Kemajiran
DISTOKIA "
PENDAHULUAN
Kedudukan foetus dalam uterus induk
sangat menentukan proses kelahiran
seekor hewan Normal atau Tidak Normal
Uterus yang terletak sejajar dengan porus
tubuh induk membutuhkan foetus pada
bagian ketiga masa kebuntingan untuk
mengambil posisi sesuai dengan sumbu
panjang induk
Bagian dorsal (punggung) foetus terletak
berhadapan dengan curvatura mayor atau
permukaan dorsal uterus dan umbilikus
foetus terletak pada curvactura minor atau
permukaan ventral uterus
B.
Presentasi Transversal
atau dorsal
dapat
ventral
Presentasi
Transversal
Ventral
:
sumbu panjang foetus terletak menyilang
atau
tegak
lurus
terhadap
sumbu
memanjang saluran peranakan induk,
dimana bawah tubuh foetus menghadap
keluar saluran kelahiran
Presentasi Transversal Dorsal : sumbu
panjang foetus terletak menyilang atau
tegak lurus terhadap sumbu memanjang
saluran peranakan induk,dimana bawah
tubuh foetus menghadap keluar saluran
kelahiran
2. Posisi :
Hubungan
antara
dorsum
atau
punggung foetus pada presentasi
longitudinal
atau
kepala
pada
presentasi transversal, terhadap sisi
pelvis induk yaitu sacrum, pubis, illium
kiri dan illium kanan
3. Postur/Habitus
Hubungan ekstremitas (kepala, leher
dan kaki), terhadap tubuh foetus
(membengkok, lurus, terletak dibawah,
disamping kiri, samping kanan atau
diatas foetus).
Presentasi Longitudinal posterior, posisi dorsosakral, dengan kaki-kaki belakang tertahan atau
melurus di bawah tubuh, biasanya disebut letak
sungsang
PRESENTASI
Longitudinal
anterior
Longitudinal
Posterior
POSISI
POSTUR
KETERANGAN
Transversal
Ventral
Tranversal
Dorsal
Abnormal
Abnormal
a) Foetus
dengan
presentase
Longitudinal
anterior : posisi dorso pubis (Abnormal)
b) Foetus pada presentasi longitudinal anterior,
posisi dorso-sacral habitus pembengkokan pada
bahu kiri (Abnormal)
Distokia
Distokia berasal dari bahasa Yunani
Dys
(sukar/sulit)
(kelahiran)
dan
tokus
yang
Penyebab Distokia
Sebab-sebab Dasar
Sebab-sebab Langsung
Sebab-sebab
Sebab-sebab
managemen
Sebab-sebab
Sebab-sebab
Sebab-sebab
herediter
Nutrisi
dan
Infeksius
Traumatik
lain (Inersia Uteri)
1. Sebab-sebab herediter
Faktor-faktor pada induk yg berpredisposisi
terhadap distokia
Predisposisi dinding sal. Muller dgn pita besar
pada;
3. Sebab-sebab Infeksius
4. Sebab-sebab Trauma
Sebab-sebab trauma jarang ditemukan
Hernia
ventralis
dan
rupture
tendon prepubis
Kontraksi abdomen lemah
Torsio uteri
B. Distokia Sebab-sebab
Langsung
1. Faktor Foetus atau Anak yang
dikandung (Distokia Foetalis)
2. Faktor Induk (Distokia Maternal)
1. Penyebab Distokia
Faktor Foetus
A. Tidak tergantung Pada situs, posisi,
posture
B. Terpengaruh Situs, posisi dan
posture
C. Kematian Foetus
(9%)
Pertolongan:
Foetus masih hidup
1. Penarikan
paksa
terlebih
dahulu
setelah
dipastikan tidak ada habitus dan posisi normal,
bila tidak berhasil baru dilakukan
2. Secsio Caesaria, pada sapi dilakukan dari fossa
paralumbal sebelah kanan dengan posisi berdiri
Pertolongan
1. Koreksi dengan baik terlebih dahulu
2. Bila ketuban sudah habis, beri pelicin
3. Pada situs longitudinal anterior simpul dibuat pada dua
perendian carpal dan kepala
4. Pada situs longitudinal posterior simpul dibuat pada
kedua persendian tarsal dan ekor, selanjutnya lakukan
tarik paksa
Laboratory of Animal Reproduction, Syiah Kuala University
Mengikat
persendian
Carpal
atau
tergantung yang paling dekat dengan
inlet. Kemudian ditraksi ke caudal dorsal.
cairan amnion sudah keluar, sebaiknya
pelicin
Tarsal
pelvis
Kalau
diberi
Pertolongan ;
Lakukan rotasi 90o dengan memasang kayu
diikat menyilang pada metatarsal atau
metacarpal atau memasang cameron torsion
fork sepanjang metatarsal atau metacarpal.
Sebelum
ektraksi
lakukan
pengukuran
penampang
foetus terhadap penampang
pelvis, bila memungkinkan lakukan penarikan
foetus. Pada kondisi ini pengkatan dilakukan
pada persendian carpal dan persendian
mandibula.
Sedangkan pada situs longitudinal posterior
pengikatan dilakukan didaerah persendian
tarsal.
Penarikan sesuai dengan datangnya dolores
2. Situs : transfersal
Posisi : ventral
Posture/Habitus : behip flexion
Pertolongan
1. Mengadakan pengikatan di
Carpal
2. Mengadakan retropulsi di
ventral dekat persendian
dengan tongkat ketiak (kunhn
3. Lakukan
pertolongan
pertolongan yang diatas
daerah
daerah
pinggul
crutch)
seperti
3. Situs
: transfersal
Posisi
: dorsal
Posture/Habitus
: semua kaki menekuk
Diagnosa
Pertolongan
Sukar dilakukan pertolongan, karena tidak ada
anggota gerak yang menghadap pelvis inlet yang
dapat dipakai sebagai tempat penarikan.
Maskan tali mellui vaginal dengan memilih bagian
belakang atau bagian cranial yang mendekati
pelvis inlet
Sambil melakukan pengikatan, pasang kuhn
cructh pada daerah anterior untuk traksi daerah
belakang dan retropulsi di daerah depan.
Laboratory of Animal Reproduction, Syiah Kuala University
DISTOKIA MATERNAL
Kejadian
distokia
akibat
dilapangan mencapai 19 %
induk
A. Penyempitan Saluran
Kelahiran
Penyempitan Rongga Pelvis, diameter
sacropubis memendek.
Pembukaan servix uteri yang tidak
sempurna
Cystocele Vagina
Tumor
Labium vulva sebagian tertutup
Bekas saluran Mullery yang Persisten
Obstruksi Saluran Vagina oleh Vesica
Urinaria yang penuh urine
Pertolongan
Pengobatan dengan hormon yang
memperbanyak sekresi servix dan
meningkatkan kontraksi uterus
Lakukan pembukaan servix dengan jari
tangan atau dengn serviksdilatator
Kalau mummi atau maserasi ada harus
dilakukan
pengobatan
khusus
(penyuntikan PGF 2 dan irigasi uterus)
3. Cystocele Vagina
Biasa terjadi pada Kuda, karena saat akan melahirkan
vesica urinaria membelit berada di vagina atau
dipermukaan vulva
Kasus ini terdiri dari 2 bentuk
Inversio Vesica Urinaria
Banyak terjadi pada Kuda dibandingkan Sapi
Adanya starining yang kuat dan dilatasi yang lebih lebar
pada urethra
Tidak ada dilatasi kantong vesica urinaria
Urine keluar menetes
4. Tumor
Bisa terjadi pada semua spesies hewan, terutama
pada induk yang berumur tua
Dapat bersifat jinak maupun ganas dikaitkan
dengan tempat tumbuhnya
Pada sapi bisa terjadi pada saluran kelamin
(saromata, papillomata, mocous fibromata dan
vulva), sedang pada anjing sering ditemukan pada
mixofibroma pada vagina submukosa
Adanya tumur mengakibatkan penampang vagina
mengecil, sehingga foetus tidak bisa keluar
Pertolongan
Incisi bagian tengah tumor
dengan sumbu panjang vagina
memanjang
Pertolongan
Anestesi epidural
Incisi labia vulva dari atas ke bawah hingga
menembus
bagian
yang
seharusnya
terpisah, ligasi pembuluh darah
Tarik paksa foetus setelah yakin tidak ada
habitus abnormal
Jahit
pinggiran
ujung
vulva
dengan
pinggiran mukosa vulva sedemikian rupa
sehingga
permukaan
menempel
satu
dengan lainnya.
Berikan
suntikan
antibioti
keseluruh
permukaan yang diincisi
Hernia Uteri
Penyebab:
Gejala
Diagnosa
Palpasi hernia akan dirasakan gerakan foetus
bila masih hidup
Cincin hernia dapat diraba dengan baik
Uterus dan foetus dapat dirasakan dengan
organ lain
Pertolongan
Reposisi uterus dilakukan bila pada umur 7
bulan hernia, hati-hati jangan sampai usus
halus terjepit
Beri balutan stagen hingga umur cukup untuk
lahir
Bila tidak ingin menunggu masa gestasi, beri
suntikan PGF2 im 25 30 mg/sapi atau 7,5
2. Torsio Uteri
Penyebab
Gerakan yang berlebih (beruling-guling)
pada stadium I kelahiran sehingga posisi
uterus dapat terpelintir 180o atau 360o
Karena adanya predisposisi letak uterus
(curvactura mayor uterus dibagian dorsal
dan ligamen penggantung uterus ke arah
subillial anterior
Gejala Klinis
Sebelum stadium I kelahiran gejala tidak
nampak
Setelah stadium I gejala klinis terlihat
Hewan sangat gelisah
Rasa sakit yang berlebihan
Kontraksi metrium tidak mampu membuka
servik
Diagnosa:
Palpasi Vaginal terasa tingkat stenosis yang
semakin berat karena torsio semakin berat
Servik teraba tidaknya tergantung derajad torsio
uteri, torsio 360 o servik uteri tidak teraba lag
Pertolongan
Rotasi foetus lewat vagina dengan
memegang kedua kaki depan
Keberhasilannya tergantung derajad
pembukaan servik
Foetus hidup atau mati
Rotasi tubuh sapi dengan cara
digulingkan
Ratosi dengan cara pembedahan
Sectio Caesaria
Diagnosa
2. Inertio Sekunder
Banyak
terjadi
pada
induk
politokus
(melahirkan anak banyak)
Terjadi akibat kelelahan setelah melahirkan 2
3 foetus
Pada monotokus terjadi akibat salah letak,
posisi dan habitus foetus
Akibat kelelahan mendorong foetus
Diagnosa
Berdasarkan gejala klinis, straining, kontraksi
uterus dan pembukaan servik uteri
Prosedur Penanggulangan
Distokia
Anamnesa
Sejarah kejadian distokia
Lama kebuntingan
Sejarah perkawinan terdahulu
Apakah distokia pernah terjadi sebelumnya
Apakah hewan memperlihatkan atau
menderita penyakit atau gejala-gejala
aneh selama 2 bulan terakhir sampai
beberapa jam sebelum lahir
Berapa
lama
hewan
sudah
memperlihatkan
ketidak
tenangan,
anoreksia
Pemeriksaan Umum
Kondisi fisik
Kurus, terlalu gemuk atau dalam kondisi baik
Hewan masih berdiri atau berbaring dan
kehabisan tenaga
Pada
Sapi
Muda
:terjadi
paralisa
obturatorium
Pada Sapi Tua : paresis puerpuralis atau
paraplegia kebuntingan
Pulsus agak meningkat atau suhu badan
agak lebih tinggi
PENANGGULANGAN DISTOKIA
Tujuan dasar penanggulangan distokia
adalah melahirkan anak yang hidup dan
mencegah perlukaan pada induk
Penanggulangan distokia dapat dibagi
dalam 4 cara;
Mutasi
Tarik paksa
Foetotomi (embriologi)
Sexio Caesaria (laparohisterectomi)
a. Mutasi
Adalah cara penanggulangan distokia di mana
foetus dikembalikan ke presentasi, posisi dan
postur yang normal melalui repulsi, rotasi, versi
dan pembetulan atau perentangan ekstremitas
Kelahiran normal hanya terjadi dengan foetus
dalam presentasi longitudinal anterior atau
posterior, posisi dorso-akral dengan kepala, leher
dan kaki-kaki berada dalam keadan lurus
Repulsi atau Retropulsi pendorongan foetus
keluar dari pelvis induk atau saluran kelahiran
memasuki rongga abdomen dan uterus dimana
ruangan cukup tersedia untuk pembetulan posisi
atau postur foetus
repulsi
sebaiknya
dilakukan
sedini
b. Rotasi
Adalah
pemutaran
foetus
pada
sumbu
memanjangnya untuk membawa foetus pada posisi
dorso-sacral, untuk memudahkan kelahiran
Untuk penangan foetus dengan rotasi
Foetus terlebih dahulu didorong ke kranial ke luar
rongga pelvis
Bila tidak dapat dilakukan menunjukan bahwa
distokia
sudah
berlangsung
lama
dan
menyebabkan kekeringan pada selaput mukosa
saluran kelahiran.
Versi
adalah
transversalnya
posterior
rotasi
foetus
pada
menjadi situs anterior
poro
atau
koreksi
ektremitas
yang
Pertolongan
Pada Sapi dan Kuda (monotokus)
Bila servik udah terbuka, coba raih
bagian ektremitas foetus
Bila masih ada habitus abnormal, maka
lakukan reposisi foetus, kemudian
lakukan tarik paksa
Bila foetusnya terlalu besar dari pelvis
inlet, maka lakukan sectio caesaria bila
foetus hidup dan foetotomi bila foetus
sudah mati
: 2 5 mg - im