0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi perkakas pemotong logam. Secara ringkas, dibahas tentang proses pemotongan logam dengan atau tanpa bekas pemotongan, unsur-unsur dasar dalam proses pemesinan, parameter yang berpengaruh, jenis proses pemotongan, kualitas perkakas yang ditentukan oleh material dan geometri perkakas, serta contoh material perkakas yang umum digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi perkakas pemotong logam. Secara ringkas, dibahas tentang proses pemotongan logam dengan atau tanpa bekas pemotongan, unsur-unsur dasar dalam proses pemesinan, parameter yang berpengaruh, jenis proses pemotongan, kualitas perkakas yang ditentukan oleh material dan geometri perkakas, serta contoh material perkakas yang umum digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi perkakas pemotong logam. Secara ringkas, dibahas tentang proses pemotongan logam dengan atau tanpa bekas pemotongan, unsur-unsur dasar dalam proses pemesinan, parameter yang berpengaruh, jenis proses pemotongan, kualitas perkakas yang ditentukan oleh material dan geometri perkakas, serta contoh material perkakas yang umum digunakan.
Tidak ada pembentukan chip (beram), dan metal dibentuk dengan perantara panas, tekanan atau keduanya. Contoh :Forging, Drawing, Spinning, Rolling, Extruding…. Ada Bekas Pemotongan Pembentukan logam dengan cara membuang material yang tidak perlu, yang berbentuk chip, dengan pemesinan. Contoh :Turning, Boring, Milling, Drilling, Shaping Contoh Pemotongan Logam Elemen Dasar dalam Proses Pemesinan adalah :
• Work Piece (Benda Kerja)
• Tool (Alat Potong/Pahat) • Chip (Beram) Untuk melakukan gaya pemotongan, maka dibutuhkan gerakan relatif antara tool (pahat) dan benda kerja Gerakan Relatif dapat berupa : • Benda kerja diam, pahat bergerak • Pahat diam, Benda Kerja Bergerak • Menggerakkan Benda Kerja dan Pahat Parameter yang Berpengaruh Pada Proses Pemesinan Benda Kerja yang merupakan metal dasar yang akan dibentuk sesuai dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan. Struktur Kimia dan Struktur Fisik benda kerja mempunyai pengaruh pada operasi pemesinan Material pahat dan bentuk pahat mempengaruhi proses pemesinan Tipe dan Geometri Chip dipengaruhi oleh bahan benda kerja, geometri pahat dan metode pemotongan. Komposisi kimia dan jumlah pendingin (cutting fluid) juga berpengaruh pada proses pemotongan. Proses Pemotongan dibagi 2 • Proses Pemotongan Orthogonal • Proses Pemotongan Oblique Proses Pemotongan dibagi 2 • Proses Pemotongan Oblique Proses Pemotongan dibagi 2 • Proses Pemotongan Orthogonal Orthogonal VS Oblique
• Sudut Potong Pahat • Sudut Potong Pahat
normal terhadap memppunyai sudut arah pemotongan terhadap arah • Arah aliran chip pemotongan normal terhadap • Arah aliran chip sudut potong pahat. bersudut β terhadap • Sudut inclinasi “i” sudut potong pahat terhadap kecep Vc • Sudut potong pahat nol. mempunyai sudut inclinasi “i” terhadap kecep Vc Kualitas perkakas ditentukan oleh 2 faktor, yaitu : • material perkakas, dan • geometri perkakas.
Material perkakas yang digunakan harus dapat
mengatasi gaya potong dan panas akibat gesekan yang dialami, serta akibat pemakaian yang berulang-ulang. Geometri perkakas harus dibuat sedemikianrupa sehingga dapat mengurangi terjadinya gesekan antara perkakas dengan benda kerja. MATERIAL PERKAKAS Untuk mengatasi tiga jenis kerusakan yang mungkin terjadi pada perkakas, maka sifat mekanik yang perlu diperhatikan dalam memilih material perkakas adalah : 1) Ketangguhan, untuk menhindari kerusakan akibat keretakan, maka material perkakas harus memiliki ketangguhan yang tinggi. Ketangguhan biasanya ditunjukkan oleh kombinasi antara kekuatan dan keuletan material. 2) Kekerasan merah (hot hardness), yaitu kemampuan material untuk mempertahankan kekerasannya pada temperatur tinggi. Hal ini diperlukan karena akan terjadi panas yang tinggi pada saat perkakas tersebut dioperasikan (lihat gambar 25.1). 3) Tahan aus, tidak hanya ditentukan oleh kekerasan dari material, tetapi juga ditentukan oleh kehalusan dari permukaan material, komposisi kimia dan cara pengerjaan material, dan ada atau tidaknya digunakan cairan pendingin. Kekerasan merah beberapa material perkakas : • Baja karbon (plain carbon steel) kekerasannya akan turun dengan cepat bila temperatur meningkat (kekerasan merahnya rendah); • Baja kecepatan tinggi (high speed steel, HSS) sedikit lebih baik daripada baja karbon; • Paduan kobalt cor (cast cobalt alloys) pada temperatur kamar kekerasannya rendah, tetapi Gambar 25.1 Kekerasan merah kekerasan merahnya lebih baik beberapa material perkakas daripada HSS;
• Karbida semented (cemented carbides) dan keramik
(ceramics) memiliki kekerasan merah yang terbaik diantara material perkakas. Material perkakas yang biasa digunakan adalah : 1) Baja karbon dan baja paduan rendah, sekarang jarang digunakan karena tidak memiliki kekera- san merah yang tinggi. 2) Baja kecepatan tinggi, mengandung paduan tinggi, mempunyai kemampuan dikeraskan sangat baik, dan tetap mempertahankan tepi pemotongan yang baik sampai suhu 650OC. 3) Paduan kobalt cor, mengandung kobalt sekitar 40% sampai dengan 50%. Ketahanan ausnya lebih baik daripada baja kecepatan tinggi, tetapi tidak sebaik karbida sementit. Ketangguhannya lebih baik daripada karbida, tetapi tidak sebaik baja kecepatan tinggi. Kekerasan merahnya terletak diantara baja kecepatan tinggi dan karbida sementit. 4) Karbida sementit, memiliki kekerasan merah yang terbaik diantara material perkakas yang lain yaitu mencapai 1200 OC, tetapi material ini sangat rapuh sehingga didalam pengopersiannya perlu didukung dengan sangat kaku untuk mencegah keretakan. 5) Keramik, dibuat dari serbuk halus oksida aluminium (Al2O3) yang dipres dengan tekanan tinggi dan disinter dengan temperatur tinggi tanpa bahan pengikat, biasanya ditambah-kan dengan sejumlah kecil oksida yang lain seperti oksida zirconium. Sangat baik digunakan untuk penyelesaian permukaan, tetapi tidak baik untuk operasi pemotongan kasar karena ketangguhan- nya rendah. 6) Intan sintetik (syntetic diamonds); intan dikenal sebagai material yang keras, kekerasannya mencapai tiga sampai empat kali kekerasan karbida tungsten atau oksida aluminium. Perkakas pemotong intan sintetik dibuat dari intan polikristalin, yaitu serbuk halus kristal intan disinter pada temperatur tinggi dan dipres sesuai dengan bentuk yang diinginkan, tanpa bahan pengikat. Intan sintetik digunakan mesin kece- patan tinggi untuk non-ferrous dan untuk penger- jaan abrasif material non-logam seperti serat gelas dan grafit.