Anda di halaman 1dari 15

ESTER

Nia Lisnawati, S.Si, Apt

Definisi
Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa
turunan alkana dengan gugus fungsi
-COO- dan rumus umum CnH2nO2.
Ester merupakan salah satu senyawa
yang istimewa karena dapat ditemukan
baik di buah-buahan, lilin, dan lemak.
Ester juga memiliki bau yang harum
sehingga banyak dimanfaatkan oleh
manusia dalam berbagai bidang.

Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana


alkil adalah gugus karbon yang terikat
pada atom O (gugus R) dan alkanoat
adalah gugus R-COO-.

Tata Nama
Adapun rumusan penentuan tata nama
ester didasarkan pada beberapa hal:
1. Rantai induk adalah rantai terpanjang
yang mengandung gugus alkanoat.
2. Penomoran dimulai dari atom C pertama
yang terikat pada atom O.
Rumus penentuan tata nama senyawa ester
secara umum adalah:
(no.cabang) (nama cabang) (nama rantai
induk)

Contoh:
CH3-CH2-COO-CH2-CH3: etil propanoat
CH3-CH2-CH2-CH2-COO-CH3: metil
pentanoat
CH3-CH2-COO-CH2-CH(CH3)-CH3: 2-metil
propil propanoat

Nama suatu ester diawali oleh nama alkil ( yang


berasal dari alkohol) dan diakhiri oleh nama
asam asalnya.
contoh :
HCOOCH3
metil metanoat (metil
formiat)
CH3COOCH3
metil etanoat ( metil
asetat )
CH3COOCH2CH3
etil etanoat ( etil asetat)
CH3CH2COOCH3
metil propanoat ( metil
propionat)
HCOOCH2CH3
etl metanoat ( etil
formiat)

SIFAT
1. Sifat Fisis
Lebih polar dari eter tapi kurang polar
dibandingkan alkohol
Semakin panjang rantainya, ester semakin
tidak larut dalam air
Dalam ikatan hidrogen, ester berperan
sebagai akseptor hidrogen, tapi tidak dapat
berperan sebagai donor hidrogen
Lebih volatil dibandingkan asam karboksilat
dengan berat molekuler yang sama

2. Sifat Kimia
Dapat mengalami hidrolisis
Dapat mengalami reaksi penyabunan

REAKSI
1. Hidrolisis
Ester terhidrolisis dalam suasana asam
membentuk alkohol dan asam karboksilat.
Reaksi hidrolisis ini merupakan kebalikan
dari reaksi esterifikasi / pembentukan
ester. Adapun reaksinya dapat ditulis
sebagai:
CH3-COO-C2H5 + H2O CH3COOH +
C2H5OH

2. Saponifikasi / penyabunan
Ester, khususnya ester lemak dan minyak,
dapat bereaksi dengan basa kuat seperti
NaOH atau KOH menghasilkan sabun.
Reaksi ini disebut saponifikasi atau
penyabunan. Hasil samping reaksi ini
adalah gliserol.
Berdasarkan jenis asam dan alkohol
penyusun, ester dapat dikelompokkan
dalam 3 golongan, yaitu ester buahbuahan, lilin, serta lemak dan minyak.
Berikut adalah ketiga golongan tersebut:

Contoh :
CH3COOCH2CH3 + NaOH -------->
etil asetat
CH3COONa + CH3CH2OH
Na asetat

etanol

1. Ester buah-buahan
Ester dari asam karboksilat suku rendah
dengan alkohol suku rendah akan
membentuk ester dengan 10 atau kurang
atom C. Ester ini pada suhu kamar akan
berbentuk zat cair yang mudah menguap
dan memiliki aroma khas yang harum.
Karena banyak ditemukan di buah-buahan
atau bunga, ester jenis ini disebut sebagai
ester buah-buahan.

Contoh:

Etil format beraroma rum


Isopentil asetat beraroma pisang
Etil butirat beraroma nanas
Metil salisilat beraroma sarsaparila
Propil asetat beraroma pir
n-Oktil asetat beraroma jeruk manis
Metil butirat beraroma apel

2. Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam
karboksilat berantai panjang dengan
alkohol berantai panjang juga. Beberapa
jenis lilin tersebut contohnya:
Lilin lebah dari sarang lebah memiliki
rumus C22,25H47,51COOC32,34H65,69
Spermacet dari rongga kepala ikan paus
memiliki rumus C15H31COOC16H33
Carnacauba dari daun palem Brazil
memiliki rumus C25,27H51,55COOC30,32H61,65

3. Lemak dan minyak


Lemak merupakan ester dari gliserol dengan
asam-asam karboksilat suku tinggi. Lemak
merupakan salah satu golongan ester yang
paling banyak terdapat di alam. Adapun
contoh lemak adalah lemak sapi, sedangkan
contoh minyak adalah minyak jagung dan
minyak kelapa.

Anda mungkin juga menyukai