PENDAHULUAN
Hidranensefali merupakan suatu kelainan yang langka dan mematikan
pada sistem saraf pusat di mana semua atau hampir semua belahan otak bilateral
tidak ada. Sebagian atau seluruh serebri digantikan oleh kantong berdinding tipis
yang diisi oleh cairan serebrospinal dan memenuhi sebagian besar ruang
supratentorial. Lapisan terluar mengandung leptomeningen, sedangkan lapisan
dalam berasal dari jaringan glia tanpa unsur sel-sel ependymal. Sebagian kecil
dari lobus frontal, lobus temporal dan sebagian besar lobus oksipital bisa utuh.
Basal ganglia dan talamus dapat dikatakan hipoplasia,sedangkan batang otak dan
otak kecil biasanya ada dan utuh. Telah dilaporkan ditemukan kelainan ini
sebanyak 0,2% dari hasil autopsi.1 Hidranensefali sering terjadi sebagai cacat
terisolasi tanpa malformasi terkait lainnya. Hampir semua kasus sporadis, yang
muncul sekitar 1 di 5000 kehamilan. Hidranensefali pertama kali dijelaskan oleh
Cruveilhier pada tahun 1835. Beberapa teori tentang patogenesis hidranensefali
telah dikemukakan selama 180 tahun terakhir. Etiologinya berhubungan dengan
infeksi, toksik, aplastik, genetik, vaskular, maternal hipoksia atau sindrom
fetofetal transfusi. Penyebab utama sebenarnya masih belum diketahui.2.
1.2
Batasan Masalah
Makalah
ini
membahas
definisi,
anatomi,
anatomi
radiologis,
Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
Metode Penulisan
Manfaat Penulisan
Melalui makalah ini diharapkan bermanfaat untuk menambah ilmu dan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Hidranensefali merupakan suatu kelainan kongenital yang jarang dengan
Anatomi
2
hemisfer terdiri dari empat lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan
bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus.7
2.2.3.2 Serebelum (Otak Kecil)
Serebelum atau otak kecil adalah komponen terbesar kedua otak. Serebelum
terletak di bagian bawah belakang kepala, berada di belakang batang otak dan di
bawah lobus oksipital, dekat dengan ujung leher bagian atas. Serebelum adalah pusat
tubuh dalam mengontrol kualitas gerakan. Serebelum juga mengontrol banyak fungsi
otomatis otak, diantaranya: mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan
tubuh. Selain itu, serebelum berfungsi menyimpan dan melaksanakan serangkaian
gerakan otomatis yang dipelajari.6
2.2.3.3 Batang Otak
Batang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian
dasar dan memanjang sampai medulla spinalis. Batang otak bertugas untuk
mengontrol tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, kesadaran, serta pola
makan dan tidur..
Radionatomi
2.3.1
Tulang tengkorak
Sutura tengkorak dan fontanel membagi tengkorak menjadi beberapa
tulang-tulang utama. Sutura adalah bagian dari tulang rawan yang tidak
terosifikasi. Bagian frontal dan sutura koronal membatasi anterior fontanel yang
besar dan berbentuk seperti gambaran berlian.
membagi tulang - tulang parietal, yang meluas dari fontanel anterior ke fontanel
posterior di bagian belakang tulang parietal. Sementara sutura lambdoid meluas
dari fontanel posterior.8
Kompleks tulang-tulang oksipital terdiri dari enam tulang yang berbeda:
dua interparietal, satu supraoksipital, dua oksipital ekstra, dan satu basioccipital
bone. Tulang temporal, terletak lebih inferior dari tulang parietal dan lebih
anterior dari tulang oksipital, meliputi prosesus mastoid dan struktur telinga.
Tulang sphenoid adalah struktur padat di dasar tengkorak. Tulang terbesar dari
wajah adalah mandibula. Pemeriksaan tengkorak rutin harus mencakup
mandibula, maksila, struktur orbital, dan sinus paranasal (maksila sphenoidal,
ethmoidal, dan frontal).8
Intrakranial
Pada noenatus dan bayi, otak dan meningens mudah diidentifikasi dengan
USG transfontanelar. Ada dua posisi standar, koronal dan sagital. Penanda utama
adalah ventrikel, tetapi tujuan utamanya adalah melihat parenkim. Cairan
extraaxial dapat mudah terlihat (cairan extraaxial adalah daerah diantara otak dan
tulang, diluar otak). Semakin prematur noenatus, sulkus semakin sedikit dan
ruang extraaxial semakin melebar.8
2.4
Epidemiologi
Hidranensefali merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang
dari 1/5.000 kelahiran di seluruh dunia. Kelainan ini adalah bentuk yang paling
parah dari kehancuran korteks serebral bilateral. Hidranensefali terjadi setelah
otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester.
Tidak ada perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan.2
2.5
Etiologi
Etiologi pasti dari hidranensefali masih belum diketahui, tetapi sebagaian
ilmuan sepakat bahwa gangguan sirkulasi dari arteri karotis interna sebelum
minggu ke 16 masa kehamilan diikuti dengan nekrosis meningen menjadi etiologi
dari hidranensefali. Trauma selama masa kehamilan, keracunan, perdarahan masif,
dan infeksi juga diyakini sebagai faktor risiko terjadinya hidranensefali.10
trimester kedua, otak dan ventrikel sudah terbentuk dan pada saat inilah biasanya
terjadi hidranensefali. Pada hidranensefali, sebagian besar hemisfer cerebri hancur
oleh karena oklusi aliran darah dari arteri karotis interna. Oklusi ini
mengakibatkan kekurangan asupan sehingga terjadi iskemik dan nekrosis
serebri.12 Sebagian atau seluruh serebri digantikan oleh kantong berdinding tipis
yang diisi oleh cairan serebrospinal dan memenuhi sebagian besar ruang
supratentorial. Lapisan terluar mengandung leptomeningen, sedangkan lapisan
dalam berasal dari jaringan glia tanpa unsur sel-sel ependymal.10
Falks serebri biasanya ditemukan utuh dikarenakan ventrikel yang sudah
terbentuk sebelumnya.12 Semua organ yang diperdarahi oleh sirkulasi posterior
seperti, lobus temporal tengah, batang otak, cerebellum, dan sebagian dari talamus
biasanya tidak terganggu. Beberapa bagian dari pleksus koroid juga diperdarahi
oleh sirkulasi posterior, oleh karena itu cairan serebrospinal tetap dihasilkan tetapi
tidak diserap adekuat. Hal ini menyebabkan tampilan dominan dari hidranensefali,
yaitu kantong yang dipenuhi oleh cairan. 13 Produksi cairan serebrospinal yang
terus berlanjut ini menyebabkan peningkatan tekanan sehingga menimbulkan
pembesaran ukuran kepala dan ruptur falks serebri. Ukuran kepala pada
hidranensefali seharusnya lebih kecil karena tidak terbentuknya sebagian besar
serebri, tetapi karena produksi cairan serbrospinal yang terus berlanjut dan
penyerapannya yang tidak adekuat membuat tampilan ukuran kepala biasanya
normal atau membesar.12
10
Manifestasi Klinis
Sebagian besar janin dengan hidranensefali mati sebelum dilahirkan. Bayi
yang lahir dengan hidranensefali biasanya tampak normal atau memiliki beberapa
deformitas pada tengkorak dan/atau wajah akibat peningkatan tekanan cairan
serebrospinal.
11
Beberapa bayi juga dapat memiliki kelainan berupa kejang, mioklonus (involuntir,
tiba-tiba, dan cepat), dan masalah pernapasan. Setelah beberapa minggu kemudian
bayi biasanya mudah rewel dan tonus ototnya meningkat (hyperteonia).
Setelah beberapa bulan, bayi mulai sering mengalami kejang, ukuran
kepala dapat membesar dan menyerupai tampilan anak dengan hidrosefalus.
Gejala lain yang mulai muncul adalah gangguan penglihatan (buta), gangguan
pertumbuhan, gangguan pendengaran (tuli), kejang, dan defisit intelektual.11
2.8
Diagnosis
Diagnosis hidraenesefali biasanya terlambat ditegakkan dikarenakan bayi
dengan hidraensefali biasanya mati sebelum dilahirkan atau lahir dengan tidak
menunjukkan kelainan baik pada fisik maupun gejala lainnya. 11 Diagnosis dapat
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
a. Anamnesis11
Pada anamnesis perlu ditanyakan mengenai:
- Riwayat kejang
- Perubahan ukuran kepala
- Riwayat gangguan pengilihatan, pendengaran, dan defisit interlektual
- Gangguan pertumbuhan
- Riwayat kelahiran
- Riwayat kehamilan ibu (infeksi, konsumsi obat-obatan, kokain, atau
keracunan, serta trauma selama masa kehamilan)
b. Pemeriksaan Fisik11
Peningkatan ukuran lingkar kepala dapat menjadi tampilan klinis
yang khas walaupun sebagian kasus juga ditemukan ukuran lingkar kepala
yang normal lingkar kepala yang meningkat juga dapat ditemukan pada
penyakit lainnya. refleks spontan seperti reflek hisap, menelan, menangis,
gerakan tangan dan kaki biasanya normal. Dapat pula ditemukan
peningkatan tonus otot (hypertonia). Pemeriksaan fisik mata dan telinga
dapat dilakukan walaupun sulit.
Pemeriksaan transiluminasi
(skull
diaphanoscopy)
sangat
12
dipakai
untuk
menegakkan
daignosis.
Kemampuan
2.10
Diagnosis Banding
Secara klinis, hidranensefali dengan lesi kista lainnya seperti hidrocefalus
berat dan holoprosencepali alobar cukup sulit dibedakan. Secara sonografi, tidak
ditemukan pinggiran dari berkas korteks pada hidranencefali. Tetapi, sekitar 1%
pada bayi dengan hidrocefalus dikemudian hari akan mengalami hidranencefali.
Dua kondisi ini dapat dibedakan dengan neuroimaging lebih lanjut dengan
angiografi dan bahkan autopsi.19
Hidranensefali biasanya berhubungan dengan oklusi arteri carotis interna
bilateral. Adanya oklusi arteri carotis interna bilateral umumnya merupakan
gambaran angiografi spesifik dari hidranensefali, yang dapat membedakannya dari
hidrocefalus berat. Sedangkan holoprosencefali alobar ditandai dengan adanya
thalamus yang menyatu, adanya gambaran ventrikel seperti sepatu kuda
(horseshoe-shaped ventricle), gambaran masa seperti pancake (pancake- shaped
mass), akibat penyatuan jaringan lobus frontal dan tidak ditemukannya falx
cerebri dan corpus callosum. Hidranencefali biasanya dapat dibedakan dengan
holoprosencefali alobar dengan ditemukannya falx cerebri dan lobus thalamus.19
Diagnosa banding dari hidranencefali adalah skizencefali simetris bilateral
(proses destruktif beratnya lebih sedikit), hidrocefalus berat, dan holoprosencefali
alobar (anomali perkembangan otak). Hidranencefali terjadi setelah otak dan
ventrikel telah terbentuk dengan sempurna. Biasanya pada trimester kedua.
Destruksi otak bisa terjadi secara komplit atau sebagian pada distribusi arteri
karotis interna bilateral, dengan keadaan hemisfer cerebral digantikan oleh cairan
yang diselimuti oleh leptomeninges dan dura. Selama fase destruksi, adanya
massa seperti perdarahan dan jaringan lunak mungkin akan terlihat. Karena
ventrikel telah terbentuk, maka falx cererbri dapat ditemukan. Cerebelum,
midbrain, thalami, basal ganglia, choroid plexus, dan bagian dari lobus oksipital,
semuanya disatukan oleh sirkulasi posterior, tidak ditemukan adanya corteks
cerebri, sehingga kepala bayi awalnya akan tampak kecil. Meskipun ini terjadi,
kepala biasanya dapat berukuran normal atau ukurannya meningkat karena
pleksus coroid sampai dengan ventrikel lateral terus memproduksi cairan
cerebrospinal yang diabsorbsi tidak adekuat. Keadaan ini menyebabkan
peningkatan
tekanan,
yang
dapat
mengembangkan
14
ukuran
kepala
dan
1. Hidrocefalus
Hidraencefali, pada kesan pertama, menyerupai hidrocefalus berat
(ditandai dengan adanya dilatasi ventrikel lateral), tergantung pada level obstruksi,
dilatasi yang bersamaan dari ventrikel ketiga dan keempat. Hidrocefalus biasanya
bukan anomali tunggal, biasanya berhubungan dengan abnormalitas intrakranial
lainnya, sindrom anomali multiple, dan karyotype abnormal. Pada hidrocefalus,
hampir sama halnya seperti hidranencefali, kepala yang normal dapat membesar
beserta tidak terindentifikasinya falx cerebri, yang bisa ditemukan pada beberapa
kasus. Tidak seperti hidranencefali, pinggiran korteks yang intak biasanya
ditemukan pada kasus hidrocefalus berat. Itu sebabanya sulit mengidentifikasi
kelainan ini saat prenatal.18
2. Holoprosencefali
Holoprosencefali adalah keadaan anomali perkembangan otak akibat tidak
adanya atau devirtikulasi inkomplit dari forebrain (prosencefalon) dengan angka
kejadian 1 diantara 16.000 kelahiran hidup di seluruh dunia. Alobar, merupakan
keadaan yang lebih berat, yang ditandai dengan tidak adanya pemisah dari
ventrikel, tidak terdapatnya falx cerebri, dan penyatuan sebagian dari talamus.
Kepala biasanya tampak lebih kecil daripada tubuhnya, dan terdapat keadaan
abnormalitas jenis lainnya.18
3. Skizencefali
Kista porencefalik
15
2.11
Modalitas Radiologi
2.1.1.1 USG
Pemeriksaan USG menunjukkan hidup janin tunggal, kepala, punggung
anterior, gerakan janin ada. Morfologi level kepala di daerah supratentorial
menempati hampir seluruhnya oleh cairan serebrospinal. Falx diidentifikasi.
Thalamus dan posterior struktur fossa ini morfologi normal dan echotexture.
Dalam bilateral serviks arteri karotid internal diidentifikasi. Menurut nilai yang
diperoleh dalam kehamilan biometri janin sesuai dengan 30,4 minggu
kehamilan.22
16
2.11.3 CT Scan
Pemeriksaan CT scan menjadi salah satu baku emas dalam menegakkan
diagnosis pada kasus bayi yang lahir dengan hidranensefali. Pemeriksaan ini juga
dapat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti hidrosefalus dan
holoproensefali. Pada hidraensefali pemeriksaan CT scan non kontras ditemukan
gambaran hipodens homogen yang menunjukkan cairan serebrospinal yang
memenuhi ruang supratentorial. Pada potongan axial, secara umum falks serebri
tampak utuh dan tampak seperti mengambang di dalam ruang cranium yang
dipenuhi cairan serta terpisah dari talamus. Basal ganglia tampak dan terpisah,
tetapi dapat pula mengalami atrofi. Pada beberapa kasus sebagian kecil sisa dari
lobus frontal tengah dan lobus parietooccipital tengah dapat pula tampak. Batang
otak biasanya normal, tetapi dapat juga tipis.. Cerebellum juga tampak normal.10,14
17
Gambar 2.13 Hasil Pemeriksaan CT scan axial hidranensefali: tampak tidak ada
hemisfer cerebri yang digantikan oleh cairan, falks serepbri mengambang dan
tepisah dari talamus, serta struktur fosa posterior yang utuh15
18
Gambar 2.15 CT scan axial non kontras seorang bayi usia 2 tahun dengan
hidranensefali; (A-D) tidak tampak adanya kedua hemisfer cerebri yang
digantikan densitas cairan serebrospinal. Fosa posterior yang normal (A), falks
serebri yang utuh (D), dan malformasi talamus (B)16
2.11.4 CT Angiografi
Pemeriksaan CT angiografi juga dapat dipakai dalam menegakkan
diagnosis hidranensefali. CT angiografi. CT angiografi memiliki kelebihan dari
MRI angiografi khususnya menurunkan sensitifitas terhadapa artefak gerakan
terutama pada pasien-pasien anak yang cenderung sering bergerak pada saat
pemeriksaan. Keuntungan lainnya adalah durasi pemeriksaan yang lebih singkat
yaitu sekitar 60 detik dan lebih pendek 7 detik pada alat-alat terbaru. CT
angiografi juga memberikan informasi mengenai anatomi pembuluh darah otak
dengan cara yang non invasif.17
19
Anatomi arteri baik digambarkan, meskipun terdapat gerakan kepala pada saat
pemeriksaan. Arteri karotis interna distal, arteri cerebri anterior, dan arteri
communicating posterior tampak pada pemeriksaan. Tidak tampak sebagian besar
jaringan otak, tetapi organ-organ yang mendapatkan perdarahan dari arteri
vertebrobasilar (batasng otak, talamus, cerebellum, sebagian kecil lobus temporal
tengah, sebagian kecil frontal, dan sebagian kecil oksipital) tampak normal.
Tampak oklusi bilateral pada arteri karotis interna yang menjadi temuan khas pada
hidranensefali.17
2.11.5 MRI
20
22
Gambar 2.17: (A) T2 sagital - menunjukkan adanya falx cerebri dan cerebelum.
Tampak berkas kecil dari lobus oksipital. Adanya atropi otak tengah dan mild
atrofi otak belakang.
(B) T2 aksial menunjukkan hanya ada bagian kecil dari lobus oksipital medial
bilateral (yang ditunjuk panah). Itu dapat memperlihatkan bahwa terdapat
kehilangan hampir seluruh bagian parenkim dari forebrain, dimana jaringan otak
digantikan dengan cairan cerebrospinal.
(C) T2 coronal- menunjukkan adanya falx cerebri, dan thalamus tampak
hipoplastik dan berlobus (yang ditunjuk panah)
(D) T1 sagital dengan tampilan yang baik dari short T1 sinyal fokus di sella
tursica, mengesankan setidaknya terdapat perkembangan yang buruk dari kelenjar
pituitari (yang ditunjuk panah).19
2.12
Tatalaksana
Tidak ada penatalaksanaan standar untuk hidraencefali. Penatalaksanaan
dan
hidrocefalus
pada
sekitar
40%
kasus
dan
dapat
23
2.13
Prognosis
Ada alasan penting untuk membedakan antara hidranencefali dengan
dengan
hidrocefalus,
tanpa
abnormalitas
kromosom
atau
dipertimbangkan.18
Hidranencefali adalah suatu kelainan dari sistem saraf pusat yang rumit
dan memiliki prognosa yang buruk. Kelainan ini merupakan hasil dari beberapa
macam kelainan kongenital atau lesi destruktif yang menghasilkan defek dalam
pertumbuhan otak, sejak akhir trimester ketiga dari kehamilan sampai 2 tahun dari
usia abnormalitas.22 Prognosis anak dengan hidranencefali biasanya buruk.
Kematian biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan.21
Quo ad vitam : Malam
Secara umum buruk karena hingga saat ini belum diketahui tatalaksana
standar untuk hidranensefali congenital. Talalaksana yang dilakukan pada
penderita hidranensefali kongenital hanya berupa pengobatan suportif dan
simtomatik. Dari penelitian, ditemukan bahwa penderita dapat bertahan hidup
beberapa bulan namun umumnya meninggal dalam tahun pertama kehidupan.
Quo ad fungtionam : Malam
LCS banyak terakumulasi dalam rongga otak dan kranium sehingga
menekan batang otak mengakibatkan gangguan fungsi batang otak. Anensefali
pada pasien dengan hidranencefali juga mengakibatkan formasi/ pembentukan
24
otak dan bagian-bagian otak lainnya seperti batang otak tidak sempurna sehingga
terjadi gangguan fungsi otak dan batang otak, yang pada akhirnya akan
mengakibatkan gangguan pada fungsi organ-organ vital yang dikontrol oleh otak.
BAB 3
KESIMPULAN
1. Hidranensefali merupakan suatu kelainan kongenital dengan karakteristik
hilangnya hemisfer serebral yang digantikan dengan kantung berisi cairan
serebrospinal yang luas disebabkan oleh oklusi arteri karotis internal bilateral
2. Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk menegakkan diagnosis hidranensefali
dikarenakan tampilan klinisnya yang cukup tidak khas
3. Modalitas radiologi yang dapat digunakan pada hidranensefali adalah USG,
CT scan, CT angiografi, dan MRI.
4. Pemeriksaan USG tampak ..
5. Pemeriksaan CT scan tampak gambaran hipodens homogen yang
menunjukkan cairan serebrospinal yang memenuhi ruang supratentorial
disertai falks serebri tampak utuh mengambang yang terpisah dari talamus
dan struktur fosa posterior yang utuh.
6. Pemeriksaan CT angiografi tampak oklusi bilateral pada arteri karotis interna
yang menjadi temuan khas pada hidranensefali
7. Pemeriksaan MRI dapat dilakukan pada fetus atau setelah kelahiran. Tampak
hilangnya hampir seluruh bagian parenkim dari forebrain, dimana jaringan
otak digantikan dengan cairan cerebrospinal, tampak falks cerebri dan
cerebelum. Tampak berkas kecil dari lobus oksipital dan atrofi otak tengah
dan atrofi ringan otak belakang.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Romero R, Pilu G, Jeanty P, Ghidini A, Hobbins JC. Prenatal Diagnosis of
Congenital Anomalies. Norwalk, CT: Appleton & Lange, 1988.
2. Mori F, Nishie M, Tanno K, Sannohe S, Kuroda N, Wakabayashi K.
Hidranensefali with extensive periventricular necrosis and numerous ectopic
glioneuronal nests. Neuropathology 2004;24:3159
3. Kelly TG, Sharif UM, Southern JF, Gururajan K, Segall HD. An unusual case
of hidranensefali presenting with an anterior midline cyst, a posterior
calcified mass, cerebellar hypoplasia and occlusion of the posterior cerebral
arteries. Pediatr Radiol 2011;41:274-7.
4. Sloane, Ethel. Anatomi dan Disiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC. 2004
5. Guyton and Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, EGC: Jakarta.
6. Snell, R.S., 2006. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta:EGC.
7. Ellis, H., 2006. Clinical Anatomy. 11th ed.UK:Blackwell Publishing.
8. Haller J.O, Slovis T.L, Joshi A. Pediatric Radiology 3rd Edition. Jerman:
Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2005
9. Osborn AG. Osborns brain: imaging, pathology, and anatomy. 1 st ed. Canada:
Amirsys Publishing Inc; 2013. p1126-29
10. Pants S, Kaur G, JK De. Hidranensefali. Kathmandu University Medical
Journal. 2010;8 (1):83-6
11. Pavone P, Pratico AD, Vitality G, Ruggieri M, Rizzo R, Parano E, Pavone L,
Pero G, et al. Hidranensefali: cerebral spinal fluid instead of cerebral mantles.
Italian Journal of Pediatric. 2014;40:79
26
Diunduh
http://emedicine.medscape.com/article/409520-overview#showall
dari
pada
27