Anda di halaman 1dari 21

PROSES PERENCANAAN

WADUK

Pemilihan Kedudukan
Waduk
1. Harus ada tempat yang cocok untuk kedudukan bendungan
2. Harga pembebasan lahan
3. Kedudukan waduk harus mempunyai kapasitas yang cukup
4. Waduk yang dalam lebih baik daripada yang dangkal, karena
harga lahan <<, penguapan << dan kecil kemungkinan
ditumbuhi rumput air
5. Daerah-daerah anak sungai yang luar biasa produktifnya dalam
menghasilkan sedimen sedapat mungkin harus dihindarkan
6. Mutu air yang ditampung haruslah memenuhi tujuan
pemanfaatannya
7. Tebing waduk dan lereng-lereng bukit yang berdekatan
haruslah stabil

KARAKTERISTIK WADUK
1. ASPEK KAPASITAS TAMPUNGAN WADUK
(RESERVOIR CAPACITY)
2. ASPEK PRODUKSI WADUK (RESERVOIR
YIELD)
3. ASPEK
SEDIMENTASI
WADUK
(RESERVOIR SEDIMENTATION)

ASPEK KAPASITAS
WADUK (RESERVOIR
CAPACITY)
1. Kapasitas
waduk
pada
kondisi
alamiah
harus
ditetapkan
berdasarkan pengukuran topograf
2. Menghasilkan suatu Lengkung Luas Elevasi -Kapasitas atau sering disebut
Lengkung Kapasitas Waduk
3. Bagaimana
membuat
Lengkung
Kapasitas Waduk?

LENGKUNG KAPASITAS
WADUK

LENGKUNG KAPASITAS
WADUK

LENGKUNG KAPASITAS
WADUK
Jenis persamaan 1 :
1. A = a h b atau A = a (h ho)b
2. S = a h b atau S = a (h ho)b
Jenis persamaan 2 :
1. A = a + b h + c h2 + + z hn-1
2. S = a + b h + c h2 + + z hn-1
A = Luas daerah genangan waduk pada
elevasi h
h = Elevasi muka air waduk

LENGKUNG KAPASITAS
WADUK

ASPEK PRODUKSI
WADUK (RESERVOIR
YIELD)
1. Yaitu jumlah air yang dapat disediakan waduk
dalam suatu interval waktu tertentu contoh :
operasi harian, operasi tahunan
2. Tergantung pada aliran masuk ke waduk dan akan
berubah dari tahun ke tahun
3. Produksi aman : jumlah air maksimum yang
dapat dijamin tersedia selama suatu periode kritis
4. Produksi sekunder : air yang diperoleh diatas
jumlah produksi aman selama periode aliran
tinggi

ASPEK SEDIMENTASI
WADUK (RESERVOIR
SEDIMENTATION)

1. Yaitu jumlah sedimen yang mengendap di


dasar waduk tiap tahun
2. Tergantung pada kondisi lingkungan DAS
di upstream waduk dan hujan
3. Bagaimana mengestimasi jumlah sedimen
yang masuk ke waduk tiap tahun?

Zona-zona Tampungan Waduk

Normal Pool Level atau Maximum Conservation Level atau


Normal Water Level (NWL) : Adalah elevasi muka air
maksimum pada kondisi operasi normal

Minimum Pool Level atau Minimum Operating Level (MOL) :


Adalah elevasi muka air operasi minimum , dimana untuk
waduk sebagai PLTA didasarkan pada tinggi jatuh minimum
yang diperlukan untuk mengoperasikan turbin dan
merupakan fungsi dari efsiensi turbin dengan pengaliran
pipa kondisi tekan.

Useful storage : Useful storage adalah tampungan guna /


tampungan efektif / tampungan aktif, yaitu tampungan yang
digunakan untuk keperluan operasional pemanfaatan air,
tampungan ini terletak antara MOL dan NWL.

Dead storage : Tampungan mati adalah tampungan yang


terletak dibawah MOL, difungsikan untuk tampungan
sedimen dan dirancang sebagai kebutuhan pengamanan
pintu pengambilan dari bahaya penyumbatan oleh
pengendapan sedimen di waduk.

Maximum Pool Level atau Full Reservoir


Level atau Flood Water Level (FWL) , yaitu
elevasi muka air banjir maksimum yang
terjadi sesuai dengan kala ulang banjir
yang
digunakan
sebagai
dasar
perencanaan.
Surcharge storage, yaitu volume air yang
tertampung
atau
tersimpan
selama
terjadinya banjir antara NWL dan FWL.
Nilai
tampungan
ini
merupakan
tampungan tidak terkontrol (tidak ada
pengoperasian pintu) artinya terjadi secara
alami
seiring
dengan
karakteristik
tampungan waduk dan dimensi pelimpah.

Bank Storage (tampungan tebing)


Yaitu tampungan tebing yang terjadi
akibat kenaikan elevasi muka air
waduk pada saat pengisian waduk

Perencanaan Kapasitas Tampungan Waduk

Cathment Yield dan Reservoir Yield


Cathment Yield yaitu potensi air yang dapat
dihasilkan dari DAS dalam satu tahun.
Cathment Yield dihitung berdasarkan total
limpasan tahunan yang mengalir /
terkumpul pada titik kontrol DAS yang
terletak di hulu rencana lokasi waduk.
Cathment
Yield
dapat
juga
dihitung
berdasarkan data debit historik atau debit
sintetik yang ditransformasikan dari data
hujan dari periode pencatatan yang
panjang.(n >= 20 tahun).

Reservoir Yield yaitu jumlah volume air

yang dapat diambil / dimanfaatkan dari


waduk dalam periode waktu satu tahun.

Reservoir Yield Secara alamiah

tergantung dari debit inflow yang masuk


ke waduk dan kehilangan air di waduk
akibat evaporasi pada daerah genangan
waduk dan rembesan pada tubuh
bendungan atau kebocoran.

Debit Inflow tahunan pada waduk atau

Cathment Yield di representasikan


dalam bentuk kurva massa inflow
(mass curve of inflow).

Outflow dari waduk disebut juga sebagai


Reservoir Yield , dimana Reservoir Yield ini
direpresentasikan dalam bentuk kurva massa
outflow atau kebutuhan (mass curve of outflow atau
demand line ).
Kurva massa inflow dan outflow merupakan
kurva yang dapat digunakan untuk menentukan
atau menghitung kebutuhan kapasitas
tampungan waduk, dimana dalam
perhitungannya kehilangan air waduk harus
diperhitungkan.
Debit Inflow sungai yang masuk ke waduk
nilainya berfluktuasi sesuai dengan musim, pada
musim hujan debit airnya besar sedangkan pada
musim kemarau debit airnya kecil dan pada
setiap tahun kemungkinan nilainya berbeda.

Oleh karena debit inflow sungai yang masuk ke waduk


nilainya bervariasi dan setiap tahun secara kuantitas
berbeda (tidak konstan),maka dalam perencanaan kapasitas
tampungan waduk, debit inflow sungai harus didasarkan
pada data historik masa lampau yang debitnya mewakili
fluktuasi debit musim hujan dan kemarau dalam periode
waktu pencatatan yang panjang, sehingga dapat mewakili
karakteristik debit sungai yang realistik.

Dalam aplikasinya untuk analisis kapasitas tampungan


waduk yang kecil, umumnya debit infow diwakili oleh debit
andalan (dependeble discharge) dengan peluang keandalan
tertentu, sesuai dengan tujuan dan manfaat pembangunan
waduk serta pola kebijakan yang diterapkan dengan
memperhatikan kondisi setempat.

Sedangkan untuk analisis kapasitas tampungan waduk yang


besar, umumnya debit inflow historik digunakan secara
keseluruhan
dan
pemilihan
perencanaan
kapasitas
tampungan waduk didasarkan atas peluang keandalan
tampungan (realibility storage) yang dikehendaki, sesuai
dengan tujuan dan manfaat pembangunan waduk serta pola
kebijakan yang diterapkan dengan memperhatikan kondisi
setempat.

Terminologi (kriteria) Debit Sungai


(Debit Andalan)

Debit air musim kering (Q 97,26 %) :


Debit yang dilampaui oleh debit-debit sebanyak 355 hari
dalam 1 tahun (tidak dilampauai atau gagal sebanyak 10 hari dalam 1
tahun).
P = 1 - (365-355)/365 = 1 (10/365) = 97,26 %
Jadi Q 97,26 % adalah debit andalan dengan peluang
(probabilitas) keandalan 97,26 % , yang artinya bahwa debit
tersebut secara kuantitas akan dilampaui oleh debit-debit
sebanyak 355 hari dalam 1 tahun.

Debit air rendah (Q 75,34 %) :


Debit yang dilampaui oleh debit-debit sebanyak 275 hari
dalam 1 tahun (tidak dilampauai atau gagal sebanyak 90 hari dalam 1
tahun).
P = 1 - (365-275)/365 = 1 (90/365) = 75,34 %
Jadi Q 75,34 % adalah debit andalan dengan peluang
(probabilitas) keandalan 75,34 % , yang artinya bahwa debit
tersebut secara kuantitas akan dilampaui oleh debit-debit
sebanyak 275 hari dalam 1 tahun.

Debit air normal (Q 50,68 %) :


Debit yang dilampaui oleh debit-debit sebanyak 185 hari
dalam 1 tahun (tidak dilampauai atau gagal sebanyak 180 hari dalam
1 tahun).
P = 1 - (365-185)/365 = 1 (180/365) = 50,68 %
Jadi Q 50,68 % adalah debit andalan dengan peluang
(probabilitas) keandalan 50,68 % , yang artinya bahwa debit
tersebut secara kuantitas akan dilampaui oleh debit-debit
sebanyak 185 hari dalam 1 tahun.

Debit air cukup (Q 26,03 %) :


Debit yang dilampaui oleh debit-debit sebanyak 95 hari
dalam 1 tahun (tidak dilampauai atau gagal sebanyak 270 hari dalam
1 tahun).
P = 1 - (365-95)/365 = 1 (270/365) = 26,03 %
Jadi Q 26,03 % adalah debit andalan dengan peluang
(probabilitas) keandalan 26,03 % , yang artinya bahwa debit
tersebut secara kuantitas akan dilampaui oleh debit-debit
sebanyak 95 hari dalam 1 tahun.

Dengan demikian, maka


Pengertian :
Debit andalan 80% ( Q 80% ) , yaitu debit
yang secara kuantitas nilainya mempunyai
peluang terjadi atau disamai sebesar 80%
dalam satu tahun atau debit dengan
peluang tidak terjadi (peluang gagal) atau
tidak disamai sebesar 20% dalam satu
tahun.
Jadi kalau misalnya ditetapkan andalan
sebesar 80%, berarti akan dihadapi resiko
adanya debit-debit lebih kecil dari debit
andalan sebesar 20% .

Anda mungkin juga menyukai