Tugas Kosmetologi - Lipstik
Tugas Kosmetologi - Lipstik
Nita Yulisa
1311011018
Pendahuluan
Kosmetik adalah sediaan atau paduan
bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar
badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi,
dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan,
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit (Tranggono dan Latifah, 2007)
kosmein (Yunani) berhias.
Bibir
Lipstik
Persyaratan Lipstik
(Tranggono dan Latifah, 2007)
Persyaratan untuk lipstik yang diinginkan atau dituntut
oleh masyarakat, antara lain :
1. Melapisi bibir secara mencukupi
2. Dapat bertahan di bibir dalam waktu yang lama
3. Cukup melekat pada bibir tetapi tidak sampai lengket
4. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya
5. Memberikn warna yang merata pada bibir
6. Penampilannya harus menarik, baik warna maupun
bentuknya
7. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak
bopeng atau berbintik-bintik, atau memperlihatkan hal
lain yang tidak menarik.
JENIS LIPSTIK
KOMPOSISI LIPSTIK
1.
Minyak
Minyak
adalah salah satu komponen dalam basis lipstik yang
berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan zat warna.
Minyak yang sering digunakan antara lain:
- minyak jarak
-minyak mineral
- minyak nabati lain
2.Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada
lipstik dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat.
Campuran lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat
setidaknya pada suhu 50C dan mampu mengikat fase minyak
agar tidak ke luar atau berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut
dan mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah
mungkin. Lilin yang digunakan antara lain:
- carnauba wax
- candelilla wax
- Beeswax
- Ozokerites
- spermaceti
- setil alkohol.
contoh:
Carnauba wax merupakan salah satu lilin alami yang yang sangat
keras karena memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 85C. Biasa
digunakan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan titik lebur dan
kekerasan lipstik (Balsam, 1972)
3.Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak
padat yang berfungsi untuk membentuk lapisan film
pada bibir, memberi tekstur yang lembut,
meningkatkan kekuatan lipstik dan dapat mengurangi
efek berkeringat dan pecah pada lipstik. Fungsinya
yang lain dalam proses pembuatan lipstik adalah
sebagai pengikat dalam basis antara fase minyak dan
fase lilin dan sebagai bahan pendispersi untuk pigmen.
Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik
adalah:
- lemak coklat
- Lanolin
- lesitin
- minyak nabati terhidrogenasi, dan lain-lain
4. Zat warna
Salah satu penentuan mutu suatu bahan dapat
diamati dengan warna. Warna hasil produksi suatu
bahan sangat berpengaruh bagi pemakainya, sebagai
contoh, warna suatu kosmetika sangat berperan
secara psikologis bagi pemakainya terhadap
pembentuk kecantikan. Adapun maksud dan tujuan
pemberian zat warna pada suatu bahan, baik obat,
kosmetika dan makanan sebagai berikut :
1. Supaya bahan atau hasil produksi itu menarik bagi
pemakainya,
2. Menghindari adanya pemalsuan terhadap hasil
suatu pabrik,
3. Menjaga keseragaman hasil suatu pabrik.
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis (Balsam, 1972):
- staining dye
merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam
basisnya, sedangkan
- pigmen
zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam basisnya.
Kedua macam zat warna ini masing- masing memiliki arti
tersendiri, tetapi dalam lipstik keduanya dicampurdengan
komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna yang
diinginkan. Pigmen-pigmen yang diigunakan dalam lipstik dapat
berupa lake dari barium atau kalsium, akan tetapi lake dari
stronsium juga sering digunakan karena menghasilkan warna
yang tahan lama dan jernih. Untuk menghasilkan warna yang
agak pudar (muda), pigmen putih seperti titanium dioksida dan
zink oksida harus ditambahkan (Balsam, 1972).
b. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di
dalam sediaan lipstik sebenarnya sangat kecil
karena lipstik tidak mengandung air. Akan tetapi
ketika lipstik diaplikasikan pada bibir
kemungkinan terjadi kontaminasi pada
permukaan lipstik sehingga terjadi pertumbuhan
mikroorganisme. Oleh karena itu perlu
ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik.
Pengawet yang sering digunakan yaitu metil
paraben dan propil paraben (Butler, 2000).
3.Parfum
Parfum perlu ditambahkan dalam formula lipstik untuk
menutupi bau dari minyak dan lilin yang terdapat
dalam basis dan bau lain yang tidak enak yang timbul
setelah lipstik digunakan atau disimpan. Parfum yang
berasal dari minyak tumbuhan (bunga) adalah yang
paling banyak digunakan (Balsam, 1972)
Pembuatan Lipstik
5. Seams
ditandai dengan keretakan lipstick pada saat digunakan. Hal ini
terjadi karena massa yang rapuh atau terjadi kesalahan pada saat
teknik pendinginan.
6. Laddering
produk nampak berjenjang, tidak lembut dan tidak homogeny
setelah dibekukan, Nampak adanya lapisan ganda. Kerusakan ini
terjadi karena pada saat proses pencetakan dilakukan pada
temperature rendah, atau sebagian formulasi tidak cukup panas,
atau bias juga terjadi karena proses pengisian pada cetakan
terlalu lambat
7.Deformation
lipstick terlihat rusak dengan sangat jelas, kerusakan juga terlihat
jika dilihat dari salah satu sisi maupun kedua sisi.
8. Catering
stick membentuk lubang dimana penyebab utamanya adalah
jumlah minyak silicon atau minyak lubrikasi yang terlalu sedikit.
9. Mushy failure
inti pusat stick tidak memiliki struktur dan patah
Evaluasi
Daftar Pustaka
Ditjen POM. (1979). Farmakope
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Ditjen POM. (1985).Formularium
Kosmetika Indonesia. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma
Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT
Gramedia.
THANK YOU