PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
2.1. Definisi
Hidranensefali adalah suatu kelainan neurologis yang sangat jarang dengan
angka insiden 1 : 10.000 kelahiran. Kelainan ini ditandai dengan adanya defek
otak yang berat dimana hemisfer serebral digantikan oleh suatu kantung yang
berisi cairan. Namun, tulang tengkorak tetap berkembang normal.1
Hidranensefali adalah kelainan yang sangat langka, dilaporkan
mempengaruhi sekitar 1 dari 5000 kehamilan yang berlanjut1,2 ; diagnosis yang
akurat sulit untuk ditegakkan, mengingat betapa miripnya kondisi ini dengan bayi
yang sehat dan teknik diagnostik yang tersedia sangat terbatas. Hidranensefali
adalah salah satu bentuk paling parah dari anomali kortikal serebral bilateral.
Dalam kondisi ini, hemisfer serebral benar-benar atau hampir hilang sama sekali.
Di sana terdapat kantung membranous diisi dengan cairan serebrospinal, jaringan
glial dan ependyma. Namun tengkorak masih tetap ada. Terdapat keterlibatan
variabel dan parsial dari lobus frontal, temporal dan oksipital inferior. Otak
tengah, otak kecil, talamus, ganglia basal, dan pleksus koroid biasanya tidak
terlibat.3-5
Hidranensefali dapat mempengaruhi hanya satu hemisfer
(hemihydrancencephaly-HHE)6,7, yang bahkan lebih jarang daripada bentuk
bilateral dan beberapa kasus, memungkinkan untuk prognosis yang lebih baik.
2.2. Epidemiologi
Hidranensefali adalah kondisi neurologis yang langka.6,7 Ini mungkin
disebabkan oleh berbagai peristiwa patogenetik yang menginduksi dua bentuk
yang berbeda. Bahkan, sebanyak 1% bayi yang diduga memiliki hidrosefalus
dengan pemeriksaan klinis kemudian ditemukan memiliki hidranensefali8 dan
sebaliknya, (Cecchetto dkk).9
2.3. Etiopatogenesis
Etiopatogenesis hidranensefali masih belum diketahui secara pasti, namun
sebagian besar peneliti mendukung hipotesis bahwa kerusakan otak pada
hidranensefali berhubungan dengan arteri karotis interna awal, seperti yang
ditunjukkan oleh:
a) pengamatan angiografik dan autoptik, di mana anomali arteri karotid
internal, baik aplastik dan hipoplastik, dilaporkan dan
b) oleh distribusi anatomi anomali inhidranensefali, yang mengikuti pasokan
arteri karotid internal.8,10,11
Gambar 1. Oklusi dari kedua arteri karotid internal menghasilkan infark dari
wilayah yang dilewati oleh arteri serebral anterior dan tengah (pembuluh hitam).
Vaskularisasi fosa posterior (pembuluh kelabu) dipertahankan.6
Gambar 5. AB : Proyeksi sagital (A) dan aksial (B) T1 serebral MRI pada pasien dengan
hidrosefalus kongenital berat8
2.7. Tatalaksana
Untuk anak dengan hidranensefali yang bertahan hidup, ada perdebatan
mengenai apakah perlu atau tidak untuk melakukan perawatan bedah, mengingat
gangguan otak yang parah. Perawatan bedah terdiri dari shunt
ventriculoperitoneal, yang menguras cairan, mengurangi ketegangan serebral dan
peningkatan progresif volume otak. Baru-baru ini, pengobatan opsional untuk
pasien yang dipilih telah diusulkan, yang terdiri dalam koagulasi pleksus koroid
(CPC). CPC ditambah ventrikulostomi ketiga endoskopi dapat meningkatkan laju
independen shunt, mencegah komplikasi terlambat terkait dengan perangkat
shunt.56,57
Untuk anak-anak yang masih hidup, physiokinesitherapy, obat untuk kejang
epilepsi dan intervensi dalam perawatan nutrisi adalah wajib, seperti pengobatan
untuk melegakan pernapasan.
Beberapa masalah etik yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan
hidranensefali adalah pentingnya untuk mendiagnosis hidranensefali yang tepat
waktu, karena dapat membantu keluarga memproses masalah emosional.
2.8. Prognosis
Berbeda dengan bentuk unilateral, prognosis hidranensefali biasanya cukup
buruk. Bayi yang terkena kebanyakan meninggal dalam rahim. Pada korban yang
selamat, kematian biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan. Keterlambatan
perkembangan, kejang yang resistan terhadap obat, diplegia spastik, kegagalan
pertumbuhan yang parah dan infeksi pernapasan adalah fitur yang membebani
hidup pasien ini dan sering menyebabkan kematian mereka. Namun pasien dengan
kelangsungan hidup 2059, 2260 dan 3261 tahun telah dilaporkan dalam literatur.
Kelangsungan hidup pasien terkait dengan integritas batang otak, yang mengatur
aspek vital, seperti suhu, tekanan darah, dan fungsi kardiorespirasi.62
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Hidranensefali adalah penyakit langka dengan banyak kematian in-utero dan
harapan hidup yang sangat buruk. Namun, pentingnya diagnosis semacam itu
tidak dapat diabaikan.
Hidranensefali adalah malformasi kongenital otak yang ditandai dengan
tidak adanya hemisfer serebri, falx yang tidak lengkap atau tidak ada dan struktur
seperti sakral yang berisi cairan tulang belakang otak di sekitar batang otak dan
ganglia basal. Sekitar 1 persen bayi yang diduga memiliki hidrosefalus dengan
pemeriksaan klinis kemudian ditemukan memiliki hidranensefali. Hidranensefali
ditemukan pada 0,2% dari otopsi bayi.
Dalam mendiagnosis hidranensefali memang memperkenalkan beberapa
masalah etika, diantara pentingnya penegakan diagnosis HE yang cepat dan
pemilihan dalam perawatan yang tepat. Perlu dipertimbangkan apakah intervensi
bedah diperlukan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA