OSTEOMYELITIS

Presentasi Referat
Penyusun :
Rianty Febriandani 406151031
Eva Yoerita 406151038
Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi
RSUD dr. Loekmonohadi - Kudus
Definisi
Osteomielitis (osteo berasal dari bahasa yunani, yang
berarti tulang, mielo-yang berarti sumsum tulang, dan itis
adalah inflamasi) yang berarti suatu infeksi dari tulang dan
sumsum tulang akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik.

Epidemiologi :
- laki-laki > perempuan
- Akut anak-anak (hematogen)
- Kontak remaja dan dewasa (kontak)
Etiologi
Staphylococcus aureus,
Sterptococcus pyogenes
Enterobacteriaceae,
group B Streptococcus,
Haemophilus influenzae,
P. aeruginosa,
E. coli, dan
Serratia mercescens
Blastomyces dan Coccidioides immitis
Mycobacterium tuberkuloasis
Predileksi Tempat
Femur bagian distal (30%), tibia bagian proksimal (50%),
humerus, radius, dan ulna bagian proksimal dan distal, serta
vertebra.
Pada tulang lain antara lain adalah tengkorak, mandibula,
pelvis, pada tulang jari kaki dan tangan.
klasifikasi
Berdasarkan durasi gejala :
- Akut onset 7-14 hari
- Subakut onset beberapa minggu bulan
- Kronis onset lebih dari 3 bulan

Menurut SistemWaldvogel :
- Hematogen
- Dimulai bersamaan dengan infeksi (disertai penyakit vaskular
maupun tidak )
- Kronik
 Berdasarkan keterlibatan tulang yang terinfeksi menurut
Sistem Cierny-Maden :
- Tipe 1 (hanya sumsum tulang),
- Tipe 2 (hanya korteks superficial),
- Tipe 3 (sumsum tulang dan korteks lokal),
- Tipe 4 (sumsum tulang dan korteks difus).
Patogenesis
Mula-mula terdapat infeksi di daerah metafisis
Infeksi dapat pecah ke subperiost kemudian menembus
subkutis dan menjadi selulitis atau menjalar rongga
subperiost ke diafisis. Infeksi juga dapat pecah ke bagian
tulang diafisis ke cavum medula
Penjalaran subperiosteal ke arah diafisis akan merusak
pembuluh darah yang ke diafisis sehingga menyebabkan
nekrosis pada tulang yang disenut sequestrum.
Periost akan membentuk tulang baru yang menyelubungi
tulang mati tersebut yang disebut involukrum.
Manifestasi klinis
Demam
Menggigil
Malaise
Nyeri yang terlokalisasi
Edema lokal
Eritema
Penurunan nafsu makan
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap peningkatan leukosit, c-reactive protein
dan LED
Kultur darah hasil positif
Aspirasi tulang yang terinfeksi didapatkan pus
Pemeriksaan radiologi foto polos, USG, CT Scan, MRI
 Foto polos
- Pada 10 hari pertama hanya terlihat gambaran edema pada
jaringan lunak
- Setelah 10-14 hari tampak gambaran destruksi tulang dan
reaski periosteal pembentukan tulang baru.
 Ultrasound
- berguna untuk mengidentifikasi efusi sendi
- Baik digunakan untuk osteomyelitis akut pada pediatrik
karena dapat mendeteksi dalam 1-2hari awal penyakit
- Soft tissue abses dan reaksi periosteal
- Tidak dapat mendeteksi infeksi korteks
 CT Scan
- Dengan potongan koronal dan sagital berguna untuk
mengidentifikasi sequestrum pada osteomielitis kronik.
- Sequestrum akan tampak lebih hipodens dibanding
involukrum disekelilingnya.
 MRI
- Efektif dalam deteksi dini dan lokalisasi operasi osteomyelitis.
- Penelitian telah menunjukkan keunggulannya dibandingkan
dengan radiografi polos, CT Scan dan dianggap sebagai
pencitraan pilihan.
- Sensitivitas antara 90-100%.
Diagnosis banding
Osteosarcoma
Sarcoma Ewing
Tatalaksana
Pemberian antibiotic.
Tindakan operatif, dengan tujuan :
- Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak
maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai ke jaringan
sehat sekitarnya. Selanjutnya dilakukan drainase dan
dilanjutkan irigasi secara kontinyu selama beberapa hari.
Diperlukan pemberian antibiotik di dalam bagian tulang yang
terinfeksi.
Komplikasi
Osteonekrosis Infeksi pada tulang dapat menghambat
sirkulasi darah dalam tulang, menyebabkan kematian tulang.
Jika terjadi nekrosis pada area yang luas, kemungkinan harus
diamputasi untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
Arthritis septik.
Gangguan pertumbuhan Pada anak-anak lokasi paling
sering terjadi osteomielitis adalah pada lempeng epifisis, di
kedua ujung tulang panjang pada lengan dan kaki.
Pertumbuhan normal dapat terganggu pada tulang yang
terinfeksi.
Abses tulang