APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA 2015
Pelaksanaan Manajerial
Pelayanan Apotek di Era
JKN
Kelompok 29
Vinaria Monika
Wa Ode Radlia
Wa Ode Sitti Nur
H.
Wahyuni
Wita Viviani
Danarti
JKN
tata cara
penyelenggaraan program
Jaminan Sosial oleh Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan.
UU Nomor
40 Tahun
2004
tentang SJSN
WAJIB
MEDIS
MANFAAT
NON MEDIS
KEGOTO
NGROYO
NGAN
hasil
pengelolaa
n Dana
Jaminan
Sosial
DANA
AMANAT
NIRLABA
PRINSI
P
kepesertaa
n bersifat
wajib
keterbukaa
n, kehatihatian,
akuntabilit
as,
efisiensi,
dan
efektivitas.
portabilitas
5
Pelayanan bertujuan
kosmetik
General checkup;
pengobatan alternatif
Pengobatan untuk
mendapatkan keturunan,
pengobatan impotensi
Pelayanan kesehatan
pada saat bencana
DEFINISI
suatu tempat tertentu, tempat
dilakukannya
pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran
sediaan farmasi, perbekalan
kesehatan
lainnya
kepada
masyarakat
8
PENGELOLAAN APOTEK
TEKNIS
NON
TEKNIS
Pembuatan,
pengelolaan,
peracikan, perubahan
bentuk,
pencampuran,
penyimpanan dan
penyerahan obat
atau bahan obat
administrasi,
keuangan,
personalia, kegiatan
material (arus
barang)
Pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran dan
penyerahan
perbekalan farmasi
lainnya
Pelayanan informasi
mengenai perbekalan
farmasi
10
PELAYANAN KEFARMASIAN DI
APOTEK
PENGKAJIAN RESEP
DISPENSING
PELAYANAN INFORMASI OBAT
KONSELING
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)
HOME PHARMACY CARE
11
MANAJERIAL PELAYANAN
12
MANAJEMEN FARMASI
PENGADAAN OBAT
14
MASA TRANSISI
PEMERINTAH (MENKES)
JAMKESNAS
PEMERINTAH (MENKES)
DPHO ASKES
MENYUSUN DAN MENETAPKAN
FORMULARIUM JPK JAMSOSTEK
FORNAS
FORMULARIUM JPK TNI/POLRI
FORMULARIUM JAMKESDA
Evaluasi &
BPJS KESEHATAN
FASYANKES
Feedback
FORMULARIUM RUMAH SAKIT
FORMULARIUM INSTITUSI
MENGGUNAKAN
OBAT
YGYG
MENJAMIN/
MEMBAYAR
OBAT
TERCANTUM
DLM DLM
FORNAS
(JAMINAN
/ASURANSI KOMERSIAL)
TERCANTUM
FORNAS
FASYANKES
ERA JKN
DPHO
Jamkesmas
Effectiv
eness
Safety
Costeff
ectiven
ess
PKD
DOEN
Formularium
Nasional
PKD = Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care)
PRB = Program Rujuk Balik
Usulan Obat
Bottom up
5
6
Uraian
Penetapan
Isi
FORNAS
Menteri Kesehatan
29 Kelas terapi (Penggolongan kelas
terapi
obat lebih diringkas)
Bahan kontras dan bahan untuk
Mencakup bahan kontras radiologi,
perawatan
bahan
gigi sudah termasuk paket tindakan. untuk perawatan gigi, cairan
Cairan
peritoneal
peritoneal dan dialisa ditetapkan
dan dialisa
terpisah.
Penulisan
Nama Generik, Sediaan dan
Nama generik obat (zat berkhasiat),
Kekuatan,
sediaan & kekuatan, restriksi
Nama Dagang, Pabrik dan Harga
Obat,
Restriksi dan peresepan
maksimal
Pemetaan obat Tidak ada pemetaan obat
Ada Pemetaan Obat ditiap Tingkat
Pelayanan (Faskes Primer sampai
Faskes
Rujukan)
Mekanisme
Negosiasi Harga
Terbagi menjadi 2: 1. Negosiasi
Harga
Penetapan Harga
untuk obat-obatan khusus
Obat
2. Lelang melalui E-Catalog
Kontrak dengan Langsung oleh PT Askes (Persero)
Dilakukan oleh LKPP
Pabrik Obat
Mekanisme
Surat Pemesanan Obat oleh
Ada 2 cara : 1. Melalui E-purchasing
3.
4.
Era JKN
1. Obat RJTP/Obat RITP
2. Obat RJTL/Obat RITL
Pemberi Layanan
1. PKM : Depo Farmasi
Tingkat Pertama
2. Klinik : Ruang
Farmasi/Apotek
Jejaring
3. Dokter Praktek
Perorangan:
Apotek Jejaring
4. Dispensing hanya untuk
daerah
terpencil yang tidak ada
Apotek
Pemberi Layanan IFRS dan/atau Apotek
IFRS atau IFRS beserta Apotek
Tingkat Lanjutan
Pendamping
jejaring RS
Sistem Pembiayaan1. ORJTP : komponen
1. ORJTP : komponen kapitasi
obat dan BMHP
kapitasi
2. ORITP : komponen paket
per
2. ORITP : komponen
diem
paket
3. ORJTL dan ORITL :
per diem
3. ORJTL dan ORITL : Fee Komponen
For
Paket INA CBGs
Service
8.
Era JKN
Formularium Nasional (Fornas)
yang
ditetapkan Menteri
Harga Obat
DPHO PT Askes
Harga Obat yang ditetapkan oleh
(Persero)
Menteri (E-Catalog)
Tata Cara
1. PKM: Pengadaan
1. PKM : Melalui E-purchasing
yang
Pemesanan Obat Obat
dilakukan oleh
dilakukan oleh Dinkes
Dinkes
Kota/Kab
Kota/Kab
2. RS Pemerintah: E-purchasing
atau
2. PPK lain: Surat
Pemesanan obat
pengadaan lain sesuai
yang
mekanisme
dilegalisasi oleh PT
perundang-undangan
Askes (Persero)
3. Faskes Primer lainnya/RS
Swasta :
Surat Pemesanan Obat
mengacu Ecatalog tanpa legalisasi oleh
BPJS
Kesehatan
Peresepan Obat DPHO bersifat wajib. Jika berdasarkan persetujuan Komite
diluar Daftar dan ada peresepan obat di Medik
NO. URAIAN
SEBELUM ERA JKN
1. Landasan Hukum SE Direksi PT Askes
(Persero)
No. 24 Tahun 2012
2. Pemberi Layanan Apotek yang bekerja
sama
dengan PT Askes
(Persero)
BPJS KESEHATAN
Peraturan BPJS
3.
DM dan HT
Cakupan PRB
Asma
4.
5.
6.
3.
4.
Era JKN
1. Obat RJTP/Obat RITP
2. Obat RJTL/Obat RITL
Pemberi Layanan
1. PKM : Depo Farmasi
Tingkat Pertama
2. Klinik : Ruang
Farmasi/Apotek
Jejaring
3. Dokter Praktek
Perorangan:
Apotek Jejaring
4. Dispensing hanya untuk
daerah
terpencil yang tidak ada
Apotek
Pemberi Layanan IFRS dan/atau Apotek
IFRS atau IFRS beserta Apotek
Tingkat Lanjutan
Pendamping
jejaring RS
Sistem Pembiayaan1. ORJTP : komponen
1. ORJTP : komponen kapitasi
obat dan BMHP
kapitasi
2. ORITP : komponen paket
per
2. ORITP : komponen
diem
paket
3. ORJTL dan ORITL :
per diem
3. ORJTL dan ORITL : Fee Komponen
For
Paket INA CBGs
Service
8.
Kondisi Saat In
DPHO PT Askes
(Persero)
Era JKN
Formularium Nasional (Fornas)
yang
ditetapkan Menteri
Harga Obat
DPHO PT Askes
Harga Obat yang ditetapkan oleh
(Persero)
Menteri (E-Catalog)
Tata Cara
1. PKM: Pengadaan
1. PKM : Melalui E-purchasing
yang
Pemesanan Obat Obat
dilakukan oleh
dilakukan oleh Dinkes
Dinkes
Kota/Kab
Kota/Kab
2. RS Pemerintah: E-purchasing
atau
2. PPK lain: Surat
Pemesanan obat
pengadaan lain sesuai
yang
mekanisme
dilegalisasi oleh PT
perundang-undangan
Askes (Persero)
3. Faskes Primer lainnya/RS
Swasta :
Surat Pemesanan Obat
mengacu Ecatalog tanpa legalisasi oleh
BPJS
Kesehatan
Peresepan Obat DPHO bersifat wajib. Jika berdasarkan persetujuan Komite
diluar Daftar dan ada peresepan obat di Medik
PENGKAJIAN RESEP
23
24
Causes:
Drug selection
Drug form
Dose selection
Treatment
duration
Drug use
Logistics
Compliance
others
26
Pengobatan Rasional
Tepat indikasi
Tepat memilih obat
Tepat dosis
Tepat cara pemberian
Tepat biaya
Waspada efek samping obat
27
DISPENSING
28
DISPENSING
Dispensing obat adalah proses berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan dispensing
obat, yaitu :
Menerima
Memvalidasi resep obat
Mengerti
Menginterpretasikan
membahas solusi masalah yang terdapat
dalam resep bersama dengan dokter
penulis resep.
29
PIO
31
KONSELING
33
34
Manfaat konseling:
1. Bagi pasien
Kepatuhan pasien
Memperoleh informasi tambahan
Self medication
Kebutuhan emosional
2.Bagi apoteker
Legalitas
Profesionalitas
Kepuasan kerja dan mengurangi stress
Ekonomi( jasa profesi, kepatuhan, menebus resep)
36
Pembukaan
Penilaian awal/ identifikasi
Pemberian informasi
Verifikasi
Tindak lanjut
37
38
39
40
MESO
41
42
Tujuan MESO:
a. Menemukan ESO atau ROTD sedini mungkin
terutama yang berat, tidak dikenal.
b. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO atau
ROTD yang sudah dikenal dan yang baru saja
ditemukan.
c. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat
menimbulkan/mempengaruhi angka kejadian dan
hebatnya ESO atau ROTD.
d. Meminimalkan risiko kejadian ESO atau ROTD.
e. Mencegah terulangnya kejadian ESO atau ROTD.
43
46
47
48