Kecepatan potong yang tinggi tersebut dapat dicapai berkat kekerasan yang
tetap relatif tinggi meskipun temperatur kerjanya cukup tinggi. Gambar 28a
memperlihatkan Hot Hardness atau kekerasan pada temperatur kerja
yang tinggi dari berbagai material pahat. Sementara itu, Gambar 28b
menunjukkan Recovery Hardness yaitu kekerasan pada temperatur ruang
setelah material yang bersangkutan mengalami temperatur kerja yang
tinggi selama beberapa saat. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan
bahwa hanya material dari jenis karbida dan keramiklah yang tetap
berfungsi dengan baik pada kecepatan potong atau temperatur kerja yang
tinggi.
Secara berurutan, material material pahat dari yang paling lunak tetapi
ulet sampai dengan yang paling keras tetapi getas adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gambar 29. Daerah Kerja berbagai jenis material pahat. Kecepatan potong berkaitan
dengan Kekerasan dan Tahanan Keausan. Gerak makan berkaitan dengan Keuletan.
Untuk mempermudah pemilihan jenis material pahat, khusus untuk pahat karbida yang
disemen (Cemented Carbide, termasuk jenis Coated) maka ISO mengeluarkan suatu standar
klasifikasi pahat karbida berdasarkan jenis pemakaiannya(standar ISO 513). Dalam hal ini
pekerjaan pemesinan dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
1.Steel Cutting Grade; untuk pemotongan berbagai jenis baja yang akan menghasilkan
geram yang kontinyu (karena relatif liat). Diberi kode huruf P (dan kode warna Biru).
2.Cast Iron Cutting Grade; guna melakukan proses pemesinan berbagai jenis besi tuang
yang menghasilkan geram yang terputus-putus (karena relatif rapuh). Diberi kode huruf K
(dan kode warna Merah).
3.Intermediate Grade; digunakan untuk proses pemesinan berbagai jenis baja, besi tuang
dan nonferrous yang mempunyai sifat ketermesinan yang baik. Diberi kode huruf M (dan
kode warna Kuning).
Gambar 35 merupakan contoh pemakaian beberapa jenis pemegang pahat tipe P, yaitu:
Proses bubut luar (External Turning),
Proses bubut muka (Face Turning),
Proses bubut perluasan lubang (Boring Turning),
Proses bubut profil (Copy/NC Turning),
Proses bubut luar & muka (External & Face Turning),
Proses bubut alur (Grooving),
Proses bubut ulir (Threading).
Selain pahat bubut, saat ini sudah mulai banyak dipasarkan pahat frais dengan jenis yang
menggunakan sisipan pahat. Gambar 36 merupakan contoh kodifikasi pemegang sisipan bagi pahat
frais, dan Gambar 37 adalah contoh-contoh pahat frais tersebut yang dapat dibeli di pasaran bebas.
Gambar 36. Kodifikasi pemegang sisipan bagi pahat frais dan petunjuk pemilihan
jenis sisipan.
RANGKUMAN
Pahat memegang peranan penting pada material
removal process seperti operasi mesin mesin
perkakas bubut dan frais. Dengan sangat
beragamnya tipe operasi, bahan benda kerja dan
karakteristik operasi pemesinan maka produsen
pahat telah menyediakan ribuan produk yang
memiliki rancangan bentuk serta bahan pahat yang
berbeda beda. Sebagai contoh: produsen Sanvik
memiliki 30.000 ragam produk pahat. Dari latar
belakang tersebut, diperlukan kemampuan operator
atau perencana produksi (process planner) dalam
memilih pahat yang sesuai untuk operasi
pemesinan spesifik yang hendak mereka kerjakan.
TES FORMATIF
Kerjakan soal soal di bawah ini dalam waktu 45 menit (buku
tertutup).
1.Bahan pahat apa yang sesuai untuk operasi roughing dan
finishing?
2.Sebutkan standar ISO pada pahat karbida yang sesuai untuk
memotong tembaga.
3.Apa yang dimaksud dengan istilah chip breaker?
4.Mengapa saat memotong baja, operasi dengan mesin perkakas
CNC lebih banyak menggunakan pahat karbida sedangkan pada
operasi konvensional banyak memakai pahat HSS?
5.Mengapa kekerasan bahan menjadi perhatian dalam pemilihan
pahat?