Rekonsiliasi Fiskal
Dwi Martani
Slide by : Jayu Pramudya
Departemen Akuntansi FEUI
1
Sistematika
1.
Pajak Perusahaan
2.
Konsep Rekonsiliasi
3.
4.
Konsep Rekonsiliasi
Hakikat Rekonsiliasi
Pelaksanaan
pembukuan
berdasar
kebijakan
akuntansi
perusahaan
menyimpang
dari
ketentuan
perpajakan.
Perbedaan
timbul
terkait
pengakuan
pendapatan
dan beban
di laporan
laba rugi.
Penyesuaian
diperlukan agar
laba yang
diperhitungkan
secara akuntansi
dapat
diperlakukan
sebagai laba atau
penghasilan kena
pajak.
Rekonsiliasi
melakukan
pembenaran
atas setiap item
pendapatan dan
beban sehingga
sesuai dengan
ketentuan
perpajakan.
Metode ini
memudahkan
proses
pengisian SPT.
Pembenaran
dilakukan
terhadap laba
akuntansi,
dengan
melakukan
penambahan
Koreksi
Rekonsili
asi
Teknik Rekonsiliasi
(koreksi
positif) atau
pengurangan
(koreksi
negatif), hanya
berdasar
Di dunia praktik, teknik rekonsiliasi
yang lebih banyak
penyesuaian
digunakan. Untuk memenuhi penghasilan
kebutuhan Catatan Atas
dan beban
Laporan Keuangan, koreksi atas
pendapatan
dan beban
yang
tidak
diklasifikasikan atas koreksi sesuai
positif.dan negatif.
Tingginya
Laba
Di sisi perpajakan bersifat
tidak menguntungkan,
sebab meningkatkan
beban pajak yang harus
dibayar.
Di sisi akuntansi
bersifat
menguntungkan,
sebab akan menarik
minat pemegang
saham potensial.
Perusahaan terbuka
akan memprioritaskan
kepentingan ini.
PENYEBAB TERJADINYA
Rekonsiliasi Fiskal
1.
2.
3.
4.
Langkah Penyesuaian
Perbedaan
Laba
akuntans
i
Penghasi
lan Kena
Pajak
(PKP)
Ditamba
h
penghasil
an yang
belum
diakui.
Dikurang
i
penghasil
an yang
bukan
objek
pajak.
Ditamba
h biaya
non
deductibl
e.
Ditamba
h biaya
3M
penghasil
an final.
Dikurang
i
penghasil
an
dikenai
PPh final.
Dikurang
i biaya
deductibl
e yang
belum
dibebank
an.
Rincian Item
Rekonsiliasi
11
Penghasilan
Penghasilan
(income/revenue)
Objek PPh
Dikecualikan Sbg
Objek PPh Psl. 4 (1)
Huruf K
Psl. 4 (1)
Sesuai
UU
Objek PPh
Final
Psl. 4 (2)
Bukan Objek
PPh Psl. 4
(3)
Tidak
Sesuai UU
over
Koreksi
negatif
under
Koreksi
positif
Koreksi
negatif
Koreksi
negatif
Koreksi
negatif
c. Warisan;
d. Harta,
termasuk
setoran
tunai,
sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan/ atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah,
kecuali yang diberikan oleh bukan WP, WP yang
dikenakan pajak secara final atau WP dengan
Norma Penghitungan Khusus (deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada
orang pribadi sehubungan dengan asuransi
14
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
Biaya / Beban
Beban
(cost/expense
)
Dapat
Dikurangkan
Tidak dapat
dikurangkan
Psl.6 (1)
Ps.9 (1)
Sesuai
UU
Tidak Sesuai
UU
over
under
Koreksi
positif
Koreksi
negatif
Koreksi
positif
Expenses Lain
Non Deductible
Deductible
Penggantian biaya
pengobatan.
PPh 21 ditanggung
perusahaan.
22
Dikenai
Finaldan
a. Penghasilan
Penghasilan berupa
bunga PPh
deposito
Pasal 4 Ayat (2) UU PPh
tabungan lainnya,
bunga obligasi dan surat
utang negara, dan bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi orang pribadi;
b. Penghasilan berupa hadiah undian;
c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas
lainnya,
transaksi
derivatif
yang
diperdagangkan di bursa, dan transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan
modal pada perusahaan pasangannya yang
diterima oleh perusahaan modal ventura;
d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta
berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan/atau bangunan; dan
e. Penghasilan tertentu lainnya, yang
diatur
23
Kasus dan
Ilustrasi
24
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (1)
PT. Arkeikum merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang wholesaling dan retailing bagi segmen
konsumen bisnis maupun segmen konsumen akhir. PT.
Arkeikum merupakan perusahaan yang 45% sahamnya
dimiliki oleh publik dan diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia. Perusahaan melaksanakan pembukuan
terkait kegiatan akuntansinya. Berikut merupakan data
yang diperoleh atas laporan keuangan PT. Arkeikum di
tahun 2012.
25
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (2)
Soal :
26
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (3)
Soal :
27
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (4)
Soal :
28
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (5)
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (6)
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (7)
p. Atas
biaya
penghapusan
piutang,
senilai
Rp
3.763.480.000,00 telah diberitahukan kepada Ditjen Pajak,
namun Rp 500.000.000,00 di antara jumlah terlapor
tersebut belum didaftarkan ke BUPLN.
q. Atas biaya pemeliharaan kendaraan, Rp 10.000.000,00
merupakan biaya pemasangan sistem keamanan di
kendaraan Direktur Utama.
r. Atas biaya bahan bakar dan tol bidang G&A, 15% di
antaranya dialokasikan bagi Direktur Utama.
s. Atas biaya riset, 50% di antaranya ditenderkan dan
dilaksanakan di luar Indonesia.
t. Atas dividen PT. Negarakertagama, separuhnya berasal
dari laba ditahan. PT. Arkeikum memiliki proporsi
kepemilikan 35%.
u. Atas dividen PT. Sutasoma, seluruhnya diberikan dalam
bentuk instrumen investasi. PT. Arkeikum memiliki
proporsi kepemilikan 15%.
v. Atas dividen dari Bremen Ag., PT. Arkeikum telah
mencatatnya secara netto terhadap pajak di luar negeri
dengan tarif 30%.
32
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (8)
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (9)
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (10)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas
PT. Arkeikum?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di
periode berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode
berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang
seharusnya dibayarkan di periode mendatang?
34
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (11)
Jawaban :
a.
35
Ilustrasi 6.1
Perseroan
Terbatas (12)
Keterangan
:
Ilustrasi 6.1
Perseroan
Terbatas (13)
Keterangan
:
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (14)
Jawaban :
a.
38
Ilustrasi 6.1
Perseroan
Terbatas
(15)
Keterangan :
Koreksi positif atas biaya sewa kantor
= Proporsi biaya sewa dibayar di mukan
= 18/30 * 1.633.500.000
= 980.100.000
Penyusutan bidang G&A menurut fiskal
=
Penyusutan
kendaraan
niaga +
Penyusutan
kendaraan direktur
= 12,5% *6.000.000.000
+ 50% * 3/12 * 12,5% *
2.400.000.000
= 750.000.000
+ 37.500.000
= 787.500.000
Gedung pabrik lama tidak disusutkan menurut fiskal,
sebab telah melewati batas masa manfaat fiskal
39
selama 20 tahun.
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (16)
Keterangan :
Koreksi positif atas penyusutan bidang G&A
= Penyusutan menurut akuntansi - Penyusutan
menurut fiskal
= 1.254.000.000
- 787.500.000
= 466.500.000
Koreksi positif atas biaya royalti
= Beban PPh 26 yang tidak boleh dibebankan
= 20% / 120% * 660.000.000
= 110.000.000
40
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (17)
Jawaban :
a.
41
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (18)
Keterangan :
Koreksi positif atas dividen dari Bremen Ag.
= Beban pajak luar negeri yang seharusnya tidak dinetto-kan
= 30% / 70% * 276.500.000
= 118.500.000
=
=
=
=
Pokok deposito
100% / 80% * 34.280.000 / 8%
535.625.000
Pokok pinjaman
100% / 12% * 76.275.000
635.625.000
42
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (19)
Keterangan :
Bunga pinjaman yang boleh dibebankan
= Selisih pokok pinjaman dan pokok deposito
Tingkat bunga pinjaman
= (635.625.000 - 535.625.000)
* 12%
= 12.000.000
Koreksi positif atas bunga pinjaman
= Bunga pinjaman menurut akuntansi pinjaman menurut fiskal
= 76.275.000
12.000.000
= 64.275.000
43
Bunga
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (20)
Jawaban :
b.
c.
44
Ilustrasi 6.1
Perseroan Terbatas (21)
Jawaban :
d.
45
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (1)
CV.
Pleistosen
merupakan
perusahaan
yang
bergerak di bidang penyediaan material bagi
perusahaan konstruksi. CV. Pleistosen baru dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak semenjak akhir 2011.
Perusahaan melaksanakan pembukuan terkait kegiatan
akuntansinya. Berikut merupakan data yang diperoleh
atas laporan keuangan CV. Pleistosen di tahun 2012.
46
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (2)
Soal :
47
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (3)
Soal :
48
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (4)
Soal :
49
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (5)
Ilustrasi 6.2
perjalanan dinas, Rp(6)
45.000.000,00
Persekutuan
h. Atas biaya
di
antaranya diberikan untuk memfasilitasi istri Direktur
Pemasaran dalam mendampingi pelaksanaan perjalanan.
i. Atas biaya penyusutan bidang pemasaran, meliputi
penyusutan dengan metode jumlah angka tahun atas:
i. Telepon genggam direktur, dibeli awal Juli 2012 dengan
nilai tercatat Rp 30.000.000, disusutkan selama 5
tahun. Sesuai peraturan pajak termasuk aset kelompok
1.
ii. Kendaraan A, dibeli awal 2011 dengan nilai tercatat Rp
825.000.000, disusutkan selama 10 tahun. Sesuai
peraturan pajak termasuk aset kelompok 2.
iii.Kendaraan B, dibeli akhir 2011 dengan nilai tercatat Rp
550.000.000, disusutkan selama 10 tahun. Sesuai
peraturan pajak termasuk aset kelompok 2.
j. Peralatan K3 diberikan bagi pegawai yang bertugas atas
pengantaran material di lokasi konstruksi.
51
k. Atas biaya telepon, air, dan listrik bidang
pemasaran,
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (7)
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (8)
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (9)
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (10)
w. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 22 atas impor sebesar Rp 113.500.000,00.
ii.PPh 22 atas pembelian baja dengan nilai
pembelian Rp 23.350.000.000,00.
iii.PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
79.150.000,00.
iv.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
215.500.000,00.
55
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (11)
Pertanyaan :
a.Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal ditetapkan atas
CV. Pleistosen?
b.Berapakah besar PPh terutang dan kredit pajak di
periode berjalan?
c.Berapakah pajak kurang (lebih) bayar di periode
berjalan?
d.Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang
seharusnya dibayarkan di periode mendatang?
56
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (12)
Jawaban :
a.
57
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (13)
Keterangan :
Penyusutan bidang pemasaran menurut fiskal
= Penyusutan HP direktur
+ Kendaraan A
+
Kendaraan B
= 50% * 6/12 * 25% * 30.000.000 + 12,5% *
825.000.000 + 12,5% * 550.000.000
= 1.875.000
+ 103.125.000
+
68.750.000
= 173.750.000
Koreksi positif atas bunga pinjaman
= Penyusutan menurut akuntansi
menurut fiskal
= 173.750.000
240.000.000
= 66.250.000
58
Penyusutan
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (14)
Jawaban :
a.
59
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (15)
Keterangan :
Penyusutan bidang G&A menurut fiskal
= Penyusutan gedung Y + Kendaraan direktur
+
Kendaraan lapangan
= 5% * 2.000.000.000 + 50% * 12,5% * 400.000.000
+ 3/12 * 12,5% * 600.000.000
= 100.000.000
+ 25.000.000
+ 18.750.000
= 143.750.000
Penyusutan gedung X tidak dapat dibebankan, sebab
pendapatan atasnya akan dikenai PPh bersifat final
Koreksi positif atas bunga pinjaman
= Penyusutan menurut akuntansi
menurut fiskal
= 476.500.000
143.750.000
= 332.750.000
60
Penyusutan
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (16)
Keterangan :
Koreksi atas PPh final dan retribusi daerah
= Beban PPh final yang tidak boleh dibebankan
= PPh final atas sewa tanah + PPh final atas sewa
gedung + PPh final atas bunga deposito
= 10% *
240.000.000 + 10% *
793.000.000 +
20%/ 80% * 132.200.000
= 24.000.000
+ 79.300.000
+ 33.000.000
= 136.300.000
61
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (17)
Jawaban :
a.
62
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (18)
Keterangan :
Skedul pokok deposito dan pokok pinjaman.
63
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (19)
Keterangan :
Rata rata pokok deposito
= 3/12 * 1.100.000.000 + 3/12 * 1.000.000.000 +
3/12 * 1.100.000.000
+ 3/12 * 1.100.000.000
= 275.000.000 + 250.000.000 + 275.000.000 +
300.000.000
= 1.100.000.000
Rata rata pokok pinjaman
= 2/12 * 540.000.000 + 7/12 * 450.000.000 + 3/12 *
590.000.000
= 90.000.000
+ 262.500.000
+ 147.500.000
= 500.000.000
Rata rata pokok pinjaman lebih rendah daripada rata
rata pokok deposito, sehingga biaya bunga pinjaman
tidak boleh membebankan.
64
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (20)
Jawaban :
b.
c.
65
Ilustrasi 6.2
Persekutuan (21)
Jawaban :
d.
66
Ilustrasi
Kresnadwipayana
merupakan6.3
seorang pengusaha
yang memiliki
studio Pribadi
foto dengan
Orang
(1) kelengkapan
laboratorium fotografi di Kota Denpasar. Gedung studio
foto tersebut baru didirikan pada satu tahun terakhir
setelah
sebelumnya
Kresnadwipayana
hanya
melaksanakan usahanya di rumah tinggal. Usaha
Kresnadwipayana tidak hanya menawarkan jasa
fotografer, rekayasa, dan pencetakan foto sebagai
produk utama, akan tetapi melayani pula pemesanan
pigura khusus yang dibuat secara hand made. Ide
pelayanan pemesanan pigura tersebut diperoleh
Kresnadwipayana ketika membantu pengerjaan tugas
prakarya anak semata wayangnya yang tengah
menjalani masa orientasi SMA. Atas usaha yang
dijalankannya, Kresnadwipayana telah menerapkan
kebijakan pembukuan dengan laporan tahunan sebagai
berikut.
67
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (2)
Soal :
68
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (3)
f. Asuransi gedung
meliputi asuransi
Ilustrasi
6.3 atas studio foto
dan rumah tinggal Kresnadwipayana yang masing
Orang
Pribadi
(4)
masing memiliki
nilai wajar
Rp 1.530.000.000,00
dan
Rp 510.000.000,00. Premi ditetapkan berdasarkan
perbandingan pro rata nilai wajar aset di tahun
berjalan.
g. Biaya penyusutan diakui atas gedung dengan
metode jumlah angka tahun selama 10 tahun dengan
nilai sisa Rp 155.000.000,00. Gedung tidak
mengalami apresiasi nilai wajar dibanding awal
tahun.
h. Sewa gudang dibayarkan kepada pemilik petak di
belakang studio yang dipergunakan sebagai tempat
penitipan material pigura. Pembayaran dilakukan
pada bulan November untuk lima bulan menjelang.
i. Galeri display mini dibuat untuk tujuan eksibisi di
balaikota, namun kemudian dipergunakan kembali
sebagai elemen dekorasi studio.
70
Ilustrasibisnis,
6.3 termasuk pula
k. Atas biaya perjalanan
penggantian
tiket kereta
bagi istri (5)
Kresnadwipayana
Orang
Pribadi
yang mendampingi perjalanan suaminya, senilai Rp
3.500.000,00.
l. Biaya penghapusan piutang dialokasikan untuk foto
tercetak yang belum diambil setelah lewat masa 3
bulan. Kresnadwipayana telah mematuhi ketentuan
perpajakan terkait pengurusannya.
m.Biaya tender foto Karpeg dialokasikan atas
pemberian komisi bagi Kepala Tata Usaha Balaikota
yang mempermudah perolehan proyek foto untuk
kartu pegawai.
n. Kredit pajak yang telah dipotong pihak lain meliputi:
i. PPh 23 yang dipotong pihak lain, sebesar Rp
3.150.000,00.
ii.Angsuran PPh 25 yang telah dibayar, sebesar Rp
10.750.000,00.
71
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (7)
Jawaban :
a.
73
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (8)
Keterangan :
Koreksi atas gaji dan bonus pegawai tetap
= Jumlah lebih yang dibayarkan akibat hubungan
istimewa
= 12 * 2.000.000 - 20.000.000
= 16.000.000
Beban honorarium fotografer lepas menurut fiskal
= Kas diterima fotografer + Pemotongan PPh 21
= 85.750.000
+ (5% * 50.000.000 + 15% * (X
50.000.000)
= 85.750.000
+ (2.500.000 7.500.000 + 15% * X)
= 85.750.000
5.000.000 + 15% * X
= 80.750.000
+ 15% * X
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.
74
Maka persamaan dapat diselesaikan dengan
substitusi
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (9)
Keterangan :
X = 80.750.000 + 15% * X
85% * X = 80.750.000
X = 95.000.000
Di mana X merupakan beban honorarium itu sendiri.
Koreksi negatif atas honorarium fotografer lepas
= Honorarium menurut fiskal - Honorarium menurut
akuntansi
= 95.000.000
85.750.000
= 9.250.000
75
Ilustrasi 6.3
Orang
Pribadi
(10)
Keterangan :
Koreksi positif atas asuransi gedung
= Asuransi bagi rumah tinggal yang tidak boleh
dibebankan
= 510.000.000 / (1.530.000.000 + 510.000.000) *
8.500.000
= 510.000.000 / 2.040.000.000 * 8.500.000
= 2.125.000
Penyusutan menurut fiskal
= 5% * 1.530.000.000
= 76.500.000
Koreksi positif atas penyusutan
= Penyusutan menurut akuntansi
menurut fiskal
= 250.000.000
76.500.000
76
Penyusutan
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (11)
Keterangan :
Koreksi positif atas sewa gudang
= Proporsi pembayaran sewa di muka yang tidak boleh
dibebankan
= 3/5 * 25.000.000
= 15.000.000
77
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (12)
Jawaban :
a.
78
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (13)
Jawaban :
b.
79
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (14)
Jawaban :
c.
80
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (15)
Jawaban :
d.
81
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (16)
Jawaban :
e. Atas galeri display mini yang dikerjakan anak
Kresnadwipayana, maka beban tersebut tetap boleh
dibebankan sebagai beban usaha studio foto. Adapun
atas pembayaran yang diterima anak Krenadwipayana
yang belum dewasa dan belum menikah, maka
penghasilan anak tersebut digabungkan kepada
penghasilan Kresnadwipayana.
82
Ilustrasi 6.3
Orang Pribadi (17)
Jawaban :
f. Atas istri yang bekerja hanya kepada satu pemberi
kerja dengan pekerjaan yang terkait usaha suami,
maka dilakukan penggabungan penghasilan antara
Kresnadwipayana dan istri. Adapun terkait biaya
perjalanan bisnis yang semula tidak boleh dikurangkan
menjadi bersifat boleh dikurangkan, selama dapat
dibuktikan bahwa pendampingan istri selaku akuntan
memang diperlukan dalam perjalanan bisnis tersebut.
83
Referensi
Fitriandi, Primandita dkk. 2011. Kompilasi
Undang Undang Perpajakan Terlengkap .
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
84
Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/
85