Anda di halaman 1dari 32

TOKSIKOLOGI FORENSIK

Dr. NGESTI LESTARI SH. SpF (K) F.K. UNIBRAW 2010

Toksikologi : PENGERTIAN :
Ilmu yg.mempelajari : - sumber. - sifat serta khasiat racun. - gejala-gejala dan pengobatan keracunan. - kelainan yang didapatkan pada korban yang hidup/ mati

Macam-2 Toksikologi:
1. Toksikologi klinis 2. Toksikologi industri 3. Toksikologi forensik

Racun
Adalah setiap bahan/zat yg.dlm. jumlah relatif kecil bila masuk dlm.tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yg.akan menyebabkan penyakit/ kematian. Ialah suatu zat yg.bekerja pd.tubuh secara khemis dan fisiologis, yg.dlm.dosis toksik selalu menyebabkan gangguan fungsi tubuh; dapat mengakibatkan penyakit/kematian.

Macam-macam dosis
Dosis pemakaian (usual dosage) Dosis terapi (therapeutic dosage) Dosis maksimal (maximal dosage) Dosis toksik (toxic dosage) Dosis letalis (lethal dosage)

Cara masuk Racun ke dalam tubuh :


mulut (peroral)

saluran pernafasan (per inhalasi) suntikan (perenteral) kulit sehat/sakit (per cutan) dubur/vagina (per rectal/vaginal).

Sumber Racun di dalam alam :


Dalam Rumah Tangga. Dalam dunia Pertanian/perkebunan Dalam dunia kedokteran/pengobaan. Dalam Industri/Laboratorium. Dalam alam bebas.

CARA KERJA RACUN DI DALAM TUBUH


LOKAL. SISTEMIK. LOKAL & SISTEMIK.

FAKTOR YG.MEMPENGARUHI KERJA RACUN


Cara masuk ke dalam tubuh. Keadaan tubuh. Racunnya sendiri. Umur Waktu pemberian

Motif Keracunan
Kecelakaan. Bunuh diri. Pembunuhan.

Macam-2 Keracunan dilihat dari gejala: 1. Akut. 2. Kronis.

Prinsip Pengobatan Kasus Keracunan Tergantung cara masuk racun dalam tubuh:
Dimuntahkan Kumbah lambung Pemberian pencahar Mempercepat ekskresi Pemberian antidotum
Pengobatan simptomatik

Anamnesa adanya kontak dg. racun. Tanda-2 & gejala-2 sesuai. Analisa kimia thd. barang bukti. Kelainan-2 pada tubuh korban. Analisa kimia thd. racun dalam tubuh.

CARA DIAGNOSA ORANG KERACUNAN

SAAT TERJADINYA KEMATIAN


cepat. lambat.

PEMERIKSAAN JENAZAH KASUS KERACUNAN


Pemeriksaan Luar : Pakaian. Lebam Mayat. Warna kulit/bercak-2 di sekitar mulut. Bau dari rongga mulut/hidung. Pemeriksaan Dalam : Bau sewaktu membuka rongga tubuh. Warna/kelainan pada mukosa. Tanda-2 asfiksia (kongesti) pada organ/pemb.darah.

Pemeriksaan Tambahan : Pemeriksaan Toksikologis.

BAHAN PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGIS


KORBAN HIDUP : Darah, Urine, Bilasan Lambung (Gastric lavage). Faeces JENAZAH : Organ Penerima. Organ Pengedar. Organ Pemakai. Organ Pengeluaran. Kulit sekitar tempat suntikan Rambut dan kuku Semuanya tergantung dari jenis racun yang masuk.

TATA CARA PENGIRIMAN BAHAN PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI


Proses verbal pembungkusan & pengepakan bahan.
Sampel ditaruh dalam stoples gelas. paling bagus tanpa pengawet tapi bahan pemeriksaan harus disimpan dalam lemari es. Sebagai bahan pengawet alkohol 96% Dugaan keracunan alkohol,bahan pengawet adalah es batu, larutan garam dapur jenuh, larutan Na fluorida 1%, 5 ml Na fluorida + 50 ml Natrium sitrat untuk tiap 10 ml bahan. Tutup stoples dan diikat dengan tali kasur, kmdn diberi lilin sekelilingnya. Setiap persilangan tali diberi lak, dan diberi label yg bersegel. Contoh bahan pengawet.

Prosedur ADMINISTRASI :
- Foto Copy SPVR. - Laporan Polisi. - Surat Permohonan pemeriksaan dengan ket.singkat hasil otopsi. - Berita Acara penyegelan & pembungkusan BB

DASAR HUKUM :
KUHP Pasal 202 205 UU RI No 35 tahun 2009 ttg Narkotika

Keppres RI No.3 tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol. Pasal 133 ayat 1 KUHAP

Tugas Penyidik bila Ada Kasus Keracunan : Pemeriksaan Menanyai TKP mencari saksi-2 sekitar sisa-2 barang Meminta otopsi bukti racun di jenazah gelas, cangkir, piring, dll.

TOKSIKOLOGI KHUSUS
A. RACUN-RACUN GOLONGAN : MINUMAN BERALKOHOL NARKOTIKA PSIKOTROPIKA OBAT-OBAT TERTENTU

KERACUNAN MINUMAN BERALKOHOL


Minuman Beralkohol :
adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung ethanol. (Psl.1 KEPPRES R.I. No.3/1997)

Pembagian Minuman Beralkohol :


Minuman beralkohol golongan A
adalah minuman beralkohol dengan kadar ethanol 1% sampai dengan 5%.

Minuman beralkohol golongan B


adalah minuman beralkohol dengan kadar ethanol lebih dari 5% sampai dengan 20%.

Minuman beralkohol golongan C


adalah minuman beralkohol dengan kadar ethanol lebih dari 20% sampai dengan 55%. (Pasal 3 KEPPRES R.I. No.3/1997)

PENGERTIAN ALKOHOL :
Yang dimaksud alkohol dalam minuman beralkohol adalah etilalkohol atau etanol. Di pasaran dikenal :
Alkohol absolutus : 98% etanol. Spiritus fortior : 92,5-95% etanol. Spiritus dilutus : 61,5 -63,5% etanol. Brandspiritus : akohol yg.didenaturisasi, mengandung metilalkohol atau metanol.

Alkohol di pasaran ada 2 jenis :


Etil alkohol (etanol)
C2H5OH Banyak diproduksi untuk minuman beralkohol Peredaran diatur dengan KEPPRES. Pada kadar tertentu menimbulkan keracunan akut maupun kronis.
CH30H Tidak untuk konsumsi minuman beralkohol Dipakai untuk industri,dll Dikenal dengan istilah SPIRITUS BAKAR.

Metil alkohol (metanol)


Konsentrasi Alkohol dalam Minuman


Whisky, brandy, rum, vodka, gin mengandung 45% alkohol. Wines (10-20%) Beer dan ale (48%) Alkohol sintetik [etanol] misal air tape, tuak, brem, dihasilkan dari peragian secara kimia dan fisiologik. Bau alkohol murni tercium di udara bila mencapai 4,5-10 ppm.

Farmakokinetik
- Alkohol diabsorpsi dalam jumlah sedikit pada mukosa mulut & lambung. - Sebagian besar (80%) diabsorpsi di usus halus & sisanya di colon. - Kecepatan absorpsi tergantung kepada takaran & kons. alkohol dalam minuman yg diminum serta kondisi lambung & usus yg kosong. - Kadar alkohol dalam darah mencapai puncak 30-90 menit sesudah masuk. 10% alkohol yg dikonsumsi dikeluarkan lewat urine, keringat, dan pernapasan. Kons. dalam urine lebih besar daripada dalam darah.

Pengaruh Alkohol dalam Tubuh


35 gr alkohol (2 sloki whisky) : - penurunan kemampuan menduga jarak & kecepatan, - euphoria. 75-80 gr (150-200 ml whisky) : - keracunan akut. 250-500 gr alkohol (500-1000 ml whisky) : - dosis fatal.

Tanda & Gejala Keracunan


Kadar alkohol 10-20 mg % :
penurunan ketrampilan tangan & perubahan tulisan tangan.

30-40 mg % :
penciutan lapangan pandang, penurunan ketajaman penglihatan.

80 mg % :
gangguan penglihatan 3 dimensi, gangguan pendengaran, kurang konsentrasi.

200 mg % :
banyak bicara, reflek menurun, inkoordinasi otot-2 kecil, kadang-2 nistagmus.

250-300 mg % :
penglihatan kabur, tak dapat mengenali warna, konjungtiva merah, dilatasi pupil, makin tinggi pembicaraan makin kacau, tremor pada tangan dan bibir

400-500 mg % :
aktivitas motorik hilang, pernapasan perlahan, dangkal, suhu turun, koma

KERACUNAN MINUMAN BERALKOHOL


Keracunan Alkohol Akut :
Dosis fatal tergantung dari kebiasaan & jenis minuman, bukan hanya dari jumlah yang diminum. Jika minum dalam jumlah banyak bagi yang tidak biasa minum alkohol, bisa fatal dlm.beberapa menit. Gambaran post mortem : Kaku mayat dan pembusukan lambat terjadi. Konjungtiva kongesti hebat dan jelas. Bau alkohol tercium dari isi lambung dan organ lain. Mukosa lambung hiperemis. Organ-2 & pembuluh darah kongesti, Edema otak.

Keracunan Alkohol Kronis :


- Terjadi karena meminum alkohol dalam jangka

lama. - Penderita tidak dapat menguasai dirinya fisik dan mental, sehingga membahayakan dirinya maupun sekitarnya.
- Gambaran post mortem :

Mukosa lambung hiperemi dan hipertrofi. Hepar dan Ren kongesti. Jantung mengalami infiltrasi lemak Jantung membesar.

Sebab Kematian Korban


Pada alkoholis kronik : gagal hati dan ruptur varises esofagus akibat hipertensi portal. Selain itu dapat disebabkan secara sekunder karena pneumonia dan TBC. Pada pemabuk sering jatuh dan terbentur kepala sehingga mati karena trauma kepala. Depresi pusat napas terjadi pada kadar alkohol otak >450 mg%. Pada kadar 500-600 mg% dalam darah korban meninggal dalam 1-4 jam setelah koma.

Kepentingan Medikolegal Minuman Beralkohol :

Seorang alkoholik tidak dapat menguasai dirinya, tidak dapat melakukan kegiatan di masyarakat. Dampak bagi dirinya/lingkungan adalah :
KLL, Kecelakaan Industri, Pembunuhan/Penganiayaan.

Pada kasus Mati mendadak, KLL,, Kec.Kerja, perlu diperiksa alkohol dlm.darah & urine.

KERACUNAN METANOL
Terjadi akibat mengkonsumsi metilalkohol (spiritus bakar). Biasanya dlm. bentuk dicampur dengan etilalkohol (minuman beralkohol). Metanol dioksidasi dalam hepar menjadi formaldehide kemudian dioksidasi lagi menjadi as. formiat. Gejala timbul 1/2 - 1 jam setelah ingesti. Dalam dosis fatal timbul stupor, koma, kejang, hipo-termia, dan mati. Kematian didahului dg. kebutaan (akibat neuritis optica). Kadar fatal dlm.darah : 80 mg %. Pada otopsi tidak memberikan gambaran spesifik. Causa mortis dipastikan melalui pem.toksikologis.

Anda mungkin juga menyukai