Emulsion mud.
1. Fasa Cair
Dapat berupa air atau minyak. Tujuh puluh
lima persen pemboran menggunakan air.
2. Reactive Solid
EMPAT
KOMPONEN
LUMPUR
SIFAT-SIFAT LUMPUR
A. Densitas Lumpur
Densitas lumpur bor merupakan salah satu sifat lumpur yang
sangat penting karena peranannya berhubungan secara langsung
dengan fungsi lumpur bor sebagai penahan tekanan formasi.
Apabila densitas lumpur bor terlalu besar maka akan hilang ke
formasi (lost sirculation), sedangkan densitas yang terlalu kecil
maka akan menyebabkan terjadinya kick bahkan blow out (sembur
liar).
Alat untuk mengukur densitas lumpur adalah mud balance
B. Viskositas
Viskositas didefinisikan sebagai kemampuan lumpur untuk
mengalir dalam suatu media. Satuan viskositas centipoice (cp)
Alat yang digunakan untuk menentukan viskositas adalah
Marsh Funnel atau Van FG Viscosimeter
Marsh Funnel
Van FG Viscosimeter
C. Gel Strength
Kemampuan lumpur untuk membentuk gel (agar-agar) yang
sangat berguna pada saat round trip (pergantian pipa). Gel
strength merupakan salah satu indikator baik-tidaknya lumpur
pemboran
Gel strength
merupakan ukuran
gaya tarik menarik
partikel lumpur yang
statik. Alat untuk
mengukur gel
strength adalah Van
VG Viscosimeter
Van FG Viscosimeter
HPHT filter
press measure
filtration rate
and filter cake
thickness at
higher
differential
pressures and
temperatures
CONDITIONING AREA
Shaker
Desilter
Hydrocyclone
desander
desilter
* Pressure drop
* Diameter
* No moving parts
* Low cost
Degasser
Berfungsi sebagai alat pembersih gas yang ikut
masuk dalam sistem lumpur. Alat ini sangat
berfungsi pada saat pemboran menembus
zona permeable, yang ditandai dengan
pemboran menjadi lebih cepat, densitas
lumpur berkurang dan volume lumpur pada
mud pit bertambah.
DEGASSER
Centrifuge
Seperti hanya pada desilter/mud
cleaner, penggunaan centrifuge di set
pada berat lumpur, besarnya fasa
liquid dan komposisi solid yang
masih diperlukan di lumpur.
Berat lumpur meningkat maka
volume handling dari centrifuge akan
menurun dan sebaliknya.
Decanting Centrifuge
Use?
Penyemenan
Primary Cementing
Primary sementing adalah penyemenan pertama kali yang
dilakukan setelah casing diturunkan ke dalam sumur. Pada
primary cementing, penyemenan casing pada dinding lubang
sumur dipengaruhi oleh jenis casing yang akan disemen.
Penyemenan conductor casing bertujuan untukmencegah
terjadinya kontaminasi fluida pemboran (lumpur pemboran)
terhadap formasi.
Penyemenan surface casing bertujuan untuk melindungi air tanah
agar tidak tercemar dengan fluida pemboran, memperkuat
kedudukan surface casing sebagai pemegang BOP, untuk
menahan beban casing yang terdapat di bawahnya dan mencegah
terjadinya aliran fluida.
Tujuan Re-Cementing :
Dilakukan untuk menyempurnakan primary cementing yang
gagal dan untuk memperluas perlindungan casing di atas
top semen.
SUSUNAN SEMEN
Semen tersusun atas:
Tricalcium Silicate (CaOSiO2) atau C3S yang
berfungsi sebagai pemberi streng terbesar.
PROSES PENYEMENAN
Normal
Displacement
Method
Down the inside of the Casing
Use two wiper plugs
Takes a long time . . .
Large surface area exposed
to the cement.
Inner
String
Cementing
Down the inside of the DP
Use top wiper plug
Stab-in adapter
Much shorter displ. time
Outside
Cementing
1. Down the inside
2. Small-dia. pipe outside
Cmt and gradually
remove the pipes
Alternative:
Pipes attached
(for large pipes)
Drilling Liners
Liners are commonly used to seal the openhole
below a long intermediate casing string to:
1. Case off the open hole to enable deeper drilling.
2. Control water or gas production
3. Hold back unconsolidated or sloughing
formations.
4. Case off zones of lost circulation and/or
zones
of high pressure encountered during
drilling
operations.
Multi-Stage
Cementing
Cmt
Mud
Cmt
BAD
GOOD
Before
Squeeze
After
Squeeze
Delayed
Set
Cementing
Reverse
Circulating
Cementing
TERIMA KASIH