Anda di halaman 1dari 21

PATOLOGI MULUT 2

(ANATOMI)
Drg.Bambang Sumaryono,M.Kes.

PENDAHULUAN

Patologi anatomi adalah ilmu (=logos)

yang mempelajari perubahan struktur


dan fungsi dari sel, jaringan dan organ
akibat penyakit (=patos).

Meliputi pengetahuan dan pemahaman

dari perubahan fungsi dan struktur pada


penyakit, mulai tingkat molekuler sampai
pengaruhnya pada setiap individu.
2

Mempunyai tujuan utama yaitu :


untuk mengidentifikasi sebab dari suatu
penyakit (etiologi), diagnosa penyakit (jenis
penyakit), terapi (pengobatan), prognosa
(ramalan tentang berakhirnya suatu
penyakit).
Prognosa ada tiga yaitu:
Meragukan
Jelek
Baik
Dapat digunakan petunjuk dasar pada
program pencegahan suatu penyakit
3

P.A. DIBAGI ATAS


1.Patologi Anatomi Umum (1):
Mempelajari reaksi dasar dari sel dan
jaringan terhadap stimulasi/ rangsangan
abnormal yang merupakan dasar dari
semua penyakit.

2.Patologi Anatomi Khusus (2):


Mempelajari respon spesifik dari jaringan
dan organ tertentu terhadap stimulasi /
rangsangan yang diketahui.
4

JADWAL MENGAJAR PATOLOGI ANATOMI II


SELASA

HARI
RABU

TOPIK

DOSEN

JUMAT

24 02
2015

25 02
2015

27 02
2015

Intro

PJMK

03 03
2015

04 03
2015

06 03
2015

Karies

Sisca Meida Wati, drg., MKes

10 03
2015

11 03
2015

13 03
2015

Pulpitis Akut / Kronis

Sisca Meida Wati, drg., MKes

17 03
2015

18 03
2015

20 03
2015

Pulpa Polip

Edhi Jularso, drg., MS

24 03
2015

25 03
2015

27 03
2015

D. Granuloma / Kelainan Periodontal

Edhi Jularso, drg., MS

31 03
2015

01 04
2015

10 04
2015

Perkapuran Pulpa

Dr. Theresia Indah Budhy, drg., Mkes

07 04
2015

08 04
2015

17 04
2015

Fibrosis Pulpa

Dr. Theresia Indah Budhy, drg., Mkes

14 04
2015

15 04
2015

24 04
2015

Osteomyclitis

Prof. Dr. Istiati, drg., MS

21 04
2015

22 04
2015

08 05
2015

Gingivitis dan Periodontitas

Prof. Dr. Istiati, drg., MS

28 04
2015

29 04
2015

15 05
2015

Kista Odontogen

Dr. Retno Puji Rahayu, drg., Mkes

05 05
2015

06 05
2015

22 05
2015

Kista Non Odontogen

Dr. Retno Puji Rahayu, drg., Mkes

12 05
2015

13 05
2015

29 05
2015

Sitologi

Bambang Sumaryono, drg., Mkes

19 05
2015

20 05
2015

05 06
2015

Pembuatan Sediaan
Hapusan/Sitologi

Bambang Sumaryono, drg., Mkes

26 05
2015

27 05
2015

13 06
2015

Diagnosa Sitologi

Semua Dosen

16 06
2015

17 06
2015

19 06
2015

Evaluasi

Semua Dosen

Empat aspek proses terjadinya penyakit yang


menjadi dasar dari patologi :
1.

Etiologi / penyebab
Faktor penyebab penyakit dibagi dalam 2 golongan :
a. Intrinsik atau genetik
b. Acquired/ Acquisita atau didapat,
Misalnya :
- Infeksi kuman, Virus
- Nutrisi
- Kimiawi
- Fisik

2.

Patogenesis/mekanisme dari perjalanan penyakit


yaitu rangkaian kejadian sebagai reaksi dari sel
atau jaringan terhadap faktor etiologi, mulai dari
stimulus pertama sampai bentuk akhir dari suatu
penyakit.
6

3. Perubahan morfologi :
menunjukan perubahan struktur dari
sel atau jaringan yang khas pada
suatu penyakit.
4. Gejala Klinik: perubahan fungsi akibat
dari perubahan morfologi
Perubahan morfologi dari jaringan/
organ yang berbeda akan
menyebabkan gangguan fungsi
normal dari organ dan timbul gejala
klinik
7

CARA-CARA PEMERIKSAAN
YANG DIGUNAKAN DI BAGIAN P.A.
1. Makroskopik/Gross.
Yaitu cara memeriksa perubahanperubahan dengan mata telanjang dan
dengan meraba.
Organ :
- Ukuran: membesar/
mengecil
- Konsistensi: lunak, keras,
padat, rapuh
- Warna : pucat, kuning
8

2. Mikroskopik/Histopatologik.
Yaitu cara memeriksa dengan
menggunakan mikroskop sinar biasa.
- Dapat dibantu dengan pewarnaan
histokimia atau imunohistokimia
untuk menunjukkan zat kimia
tertentu dalam sel atau jaringan.
- Memeriksa perubahan struktur
dalam sel/jaringan yang disebabkan
karena penyakit tertentu.
9

3. Sitologi.
Yaitu ilmu yang mempelajari perubahan
yang terjadi dalam sel.
Pemeriksaan sitologik : mencari dan
menilai perubahan struktur dari setiap
sel yang ditemukan.
- Untuk deteksi kanker, misalnya pap
test/pap smear/Papanicolaou test/
cervical smear yaitu deteksi Dini
Kanker Leher Rahim.
- Kelainan genetik
- Kelainan hormonal.
10

4. Mikroskop Elektron
yaitu alat untuk melihat/meneliti
perubahan-perubahan organel
ultrastruktural di dalam sel, biasanya
digunakan untuk penelitian.

11

BAHAN-BAHAN PEMERIKSAAN DI
LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI
1.Histopatologi / P.A.
Sediaan dapat berasal dari :
Biopsi yaitu potongan kecil jaringan

yang di dapat dari penderita untuk


menegakkan diagnosa penyakit. Bahan
biopsi diperoleh dari berbagai cara,
misalnya eksisi, endoskopi, sistoskopi.
Hasil operasi misalnya appendix,
ovarium, mamma.
12

2. Sitologi :
a. Ginekologik
b. Non Ginekologik
2.a. Sitologi Ginekologik :
hapusan dari dinding lateral
vagina, serviks dan endometrium.
2.b. Sitologi Non Ginekologik
tergantung dari organ yang akan
diperiksa, misal: sputum untuk
paruparu, cairan ascites, cairan
pleura.
2.c. Sitologi rongga mulut: hapusan yg diambil
dr mukosa rongga mulut
13

SITOLOGI
Sitologi berasal dari kata cytos (sel) dan logos
(ilmu pengetahuan atau pelajaran)
Sitologi eksfoliatif : ilmu atau pengetahuan
tentang tumpukan sel-sel, yang digunakan
untuk diagnosa dini penyakit kanker.
Eksfoliasi spontan terjadi karena sel-sel
dewasa diganti oleh sel-sel yang lebih muda,
merupakan sifat/tanda dari sel epitel/jaringan
yang menutupi permukaan.
14

. Struktur Sel
Sel adalah struktur dasar yang penting
dari semua jasad hidup.
Bentuk sel berbeda-beda tergantung
dari fungsinya.
Sel dari berbagai jaringan tubuh
masing-masing mempunyai sifat-sifat
essensiil yang tertentu.

15

Bahan fiksasi:
Alkohol 95% - eter anestesi a.a
Alkohol 95%
Cytospray, dry fix, cytotrep, hair spray
Pewarnaan Papanicolaou t.d. zat warna:
- Harris hematoxilin
- Orange G
- Polychrome (EA 50)
16

Sediaan representatif bila ada sel epitel


skuamous
* Hasil sediaan tidak representatif bila:
1. Terlalu sedikit bahan.
2. Terlalu banyak bahan, apusan menjadi
terlalu tebal dan masing-masing sel tak
dapat diteliti dengan baik.
3. Terlalu banyak darah yang akan
menggelapkan pandangan.
4. Fiksasi yang jelek.
5. Tidak ada sel endoserviks.
17

Hasil sitologi:
1. Radang
Penyebab : - bakteri
- trichomonas
- monilia/candida albicans
- gardnerella/haemophyllus
vaginalis
- leptotrix
- cacing (helmintiasis)
- virus (HSV II, HPV 16,18)
18

2. Keganasan
Displasia ringan (CIN I)
Displasia sedang (CIN II)
Displasia berat/ Carcinoma insitu (CIN III/CIS)
Carcinoma invasif
19

20

21

Anda mungkin juga menyukai