Anda di halaman 1dari 42

CLINICAL SCIENCE SESSION NYERI

LEHER DAN BAHU DISUSUN OLEH:

1. Nadia Silva 12100118644


2. Nuryanah 12100118659
3. Salsabila Pascadila 12100119171
4. Deda Permatasari 12100119198
5. Nofal Agnia Dendi 12100119039
6. Ris Nurlaila 12100119070
7. Wahyu rizci priasmara 12100119061
8. Atikah Nur Azizah 12100119195

Ami Rachmi, dr., Sp. KFR


SMF ILMU KESEHATAN FISIOTRAPI DAN REHABILITAS MEDIK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2020
LEHER
Letak : cranium dan clavicula
Batas:

1. Superior dibentuk oleh tepi bawah mandibula, angulus


mandibulae, processus mastoideus, linea nuchae
superior dan protuberantia occipitalis externa.

2. Bawah dibentuk oleh incisura jugularis sterni, dataran


atas clavicula, articualtio acromioclavicularis, margo
superior scapula dan proccesus spinosus vertebra
cervicallis VIII.
Skeleton penyusun leher:

1. Tulang
• Vertebra cervicalis I - VII, manubrium sterni, clavicula,
scapula.

• Tulang-tulang basis crania, mandibula dan os hyodeum


2. Kartilago
 Kartilago larynx, antara lain cartilage thyroidea, cartilage criodea, cartilage arytenoidea, cartilage
corniculata da cartilage cuniofome serta cartilage yang menbentuk dinding trachea.  
Otot-Otot Leher
1. Otot Anterior
• Posterior, Middle dan Anterior Scalene Muscle
• M. Longus Capitis dan Rectus Capitis Anterior
• Sternocleidomastoid muscle
• Sternohyoid muscle, Omohyoid muscle, Thyrohyoid
muscle,
• Trapezius Muscle
• Platysma Muscle
2. Posterior

 M. Rectus Capitis Major dan Minor


 M. Obliquus Capitis Superior dan Inferior
 M. Spinalis Cervicis
 M. Semispinalis Capitis
 M. Splenius Capitis
• M. Longissimus Capitis
BAHU

Kerangka tulang bahu terdiri atas 3 tulang yaitu clavicula


dan scapula yang menyusun pectoral girdle atau gelang
bahu, ujung proximal humerus.

Ada tiga sendi:


1. Sendi Sternoclavicular
• Ligamentum sternoclaviculare anterius
• Ligamentum sternoclaviculare posterius
• Ligamentum interclaviculare
• Ligamentum costoclaviculare
2. Sendi acromioclavicularis
• ligamentum acromioclaviculare
• ligamentum coracoclaviculare.

3. Sendi glenohumeralia
Sendi synovialis jenis ball and socket antara
caput humeri dan cavitas glenoidalis
scapulae
• Otot penyusun bahu
Ekstrinsik :
Trapezius, latissimus dorsi, levator scapulae, dan
rhomboids.
Intrinsik:
Otot deltoid, teres minor, rotator cuff
(teres major, supraspinatus,
infraspinatus, dan subscapularis)
NYERI LEHER
Definisi
• Nyeri leher adalah sensasi ketidaknyamanan di daerah leher. Nyeri leher
dapat terjadi akibat kelainan struktur di leher, termasuk cervical
vertebra dan intervertebral disk, saraf, otot, pembuluh darah,
kerongkongan, laring, trakea, organ limfatik, kelenjar tiroid, atau
kelenjar paratiroid. Nyeri leher timbul dari berbagai kondisi dan kadang-
kadang disebut sebagai nyeri cervical.
Epidemiologi
• Prevalensi nyeri leher dengan atau tanpa nyeri tungkai atas berkisar antara
9% hingga 18% dari populasi umum
• Terjadinya peningkatan di tempat kerja, dengan prevalensi 35% menjadi
71%.
• Sekitar 25% hingga 30% berusia kurang dari 30 tahun, dan 50% berusia
lebih dari 45 tahun
Etiologi
• Usia
• Trauma
• Ketegangan otot
• Pekerjaan : duduk lama saat berkerja tanpa mengubah posisi
• Kebiasaan : tidur dengan leher pada posisi yang buruk
• Aktivitas berat
Manifestasi klinis
• Nyeri dapat menjalar (radiates)
• Nyeri
• Paresthesia
• Gangguan tidur
• Range of motion (ROM) terbatas
• Weaknessa
Diagnosis
Anamnesis :
- Nyeri ( site, onset, karakteristik, radiates, gejala penyerta, durasi, faktor yang
mempengaruhi, derajat nyeri)
- riwayat penyakit
- riwayat pekerjaan
- riwayat trauma
- riwayat pengobatan dan pengobatan yang sedang di jalani
- riwayat terapi
• Pemeriksaan Fisik
Spurling's Neck Compression Test
Shoulder Abduction (relief) Sign
Neck Distraction Test
Lhermitte Sign
Hoffmann Sign
Wright’s hyperabduction test
Costoclavicular test
Pemeriksaan Penunjang
- Lab (darah)
- X-ray Cervical
- MRI
- CT scan
- Electromyography
Diagnosis Banding
1. Cervical Strain & sprain
2. Cervical Radiculopathy
3. Cervical Joint Pain
4. Cervical Internl Disk Disruption
5. Cervical Myelopathy and Myeoradiculopathy
6. Cervical Headache
Tata Laksana
 Farmakologi
 NSAID : nyeri akut
 Opioid : nyeri berat
 Non-Medikamentosa
 Terapi fisik : mengembalikan keseimbangan otot yang bekerja sebagai unit fungsional
 Injeksi Myofascial Trigger Points (MTrPs) : umumnya dilakukan dengan pemberian anestesi
lokal, namun tusukan jarum kering juga dilaporkan memiliki efektivitas yang sama .
 Terapi stretch-and-spray
 Kompresi iskemik
Rehabilitasi Nyeri Leher
2. Mobilisasi
 Bertujuan untuk mengurangi nyeri dan mengembalikan lingkup gerak sendi yang normal.  

3. Manipulasi
 Gerakan pasif pada sendi atau struktur di luar batas fisiologis normal dengan maksud meningkatkan lingkup gerak
sendi dan mengurangi kerusakan 

4. Collars
 -Cervical collar ditujukan untuk pasien dengan nyeri servikal akut atau radiculopathy.
 -Soft collar bertujuan untuk menyangga postur dan tidak membatasi gerakan.
 -Collar yang kaku dapat membatasi gerakan fleksi dan ekstensi dan dapat digunakan oleh pasien yang diduga
mengalami ketidakstabilan.
5. Modalities
 Dapat menggunakan electric stimulation consisting of both low- and high-rate
transcutaneous electrical nerve stimulation yang dapat mengurangi nyeri.

6. Traksi
 Traksi biasanya dilakukan pada pasien dengan radiculopathy.

7. Stabilisasi
 Untuk memperbaiki postur, meningkatkan kekuatan otot, dan mengembalikan
lingkup gerak sendi tanpa rasa sakit.
8. Work ergonomy
Untuk mempertahankan posisi tubuh yang baik saat bekerja.
 Posisi yang baik adalah dengan posisi meja berada sejajar dengan
pinggang, dengan fleksi 90 derajat pada siku dan lutut.
 Dua pertiga layar monitor sebaiknya berada di level mata.
 Bila pekerjaan melibatkan mengangkat telepon terus-menerus dapat
menjadi stressor servikal dan dapat diganti dengan headset
9. Pijat/massage
• Jika terjadi muscle guarding, dapat dilakukan pijat.
NYERI BAHU
Manifestasi Klinis Shoulder pain
- severe motor impairment
- gangguan sensorik
- hemiplegia
- penurunan ROM
Differential diagnosis
• glenohumeral disorders (adhesive capsulitis: age 40-65, median 50-55; osteoarthritis: ≥60)
• acromioclavicular joint disease (teenage to 50)
• referred neck pain (teenage to 50)
• Rotator cuff disorders (age 35-75) (riwayat sering mengangkat beban berat dan repetitive
movement)
• Supraspinatous Tendon Tear (sering terjadi pada olahragawan terutama pemain tenis,
perenang dan pemain baseball)
• Subacromial-Subdeltoid Bursitis (trauma)
Management
• Farmakologi

1. Analgesic (idealnya diberikan Paracetamol atau Non-Steroid Anti


Inflammatory Drugs/ non-opioid analgesic could be added, such as
ibuprofen tablets (200–400 mg three times a day).
Rehabilitasi
• Posisi Tegak
• Posisi kepala tegak lurus, leher
dan bagian bahu tegak dan tidak
membungkuk, jaga posisi bahu
agar tetap santai
• Posisi Duduk
Tegap lurus tidak membungkuk,
posisi duduk senyaman mungkin,
dan pastikan bahwa pada saat duduk
tidak boleh terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai