Anda di halaman 1dari 67

Elektrokimia

Apa itu elektrokimia?


Elektrokimia is.
Bidang
ilmu
yang
mempelajari
perubahan
kimia yang disebabakan
oleh energi listrik serta
reaksi
kimia
yang
menghasilkan listrik

Lanjut
Reaksi apa saja?
Semua
reaksi
elektrokimia
yang
menyangkut perpindahan elektron yaitu
reaksi oksidasi reduksi
Sel elektroda terdiri atas 2elektroda dan
elektrolit. Kedua elektroda dihubungkan
oleh penghantar luar. Elektroda dapat juga
atau tidak berperan dalam reaksi sel. Setiap
elektroda&elektrolit sekitarnya membentuk
setengah sel.

Kedua setengah sel dihubungkan dengan jembatan garam yang


berfungsi sebagai tempat mengalirnya arus yang diangkut oleh
ion.
Sel Galvani dapat menghasilkan energy listrik sebagai hasil
reaksi kimia yang berlangsung spontan.
Dalam sel elektrolisis, arus listrik dari luar sel akan
melangsungkan reaksi yang tidak spontan.

Katoda: positif

Sel Galvani
Anoda: negatif
Katoda: negatif

Sel elektrolisis
Anoda: positif

Sel Daniell
Elektroda Zn (oksidasi) yang dicelupkan dalam seng sulfat
Elektroda Cu
(reduksi) dicelupkan
dalam CuSO4
Bila kutub Zn
dihubungkan dengan
batang Cu
Oksidasi : Zn
Reduksi : Cu2+

Elektro
da Zn
Jembatan
garam
Seng
sulfat

Zn2+ + 2e+ 2e-

Zn(s) + Cu2+(aq)

Cu

Zn2+(aq) + Cu(s)

Larutan
CuSO4

Lanjutan Sel Daniell


Jika kutub sel Daniell dihubungkan
dengan alat pengukur voltase dan tidak
ada arus keluar dari sel maka terdapat
perbedaan potensial 1,10 volt. Potensial
ini disebut Daya Gerak Listrik (DGL)

ELEKTRODA
Elektroda merupakan sisitem dimana batang logam dicelupkan
kedalam larutan elektrolit dari logamnya

Simbol

L/ Ln+
Ag

Contoh: elektroda Ag

AgNO
Ag

Potensial oksidasi:
Zn(s)
Zn2+ + 2e- :Eooks
Ag(s)
Ag+ + e:Eooks

Potensial reduksi:
Cu2+ + 2e- Cu ;Eored
2H+ + 2eH2 ;Eored
Ag+ + eAg
;Eored
Potensial oksidasi = - potensial reduksi

Elektroda Pembanding
1. Elektroda Hidrogen
pengukuran potensial
dengan menggunakan
hidrogen:

elektroda
elektroda
Dengan M
adalah Zn

Lanjut
Dengan M = Zn besarnya potensial yang ditunjukkan
voltmeter adalah 0,7628 volt
Dari percobaan tersebut ternyata:
1. Arah arus listrik pada kawat penghantar dari
elektroda hidrogen menuju elektroda Zn
2. Besarnya
potensial
yang
ditunjukkan
voltmeter=0,7628 volt
Arah aliran elektron dari elektroda Zn menuju
elektroda hidrogen.
Pada Zn terjadi oksidasi : Zn(s)
Zn2+ + 2ePada hidrogen terjadi reduksi : 2H+ + 2eH2

Potensial oksidasi elektroda Zn/ Zn2+ =0,7628 volt


berarti potensial reduksi dari elektroda Zn/ Zn2+ yaitu
Eo Zn/ Zn2+ =-0,7628 v
Beda potensial = potensial tinggi-potensial rendah
Potensial tinggi adalah potensial elektrode yang
bermuatan positif yang dapat dilihat dari arah arus
listrik,dimana arah arus listrik adalah dari potensial
tinggi ke potensial yang lebih rendah
Karena arah arus listrik dari elektroda hidrogen
menuju elektroda Zn berarti yang bermuatan
positif adalah elektroda hidrogen

Jadi, potensial elektrodaa hidrogen lebih tinggi


daripada potensial elektroda Zn. Besarnya selisih
ditunjukkan oleh voltmeter yaitu sebesar 0,7628
volt.
Potensial elektroda standar elektroda hidrogen :
Eo Pt, H2 / H+
Potensial standar elektroda Zn= EoZn/Zn2+
Karena potensial elektroda standar hidrogen=0,
maka:
0,7628 v= 0- EoZn/Zn2+
EoZn/Zn2+ = -0,7628 v
jadi,potensial standar elektroda Zn =-0,7628 v

Potensial Elektroda Standar


P.E.S dari suatu dari elektroda adalah daya gerak
listrik suatu sel terdiri dari elektroda ayng
dicelupkan kedalam larutan yang mengandung
ionnya dengan keaktifan satu dan elektroda
hidrogen standar.
IUPAC menetapkan untuk menggunakan
potensial reduksi atau potensial elektroda:

Untuk sel:
a. Pt, H2 HCl (1M)

CuSO4 Cu

b. Pt, H2 HCl (1M) ZnSO4 Zn


a. Eosel = EoCu EoH2
0,34 = EoCu 0
EoCu= 0,34 volt
b. Eosel = EoZn EoH2
-0,76 = EoZn 0
EoZn = -0,76 volt

Elektroda hidrogen digunakan sebagai standar dengan


setengah reaksi:

Dan ditetapkan potensial elektroda = 0,0 v pada 25o.


PES dari suatu logam adalah beda potensial antara
elektroda hidrogen standar dengan setengah sel yang
terdapat logam yamg tercelup dalam larutannya
dengan konsentrasi 1M pada 25o atau
Pt, H2(g) 2H+(aq) Mn+(aq) M(s)
Contoh:
Suatu sel dengan diagram berikut :
2H+(aq) H2(g) ,Pt
Cd(s) Cd2+(aq)

Mempunyai DGL 0,40 volt


a. Tulis reksi pada elektroda
b. Tulis reaksi sel
c. Hitung potensial elektroda standar

The answer is..


a. Anoda : Cd(s)
Cd2+ (aq) + 2e
katoda : 2H+ (aq) + 2e
H2(g)
b. Reaksi sel adalah jumlah reaksi anoda+ reaksi
katoda:
Cd(s)+ 2H+
Cd2+ (aq) + H2(g)
c. Eo sel = Eo katoda- Eo anoda
0,40 = Eo H2- Eo Cd
Eo Cd = -0,40

Oksidator + n e-

Reduktor

Harga Eo adalah untuk reaksi reduksi yang


berlangsung dari kiri ke kanan. Harga potensial
elektrode
menentukan
kecenderungan
berlangsungnya reaksi dari kiri ke kanan.
Makin besar harga Eo (makin positif), makin
mudah reaksi berlangsung ke kanan, maka Cu2+
lebih mudah direduksi menjadi Cu (Eo=0,34 volt)
daripada Zn2+ yang direduksi menjadi Zn (Eo=-0,76
volt);atau dapat disimpulkan:
Zn adalah reduktor yang lebih baik (kuat) daripada Cu
Cu2+ adalah oksidator yang lebih kuat daripada Zn2+

Sel Daniell dapat dinyatakan dengan:


Zn(s) Zn2+(aq) Cu2+(aq) Cu(s)
Eo sel = Eo katoda Eo anoda
Reaksi sel = jumlah kedua reaksi;
Zn(s) + Cu2+(aq)

Zn2+(aq) + Cu(s)

Jika menggunakan elektroda inert, misalnya untuk


reaksi sel:
Fe3+(aq) + I-(aq)
Fe(s) + I2(g)
Maka sel dinyatakan sebagai:
Pt 2I-(aq); H2(g) Fe3+(aq)+ Fe2+(aq) Pt; Eo =0,24 volt

Potensial setengah sel Zn2+ (aq)


Zn adalah
perbedaan potensial sel;
Pt, H2(g) 2H+(aq) Zn2+(aq) Zn(s) ; Eo =-0,763 v
dengan reaksi;
H2 + Zn2+
H+ + Zn
Potensial setengah sel Cl- AgCl ; Ag adalah
perbedaan potensial sel
Pt, H2 H+ Cl- AgCl , Ag
dengan reaksi: H2 + AgCl H+ + Cl- + Ag

Manfaat Potensial Elektroda


1. Membandingkan kekuatan relatif oksidator dan
reduktor
contoh : Li+ + e
Li(s) Eo =-3,15 volt
F2 + e F- (s) Eo = +2,78 volt
F2 adalah oksidator yang lebih kuat dari Li+
Li adalah reduktor yang lebih kuat daripada F2. Menghitung DGL sel
DGL sel adalah selisih aljabar antara dua potensial
elektroda.
contoh: Zn(s) Zn2+(aq) Cu2+(aq) Cu(s)

Eosel = EoCu /Cu EoZn /Zn


= Eokatoda Eoanoda
= 0,34- (-0,76)
= 1,10 volt
3.Meramalkan
apakah
suatu
reaksi
berlangsung/tidak
G =-nFE
suatu reaksi berlangsung spontan jika:
G<0 atau E>0
contoh :
MnO4- + 8H+ + 5e
Mn2+ + 4H2O Eo =+1,52 v
Fe 3+ + e
Fe 2+
Eo =+0,77v
Oleh karena itu Eopositif reaksi berlangsung
spontan.
2+

2+

Pengaruh Sel Konsentrasi dan Suhu


Pada Nilai Potensial
1. Konsentrasi
jika konsentrasi M+ (ion logam) bertambah
maka potensial elektroda menjadi makin positif
jika konsentrasi ion logam berkurang maka
potensial elektroda menjadi makin kurang
positif
2. Suhu
potensial elektroda makin positif jika suhu
bertambah dan begitu pula sebaliknya.
Pengaruh konsentrasi dan suhu pada potensial
elektroda ditunjukkan oleh persamaan Nernst

Oksidant + ne

reduktant

E=PE dalam volt


R=tetapan gas (8,314J/Kmol)
Eo=PES dalam volt
T=suhu oK
F = tetapan Faraday (96500 C)
Sel dengan reaksi: Zn(s) + Cu2+(aq)
Zn2+(aq) + Cu(s)

Eosel = Eoelektroda kanan-Eoelektroda kiri


Contoh: Co2+ + 2e Co
Eo = -0,277 volt
Ni2+ + 2e
Ni
Eo = -0,25 volt

Co Co2+ (1M) Ni2+ (1M) Ni


Reaksi sel: Co + Ni2+ Co2+ + Ni
Eo= EoNi /Ni - EoCo /Co
= -0,250 + 0,277
= + 0,027 volt
2+

2+

Persamaan Nernst
Reaksi redoks dengan persamaan umum:
aA + bB
cC + dD
Persamaan Nernst:

Pada 298oK:

Maka:

Untuk sel dengan reaksi: Co + Ni2+

Co2+ + Ni

Reaksi sel dapat dikalikan dengan suatu bilangan


tanpa merubah harga DGL
a. Jika [Co2+]= 0,01M ; [Ni2+]= 1M

Esel = 0,03 + 0,059


= 0,089 volt
b. Jika [Co2+]= 1M ; [Ni2+]= 0,01M

Esel= 0,03- 0,059= -0,03 volt

Harga DGL negatif menunjukkan reaksi yang terjadi:


Co2+ (1M) + Ni
Co + Ni2+ (0,01M)
Example:
untuk reaksi sel: Zn + 2H+
Zn2+ + H2 Eo =0,76 V
Jika PH2 tetap pada 1 atm berapa harga Esel jika;
a) [Zn2+ ]=10-2 M
[H+]= 1M
b) [Zn2+ ]=1 M
[H+]= 10-2 M
Answer:

= 0,76 + 0,059
= 0,819 volt

= 0,76- 0,118= 0,64 volt

Kesimpulan: jika [Zn2+] berkurang Esel bertambah


jika [H+] berkurang Esel berkurang
Latihan
Diketahui: Mg2+ + 2e
Mg
Eo = -2,36 Volt
Cu2+ + 2e
Cu
Eo = + 0,34 volt
Hitunglah DGL sel pada suhu 25oC jika
[Mg2+]=0,01M dan [Cu2+]= 0,001M
Key: Esel= +2,67 volt

Sel Konsentrasi
Pada sel konsentrasi digunakan dua elektroda yang
sama namun konsentrasi larutannya berbeda.
Zn Zn2+ (10-3M) Zn2+ (10-1M) Zn
Reaksi anoda: Zn
Zn2+(10-3M)
Reaksi katoda: Zn2+(10-1M)
Zn
Reaksi sel : Zn2+(10-1M)
Zn2+(10-3M)

= 0+ 0,059
= 0,059 volt

Dalam sel terjadi suatu reaksi spontan untuk


menyamakan konsentrasi. Meskipun PES dari sel
adalah 0 (nol) tetapi terdapat potensial untuk
menyediakan aksi tersebut.
Contoh: Cu Cu2+ (0,01M)

Cu2+ (0,1M) Cu

= 0,0295 volt
Elektroda dalam larutan pekat merupakan katoda
Elektroda dalam larutan encer merupakan anoda

Menghitung pH
Contoh:
1. Diketahui suatu sel volta yang terdiri dari elektroda
seng dan elektroda hidrogen
Zn2+ + 2eZn(s)Eo = -0,76 volt
2H+ + 2eH2
Eo = 0 volt
jika potensial sel ini 0,46 volt pada suhu 25oC dan
[Zn2+]=1M, PH2 =1 atm, hitunglah pH larutan
disekitar elektroda hidrogen!
Answer: Zn + 2H+
Zn2+ + H2
Eosel = 0- (-0,76 volt)
= 0,76 volt

Lanjutan

DGL dan Energi Bebas


Energi listrik yang dihasilkan oleh sel Galvani / sel
volta adalah sama dengan pengurangan energi bebas:
-Go= nFE
Go =-nFE
Contoh: Zn(s) Zn2+(aq) (1M) Cu2+(aq) (1M) Cu(s)
Eo =1,10 volt
Go = -2(96500)(1,10) joule
= -212300 joule
= -212,3 kJ

Harga G negatif menunjukkan bahwa reaksi sel


tersebut: Zn(s) + Cu2+(aq)
Zn2+(aq) + Cu(s)
reaksi ini berlangsung secara spontan.
Maka: suatu sel redoks yang memiliki DGL sel
positif (G=negatif) akan berlangsung spontan
Contoh:
hitung perubahan energi bebas standar untuk reaksi:
I2 + Cl- + 2OH2I- + ClO- + H2O
Diketahui: EoI2 /I- = 0,535 volt
Eo ClO-/Cl- = 0,89 volt

G= -nFE
= -2 x 96500 x (-0,355)joule
= 685,15 kJ
Harga Eosel yang negatif, energi bebas (G) positif
jadi,reaksi tidak berlangsung secara spontan
Contoh:
DGL sel Zn ZnCl2(0,05M)
AgCl(s); Ag adalah
1,015 volt pada suhu 298oK. Tulis reaksi sel yang
terjadi dan hitunglah energi bebasnya!

Reaksi anoda: Zn Zn2+ + 2e


Reaksi katoda: 2AgCl(s) + 2e
Reaksi sel : Zn +2AgCl(s)
G= -nFE
= -2 x 96500 x 1,015
= -195900 joule/mol
=-195,9 kJ/mol

2Ag + 2Cl2Ag + Zn2+ + 2Cl-

Sel
Ada Volta
dua macam sel yang bekerja berdasarkan prinsip
Galvani dan prinsip sel Volta.
Pada 1797 Luigi Galvani menemukan bahwa listrik
dapat dihasilkan oleh reaksi kimia.
Pada 1800 Allesandro Volta membuat sel praktis
pertama menghasilkan listrik berdasarkan reaksi
kimia.
1. Sel Primer
setelah salah satu komponen habis terpakai tidak
dapat mengubah kembali menjadi reaksi partikel

Contoh:
1. Sel Daniell
Zn(s) Zn2+(aq) Cu2+(aq) Cu(s)
Reaksi Anoda : (-) Zn(s)
Zn2+(aq) + 2e
Reaksi Katoda: (+) Cu2+(aq) + 2e
Cu(s)
2. Sel Konsentrasi
Ag Ag+ (0.06M) Ag+ (0,5M) Ag
Reaksi Anoda : Ag
Ag+ (0,05M) +e
Reaksi Katoda: Ag+ (0,5M) + e
Ag
3. Sel Ion Dengan Bilangan Oksidasi Yang Berubahubah
(a) Pt Fe2+ (xM), Fe3+(yM) Ce4+ (wM), Ce3+ (zM) Pt

Reaksi Anoda : Fe2+


Fe3+ + e
Reaksi Katoda: Ce4+ + e
Ce3+
(b) Pt Fe2+ (xM), H2SO4 MnO4 (yM), H2SO4 Pt
Reaksi Anoda : Fe2+
Fe3+ + e
Reaksi Katoda: MnO4-+ 8 H++ 5e Mn2+ + 4H2O
4. Sel Kering
Zn: MnO2, NH4Cl, ZnCl2 (pasta): C (grafit)
Reaksi Anoda : (-) Zn
Zn2+ +2e
Reaksi Katoda: (+) (a) 2NH4+ +2e 2NH3 + H2
(b) H2+2 MnO2 Mn2O3+H2O

5. Sel Bervoltase tetap


Cd Cd+ (jenuh),CdSO4(s) Hg22+ (jenuh), HgSO4 Hg
Reaksi Anoda : Cd Cd2+ + 2e
Reaksi Katoda: Hg22+ +2e
2Hg
Reaksi Sel
: Cd + Hg22+
Cd2+ + 2Hg

2. Sel Sekunder
sel ini disebut sel penyimpan
reaksi sel adalah reaksi reversibel
contoh:
a. Sel Penyimpan Timbal (aki)
Pb H2SO4 (Bj1,30) PbO2
Reaksi Anoda(-)Pb(s) + HSO4- PbSo4(s)+H++2e
Reaksi Katoda(+)PbO2+HSO4-+3H++2e PbSO4
+2H2O
Reaksi sel: Pb(s)+PbO2 +2HSO4-+2H+ 2PbSO4
+2H2O
Pada pengisian aki,
2PbSO4 + 2H2O+ energi listrik
Pb(s)+ PbO2 +
HSO4- +2H+

2. Sel Edison
Fe KOH(20%; sedikit LiOH) Ni2O3 H2O
Reaksi Anoda(-) Fe(s)+2OHFe(OH)2 (s)+2e
Reaksi Katoda(+)Ni2O3+3H2O+2e
Ni(OH)2+
2OHReaksi sel: Fe(s)+Ni2O3+3H2O
Fe(OH)2(s)+
Ni(OH)2
3. Sel Nickel Cadmium
Cd KOH(20%) Ni2O3 .xH2 O
(-) Cd + 2OHCd(OH)2 +2e
(+) Ni2O3+3H2O+2e
2Ni(OH)2 +2OHReaksi sel: Cd+Ni2O3+3H2O Cd(OH)2 2Ni(OH)2

4. Sel Bahan Bakar


Sel bahan bakar adalah suatu sel Galvani dimana
selalu tersedia pereaksi yang dialirkan ke elektroda
sehingga sel selalu bekerja secara kontinu.
Sel Bacon terdiri dari anoda nikel dan katoda nikel,
nikel oksida dengan elektrolit larutan KOH. Elektroda
berpori dan gas berdifusi sehingga bersentuhan dengan
elektroda.
Reaksi anoda : 2H2 + 4OH- 4H2O+4e
Reaksi katoda: O2 + 2H2O+4e
4OHReaksi sel: 2H2 +O2
2H2O

5. Sel Merkuri
Reaksi anoda : Zn+2OHZnO+ H2O+2e
Reaksi katoda: HgO+H2O+2e
Hg +2OHReaksi sel:Zn +HgO
ZnO+ Hg

Elektrolisis
Alat elektrolisis terdiri dari sel elektrolitik yang berisi
elektrolit (larutan atau leburan) dan dua elektroda,
anoda dan katoda.
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi sedangkan pada
katoda terjadi reaksi reduksi.

Reaksi pada elektroda


Dari data potensial elektroda, dapat dilihat
kecenderungan untuk berlangsungnya kedua proses
dibawah ini:
Mn+ +ne
M
X2 +2e
2X
Reaksi dengan potensial elektroda lebih positif ,
mudah terjadi. Misalnya dalam larutan yang
mengandung ion Cu2+ dan ion Ag+ dengan konsentrasi
yang sama, ion yang lebih dahulu mengalami reduksi
adalah ion Ag+.
Ag+ (aq) +e
Ag
Eo =+ 0,80 v
Cu2+ (aq)+2e
Cu(s)
Eo =+ 0,34 v

Oleh karena itu pada pembentukan ion negatif adalah


kebalikan dari pembentukan ion positif maka reaksi
oksidasi yang mudah terjadi adalah yang mempunyai
elektroda lebih negatif.
I2(aq) + 2e
Cl2 (aq) + 2e

2I2Cl-

Eo =+0,54v
Eo =+0,36v

Jadi,jika larutan terdapat ion Cl- dan ion I- yang lebih


dahulu mengalami oksidasi adalah ion Cl-.
Dalam larutan air, air dapat mengalami oksidasi di
anoda dan mengalami reduksi di katoda

Reaksinya??

Anoda : H2O
Katoda: H2O+ e

2H+ + O2 + 2e
H2 + OH-

Perhatikan potensial elektroda berikut!


Na+ (aq) + e
Na(s)
H2O+ e
H2 + OH-

Eo =-2,71 v
Eo =+0,5 v

Oleh karena itu pada elektrolisis larutan terbentuk


oksigen. Demikian halnya jika mengelektrolisis
larutan flourida, pada anoda air mengalami oksidasi:
2H+ + O2 + 2e
F2 + 2e
2F-

H2O Eo =+1,23 v
Eo =+2,87 v

Faktor-faktor yang menentukan kimia Elektrolisis

1. Konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda


contoh:
a) larutan NaCl pekat
anoda: 2ClCl2 +2e
katoda: 2H2O+2e
H2 +2OHreaksi sel: 2Cl- +2H2O
Cl2 +H2 +2OHb) larutan NaCl yang sangat encer
anoda: 2H2O
O2 + 4H++4e
katoda: 2H2O +2e
H2 + 2OHreaksi sel: 6H2O
2H2 +O2 + 4H++ 4OH-

. Komposisi kimia elektroda yang berbeda


a) elektroda inert
contoh:
elektrolisis larutan Na2SO4
anoda: 2H2O
O2 + 4H++4e
katoda: 2H2O +2e
H2 + 2OHreaksi sel: 6H2O
2H2 +O2 + 4H++ 4OHb) elektroda tidak inert (bukan Pt atau Cl)
anoda: Cu
Cu2+ +2e
katoda:Cu2+ +2e
Cu

Hasil elektrolisis dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Reaksi katoda (katoda tidak berperan)
a) K+,Ca2+,Na2+,Mg2+
2H2O +2e
H2 + 2OHb) H+ dari asam
2H + +2e
H2
2. Reaksi pada anoda:
a) anoda inert:
* OH- basa
4OH2H2O + O2 + 4e
* Cl-,Br-,I2ClCl2 +2e
* sisa asam yang lain
2H2O
O2 + 4H++4e
b) Anoda tidak inert (bukan Pt atau C)

Elektrolisis dan Aspek Kuantitatif


Adalah Michael Faraday yang berhasil menemukan
aspek kuantitatif dari elektrolisis. Dari kedua hukum
Faraday yang terkenal itu dapat disimpulkan bahwa:
Jumlah mol zat yang dioksidasi atau direduksi pada
suatu elektroda adalah sama dengan jumlah mol
elektron yang melalui elektroda tersebut dibagi dengan
jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi pada
elektroda untuk setiap ion atau molekul zat

Perhatikan reaksi berikut:


Ag+ (aq) +e
Ag
Cu2+ (aq) +2e
Cu
Al3+ (aq) +3e
Al
2Cl- (aq)
Cl2(g) +2e
4OH- (aq)
2H2O(l) + O2 +4e
1mol elektron akan mereduksi dan mengendapkan 1
mol Ag+ atau 0,5 mol Cu2+ atau 0,33 mol Al3+.
Pada oksidasi 2 mol Cl- menjadi 1 mol Cl2, melepaskan
2 mol elektron.
Pada oksidasi 4 mol OH- menghasilkan 2 mol H2O dan
1 mol O2 melepaskan 4 mol elektron.

Muatan 1 mol elektron 6,0229 x 1023 x 1,6021 x 10-9 =


96489 coulomb ( ~ 96500 coulomb)
Seperti yang sudah dijelaskan, mutan listrik sebesar
96500 C disebut Faraday, F:
1 Faraday = 96500 C
Jadi, besarnya listrik yang diperlukan untuk mereduksi
Ag+ , Cu2+ , dan Al3+ berturut-turut 1 Faraday dan 3
Faraday.
Perubahan massa zat yang terjadi dapat diungkapkan
dengan rumus:
M= massa (gram)
Q= jumlah listrik (Coluomb)
A/n= massa ekivalen
A= massa atom relatif
n= perubahan dalm bilOks
F= Faraday=96500 Coulomb

Contoh:
1. Berapa gram klor yang dihasilkan pada
elektrolisis leburan NaCl dengan arus 1 ampere
selama 15 menit
jawab:
1 ampere selama 15 menit = 1x 15 x 60 = 900 C

1 Faraday menghasilkan 35,45 gram Cl2


0,009333 Faraday menghasilkan = 0,331 gram Cl2

2. Dalam suatu industri pengolahan megnesium


secara elektrolisis dihasilkan 50 kg magnesium per
jam. Hitung arus listrik yang diperlukan!
Jawab:

1 mol Mg memerlukan 2 Faraday


0,57 mol Mg memerlukan 1,14 Faraday atau
1,4 x 96500= 110010 Coulomb
Jadi, arus yang diperlukan 110010 A = 1,1 x 105 A

3. Dengan arus 12 ampere air dielektrolisis selama


1,5 jam. Hitung gas (STP) yang dihasilkan pada
masing-masing elektroda!
Jawab:
Anoda: 2H2O
O2 + 4H++4e
Katoda: 2H2O +2e
H2 + 2OH12 ampere selama 1,5 jam= 12 x 90 x 60 = 64800 C

Pada anoda dihasilkan


Pada katoda dihasilkan

Efisiensi Arus
Pada elektrolisis untuk mengendapkan logam dari
larutan asam, 90% arus yang digunakan untuk
mengendapkan logam dan 10% arus untuk
menghasilkan hidrogen. Efisiensi arus untuk
pengendapan logam adalah 90% sedangkan untuk
hidrogen 10%.
Efisiensi arus sangat penting dalam
lelektrokimia.
Jarang ditemukan efisiensi arus 100%.

industri

Contoh:
Dari wadah elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat,
logam Cu sebanyak 0,175 kg diendapkan jika dialiri
listrik sebanyak 555000 C. hitung efisiensi arus dalam
proses pengendapan logam ini!
Jawab:

Pada peleburan alumunium, Al2O3 dilarutkan dalam


leburan alumunium flourida kemudian dielektrolisis
dalam sel yang mengandung elektroda karbon.
Dengan listrik sebanyaj 1,25 x 108 C diperoleh 9 kg
Al. Hitung efisiensi arus!
Jawab:

250 ml NaCl dielektrolisis selama 30 menit dengan


arus sebesar 0,2 ampere. Hitung konsentrasi OHdalam larutan!
Jawab:
2H2O +2e

H2 + 2OH-

Untuk menghasilkan 2 mol OH- diperlukan 2 mol


elektron atau 2 Faraday elektron. 1 Faraday =96500
Coulomb= 1 mol.

Akan menghasilkan 3,73 x 10-3 mol OH- tiap 250 mL


atau 1,43 x 10-2 mol/liter
[OH- ]= 1,43 x 10-2 M

Korosi
Peristiwa korosi logam dapat dijelaskan dengan
elektrokimia. Berbagai proses elektroda memerlukan
potensial elektroda yang lebih besar dari perhitungan.
Potensial tambahan ini disebut over voltage. Besi
berkarat karena terbentuk Fe2O3.n H2O .
Setengah-reaksi yang terjadi adalah:
Fe
Fe2+ + 2e
O2 + H2O +2e
2OHAkan tetapi disebabkan oleh over voltage setengahreaksi yang kedua hanya terjadi pada bagian yang
tidak murni atau bagian yang cacat dipermukaan besi.

Mekanisme korosi dapat ditulis sebagai berikut:


Oksidasi besi
Fe(s)
Fe2+(aq) +2e
Reduksi oksigen
O2 (g)+H2O(l) +2e
2OH- (aq)
Pengendapan
Fe2+(aq)+2OH- (aq)
Fe(OH)2 (s)
Pembentukan karat
Fe(OH)2(s)+ O2(g)+(x-1) H2O(l)
Fe2O3.x H2O
eaksi: Fe(s)+ O2 (g)+ xH2O(l)
Fe2O3.x H2O
Fe(s)+ O2 (g)+ nH2O(l)
Fe2O3.n H2O

Salah satu cara mencegah korosi besi adalah proteksi


katodik. Misalnya, batang seng atau magnesium
ditanam dekat pipa besi kemudian dihubungkan dengan
pipa tersebut yang akan dilindungi dari korosi.
Dalam hal ini pipa besi bertindak sebagai katoda dan
logam seng yang mempunyai potensial elektroda yang
lebih negatif akan mengalami oksidasi sehingga pia
besi dapat terlindungi dari korosi.

Beberapa cara untuk mengurangi laju korosi besi antara lain


1. Mengontrol atmosfir mengurangi konsentrasi O2 dan H2
pada permukaan besi
2. Mencat menutupi permukaan besi
3. Melapisi dengan minyak/ gemuk menutupi permukaan
besi
4. Galvaniser melapisi besi dengan seng (seng atap)
5. Sapuh (melapisi) nikel dan kromium menutupi
permukaan besi
6. Sherardizing dengan PO43 PO43- yang diadsorpsi
menutupi permukaan besi
7. Elektrolizing menggunakan batang Al atau Mg
8. Mengontrol keasaman H+ dapat mengoksidasi / katalis
korosi
9. Menjaga agar zat korosif dalam jumlah seminimal mungkin

Besi melarut pada bagian anoda dan ion Fe2+ berdifusi


melalui air ke bagian katoda dan mengendap sebagai
Fe(OH)2. Selanjutnya Fe(OH)2 dioksidasi oleh O2
yang terdapat dalam air membentuk Fe2O3.x H2O.
Fe2+(aq)+2OH- (aq)

Fe(OH)2 (s)

O2(g), H2O(l)
Fe(OH)2(s)
Fe2O3.x H2O
Fe2+ Fe3+
katoda

besi
anoda

See U Next Time


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai