Anda di halaman 1dari 15

HIPERTENSI PULMONAL

Peningkatan resistensi vaskular


pulmonal
yang
menyebabkan
menurunnya fungsi ventrikel kanan
oleh karena peningkatan afterload
ventrikel kanan

Klasifikasi
Kelas I : Pasien dengan hipertensi pulmonal tanpa
keterbatasan dalam melakukan aktifitas sehari hari.
Kelas II : Pasien dengan hipertensi pulmonal, dengan sedikit
keterbatasan dalam melakukan aktifitas sehari hari.
Kelas III : Pasien dengan hipertensi pulmonal, yang bila
melakukan aktifitas ringan akan merasakan sesak dan rasa
lelah yang hilang bila istirahat.
Kelas IV : Pasien dengan hipertensi pulmonal, yang tidak
mampu melakukan aktifitas apapun (aktifitas ringan akan
merasakan sesak), dengan tanda dan gejala gagal jantung
kanan.

Etiologi
Penyebab
tersering
dari
hipertensi
pulmonal adalah gagal jantung kiri. Hal ini
disebabkan karena gangguan pada bilik
kiri jantung akibat gangguan katup jantung
seperti regurgitasi (aliran balik) dan
stenosis (penyempitan) katup mitral.
HIV, penyakit autoimun, sirosis hati,
anemia sel sabit, penyakit bawaan dan
penyakit tiroid.

Patofisiologi

Gambaran Klinis

Dispnu saat aktifitas


Fatique
Sinkop
Nyeri dada angina
Hemoptisis
Fenomena Raynaulds
Distensi vena jugularis
Impuls ventrikel kanan dominan
Komponen katup paru menguat ( P2 )
S3jantung kanan
Murmur trikuspid
Hepatomegali
Edema perifer.

Test Diagnosis Hipertensi Pulmonal


Ekokardiogarfi : skrining test noninvasive yang
sangat baik dilakukan untuk pasien yang dicurigai
mengalami HTP (Schannwell et al, 2007). Tekanan
sistolik arteri pulmonal ekuivalen dengan tekanan
sistolik ventrikel kanan tanpa adanya obstruksi
outflow pulmonal.
Color Doppler : Karakteristik disfungsi ventrikel
kanan pada HTP dengan ekokardiografi Doppler
mencakup penurunan kecepatan dan integral
waktu aliran darah melalui katup pulmonal dan
pemendekan acceleration time (AcT) yang diukur
dari permulaan aliran darah melalui katup pulmonal
sampai kecepatan mencapai puncaknya

Elektrokardiografi
Pergeseran axis ke kanan
Gelombang R>S dengan R/S rasio > 1
di V1
qR kompleks di lead V1
Pattern rSR di lead V1
Gelombang S besar dan R kecil dengan
R/S rasio < 1 di lead V5 atau V6
Pattern S,1 S2, S3

Foto Thoraks
Ditemukan pembesaran hilar, bayangan arteri pulmonalis
dan pada foto thoraks lateral pembesaran ventrikel kanan

Pemeriksaan Angiografi
Kateterisasi jantung merupakan baku
emas untuk diagnosis HTP.

Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
. Terapi vasodilator : Nifedipin 120-240
mg/hari atau Diltiazem 540-900mg/hari
. Nitric oksid : vasodilator pulmonal selektif,
diberikan secara inhalasi dengan waktu
paruh singkat
. Penghambat fosfodiesterase : Terapi
sildenafil dilaporkan dapat menurunkan
mean tekanan arteri pulmonalis 15% dan
resistensi vascular pulmonal 30%.

2. Terapi intervensi (Bedah)


Atrial Septosomi : Blade ballon atrial
septostomy dilakukan pada pasien
dengan RV yang berat. Tujuan
prosedur ini adalah dekompresi
overload jantung kanan dan
perbaikan output sistemik ventrikel
kiri.

Thromboendarterectomy pulmonary :
Thromboendarterectomy menjadi pilihan
pengobatan pada pasien hipertensi
pulmonal yang berhubungan dengan
penyakit tromboembolitik kronik.
Pulmonary thromboendarterectomy
dilakukan melalui median sternotomy pada
cardiopulmonary bypass. Respon terhadap
terapi ini cukup mengesankan dengan
perbaikan pada disfungsi ventrikel kanan.

Transplantasi paru : Transplantasi


paru digunakan sebagai terapi bedah
pada pasien dengan penyakit
parenkim paru dan gangguan
pembuluh darah paru. Pasien
dipertimbangkan untuk transplantasi
jika berada pada kelas NYHA III atau
IV.

Anda mungkin juga menyukai