Anda di halaman 1dari 23

CERVICAL SYNDROME

Adinda Aotearoa Afta


102015097

Identitas Pasien
Identitas pasien
Nama

: Ny. OET
Umur
: 64 thn
Jenis kelamin
: Wanita
Alamat
: Bogor
No. Telp
:Status perkawinan
: Menikah

Keluhan Utama
Nyeri pinggang kanan sejak 3 bulan yang lalu.
RPS
Wanita berusia 64 tahun datang dengan keluhan nyeri pada bagian

pinggang kanan sejak 3 bulan SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus


sepanjang hari dan didominasi pada bagian sebelah kanan dari
bagian pundak hingga ke kaki. Nyeri yang dirasakan seperi Pasien
mengatakan nyeri dirasakan jika duduk terlalu lama, kemudian terasa
membaik jika ada perubahan posisi.

RPD
Post Stroke 3 tahun yang lalu

Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan seperti ini
Riwayat Pengobatan
Os meminum obat-obat an pengurang rasa nyeri yang diberikan

oleh dokter syaraf

Riwayat Operasi
Os mengatakan sebelumnya pernah di operasi hernia pada 8
tahun yang lalu
Riwayat Alergi
Os mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi cuaca, makanan,

ataupun obat obatan

Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Keadaan Umum

: Compos mentis
: Sakit ringan

Tanda Vital
TD
HR
RR
Suhu

: 130/80 mmHg
: 70 x/menit (Kuat angkat, Reguler)
: 20 x/menit
: 36,8 0C

Status Gizi
BB
TB

: 52 Kg
: 156 CM

IMT

: 21,36 ~~ BB normal
Pemeriksaan khusus
: Lhermite (+)

Pemeriksaan Penunjang
Foto polos
MRI

Penatalaksanaan
Ringan Collar neck
Epidurolysis

RSUD TARAKAN JAKARTA


KLINIK NYERI

1.

Lamanya nyeri (hari/bulan/tahunan)? 3 bulan yll

2.

Bagaimana kwalitas nyeri sekarang?

3.

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

16.

Kalau kena air dingin atau hangat apakah terasa nyeri? Tidak

4.

Dalam satu bulan terakhir bagaimana kwalitas nyeri?

17.

Apakah merasa nyeri semutan? Tidak

5.

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

18.

Apakah merasa nyeri kalau ditekan? Tidak

6.

Tandai gambaran nyeri anda

19.

Apakah keluhan selain nyeri? (seperti demam, mual, sakit kepala,dll.)

7.

Tetap nyeri kadang agak meningkat

8.

Tetap nyeri kadang sangat nyeri

9.

Nyeri dengan episode tanpa nyeri

21.

Bagaimana pola tidur anda? Baik

10.

Mendadak lebih nyeri, dengan episode nyeri diantaranya

22.

Posisi mana anda tambah nyeri? Duduk yang cukup lama

11.

Apakah nyeri menyebar ke bagian tubuh yang lain? Tidak

23.

Posisi mana nyeri anda berkurang? Setiap perubahan posisi

12.

Apakah merasa terbakar pada daerah nyeri? Tidak

24.

Apakah anda mendapat obat penghilang nyeri sebelumnya. Kalau ada

13.

Apakah merasa kesemutan pada daerah nyeri? Sedang

14.

Apakah merasa nyeri kalau disentuh pada daerah nyeri? Tidak

15.

Apakah tiba-tiba merasa seperti kena setrum listrik pada daerah


nyeri? Tidak

Tidak
20.

Saat bagaimana anda tambah nyeri? (pagi hari, sore hari, malam hari)
Sepanjang hari. Konstan

jenis apa? Obat racikan dokter syaraf


25.

Apakah hilang dengan obat nyeri tersebut? Membaik

26.

Apakah anda menderita penyakit lain? Kolesterol, Asam urat tinggi

27.

Apakah anda pernah mengalami kecelakaan? Tidak

Tinjauan Pustaka
Cervical syndrome

Pendahuluan
Nyeri leher atau dikenal juga sebagai nyeri servikal, nyeri

tengkuk atau cervical syndrome merupakan keluhan yang


sering di jumpai di praktik klinik.
Spondilosis servikalis merupakan suatu penyakit yang

menyerang usia pertengahan dan usia lanjut, dimana


diskus dan tulang belakang di leher mengalami
kemunduran (degenerasi).

Saraf
VC 3-5

Innervasi motorik
Diafragma

VC5

otot deltoid, biceps

VC6

ekstensor wrist, abduktor dan


ekstensor thumb

VC 5-6
VC7

Refleks

biceps, brachioradialis
triceps, fleksor wrist, ekstensor
jari

VC 6-7

Tricpes

VC8

fleksor jari

VTh1

otot-otot intrinsik tangan

Gejala yang timbul akibat iritasi atau kompresi pada akar saraf

akan berbeda-beda sesuai dengan akar saraf mana yang terkena :


a. VC1 & VC2 : menimbulkan nyeri kepala oksipital. Nyeri terasa tumpul dan

difus. Nyeri dapat sangat hebat sampai kepala dipegang dengan dua tangan,
hal ini disebabkan goyangan kepala sedikit saja akan menambah rasa nyeri.
b. VC3 : terasa tebal / kesemutan di pipi posterior dan daerah temporal.
VC4 : nyeri meliputi tengah sevikal ke bahu, spina scapula,
tengah deltoid dan clavicula.
c. VC3 & VC4 : nyeri terasa tumpul dan dalam, merujuk ke bahu. Rasa nyeri
bertambah karena gerakan spinal atau perubahan cairan serebrospinal
sewaktu batuk atau bersin.
d. VC5: nyeri servikal yang berasal dari iritasi akar saraf VC 5 hanya 5%
VC5 - VTh1 : dapat melibatkan traktus piramidal.
VC6 - VC8 : paling sering terjadi dan umumnya dicetuskan oleh keadaan tertentu
berdasarkan adanya spondilosis. Rasa nyeri dapat merujuk ks dada depan
dan disangka nyeri akibat adanya iskemia miokard.

Kondisi yang berhubungan dengan nyeri cervical


1.

Cervical radiculopathy
Salah satu kondisi yang sangat sering mengenai leher pada orang setelah
umur pertengahan dan menimbulkan rasa nyeri, dikenal juga sebagai
CERVICAL SPONDYLOSIS.

Degeneratif arthritis
Merupakan nyeri neurogenik. Nyeri terasa tajam dengan
intensitas tinggi atau terasa panas seperti terbakar. Pasien
mengatakan seperti terkena setrom listrik yang menjalar ke lengan
sesuai dengan dermatom akar saraf.
2.

3. HNP Cervical

Biasanya ditemukan pada usia muda. Herniasi terjadi akibat


adanya kelainan diskus intervertebralis, nucleus pulposus yang
berupa material gelatinous yang ada di bagian dalam mengalami
prolaps melalui lapisan annulus fibrosus yang serupa ligamentum
yang ada di luarnya.
4. Mielopaty

Menimbulkan nyeri mielogenik. Rasa nyeri terasa seperti


gelombang shock merujuk ke bagian bawah spinal, adakalanya
merujuk ke keempat ekstremitas. Myelopathy timbul akibat adanya
HNP dan servikal spondylosis yang menekan medulla spinalis.

Tanda-tanda radiologis
1.

Penyempitan ruang diskus, hanya mengenai satu ruang pada


40%, dua ruang pada 40 %, dan lebih dari pada sisanya. Lebih
sediikit dari sepertiga mengenai C5/C6 dan sedikit kurang dari
sepertiganya mengenai C6/C7 atau C4/C5, jarang pada C3/C4
terkena dan C7/T1 jarang terjadi

2.

Perubahan kurva normal, umumnya hilangnya lordosis normal,


mungkin terbatas hingga dua tulang belekang berdekatan, dan
mobilitas yang terbatas harus dibandingkan saat pengambilan
posisi fleksi dan ekstensi

3.

Osteofit lebih nyata dianterior, namun pertumbuhan berlebihan


diposterior lebih penting, penyempitan foraminal tampak hanya
pada tampilan oblik

4.

Indentasi mielografik dura anterior tidak selalu mendukung


tingkat maksimal kolaps diskus dan osteofit. Indentasi posterior
akibat ligament flava tampak bila film diiambil saat ekstensi. Blok
total jarang, naamun bila terjadi bisa berarti proolaps diskus akut

5.

CT scan yang dilakukan dalam beberapa jam setelah mielogram


bisa lebih tepat menentukan tempat dan perluasan kompresi.
Perubahan serupa dapat tampak pada MRI scan sagital.

Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri leher, tanda-

tanda radicular, dan tanda-tanda myelopathi. Pasien


dengan nyeri leher dari spondilosis sering hadir
dengan leher kaku. Ini merupakan tanda spesifik dan
penyebab lain dari nyeri leher dan kekakuan
(misalnya nyeri miopasial, patologi bahu intrinsik)
harus dipertimbangkan.
1. Tes kompres Lhermite
Yaitu penderita disuruh duduk kemudian dilakukan kompresi
pada kepalanya dalam berbagai posisi (miring kanan, kiri,
tengadah, menunduk). Hasil tes ini dinyatakan positif bila pada
penekanan dirasakan adanya rasa nyeri yang dijalarkan.
2. Tes Valsava
Yaitu penderita disuruh mengejan dengan epiglotis tertutup.
Hasil tes positif bila timbul rasa nyeri yang dijalarkan

3. Tes Naffziger
Yaitu kedua vena jugularis ditekan kemudian penderita disuruh
mengejan. Hasil tes positif bila timbul rasa nyeri yang dijalarkan.

Komplikasi
a.Radikulopati Spondilotik Servikal
Nyeri merupakan keluhan utama,tumpul dan sakit pada leher dan
bahu dengan nyeri menjalar dari lengan kesiku atau pergelangan

b. Mielopati Spondilotik Servikal


Timbulnya spastisitas tungkai secara perlahan adalah bentuk onset
yang paling sering, diketahui pertama-tama bisa berupa kelambatan
atau kekakuan dalam berjalan.

Penanganan kasus kasus ringan


Memakai penjepit leher ( collar neck) untuk membantu

membatasi gerakan leher dan mengurangi iritasi saraf.


Minum obat penghilang rasa sakit seperti aspirin,
ibuprofen, (advil, Motrin) atau asetaminofen.
Melakukan latihan yang diintruksi oleh ahli terapi fisik
untuk merengangkan leher dan bahu. Latihan aerobik
juga dapat dilakukan seperti berjalan dll.

Pengobatan kasus yang lebih serius


Untuk kasus yang lebih berat, perawatan

nonsurgical

mungkin termasuk:
Traksi pada leher untuk satu atau dua minggu untuk mengurangi

tekanan pada saraf tulang belakang.


Mengambil relaksan otot, saraf atau pil penghilang rasa sakit
(methocarbaamol/ robaxin atau cyslobenzaprine terutama jika terjadi
kekejangan otot leher.
Penyuntikan obat kortikosteroid di sekitar diskus dan saraf antara
tulang belakang. Injeksi kortikosteroid mengkombinasikan
obat
dengan obat bius local untuk mengurangi rasa sakit dan
perandangan. Obat- obat ini dapat membantu mencegah kebutuhan
operasi.
Rawat inap untuk mengontrol rasa nyeri intravena mungkin diperlukan
dalam kasus-kasus yang jarang terjadi ketika perawatan nonsurgigal
lain gagal.

Epidurolysis
Tindakan

ini dilakukan untuk melonggarkan dan


menghancurkan jaringan parut di rongga epidural tulang
belakang, sehingga obat-obat lain dapat masuk dengan
mudah. Jaringan parut ini biasanya terbentuk akibat
perdarahan ke dalam rongga epidural pasca operasi.
akibatnya, saraf di daerah tersebut dapat terjepit dan
menimbulkan nyeri. Epidurolisis dilakukan dengan cara
menyuntikan obat melalui kateter pada rongga epidural
dalam tiga tahapan.

Prosedur bedah
Pendekatan frontal (anterior).
Dokter bedah akan membuat sebuah irisan di
bagian depan leher dan bergerak kesamping
tenggorokan (trakea) dan kerongkongan
untuk mengekpos tulang belakang leher. Ini
dilakukan agar dapat mencabut diskus hernia
atau tonjolan tulang, tergantung masalah
yang mendasarinya.
Pendekatan posterior
Dokter bedah dapat melakukan pembedahan

dari belakang, terutama jika beberapa bagian


sarat telah menyepit. Operasi ini disebut
laminectomy, untuk menghilangkan bagian
tulang belakang diatas kanal tulang belakang
melalui insisi belakang leher.

Risiko operasi
Resiko dari prosedur ini termasuk infeksi, pendarahan, gumpalan

darah di vena kaki dan kerusakan saraf. Selain itu, operasi tidak
mungkin menghilangkan semua masalah yang terkait dengan
kondisi, karena beberapa saraf pada medulla spinalis mengalami
kerusakan yang menetap.

Anda mungkin juga menyukai