Jawaban :
a.

59

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (15)

Keterangan :
Penyusutan bidang G&A menurut fiskal
= Penyusutan gedung Y + Kendaraan direktur
+
Kendaraan lapangan
= 5% * 2.000.000.000 + 50% * 12,5% * 400.000.000
+ 3/12 * 12,5% * 600.000.000
= 100.000.000
+ 25.000.000
+ 18.750.000
= 143.750.000
Penyusutan gedung X tidak dapat dibebankan, sebab
pendapatan atasnya akan dikenai PPh bersifat final
Koreksi positif atas bunga pinjaman
= Penyusutan menurut akuntansi
menurut fiskal
= 476.500.000
143.750.000
= 332.750.000

60

Penyusutan

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (16)
Keterangan :
Koreksi atas PPh final dan retribusi daerah
= Beban PPh final yang tidak boleh dibebankan
= PPh final atas sewa tanah + PPh final atas sewa
gedung + PPh final atas bunga deposito
= 10% *
240.000.000 + 10% *
793.000.000 +
20%/ 80% * 132.200.000
= 24.000.000
+ 79.300.000
+ 33.000.000
= 136.300.000

61

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (17)
Jawaban :
a.

62

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (18)
Keterangan :
Skedul pokok deposito dan pokok pinjaman.

63

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (19)

Keterangan :
Rata rata pokok deposito
= 3/12 * 1.100.000.000 + 3/12 * 1.000.000.000 +
3/12 * 1.100.000.000
+ 3/12 * 1.100.000.000
= 275.000.000 + 250.000.000 + 275.000.000 +
300.000.000
= 1.100.000.000
Rata rata pokok pinjaman
= 2/12 * 540.000.000 + 7/12 * 450.000.000 + 3/12 *
590.000.000
= 90.000.000
+ 262.500.000
+ 147.500.000
= 500.000.000
Rata rata pokok pinjaman lebih rendah daripada rata
rata pokok deposito, sehingga biaya bunga pinjaman
tidak boleh membebankan.
64

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (20)
Jawaban :
b.
c.

65

Ilustrasi 6.2
Persekutuan (21)
Jawaban :
d.

66

Ilustrasi
Kresnadwipayana
merupakan6.3
seorang pengusaha
yang memiliki
studio Pribadi
foto dengan
Orang
(1) kelengkapan
laboratorium fotografi di Kota Denpasar. Gedung studio
foto tersebut baru didirikan pada satu tahun terakhir
setelah
sebelumnya
Kresnadwipayana
hanya
melaksanakan usahanya di rumah tinggal. Usaha
Kresnadwipayana tidak hanya menawarkan jasa
fotografer, rekayasa, dan pencetakan foto sebagai
produk utama, akan tetapi melayani pula pemesanan
pigura khusus yang dibuat secara hand made. Ide
pelayanan pemesanan pigura tersebut diperoleh
Kresnadwipayana ketika membantu pengerjaan tugas
prakarya anak semata wayangnya yang tengah
menjalani masa orientasi SMA. Atas usaha yang
dijalankannya, Kresnadwipayana telah menerapkan
kebijakan pembukuan dengan laporan tahunan sebagai
berikut.
67

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (2)
Soal :

68

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (3)

Berikut merupakan keterangan yang menjelaskan


perincian berbagai elemen yang terdapat di laporan
keuangan studio foto milik Kresnadwipayana.
a. Atas pendapatan jasa, termasuk jasa foto kartu pegawai
balaikota dengan nilai kontrak sebelum pajak senilai Rp
375.000.000,00. Pengadaan kartu pegawai merupakan
proyek 5 tahunan dari balaikota.
b. Atas gaji dan bonus pegawai tetap, termasuk gaji bagi tiga
orang editor sebesar Rp 20.000.000,00 per tahun, serta
bagi adik ipar Kresnadwipayana sebesar Rp 3.000.000,00
per bulan yang bekerja di posisi serupa.
c. Atas honorarium fotografer lepas, nilai tersebut dicatat
sesuai jumlah kas yang diterima seorang fotografer
profesional lepas secara sekaligus dalam menangani suatu
order khusus.
d. Atas biaya transportasi pegawai, imbalan diberikan dalam
bentuk tunai dan hanya berlaku bagi pegawai yang telah
bekerja selama minimal 3 tahun.
e. Kresnadwipayana melakukan pemotongan
69 PPh 21 atas

f. Asuransi gedung
meliputi asuransi
Ilustrasi
6.3 atas studio foto
dan rumah tinggal Kresnadwipayana yang masing
Orang
Pribadi
(4)
masing memiliki
nilai wajar
Rp 1.530.000.000,00
dan
Rp 510.000.000,00. Premi ditetapkan berdasarkan
perbandingan pro rata nilai wajar aset di tahun
berjalan.
g. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan
metode jumlah angka tahun selama 10 tahun dengan
nilai sisa Rp 155.000.000,00. Gedung tidak
mengalami apresiasi nilai wajar dibanding awal
tahun.
h. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di
belakang studio yang dipergunakan sebagai tempat
penitipan material pigura. Pembayaran dilakukan
pada bulan November untuk lima bulan menjelang.
i. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di
balaikota, namun kemudian dipergunakan kembali
sebagai elemen dekorasi studio.
70

Ilustrasibisnis,
6.3 termasuk pula
k. Atas biaya perjalanan
penggantian
tiket kereta
bagi istri (5)
Kresnadwipayana
Orang
Pribadi
yang mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp
3.500.000,00.
l. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto
tercetak yang belum diambil setelah lewat masa 3
bulan. Kresnadwipayana telah mematuhi ketentuan
perpajakan terkait pengurusannya.
m.Biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas
pemberian komisi bagi Kepala Tata Usaha Balaikota
yang mempermudah perolehan proyek foto untuk
kartu pegawai.
n. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
3.150.000,00.
ii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
10.750.000,00.
71

Pertanyaan (Bersifat independen dan saling lepas antar


Ilustrasi
6.3
keterangan) :
Orang
(6) bayar bagi
a. Berapakah
pajak Pribadi
kurang (lebih)
Kresnadwipayana di periode berjalan?
b. Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang
seharusnya dibayarkan di periode mendatang?
c. Berapakah PPh terutang jika Kresnadwipayana
memilih
menggunakan
metode
Norma
Penghitungan Penghasilan Netto dalam melakukan
pemenuhan kewajiban perpajakannya?
d. Berapakah PPh terutang jika Kresnadwipayana
memiliki
sumber
penghasilan
lain
berupa
honorarium sebagai di seminar fotografi tahunan
sebesar Rp 34.125.000,00 netto terhadap PPh 21?
e. Berapakah PPh terutang jika ternyata galeri
display mini tersebut dikerjakan sendiri oleh anak
Kresnadwipayana dan pembayaran diberikan
terhadapnya?
72

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (7)
Jawaban :
a.

73

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (8)

Keterangan :
Koreksi atas gaji dan bonus pegawai tetap
= Jumlah lebih yang dibayarkan akibat hubungan
istimewa
= 12 * 2.000.000 - 20.000.000
= 16.000.000
Beban honorarium fotografer lepas menurut fiskal
= Kas diterima fotografer + Pemotongan PPh 21
= 85.750.000
+ (5% * 50.000.000 + 15% * (X
50.000.000)
= 85.750.000
+ (2.500.000 7.500.000 + 15% * X)
= 85.750.000
5.000.000 + 15% * X
= 80.750.000
+ 15% * X
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.
74
Maka persamaan dapat diselesaikan dengan
substitusi

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (9)
Keterangan :
X = 80.750.000 + 15% * X
85% * X = 80.750.000
X = 95.000.000
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.
Koreksi negatif atas honorarium fotografer lepas
= Honorarium menurut fiskal - Honorarium menurut
akuntansi
= 95.000.000
85.750.000
= 9.250.000

75

Ilustrasi 6.3
Orang
Pribadi
(10)
Keterangan :
Koreksi positif atas asuransi gedung
= Asuransi bagi rumah tinggal yang tidak boleh
dibebankan
= 510.000.000 / (1.530.000.000 + 510.000.000) *
8.500.000
= 510.000.000 / 2.040.000.000 * 8.500.000
= 2.125.000
Penyusutan menurut fiskal
= 5% * 1.530.000.000
= 76.500.000
Koreksi positif atas penyusutan
= Penyusutan menurut akuntansi
menurut fiskal
= 250.000.000
76.500.000

76

Penyusutan

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (11)
Keterangan :
Koreksi positif atas sewa gudang
= Proporsi pembayaran sewa di muka yang tidak boleh
dibebankan
= 3/5 * 25.000.000
= 15.000.000

77

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (12)
Jawaban :
a.

78

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (13)
Jawaban :
b.

79

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (14)
Jawaban :
c.

80

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (15)
Jawaban :
d.

81

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (16)

Jawaban :
e. Atas galeri display mini yang dikerjakan anak
Kresnadwipayana, maka beban tersebut tetap boleh
dibebankan sebagai beban usaha studio foto. Adapun
atas pembayaran yang diterima anak Krenadwipayana
yang belum dewasa dan belum menikah, maka
penghasilan anak tersebut digabungkan kepada
penghasilan Kresnadwipayana.

82

Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (17)

Jawaban :
f. Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi
kerja dengan pekerjaan yang terkait usaha suami,
maka dilakukan penggabungan penghasilan antara
Kresnadwipayana dan istri. Adapun terkait biaya
perjalanan bisnis yang semula tidak boleh dikurangkan
menjadi bersifat boleh dikurangkan, selama dapat
dibuktikan bahwa pendampingan istri selaku akuntan
memang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.

83

Referensi
Fitriandi, Primandita dkk. 2011. Kompilasi
Undang Undang Perpajakan Terlengkap .
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

84

Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/

85

Anda mungkin juga menyukai