Css Osteomyelitis
Css Osteomyelitis
OSTEOMYELITIS
Perseptor:
Renaldi Prasetya Hermawan Nagar Rasyid, dr., SpOT, M.Kes.,AIFO
P R IS H N EE S A ( 1 3 01 12 1 5 2 5 4 1 )
JO H N PATR IA M A R U LI S ( 13 01 1 2 1 5 0 6 2 9 )
AYU A D Z AN I S AB IL A ( 13 01 1 2 1 5 0 6 0 0 )
P U TE R I FA D ILL AH Z ( 1 3 01 12 1 5 0 6 9 0 )
OSTEOMYELITIS
- suatu infeksi dari tulang dan sumsum
tulang
- diklasifikasikan pada organisme
penyebabnya (piogenik atau mikobakteria),
durasi (akut atau kronik), dan anatomi
lokasi infeksi
- Paling banyak terjadi pada tulang panjang
seperti femur, tibia kemudian diikuti oleh
humerus, radius, ulna dan fibula
EPIDEMIOLOGI
- pria > wanita, meningkat melalui masa kanak-kanak,
memuncak pada masa remaja dan jatuh ke rasio rendah
pada orang dewasa
- 3 kasus/100.000 populasi pertahun
ETIOLOGI
- Staphylococcus aureus (penyebab tersering 70% kasus)
- streptococcus pyogens infeksi kulit kronis
-haemophillus influenza (anak-anak 1-4 tahun)
- pengguna obat IV dan pasien splenektomi enteric
bacilli
- sickle cell anemia salmonella
- osteomyelitis corus vertebra S. Aureus dan M
tuberculosis
KLASIFIKASI
DURASI
AKUT
(7-14
HARI)
SUBAKU
T
<3
BULAN
KRONIS
>3
BULAN
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
DAN
KRONITAS
HEMATOGE
N
PENYEBARA
N SECARA
KONTINU
KRONIS
KLASIFIKASI
CIEMY DAN MADER
LUAS ANATOMI
TAHAP 1
SUMSUM
TULANG
BELAKANG
TAHAP 2
KORTEKS
SUPERFICIAL
TAHAP 3
SUMSUM
TULANG DAN
KORTEKS
LOKAL
SUMSUM
TULANG DAN
KORTEKS DIFUS
PATOGENESIS
Acute hematogenous osteomyelitis
- inflammation
- suppuration
- bone necrosis
- reactive new bone formation
- resolution and healing
Exudate
fluid
exudation
Infiltration PMN
Phagocytic act
Cytokine,
Intraossous pressure
prostaglandin
Intravascular
Intense pain
resorption
Obstruction trombosis
Blood flow
Pus formation
ischemia
Enter volkmann canals
Bone death
Tissue
destruction
Surface
Subperiosteal abscess
Phagocytosis
Osteoclastic resorption
Debris slowly removed
Sequestra
Newbone formation
involucrum
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
OSTEOMIELITIS AKUT
Anak-anak > 4 tahun:
- umur lebih dari 4 tahun: nyeri yang terlokalisasi, malaise,
demam, keterbatasan gerak
- penyakit infeksi terdahulu: faringitis, otitis media, infeksi
pada kaki
- PR > 100, suhu
- nyeri tekan pada daerah dekat sendi besar (knee joint)
- lokal: edema, kemerahan, hangat tanda bahwa pus
sudah keluar dari interior tulang
- pembesaran KGB (tidak spesifik)
Tanda diatas jika sudah diberikan antibiotik
MANIFESTASI KLINIS
OSTEOMIELITIS AKUT
Bayi < 1 tahun:
- gangguan pertumbuhan
- tanyakan kemungkinan sumber infeksi riwayat lahir, umbilical
artery cathetherization, penggunaan IV cathether
- metaphyseal tenderness, resistensi pada pergerakan sendi
Dewasa:
- paling sering: thoracolumbar spine
- memiliki riwayat penggunaan kateter (urological procedure)
yang diikuti oleh demam dan nyeri punggung
- mengeluh nyeri punggung yang samar-samar, malaise,
penurunan nafsu makan, dan demam. Nyeri terbatas hanya jika
ada gerakan yang melibatkan punggung belakang
MANIFESTASI KLINIS
OSTEOMIELITIS
SUBAKUT
Biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja
- nyeri pada dekat sendi besar selama beberapa minggu
hingga beberapa bulan
- slight edema
- atrofi
- nyeri tekan yang terlokalisir
- WBC dan kultur normal, LED
MANIFESTASI KLINIS
OSTEOMIELTIS KRONIS
- nyeri
- demam
- kemerahan
- nyeri tekan
- discharging sinus
- penebalan jaringan disertai dengan lipatan jaringan
yang mengarah ke dalam
- deformitas tulang
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap
- Adanya shift to the left biasanya disertai dengan
peningkatan jumlah leukosit polimorfonuklear.
- Peningkatan C-reactive protein dalam 12-24 jam
- Peningkatan LED 24-48 jam
- Penurunan Hb
- kultur Darah hasil kultur, positif pada sekitar 50%
pasien dengan osteomielitis hematogen. Kultur tulang
dari biopsi atau aspirasi memiliki hasil diagnostik sekitar
77% pada semua studi
RADIOLOGI
Foto polos :
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
USG: mengidentifikasi pengumpulan cairan subperiosteal
pada early stage tetapi tidak dapat membedakan
hematoma dan pus
Radionuklir : Jarang dipakai untuk mendeteksi
osteomielitis akut. Pencitraan ini sangat sensitif namun
tidak spesifik untuk mendeteksi infeksi tulang. Umumnya,
infeksi tidak bisa dibedakan dari neoplasma, infark,
trauma, gout, stress fracture, infeksi jaringan lunak, dan
artritis. Namun, radionuklir dapat membantu untuk
mendeteksi adanya proses infeksi sebelum dilakukan
prosedur invasif dilakukan.
MRI: Sensitivitas berkisar antara 90-100%. Dapat
memperlihatkan infeksi bone marrow, dapat
membedakan soft tissue infection dan ostemyelitis
DIAGNOSIS BANDING
- Cellulitis
- Acute suppurative arthritis
- Streptococcal necotizing arthritis
- Acute rheumatism
- Sickle cell crisis
- Gauchers disease
TATA LAKSANA
OSTEOMIELITIS AKUT
4 ASPEK:
1. tata laksana suportif untuk mengatasi nyeri dan
dehidrasi
- nyeri analgesik (repeated interval)
- septikemia dan demam dehidrasi rehidrasi (IV)
2. pembidaian pada daerah yang terinfeksi
- untuk mencegah kontraktur sendi dan dislokasi
3. terapi antibiotik
4. operasi (drainase)
PEMILIHAN ANTIBIOTIK
GOLONGAN
OBAT
ANAK 6 BULAN-6
TAHUN
REMAJA DAN
DEWASA
LANSIA
PASIEN DENGAN
SICKLE CELL
DISEASE
Salmonella
Chlorampehnicol atau 3rd cephalosporin
TATA LAKSANA
OSTEMIELITIS AKUT
IV antibiotik sampai level CRP normal (2-4 minggu) menunggu
hasil kultur pemberian antibiotik oral sesuai hasil kultur (3-6
minggu) rutin periksa CRP ESR dan WBC
Operasi (drainase)
- antibiotik dalam 48 jam gejala onset X drainase
- gejala tidak membaik dalam 36 jam setelah pemberian
antibiotik atau terdapat tanda pus di dalam (edema, fluktuasi)
drainase!
- Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak
maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai ke jaringan sehat
sekitarnya. Selanjutnya dilakukan drainase dan dilanjutkan irigasi
secara kontinyu selama beberapa hari. Adakalanya diperlukan
pemberian antibiotik di dalam bagian tulang yang terinfeksi.
TATALAKSANA
OSTEOMIELITIS SUBAKUT
Jika diagnosis sudah ditegakkan immobilisasi dan
pemberian antibiotik IV flucloxacillin dan fusidic acid
selama 4 5 hari antibiotik oral untuk 6 minggu atau
12 bulan
TATALAKSANA
OSTEOMIELITIS KRONIS
Antibiotik (harus bisa menembus ke sklerotik dan harus
bersifat nontoksik) fucidic acid, clindamycin,
cephalosporin 4-6 minggu
Tatalaksana lokal: menutup sinus dengan dressing
Operasi (debridement dan drainase) berkolaborasi
dengan bedah plastik
KOMPLIKASI
Kematian tulang (osteonekrosis) : Infeksi pada tulang
dapat menghambat sirkulasi darah dalam tulang,
menyebabkan kematian tulang. Jika terjadi nekrosis pada
area yang luas, kemungkinan harus diamputasi untuk
mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
Arthritis septik : Dalam beberapa kasus, infeksi dalam
tulang bisa menyebar ke dalam sendi di dekatnya.
Gangguan pertumbuhan : Pada anak-anak lokasi paling
sering terjadi osteomielitis adalah pada lempeng epifisis,
di kedua ujung tulang panjang pada lengan dan kaki.
Pertumbuhan normal dapat terganggu pada tulang yang
terinfeksi.
Pathological fracture
TERIMAKASIH