Rahmi Ramdanis
Redho Meisudi
Sri Rahayu W.N
Vany Priskilla
Wulan Yuliastuti
Yunita
Zuisa Martiara
Farmasi S1 Reguler
2008
Pendahu
luan
Protoz
oa
Tubuh Manusia
Malaria
Demam
Sakit kepala
Mual
Pembesaran
organ tubuh
manusia
P.
falciparu
m
P.
ovale
Plasmodi
um
P.
malaria
e
Malaria
Tropika
P.
vivax
Malaria
Tersian
a
Malaria
Kuartan
a
Sp
oro
zoi
Skizon
jaringan
trofozoid
Berulang-ulang demam
Exoeritrosit sekunder
Usus
nyamuk
Merozoid berdiferensiasi
Klasifika
si
Skizontos
id
Klasifikasi
Antimalar
ia
Darah
Supresi
Gametosi
d
Sporonto
sid
Serangan
Klinik
Kombinas
i
keduanya
Radikal
Akut
Skizontosid jaringan
Pencegahan kausatif.
Bekerja pada skizon yang baru
memasuki jaringan hati
mencegah tahapan infeksi eritrosit
dan transmisi lebih lanjut.
Contoh obat : Kloroguanid
Pencegahan relaps (radikal)
Terutama untuk P. falcifarum, P.
vivax dan P.ovale di dalam hati pada
keadaan laten.
Skizontosid Darah
Mengendalikan serangan klinik.
Bekerja terhadap merozoid di
eritrosit tidak terbentuk skizon
baru dan penghancuran eritrosit
dapat dicegah.
Contoh obat : klorokuin, kuinin,
meflokuin, halofantrin, dan
artemisinin.
Pengobatan supresi
Menyingkirkan semua parasit dari
tubuh pasien diberikan skizontosid
Gametosid
Membunuh gametosit yang berada di
dalam eritrosit transmisi ke
nyamuk dihambat.
Klorokuin dan kina memperlihatkan
efek gametosidal pada P.vivax, P.
ovale, dan P. malariae,
sedangkan
Primakuin mempunyai efek
gametosidal pada gametosit P.
falciparum.
Sporontosid
Menghambat perkembangan
gametosit lebih lanjut di tubuh
nyamuk yang menghisap darah
pasien dengan demikian rantai
penularan terputus.
Contoh obat : primakuin dan
kloroguanid.
Kuinin &
Alkaloid
Sinkona
Efek Lokal
kina mempengaruhi fungsi biologi
sangat luasnya racun
protoplasma
b. Iritasi
Efek Antimalaria
Efek Sentral
Efek Kardiovaskular
Sangat mirip kuinidin
Efek Lain
a. Efek Oksitosik
FARMAKOKINETIK
FARMAKOKINETIK
Ekskresi melalui urin dalam bentuk alkaloid
hidroksi dan sebagian kecil melalui tinja, getah
lambung, empedu, dan liur.
Pada infeksi akut diperoleh peningkatan 1
glycoprotein yang akan mengikat fraksi bebas kina
sehingga kadar bebas yang tadinya 15% dari
konsentrasi plasma menurun menjadi 5 10%.
Keadaan ini tidak hanya dapat mengurangi
toksisitas, tetapi juga dapat mengurangi
keberhasilan terapi jika kadar bebasnya menurun
sampai di bawah KHM.
INDIKASI
terapi malaria P. Falciparum yang
resisten terhadap klorokuin.
memperpendek masa
pemakaian kina dan
mengurangi toksisitasnya
doksisiklin
kombinasi
kina
pengguna
an
klindamisi
n
Sulfadoksi
npirimetam
in
oral
EFEK SAMPING
1.Sinkonisme
2.Penderita malaria yang hamil terjadi
Black water fever gejala hemolisis
berat, hemoglobinemia, dan
hemoglobinuri.
Klindamisin
2 x 600 mg/hari
7 hari
sulfadoksinpirimetamin
3 tablet
Untuk anak : dosis kina sulfat 10 mg/kgBB per oral
diberikan setiap 8 jam
Step
2
Step
1
Kina
Kina
Kimia
Farma
heptahidrat
kepala, gannguan
2 mg
keseimbangan,
penglihatana kabur, mual
dan diare, reaksi alergi,
ganggguan hematologi,
hemolisis,
hipoprotrombinemia,
purpura trombositopeni dan
agranulositosis.
KLOROKUI
N
Termasuk
derivat 4
Amino kinolin
FARMAKODINAMIK
Efek antimalaria
Memiliki efek antiradang untuk
pengobatan arthritis rheumatoid, lupus
erithromatosus, dan lupus diskoid.
Efek anestetik lokal
Pada dosis tinggi antikoagulan
Pada dosis >> tinggi photo allergic
Intoksikasi !!!
Bentuk hidroksiklorokuin mempunyai
toksisitas lebih rendah.
Aktivitas Malaria
FARMAKOKINETIK
Absorpsi (peroral) : lengkap, cepat,
sempurna
Me oleh makanan
INTERAKSI OBAT
Bersama fenilbutazon atau preparat yg
EFEK SAMPING
Yang Sering :
Mual, muntah, gangguan pencernaan, kram,
gangguan pernafasan
Kontra Indikasi
Penderita psoriasis dan porfiria
500 mg)
Klorokuin Fosfat (Sirup 50 mg/5 ml)
Klorokuin
Malaria, hepatitis
Sakit kepala
&
difosfat 250 mg
amubik, lupus
ringan,
eritematosus
gangguan
kronik, reumatoid
pencernaan dan
artritis.
neurologik
turunannya
Resochin
Bayer
Klorokuin
Serangan akut
malaria yang
Pharma
mg setara
disebabkan
klorokuin
plasmodium yang
basa 150
peka, amubiasis
mg
ekstraintestinal.
MEFLOK
U
IN
MEKANISME KERJA
Mirip dengan kuinin.
FARMAKOKINETIK
Absorpsi baik di saluran cerna dan banyak
terikat pada protein plasma.
INDIKASI
Untuk falciparum sirain resisten
menghilangkan demam dan
parasitemia penggunaan tablet
dosis tunggal.
Penyembuhan supresi terhadap
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax : penyembuhan
supresi, walaupun relaps masih sering
terjadi setelah
pengobatan
Parasitemia
: Adanya
parasit, khususnya parasit
malaria dalam darah
EFEK SAMPING
Cenderung berkaitan dengan dosis.
Mual, muntah, nyeri abdomen, diare,
sakit kepala, pusing.
Neurotoksisitas seperti disorientasi,
kejang, ensefalopati, karsinogenik,
dan teratogenikneurotik dan psikotik
bersifat reversibel bila obat
dihentikan.
KONTRA INDIKASI
Tidak dianjurkan untuk bayi dan
wanita hamil terutama kehamilan di
bawah 3 bulan.
INTRAKSI OBAT
Bersama
kina,
kuinidin,
klorokuin, atau halofantrin
harus dihindari Me risiko
kejang dan kardiotoksisitas.
DOSIS
Meflokuin dapat diberikan dengan dosis tunggal
sampai 1500 mg atau dosis mingguan 500 mg
untuk 1 tahun.
Untuk profilaksis, meflokuin HCl per oral
diberikan setiap minggu, dimulai 1-2 minggu
sebelum memasuki daerah endemik, dan diakhiri
4 minggu setelah meninggalkan daerah endemik
dengan dosis sebagai berikut:
1 tablet (250 mg) untuk BB
>45kg
tablet (187,5 mg) untuk BB
31-45 kg
tablet (125 mg) untuk BB
20-30 kg
tablet (62,5 mg) untuk BB
15-19 kg
Untuk pengobatan malaria meflokuin diberikan
15 mg/kgBB per oral dengan dosis maksimal
1000-1250 mg dan 12 jam kemudian dilanjutkan
dengan dosis 10 mg/kgBB.
HALOFA
NTRIN
FARMAKOKINETIK
Halofantrin mempunyai efektivitas tinggi
sebagai skizontosid darah, tetapi tidak
untuk fase eksoeritrosit dan gametosit.
Absorpsinya ireguler dan potensinya
menimbulkan aritmia jantung digunakan
secara terbatas.
EFEK SAMPING
Mual, muntah, nyeri abdomen, diare, pruritus dan
rash, keluhan saluran cerna merupakan efek samping
yang umum
Pada dosis tinggi aritmia ventrikular bahkan
kematian.
KONTRA INDIKASI
Halofantrin tidak dianjurkan diberikan pada wanita
hamil dan wanita menyusui, pasien dengan
gangguan konduksi jantung serta pasien yang
menggunakan meflokuin.
Lumefantrin adalah suatu arilalkohol halofantrin yang
tersedia dalam bentuk kombinasi tetap dengan
artemeter.
Kombinasi ini sangat efektif mengobati malaria
falsiparum dan belum ada laporan tentang adanya
efek kardiotoksik.
DOSIS
Untuk pengobatan malaria falsiparum
diberikan 3 kali 500 mg per oral, setiap 6
jam,dalam keadaan perut kosong.
Pemberian dosis diulang lagi setelah 7
hari; untuk anak diberikan 8 mg/kgBB
setiap 6 jam, sebanyak 3 kali, dan diulang
lagi setelah 7 hari
Memberikan hasil pengobatan :
membersihkan parasit dalam 50-60 jam
meredakan demam setelah 48 jam
angka penyembuhan kira-kira 98%
DOSIS
Dosis untuk anak 24 mg/kg di bagi ke dalam
3 dosis.
Mengikuti rekomendasi :
BB 23-31 kg, 3 dosis dari 250 mg
dengan interval 6 jam
BB 32-37 kg, 3 dosis dari 375 mg
dengan interval 6 jam
Di atas 37 kg, dosis dewasa
DERIVAT 8-AMINOKUINOLIN
PRIMAKUIN
FARMAKODINAMIK
Hanya berefek sebagai anti malaria.
Toksiknya pada darah.
Aktivitas Anti malaria dari Primakuin
penyembuhan radikal malaria vivaks dan ovale
karena bentuk laten dari plasmodia dapat
dihancurkan oleh Primakuin membuat
Primakuin sebagai obat pilihan untuk
mengobati malaria.
FARMAKOKINETIK
Diabsorpsi baik oral.
Setelah diabsorpsi didistribusikan ke seluruh
jaringan.
Metabolisme cepat.
Dieksresikan sedikit dalam bentuk utuh.
Tidak boleh diberikan dalam bentuk sediaan
parenteral hipotensi yang nyata.
Metabolisme
dari
Primakuin
menghasilkan 3 metabolit tidak
berefek antimalaria, efek hemolitik
lebih kuat daripada primakuin.
Turunan karboksil sebagai metabolit utama
Indikasi
Terapi radikal
Interaksi Obat
Kuinakrin me toksisitas kuinakrin
Kina me intensitas methemoglobinemia,
relaps
Klorokuin/ amodiakuin me efek profilaktik
Efek samping
Anemia hemolitik akut
Pada pasien yang mengalami defisiensi enzim
glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD). Kulit
hitam
Beratnya Hemolisis beragam tergantung dari
besarnya dosis dan beratnya defisiensi
Hemolisis
Terjadi pada pasien yang mengalami gangguan
metabolisme glukosa dalam eritrosit dan
hemoglobinopati.
Spasme usus dan gangguan lambung
Dosis yang lebih tinggi memperberat
gangguan
GIT
dan
menyebabkan
methemoglobinemia dan sianosis.
Gangguan pada saluran cerna dapat dikurangi
dengan pemberian obat sewaktu makan.
#
Kontraindikasi
Pasien yang cenderung mengalami granulositopenia
dan
Dosis:
untuk profilaksis: 15mg per hari selama 14 hari
sebelum atau segera setelah meninggalkan daerah
endemik.
Untuk penyembuhan radikal: pengobatan dimulai
setelah serangan akut, dengan dosis 15 mg/ hari
selama 14 hari (didahului dengan pemberian
klorokuin selama 3 hari).
Obat paten:
Primatene, Primaxin, Primaquine Phosphate
Proguan
il
PROGUANIL
(KLOROGUANID)
FARMAKOKINETIK
70-90% diserap dari saluran pencernaan ;
diserap dalam 3 jam pertama.
Absorpsi melalui GIT baik, tetapi lambat.
EFEK ANTIMALARIA
kombina
si pirime
t
a
min
sulfadok
s in
Farmakodinamik
Efektif untuk mengobati malaria oleh P.
falciparum yang sudah resisten terhadap
klorokuin.
Farmakokinetik
Bekerja dengan cara mencegah
pembentukan asam folinat (asam
tetrahidrofolat) dari PABA pada plasmodia.
INDIKASI
1. Terapi P. falsiparum yang resisten
terhadap klorokuin
Diberikan dalam dosis tunggal per oral
yaitu:
3 tablet untuk dewasa atau anak BB >
45 kg
2 tablet untuk anak BB 3145 kg
1 tablet untuk anak BB 2130 kg
1 tablet untuk anak BB 1120 kg
tablet untuk anak BB 510 kg
Artemisi
n
FARMAKODINAMIK DAN
FARMAKOKINETIK
Skizontosid darah yg cepat
untuk malaria yang berat.
Artemeter oral absorpsi cepat, mencapai kadar
puncak 2-3 jam.
Artemeter IM mencapai kadar puncak 4-9 jam.
Artemeter mengalami demetilasi di hati menjadi
dihidroartemisinin.
T artemeter sekitar 4 jam
Pirimeta
m
in
FARMAKOKINETIK
Penyerapan di saluran cerna lambat tetapi
lengkap
Pirimetamin mencapai kadar puncak plasma
dalam 4-6 jam setelah dosis oral, diikat protein
plasma, T kira-kira 4 hari.
Metabolitnya diekskresikan melalui urin
Proguanil mencapai kadar puncak plasma
dalam waktu 5 jam setelah dosis oral dan
waktu paruh eliminasi kira-kira 16 jam.
Sehingga untuk profilaksis, proguanil
EFEK SAMPING
Dosis
besar
anemia
makrositik
yang
serupa
dengan yang terjadi pada
defisiensi asam folinat.
Gejala ini akan hilang bila pengobatan
dihentikan, atau dengan pemberian asam
folinat (leukovorin). Untuk mencegah
anemia, leucopenia, dan trombositopenia,
leukovorin ini dapat pula diberikan
bersamaan dengan pirimetamin.
KONTRAINDIKASI
Pirimetamin dosis tinggi bersifat
teratogenik pada hewan coba, tetapi
pada
manusia
belum
terbukti.
Pemberian
pirimetamin
sebaiknya
disertai pemberian suplemen asam
folat.
Sulfadoksin 500
FANSIDAR, Roche,
mg
K
Pirimetamina 25
mg
Hipersensitif,
Anemia,
Disfungsi Hati dan
Ginjal,
Defisiensi Asam
Folat,
Bayi < 1th,
Wanita Hamil dan
Menyusui.
Dewasa, 3 tablet;
< 4 th, tablet;
4-6 th, 1 tablet;
7-9 th, 1 tablet;
10-14 th, 2 tablet;
Profilaksis 1 X / 4 minggu.
Semi Imun:
Dewasa, 2-3 tablet;
< 4 th, tablet;
4-8 th, 1 tablet;
9-14 th, 2 tablet.
Non Imun:
Dewasa, 1 tablet (1 X /
minggu);
< 4 th, tablet (2 X /
minggu);
4-8 th, 1 tablet (2 X /
minggu);
9-14 th, 2 tablet (2 X /
minggu).
Tetrasikl
in
Kemoprofilaksis dan
Terapi Malaria
Malaria
Profilaksis
malaria disebabkan
P. falsifarum proguanil dan
pirimetamin.
keempat jenis plasmodium primakuin.
Profilaksis
pengobatan supresi:
Sebelum 6-8 minggu dan
Setelah pergi ke daerah endemik.
Obat terpilih klorokuin.
Telah resisten klorokuin + fansidar.
Pemberian
Pemakaian
Dosis dewahinggasa*
500 mg/minggu
Meflokuin
Doksisiklin
Klorokuin fosfat
dan Proguanil
Atovakuon dan
Proguanil ***
Primakuin
250 mg/minggu
Obat Alternatif
(kina)
1. Meflokuin sekali 750 mg/oral selanjutnya 500 mg pada
6-8 jam berikutnya
2. Artesunat/artemeter oral, dosis tunggal per hari: 4
mg/kgBB pada hari ke-1, 2 mg/kgBB pada hari ke-2 dan
ke-3, 1 mg/kgBB pada hari ke-4 sampai ke-7
3. Halofantrin oral 500 mg tiap 6 jam sebanyak 3x
selanjutnya diulang 1 minggu kemudian