1. Tulang
• Vertebra cervicalis I - VII, manubrium sterni, clavicula,
scapula.
3. Sendi glenohumeralia
Sendi synovialis jenis ball and socket antara
caput humeri dan cavitas glenoidalis
scapulae
• Otot penyusun bahu
Ekstrinsik :
Trapezius, latissimus dorsi, levator scapulae, dan
rhomboids.
Intrinsik:
Otot deltoid, teres minor, rotator cuff
(teres major, supraspinatus,
infraspinatus, dan subscapularis)
NYERI LEHER
Definisi
• Nyeri leher adalah sensasi ketidaknyamanan di daerah leher. Nyeri leher
dapat terjadi akibat kelainan struktur di leher, termasuk cervical
vertebra dan intervertebral disk, saraf, otot, pembuluh darah,
kerongkongan, laring, trakea, organ limfatik, kelenjar tiroid, atau
kelenjar paratiroid. Nyeri leher timbul dari berbagai kondisi dan kadang-
kadang disebut sebagai nyeri cervical.
Epidemiologi
• Prevalensi nyeri leher dengan atau tanpa nyeri tungkai atas berkisar antara
9% hingga 18% dari populasi umum
• Terjadinya peningkatan di tempat kerja, dengan prevalensi 35% menjadi
71%.
• Sekitar 25% hingga 30% berusia kurang dari 30 tahun, dan 50% berusia
lebih dari 45 tahun
Etiologi
• Usia
• Trauma
• Ketegangan otot
• Pekerjaan : duduk lama saat berkerja tanpa mengubah posisi
• Kebiasaan : tidur dengan leher pada posisi yang buruk
• Aktivitas berat
Manifestasi klinis
• Nyeri dapat menjalar (radiates)
• Nyeri
• Paresthesia
• Gangguan tidur
• Range of motion (ROM) terbatas
• Weaknessa
Diagnosis
Anamnesis :
- Nyeri ( site, onset, karakteristik, radiates, gejala penyerta, durasi, faktor yang
mempengaruhi, derajat nyeri)
- riwayat penyakit
- riwayat pekerjaan
- riwayat trauma
- riwayat pengobatan dan pengobatan yang sedang di jalani
- riwayat terapi
• Pemeriksaan Fisik
Spurling's Neck Compression Test
Shoulder Abduction (relief) Sign
Neck Distraction Test
Lhermitte Sign
Hoffmann Sign
Wright’s hyperabduction test
Costoclavicular test
Pemeriksaan Penunjang
- Lab (darah)
- X-ray Cervical
- MRI
- CT scan
- Electromyography
Diagnosis Banding
1. Cervical Strain & sprain
2. Cervical Radiculopathy
3. Cervical Joint Pain
4. Cervical Internl Disk Disruption
5. Cervical Myelopathy and Myeoradiculopathy
6. Cervical Headache
Tata Laksana
Farmakologi
NSAID : nyeri akut
Opioid : nyeri berat
Non-Medikamentosa
Terapi fisik : mengembalikan keseimbangan otot yang bekerja sebagai unit fungsional
Injeksi Myofascial Trigger Points (MTrPs) : umumnya dilakukan dengan pemberian anestesi
lokal, namun tusukan jarum kering juga dilaporkan memiliki efektivitas yang sama .
Terapi stretch-and-spray
Kompresi iskemik
Rehabilitasi Nyeri Leher
2. Mobilisasi
Bertujuan untuk mengurangi nyeri dan mengembalikan lingkup gerak sendi yang normal.
3. Manipulasi
Gerakan pasif pada sendi atau struktur di luar batas fisiologis normal dengan maksud meningkatkan lingkup gerak
sendi dan mengurangi kerusakan
4. Collars
-Cervical collar ditujukan untuk pasien dengan nyeri servikal akut atau radiculopathy.
-Soft collar bertujuan untuk menyangga postur dan tidak membatasi gerakan.
-Collar yang kaku dapat membatasi gerakan fleksi dan ekstensi dan dapat digunakan oleh pasien yang diduga
mengalami ketidakstabilan.
5. Modalities
Dapat menggunakan electric stimulation consisting of both low- and high-rate
transcutaneous electrical nerve stimulation yang dapat mengurangi nyeri.
6. Traksi
Traksi biasanya dilakukan pada pasien dengan radiculopathy.
7. Stabilisasi
Untuk memperbaiki postur, meningkatkan kekuatan otot, dan mengembalikan
lingkup gerak sendi tanpa rasa sakit.
8. Work ergonomy
Untuk mempertahankan posisi tubuh yang baik saat bekerja.
Posisi yang baik adalah dengan posisi meja berada sejajar dengan
pinggang, dengan fleksi 90 derajat pada siku dan lutut.
Dua pertiga layar monitor sebaiknya berada di level mata.
Bila pekerjaan melibatkan mengangkat telepon terus-menerus dapat
menjadi stressor servikal dan dapat diganti dengan headset
9. Pijat/massage
• Jika terjadi muscle guarding, dapat dilakukan pijat.
NYERI BAHU
Manifestasi Klinis Shoulder pain
- severe motor impairment
- gangguan sensorik
- hemiplegia
- penurunan ROM
Differential diagnosis
• glenohumeral disorders (adhesive capsulitis: age 40-65, median 50-55; osteoarthritis: ≥60)
• acromioclavicular joint disease (teenage to 50)
• referred neck pain (teenage to 50)
• Rotator cuff disorders (age 35-75) (riwayat sering mengangkat beban berat dan repetitive
movement)
• Supraspinatous Tendon Tear (sering terjadi pada olahragawan terutama pemain tenis,
perenang dan pemain baseball)
• Subacromial-Subdeltoid Bursitis (trauma)
Management
• Farmakologi